BAB I. Akuntansi telah menjadi bagian dari kehidupan bisnis maupun. pemerintahan. Salah satu penyebab pesatnya perkembangan pengetahuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan kinerja keuangan entitas. Laporan keuangan menunjukkan hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan suatu investasi atau operasi perusahaan dengan minimal

Repositori STIE Ekuitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan bagi pengguna laporan keuangan baik pihak internal

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perseorangan tidak dapat terlepas dari kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB I. Pendahuluan UKDW. membutuhkannya. Konsep dari International Accounting Standars Board (IASB)

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan tahunan (annual report) adalah suatu laporan resmi mengenai keadaaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dasar yaitu analisis fundalmental dan analisis teknikal.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

(Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI)

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit

Analisis Laporan Keuangan Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I bermanfaat bagi pemakainya? IASB (International Accounting Standard Board)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dan posisi keuangan suatu perusahaan. Pihak-pihak yang bersangkutan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan, laporan keuangan adalah suatu bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Laporan keuangan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dapat diperoleh serta seberapa relevan dan andal informasi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan bisnisnya perusahaan berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan diperkuat dan dipercepat pelaksanaannya (

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Ditinjau dari sudut pandang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Peran laporan keuangan tidak hanya berlaku di internal suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai kepentingan. Oleh karena itu, kualitas dari suatu laporan. penggunanya dalam mengambil keputusan yang diinginkan.

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Konservatisme merupakan suatu sikap hati-hati yang dikerjakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan tentunya dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan pada perusahaan di masing-masing negara juga berbeda.untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Perusahaan yang ingin bertahan dan sukses, haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku bisnis sebelum melakukan investasi selalu memerlukan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, terutama yang bersifat keuangan dan dimaksudkan untuk bermanfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu- kewaktu supaya diketahui kemajuan atau kemundurannya serta perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Peringkat obligasi juga berfungsi membantu kebijakan publik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan. Analisis dapat dilakukan atau menggunakan rasio

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode dan dapat menjadi alat untuk mengukur kinerja manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. implikasi sangat besar terhadap penilaian aset perusahaan. Konservatisme

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi telah menjadi bagian dari kehidupan bisnis maupun pemerintahan. Salah satu penyebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi adalah meningkatnya kebutuhan akan pengelolaan operasi perusahaan dan pertanggungjawaban keuangan. Akuntansi sangat erat hubungannya dengan informasi keuangan. Informasi keuangan ini berguna untuk pengambilan keputusan. Akuntansi tidak hanya sekedar menjadi alat pelaporan, alat pengukuran kinerja atau alat pertanggungjawaban melainkan menjadi dasar pemilihan strategi sebuah entitas. Akuntansi menghasilkan informasi yang dituangkan dalam laporan keuangan. Informasi tersebut berupa data atau fakta yang diolah dan disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi yang berkepentingan atau membutuhkan informasi tersebut. Informasi akuntansi tersebut digunakan oleh pemakai agar dapat membantu dalam membuat prediksi kinerja di masa mendatang. Di Indonesia Standar akuntansi keuangan dalam penyajian laporan keuangan telah mengadopsi IFRS (International Financial Reporting Standards). Hal ini sesuai ketentuan IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) yang telah menetapkan untuk melakukan adopsi penuh IFRS mulai tahun 2012. Adopsi penuh IFRS bukan berarti tidak memiliki standar sendiri dan menggunakan secara langsung IFRS. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tetap melakukan proses penerjemahan IFRS ke dalam bahasa Indonesia. Selain diterjemahkan dalam 1

bahasa Indonesia, DSAK juga melakukan analisis apakah IFRS dapat diterapkan di Indonesia dan sesuai dengan kondisi hukum dan bisnis yang ada. Jika diperlukan, DSAK akan membuat pengecualian penerapan IFRS atau sebaliknya menambahkan aturan dalam standar. Sedangkan di Malaysia standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Malaysian Accounting Standards Board (MASB) mulai tanggal 1 Januari 2005 mengubah nama dari Financial Reporting Foundation (FRF) menjadi Financial Reporting Standard (FRS). Perubahan nama tersebut merupakan awal untuk menyejajarkan Standar Akuntansi Malaysia dengan IFRS yang selanjutnya MASB layaknya DSAK di Indonesia akan aktif dalam penyusunan Standar Akuntansi yang sesuai dengan kondisi hukum dan bisnis di Malaysia (Immanuela : 2013). Keputusan yang diambil oleh para pemakai laporan keuangan sangat bervariasi. Ditinjau dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media untuk mengomunikasikan kinerja keuangan perusahaan yang dikelolanya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sedangkan ditinjau dari sudut pandang pemakai, informasi akuntansi diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktik bisnis yang sehat. Agar dapat memenuhi kebutuhan pemakai yang beragam tersebut maka laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif. Menurut IFRS, karakteristik kualitatif laporan keuangan dibagi kedalam dua bagian, yaitu kualitas Fundamental dan kualitas Enhancing (kualitas yang meningkatkan), kualitas fundamental terdiri dari Relevance (Relevansi) dan Faithful Representation (penyajian yang tulus dan jujur), sedangkan kualitas Enhancing terdiri dari comparability (dapat 2

