Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017)

dokumen-dokumen yang mirip
pemassalan harus dimulai pada usia dini.

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.P.d)

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: Koordinasi Mata-Kaki, Kelincahan, Keterampilan Menggiring Bola.

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

I. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KONSENTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMP N 1 NGAGLIK E-JOURNAL

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

Journal of Sport Sciences and Fitness

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd. *) ABSTRAK

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA

KONTRIBUSI KELENTUKAN PINGGANG DAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP AKURASI SHOOTING ATLET SEPAK BOLA SMA N 3 BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

Transkripsi:

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 22-29 22 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN KELENTUKAN PINGGANG DENGAN KEMAMPUAN HEADING PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER PUTRA SMA NEGERI 13 PALEMBANG Oleh Dede Dwiansyah Putra Universitas PGRI Palembang dededwiansyahputra@gmail.com Article History Abstract Received : Januari 2017 This study aims to determine the relationship of abdominal Accepted : Februari 2017 muscle strength and hip flexibility with the ability to play Published : Maret 2017 football heading in extracurricular student of SMAN 13 Palembang. The method used to produce a particular Keywords Abdominal muscle strength, hip flexibility, play football heading product, and test the efficacy of the product, this study using research correlation methods. Populasi in this study were 30 persons who follow extracurricular activities SMAN 13 Palembang. Results showed r(x_1 y) = 0.461, r(x_2 y)=0.414 In abdominal muscle strength contributes to the ability of the ball (heading) of 46.1%. While the contribution of flexibility waist with ball (Heading) amounted to 41.4%. Based on t greater than t table (2.46>1.77) for the contribution of abdominal muscle strength by heading ability. As for flexibility waist with heading ability was tested significance of t greater than t table (2.40> 1.77). Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang dengan kemampuan heading permainan sepak bola siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 13 Palembang. Metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji keefektifan produk tertentu, penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasi. Populasi penelitian adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepak bola sebanyak 30 orang. Hasil penelitian diperoleh = 0,461, = 0,414. Kontribusi kekuatan otot perut terhadap kemampuan heading 46,1%. Sedangkan kontribusi kelentukan pinggang dengan kemampuan heading 41,4%. Berdasarkan thitung lebih besar dari ttabel (2,46>1,77) untuk kontribusi kekuatan otot perut dengan kemampuan heading. Sedangkan untuk kelentukan pinggang dengan kemampuan heading diuji signifikansi thitung lebih besar dari ttabel (2,40> 1,77). 22

Hubungan Kekuatan Otot Perut Dan Kelentukan Pinggang Dengan Kemampuan Heading Permainan Sepak Bola Pada Siswa Ekstrakurikuler Putra SMA Negeri 13 Palembang Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 22-29 23 A. Pendahuluan Sejarah olahraga dapat mengingatkan kita tentang arti perubahan keterampilan mengenai olahraga itu sendiri. Olahraga sepertinya melibatkan kemampuan dasar manusia pada umumnya dalam kenyataannya dapat dikembangkan dan dilatih untuk kepentingannya sendiri. Olahraga merupakan gabungan dari segala latihan jasmani yang dilakukan orang dengan sukarela untuk memperkuat dan melatih gerak tubuh. Olahraga sepak bola merupakan suatu kegiatan permainan kompetitif yang terdiri dari berbagai taktik yang di pengaruhi oleh otot perut. Pada ruang lingkup olahraga dalam pasal 25 UU SKN bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dan diarahkan sebagai suatu kesatuan yang sistematis dan berkesinambungan dengan Sitem Pandidikan Nasional.Maka pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga di sekolah merupakan tumpuan yang sangat vital dalam membangun system Pendidikan Nasional. Sepak bola merupakan kerja fisik, mendapatkan berat pembebanan yang berbeda-beda sesuai dengan cabang olahraga yang dilakukan. Jadi, jelaslah bahwa dalam kegiatan fisik di butuhkan suatu tingkat kesegaran jasmani. Aspekaspek latihan seperti fisik, taktik, teknik, mental dan kerja sama tim merupakan aspek-aspek yang penting dan harus di kembangkan kemampuannya pada setiap pemain. Jika salah satu aspek latihan ini kurang mendapat perhatian atau dengan kata lainpembebanannya kurang, berarti merupakan salah satu penghambat prestasi. Mutu teknik di dalam permainan sepak bola adalah salah satu bagian penting dan paling sulit untuk dipelajari, untuk itu perlu waktu yang banyak untuk ketekunan dari para pemain untuk berlatih dengan penuh kesungguhan.seluruh bagian dalam permainan dilakukan tanpa bola maupun gerakan dengan bola.menyundul bola merupakan salah teknik dasar dalam permainan sepak bola, berbagai keuntungan dapat diperoleh dengan menguasai heading atau menyundul bola, baik dalam melakukan penyerangan maupun ketika mengadakan strategi bertahan. Untuk dapat melakukan heading dengan baik maka harus diberikan latihanlatihan yang dapat meningkatkan

