BAB I PENDAHULUAN. E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hlm. 4.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. 1 Dalam artian,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memimpin jasmani dan rohani ke arah kedewasaan. Dalam artian,

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. didik, sehingga menghasilkan peserta didik yang pintar tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan proses pembangunan. Sedangkan pembangunan diarahkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. muda agar kelak dapat menghadapi kehidupan seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nomor 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), h

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tujuan Pendidikan Nasional pada undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilahirkan manusia-manusia yang berkualitas yang akan membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin jasmani dan rohani kearah pendewasaan. Dalam artian, pendidikan adalah sebuah proses transfer nilai-nilai dari orang dewasa (guru orang tua) kepada anak-anak agar menjadi dewasa dalam segala hal. Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun upaya perbaikan di bidang pendidikan yang merupakan satu keharusan untuk selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan meanjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab.1 Pendidikan bertujuan untuk mencetak anak didik yang beriman. Wujud tujuan itu adalah akhlak anak didik yang mengacu pada kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan yang dilaksanakan diberbagai lembaga, baik lembaga pendidikan formal maupun nonformal.2 Untuk mengetahui seberapa kemampuan peserta didik dalam menerima pelajaran maka diperlukan adanya imtihan atau dapat disebut dengan evaluasi. Evaluasi merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi, dan yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.3 1 E. Mulyasa, Standar Kompetensi Sertifikasi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hlm. 4. 2 Tatang, Ilmu Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2012, hlm. 61. 3 Subari, Supervisi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1994, Cet. II, hlm. 174. 1

2 Setiap lembaga pendidikan memerlukan evaluasi dengan tujuan untuk mengetahui seberapa kemampuan peserta didik dalam menerima pelajaran. Namun, peserta didik kebanyakan takut dalam menghadapi evaluasi (Imtihan). Agar peserta didik tidak takut atau cemas dalam menghadapi imtihan, guru harus pintar dalam menggunakan teknik-teknik yang dapat memberikan kemudahan siswa dalam menghadapi imtihan yaitu menggunakan teknik relaksasi. Teknik relasasi merupakan teknik untuk mengistirahatkan pikiran atau tubuh yang sedang stress agar kecemasan tidak timbul. Kecemasan dapat timbul sebagai reaksi terhadap bahaya baik yang sungguh-sungguh ada maupun yang tidak (hasil dari imajinasi saja) yang sering kali disebut dengan free-floating anxiety yaitu kecemasan yang terus mengembang tanpa diketahui penyebabnya. Keunikan dari tekhnik ini adalah mendorong peserta didik agar menyampaikan kecemasan didalam buku harian yang diberikan oleh guru. Dengan demikian, guru dapat mengatasi kecemasan tersebut secara langsung, sehingga peserta didik akan merasa lebih tenang serta membuat mereka merasa diperhatikan. Kecemasan adalah keadaan yang berorientasi pada masa yang akan datang, yang ditandai dengan efek negatif, dimana seseorang memfokuskan diri pada kemungkinan datangnya bahaya atau kemalangan yang tidak dikontrol. Biasanya rasa cemas ini pada saat adanya kejadian atau peristiwa tertentu, maupun dalam menghadapi suatu hal. Bahkan kecemasan ini perlu dimiliki oleh manusia. Apabila kecemasan itu berlebihan akan berubah menjadi abnormal, ketika kecemasan yang ada dalam diri individu menjadi berlebihan atau melebihi dari kapasitas umumnya. Individu yang mengalami gangguan seperti ini bisa dikatakan mengalami gangguan kecemasan yaitu ketakutan yang berlebihan dan sifatnya tidak rasional. Seseorang dikatakan menderita anxiety di sorder apabila kecemasan atau anxietas ini mengganggu aktivitas dalam kehidupan dari diri individu tersebut. Salah satunya terganggunya fungsi sosial dalam diri individu. Misalnya, kecemasan yang