dibandingkan), Verifiability (dapat diverifikasi), timeliness (tepat waktu), dan understandability (dapat dipahami). Agar relevan informasi yang ada pada laporan keuangan harus memiliki nilai predikif sehingga dapat digunakan dalam melakukan prediksi keuangan. suatu informasi dapat dikatakan relevan apabila disajikan dengan memperhatikan prinsip materialitas. Suatu informasi pada laporan keuangan dikatakan material apabila informasi tersebut mempengaruhi persepsi atau mempengaruhi sikap pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.informasi yang ada pada laporan keuangan akan sangat bermanfaat apabila disajikan dengan andal atau dapat dipercaya. Suatu laporan keuangan dapat dipercaya apabila disajikan secara secara jujur. Disamping itu, laporan keuangan harus disajikan dengan prinsip subtance over form atau penyajian yang lebih mengutamakan hakikat ekonomi ketimbang hakikat formal. Laporan keuangan juga harus disajikan dengan prinsip kehatihatian atau konservatif, dan lengkap. Informasi yang ada pada laporan keuangan harus memiliki sifat daya banding. Selain karakteristik utama kualitas informasi diatas ada beberapa faktor yang mempengaruhi laporan keuangan. Faktor ini merupakan faktor yang dapat mendukung dan menguatkan laporan keuangan dalam hubungannya dengan kualitas laporan keuangan itu sendiri. Menurut Fanani (2009) faktor-faktor tersebut disebut sebagai faktor-faktor penentu (determining factors) kualitas laporan keuangan sedangkan Braam et al (2009) menyebut faktor yang mempengaruhi tersebut sebagai faktor pendukung kualitas laporan keuangan. Fanani (2009) mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas 3

laporan keuangan tersebut kedalam dua pendekatan, sedangkan Braam et al (2009) menyebutkan faktor pendukung tersebut dalam 5 bagian yang terdiri dari hukum negara, lingkungan institusional, pengaruh industri, ukuran perusahaan, dan leverage. Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada faktor-faktor penentu yang dikemukakan oleh Fanani (2009). Faktor-faktor penentu tersebut dapat dilihat dari dua pendekatan. Pendekatan pertama berkaitan dengan kajian faktor-faktor penentu yang menghasilkan pelaporan keuangan yang berkualitas. Fokus pendekatan ini berkaitan dengan faktor-faktor internal perusahaan yang terkait dengan faktor inheren atau faktor intrinsik yang melekat di perusahaan itu sendiri, yang di berbagai penelitian disebut sebagai faktor spesifik atau karakteristik perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor innate dinamis (siklus operasi, volatilitas penjualan), statis (ukuran perusahaan, umur perusahaan), kinerja perusahaan (proporsi rugi), risiko institusi (likuiditas, leverage), dan risiko lingkungan (klasifikasi industri). Pendekatan kedua berkaitan dengan faktor eksternal yang merupakan respons pemakai informasi pelaporan keuangan yaitu sejauh mana informasi pelaporan keuangan direspons oleh para pemakai laporan keuangan. Salah satu pemakai utama laporan keuangan adalah investor yang baginya ketersediaan informasi yang ditawarkan diharapkan dapat mengurangi asimetrik informasi. Dari berbagai faktor penentu diatas, peneliti mengambil faktor innate yang diteliti oleh Fanani sebagai variabel independen, hanya saja ada beberapa variabel yang tidak disertakan. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari siklus 4

operasi perusahaan, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas dan leverage. Siklus operasi yang makin lama dapat menimbulkan ketidakpastian dan kesalahan estimasi yang makin besar, sehingga dapat menimbulkan kualitas pelaporan yang semakin rendah (Dechow dan Dichev 2002). Misalnya hal ketidakpastian dan kesalahan estimasi yang makin besar dapat diakibatkan oleh munculnya piutang tak tertagih yang biasanya tidak dapat diprediksi. Semakin lama piutang tersebut tidak dibayar maka akan menimbulkan estimasi laba di masa yang akan datang, yang tentunya akan mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh pihak-pihak yang bersangkutan, terutama para investor. Penelitian terdahulu tentang siklus perusahaan dilakukan oleh (Fanani: 2009), (Dechow dan Dichev: 2002) dan juga Pagalung (2006). Ada perbedaan hasil penelitian mereka mengenai siklus operasi perusahaan. Fanani (2009) menyatakan bahwa siklus operasi perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, sedangkan menurut Dechow dan Dichev (2002) serta Pagalung (2006) menyatakan bahwa siklus operasi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Volatilitas penjualan sangat erat kaitannya dengan laba perusahaan. Volatilitas penjualan juga dapat memberikan informasi tentang estimasi kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Sehingga pemakai laporan keuangan terutama pemilik perusahaan dapat melihat kinerja perusahaan dan memberikan keputusan. 5