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 22-29 24 kemampuan fisik pemain.kemampuan fisik yang di maksud adalah kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 13 Palembang Tahun 2014. Dalam penelitian ini faktor kondisi pisik yang akan dikaji adalah kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang. Namun tingkat kondisi fisik dan anatomis seseorang berbeda beda. Sedangkan untuk memperoleh hasil heading yang baik perlu di ketahui seberapa besar hubungan faktor-faktor tersebut di atas ikut terkait dengan hasil permainan sepak bola khususnya dalam pelaksanaan heading, sehingga apabila tidak diatasi seorang atlet akan mengabaikan kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang dalam melakukan heading. Pembinaan yang dilakukan di SMA Negeri 13 Palembang dalam pelaksanaan latihan, terkadang kurang seimbang dalam pemberian materi antara teknik dasar bermain ataupun latihan kondisi fisik terutama pada daya tahan otot perut. Diumpamakan jika kedua hal tersebut dibandingkan, perbandingan latihan yang tidak seimbang akan berpengaruh pada saat tampil dalam pertandingan maupun dalam hasil akhir program, sehingga harapan untuk meraih kemenangan kemungkinan kecil. Untuk itulah dalam upaya peningkatan prestasi olahraga perlu di usahakan pembinaan yang terarah dan berkelanjutan lewat pemandu bakat, pembibitan, pendidikan serta latihan olahraga yang didasarkan pada ilmu pengetahuan secara efektif dan efesien sebagai sarana, mencapai prestasi optimal. Berdasarkan pengamatan dan informasi dari guru olahraga di SMA Negeri 13 Palembang dalam permainan sepak bola sangat digemari para siswasiswi terutama oleh semua siswa laki-laki yang ada di sekolah. Terbukti bahwa setiap mengadakanclass metting atau pertandingan antara kelas yang selalu diadakan di akhir ujian sekolah selalu di ikuti oleh semua siswa laki-laki. Sekolah ini pun selalu mengikuti pertandingan sepak bola antar sekolah tapi belum mampu menghasilkan hasil yang maksimal, prestasi ini tercermin dari sejauh mana kemampuan SMA Negeri 13 Palembang kurang berprestasi untuk tingkat SMK/SMA di Palembang. Dalam permainan sepak bola SMA Negeri 13 Palembang ini terdapat suatu masalah terbesar yaitu kurangnya suatu

Hubungan Kekuatan Otot Perut Dan Kelentukan Pinggang Dengan Kemampuan Heading Permainan Sepak Bola Pada Siswa Ekstrakurikuler Putra SMA Negeri 13 Palembang Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 22-29 25 penyelesaian di depan gawang saat melakukan heading sering melenceng dan terlalu lemahnya kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang disaat heading sehingga bola mudah diamankan oleh pemain lawan. Dari pengamatan dan informasi perlu diupayakan langkah-langkah nyata mulai dari perbaikan metode latihan, peningkatan sarana, perhatian masalah gizi, tes dan pengukuran dalam olahraga sampai pada perhatian terhadap psikologi yang di perlukan berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Antara Kekuatan Otot Perut Dan Kelentukan Pinggang Dengan Kemampuan Heading Pada Permainan Sepak Bola Siswa Ekstrakurikuler Putra SMA Negeri 13 Palembang. Dalam menguasai permainan sepak bola dengan baik dan sempurna maka diperlukan penguasaan teknik dasar secara baik pula. Adapun teknik dasar permainan sepak bola terdiri dari, Menendang bola atau shooting, Menghentikan bola atau mengontrol bola (passing), Menggiring bola atau dribbling, Melempar kedalam atau throw in dan Menyundul bola atau heading. (Luxbacher, 2011: 50) Menurut Gifford (2002: 32) heading adalah suatu teknik yang dibutuhkan oleh semua pemain, tidak saja oleh para bek tengah dan para penyerang.menyundul (heading) tidak membuat orang cedera atau lebih baik dikatakan bahwa menyundul tidak boleh membuat cedera.menyundul tidak memberikan rasa sakit, selama anda menggunakan dahi untuk menghantam bola. Menyundul bola dapat digunakan untuk meneruskan bola atau mengoperkan bola kepada teman atau operan jarak pendek, untuk memasukkan bola ke mulut gawang lawan untuk membuat gol, memberikan umpan kepada teman didaerah depan gawang lawan untuk membuat gol (operan melambung atas), menyapu bola didaerah pertahanan sendiri untuk mematahkan serangan lawan, mempertahankan daerah gawang sendiri. (Toto, 2008: 9.15) Teknik menyundul bola merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain sepak bola. Teknik dasar menyundul bola digunakan kepala, seperti yang dikemukakan Khairul Hadziq (2013:29): Teknik untuk menyundul bola digunakan dahi yaitu daerah kepala di atas kedua kening (alis) dibawah rambut