3 berlebihan ini menghambat diri seseorang untuk menjalin hubungan akrab antar individu maupun kelompoknya.4 Allah SWT berfirman dalam al-qur an Surat Ar-Ra d ayat 28 yang berbunyi sebagai berikut: Artinya: Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra d ayat 28).5 Ayat tersebut menjelaskan tentang jiwa manusia agar selalu mengingat kepada Allah, sehingga dalam menghadapi segala urusan tidak mengalami kecemasan. Jadi dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. Kaitan ayat tersebut dengan tekhnik relaksasi adalah tekhnik yang dapat mengistirahatkan pikiran dengan cara menasehati peserta didik agar selalu ingat kepada Allah. TPQ adalah pendidikan yang mengajarkan baca tulis Al-qur an dikalangan anak-anak.6 TPQ merupakan pendidikan formal yang bersumber dari sebuah lembaga swadaya, masyarakat dimana dalam pelaksaannya dibutuhkan dorongan kuat oleh masyarakat untuk membantu mencapai tujuan yang diharapkan.7 TPQ didirikan dengan alasan yang kuat karena tuntutan zaman yaitu pelaksanaan ujian nasioanal atau bisa dikatakan dengan imtihan sebagai ujian akhir santri yaitu untuk membangun manusia Indonesia yang seutuhnya, beriman dan bertaqwa. TPQ Al-Falah Ngening merupakan TPQ yang siswanya merupakan siswa yang cerdas namun setelah akan menghadapi imtihan siswa kebanyakan 4 Kuswara, E. Teori-Teori Kepribadian, PT. Eresco, Bandung, 1991. QS. Ar-Ra d Ayat 28. 6 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Putaka Pelangi, Jakarta, 2005, hlm. 134. 7 Mansur, Ibid., hlm. 148. 5

4 takut atau cemas karena, ia takut apabila ujian yang dihadapi tidak memuaskan pesertanya. TPQ tersebut didirikan oleh Bpk Masrur Mulyono yang terletak di Desa Ngening Batangan Pati. Di TPQ tersebut telah menerapkan Teknik Relaksasi dalam menghadapi Imtihan. sehingga peserta didik tidak mengalami kecemasan dalam menghadapi imtihan. Tekhnik relaksasi adalah sebuah upaya untuk mengistirahatkan pikiran agar peserta didik tidak cemas dalam menghadapi imtihan. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: Teknik Relaksasi Untuk Mengatasi Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Imtihan Baca Tulis Al-Qur an Di TPQ Al-Falah Ngening Batangan Pati Tahun Pelajaran 2016/2017 B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka penelitian ini difokuskan pada: 1. Macam-macam tekhnik relaksasi untuk mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi imtihan baca tulis Al-Qur an di TPQ Al-Falah Ngening Batangan Pati Tahun Pelajaran 2016/2017 2. Faktor pendukung dan penghambat untuk mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi Imtihan baca tulis Al-Qur an di TPQ Al-Falah Ngening Batangan Pati Tahun Pelajaran 2016/2017 C. Rumusan Masalah Fokus penelitian di atas dapat dikemukakan pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Apa sajakah macam-macam tekhnik relaksasi untuk mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi imtihan baca tulis qur an di TPQ Al-Falah Ngening Batangan Pati Tahun Pelajaran 2016/2017? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat untuk mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi Imtihan Baca Tulis Al-Qur an di TPQ Al-Falah Ngening Batangan Pati Tahun Pelajaran 2016/2017?

5 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menjelaskan tekhnik relaksasi untuk mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi imtihan baca tulis Al-Qur an di TPQ Al-Falah Ngening Batangan Pati Tahun Pelajaran 2016/2017. 2. Untuk memperoleh data faktor pendukung dan penghambat tekhnik relaksasi untuk mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi imtihan baca tulis Al-Qur an di TPQ Al-Falah Ngening Batangan Pati Tahun Pelajaran 2016/2017. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a. Secara teoritik manfaat penelitian ini adalah sebagai sumbangsih bagi khazanah keilmuan di bidang pendidikan dan juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dalam penelitian yang berkaitan dengan penerapan tekhnik relaksasi untuk mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi imtihan baca tulis al-qur an. b. Sebagai bahan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai tekhnik relaksasi untuk mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi imtihan baca tulis qur an. c. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan potensi menulis karya-karya ilmiah, sehingga dapat menjadi bekal yang berguna di masa yang akan datang. 2. Manfaat praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal.

6 b. Dengan penelitian ini dapat diketahui macam-macam teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasan siswa dalam menghadapi imtihan baca tulis Al-Qur an agar peserta didik dalam menghadapi tes lancar dan dapat memahami bacaan-bacaan Qur an.