Hubungan ukuran perusahaan dan kualitas laporan keuangan juga terletak pada seberapa besar aset perusahaan dan faktor pendukung pengelolaannya, misalnya perusahaan kecil hanya memiliki faktor- faktor pendukung untuk memproduksi dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan untuk menarik perhatian investor maka perusahaan akan cenderung memberikan return yang tinggi. Padahal hal tersebut akan sulit dilakukan jika perusahaan hanya memproduksi dalam jumlah terbatas. Padahal ukuran perusahaan sangat ditentukan oleh seberapa besar total penjualan yang dihasilkan perusahaan. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu, untuk mengukur likuiditas dalam penelitian ini digunakan rasio lancar (current ratio). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fanani (2009) menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, namun berbeda dengan Astuti (2015) menurutnya likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Leverage digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh utang-utangnya atau untuk mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan utang atau ekuitas. Untuk mengukur leverage ini digunakan debt ratio. Menurut penelitian sebelumnya tentang Leverage yang diteliti oleh Fanani menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, namun hal ini berbeda dengan penelitian menurut Astuti (2015) dan juga Nurwulandari 6

(2014) menurut mereka leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Alasan peneliti menggunakan perusahaan perkebunan yang ada di Indonesia dan Malaysia sebagai objek penelitian karena kedua negara telah lama melakukan kerja sama dibidang agribisnis, dan salah satunya adalah kerja sama perkebunan kelapa sawit terbesar, hal ini dapat dilihat dari kedua negara menguasai pasar kelapa sawit sekitar 85% di ASEAN. Indonesia dan Malaysia juga melakukan kerja sama investasi di sektor tanaman pangan, peternakan, dan karantina. Pemerintah Indonesia menyatakan hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing saat digulirkannya pasar bebas ASEAN. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti apakah faktor penentu kualitas laporan keuangan dapat mempengaruhi pemakai khususnya investor untuk melakukan investasi di Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini merupakan replikasi dengan modifikasi dari penelitian Fanani (2009) dan Braam et al (2009). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini menggunakan perusahaan perkebunan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia tahun 2012-2014. Dan penelitian ini menggunakan lima variabel independen dari penelitian terdahulu yaitu siklus operasi perusahaan, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage. Perbedaan lainnya juga terdapat pada pengukuran kualitas laporan keuangannya. Jika Fanani (2009) menggunakan tiga atribut untuk mengukur kualitas laporan keuangan yaitu relevansi nilai, ketepatanwaktu dan konservatisme, peneliti memilih menggunakan indeks pengukuran kualitas 7

laporan yang dikembangkan oleh NiCE. NiCE merupakan singkatan dari Nijmegen Center of Economic yang merupakan sebuah universitas di Netherlands yang melakukan penelitian terhadap kualitas laporan keuangan dengan menggunakan indeks pengukuran yang didalamnya mencakup semua karakteristik kualitas laporan keuangan, oleh karena alasan tersebut maka peneliti memilih pengukuran ini sebagai pengukuran kualitas laporan keuangan. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul Analisis Faktor-Faktor Penentu (Determining Factors) yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia Tahun 2012-2014. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah siklus perusahaan, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas, leverage berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan? 2. Apakah siklus perusahaan berpengaruh parsial terhadap kualitas laporan keuangan? 3. Apakah volatilitas penjualan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan? 4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan? 8

5. Apakah likuiditas berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan? 6. Apakah leverage berpengaruh secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan? 1.3 Tujuan Penelitan Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh siklus perusahaan, volatilitas penjualan, ukuran perusahaan, likuiditas, leverage berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan. 2. Untuk mengetahui pengaruh siklus perusahaan parsial terhadap kualitas laporan keuangan. 3. Untuk mengetahui pengaruh volatilitas penjualan secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan 4. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan parsial terhadap kualitas laporan keuangan. 5. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas parsial terhadap kualitas laporan keuangan. 6. Untuk mengetahui pengaruh leverage secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan. 9

1.3 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, sebagai wadah mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teori yang telah dipelajari selama kuliah serta menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan laporan keuangan. 2. Sebagai gambaran tentang pentingnya kualitas laporan keuangan dalam pengambilan keputusan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam berinvestasi bagi para investor, analis laporan keuangan, dan juga kreditur, 3. Sebagai pedoman bagi penelitian selanjutnya yang ingin mengadakan penelitian terutama tentang kualitas laporan keuangan dan memberikan wacana bagi perkembangan studi akuntansi yang berkaitan dengan kualitas laporan keuangan dan faktor penentunya. 10