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 22-29 26 kepala. Ada dua macam cara menyundul bola, seperti yang dikemukakan Toto (2008: 9.15) yaitu: (1) Atas dasar arah bola dari hasil sundulan, (2) Atas dasar sikap badan pemain pada waktu menyundul bola. Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.usaha maksimal ini dilakukan oleh otot atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu kekuatan.kekuatan merupakan daya penggerak dan pencegah cedera.selain itu kekuatan memainkan peranan penting dalam komponen-komponen kemampuan fisik yang lain misalnya otot perut, power, kelincahan, kecepatan.dengan demikian kekuatan merupakan faktor utama untuk menciptakan prestasi yang optimal. (Afridawati, 2008: 111) Menurut Evelyn C (2011: 19) otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus, yaitu berkontraksi; dengan demikian gerakan terlaksana. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang sama dengan sel jaringan lain. Semua ini diikat menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh sejenis jaring ikat yang mengandung unsur kontraktil jadi otot yang digunakan disini adalah otot perut yang terletak ditengah atau disebut otot rektus abdominis. Kelentukan pinggang adalah kemampuan sendi untuk melakukan gerak dalam ruang yang besar. Misalnya gerakan yang split. Kelentukan pinggang sangat dibutuhkan oleh banyak cabang olahraga, namun demikian terdapat perbedaan kebutuhan kelentukan untuk setiap keberhasilan dalam penampilannya. (Ismayarti, 2008:101). Berdasarkan uraian di atas untuk memperoleh hasil heading yang baik perlu memiliki tingkat kondisi fisik dan anatomis sangat baik, dengan kekuatan perut dan kelentukan pinggang yang bagus, maka akan membantu gerakan punggung dan dahi saat kontak dengan bola, sehingga sundulan akan menjadi lebih kuat dan keras. Jadi kemampuan seorang pemain sepak bola mengerahkan kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang pada teknik yang benar, maka akan menghasilkan heading yang sangat baik. Namun sebaliknya, jika kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang kurang baik maka heading juga menjadi lemah.

Hubungan Kekuatan Otot Perut Dan Kelentukan Pinggang Dengan Kemampuan Heading Permainan Sepak Bola Pada Siswa Ekstrakurikuler Putra SMA Negeri 13 Palembang Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 22-29 27 B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode korelasi ganda dengan menggunakan statistik untuk menentukan hubungan antara tiga gejala.metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian.kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan metode-metode tertentu. Berbobot tidaknya sebuah penelitian tergantung pada pertanggung jawaban dari metode penelitiannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sepak bola sebanyak 30 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini memakai total sampling dimana seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler putra SMA Negeri 13 Palembang yang berjumlah 30 orang. Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan metode tes dan pengukuran. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tes pengukuran kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang dengan tes pengukuran menyundul bola (heading) adapun tes yang telah ditetapkan jenis tes dalam penelitian ini antara lain, untuk mengukur kekuatan otot perut menggunakan tes Sit-up test,, untuk mengukur kelentukan pinggang menggunakan sit and reach test, Sedangkan untuk mengukur kemampuan heading menggunakan tes menyundul bola dengan kepalan selama 30 detik. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dari penelititan ini maka didapat hasil dan kesimpulan sebagai berikut. 1. Hubungan Kekuatan Otot Perut Dengan Kemampuan Heading Dari hasil analisa kekuatan otot perut (X 1 ) dengan Kemampuan heading (Y) berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment didapat t hitung 2,46> t tabel 1,77 dengan kontribusi 46,1%. Ini menunjukan bahwa kekuatan otot perut memberikan kontribusi yang signifikan dengan kemampuan heading pada siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 13 Palembang. Berdasarkan pembahasan di atas maka kemampuan hasil heading yang dilakukan pada siswa tidak terlepas dari

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 22-29 28 kekuatan otot perut. Semakin baik kekuatan otot perut siswa maka kemampuan dalam menghasilkan headingakan semakin baik pula, sehingga prestasi siswa juga semakin membaik. 2. Hubungan Kelentukan Pinggang Dengan Kemampuan Heading Dari hasil analisa kelentukan pinggang (X 1 ) dengan Kemampuan heading (Y) berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment didapat t hitung 2,40> t tabel 2,05 dengan kontribusi 41,4%. Ini menunjukan bahwa kelentukan pinggang memberikan kontribusi yang signifikan dengan kemampuan heading pada siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 13 Palembang. 3. Hubungan Kekuatan Otot Perut Dengan Dan Kelentukan Pinggang Dengan Kemampuan Heading Dari hasil analisa kekuatan otot perut (X 1 ) dan kelentukan pinggang (X 2 ) dengan Kemampuan heading (Y) berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment didapat t hitung 6,56> t tabel 2,40 dengan kontribusi 65,6%. Ini menunjukan bahwa kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang memberikan kontribusi yang signifikan dengan kemampuan heading pada siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 13 Palembang. Jadi berdasarkan pembahasan di atas maka kemampuan hasil heading yang dilakukan pada siswa tidak terlepas dari kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang. Semakin baik kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang siswa maka kemampuan dalam menghasilkan headingakan semakin baik pula, sehingga prestasi siswa juga semakin membaik. Bisa disimpulkan kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang akan mempengaruhi prestasi hasil menyundul bola seorang siswa. Disarankan kepada seorang pelatih ingin meningkatkan kemamuan heading maka sebaiknya pelatih juga meningkatkan kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang terlebih dahulu agar siswa lebih mudah menguasai keterampilan heading yang diajarkan. Namun perlu diingat bukan hanya kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang yang memiliki kontribusi dengan kemampuan heading, dalam penelitian ini terlihat kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang hanya memberikan kontribusi sebesar 65,6%. Selebihnya dipengaruhi

Hubungan Kekuatan Otot Perut Dan Kelentukan Pinggang Dengan Kemampuan Heading Permainan Sepak Bola Pada Siswa Ekstrakurikuler Putra SMA Negeri 13 Palembang Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 22-29 29 oleh faktor lain seperti penguasaan gerak, daya taha siswa untuk melakukan gerak secara cepat merespon rangsangan yang datang, dan lain sebagainya. D. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil deskripsi data dan pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dengan kemampuan heading. Kekuatan otot perut memberikan kontribusi sebesar 46,1% terhadap kemampuan heading pada permainan sepak bola SMA Negeri 13 Palembang tahun pelajaran 2014-2015. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelentukan pinggang dengan kemampuan heading. Kelentukan pinggang memberikan kontribusi sebesar 41,4% terhadap kemampuan heading pada permainan sepak bola SMA Negeri 13 Palembang tahun pelajaran 2014-2015. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dan kelentukan pinggang dengan kemampuan heading. Daftar Pustaka A.Luxbacker, Joseph. 2011. Sepak Bola. Jakarta: Grafindo Persada. Afridawati. 2013. Evaluasi,Tes Dan Pengukuran Olahraga Dan Teori Aplikasinya: RD Multicipta. C, Evelyn. 2011. Kekuatan Otot Perut. Jakarta: PT Adikita. Gifford, Clive. 2002. Sepakbola (Panduan lengkap untuk permainan yang indah). Jakarta: Erlangga. Ismaryati. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta. Subroto, Toto.2008. Permainan Besar Bola Voli & Sepak Bola. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono. 2013. Prosedur penelitian (Suatau Pendekatan Praktik). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Republik Indonesia. 2005. Undangundang No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Sekretariat Negara. Jakarta. Widiastuti. 2011. Tes Dan pengukuran Olahraga. Jakarta: PT Bumi Timur Jaya.