BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini. memang sangat pesat, salah satunya adalah dalam bidang teknologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. unggas untuk mewujudkan beternak itik secara praktis. Dahulu saat teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN. dalam cuaca yang mendukung perkembangannya. Terdapat aspek-aspek yang. kelembaban udara, sirkulasi udara dan penyiraman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hasil produksi. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dibidang pertanian akan sangat membatu hal tersebut. Kedelai merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram (

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. Banyak sekali petani Indonesia yang membudidayakan berbagai jenis tanaman

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah adalah dalam bidang robotika. Robot bukanlah

BAB II KONSEP DASAR ALAT PENGERING CENGKEH BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tekanan udara. Udara akan bergerak dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju

BAB I PENDAHULUAN. berkisar 50% - 100%,[1] sehingga Indonesia menjadi tempat yang ideal untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya persaingan yang terjadi antar greenhouse bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat, pada khususnya akan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. para peternak saat ini. Hal tersebut disebabkan permintaan bahan pangan berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. air. Pintu air dapat di gunakan sebagai alat pengatur sarana irigasi, kolam, tambak

BABI PENDAHULUAN " :1. J.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Budidaya udang adalah kegiatan atau usaha memelihara udang di tambak selama

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan di lingkungan, dalam suatu sistem elektronika, dalam industri, dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

RANCANG BANGUN ALAT DETEKSI TURUN HUJAN DENGAN PEMBERITAHUAN MELALUI SMS BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan pengatur tekanan kendaraan dengan judul Perancangan Alat

BAB I PENDAHULUAN. daging yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dari analog ke sistem digital, begitu pula dengan alat ukur.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini kemajuan teknologi di dunia elektronika dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kebutuhan akan teknologi pengambilan gambar sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

BAB I PENDAHULUAN. Curah hujan dapat diukur dalam jam, hari, bulan, bahkan tahunan.

SISTEM KENDALI SUHU DAN KELEMBABAN UNTUK OPTIMASI PROSES PEMBUATAN TEMPE BERBASIS MIKROKONTROLER SKRIPSI. Disusun oleh : ADI KURNIAWAN

A. JUDUL PROGRAM Desain Alat Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe Pada Skala Industri Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam skala besar, proses pemindahan air tidak mungkin dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. khususnya akan kebutuhan daging unggas maupun telur yang kaya akan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada akhir akhir ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kasus hingga mengalami kebangkrutan. termometer. Dalam proses tersebut, seringkali operator melakukan kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. global warming seperti saat ini mempengaruhi perubahan musim yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. campuran susu madu dan lain lain. kamar dengan kelembaban relatif berkisar 80% maksimum hanya mampu

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari pengembangan tugas akhir ini adalah pengaturan temperature handphone

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut. penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Alat Pengolah Kecambah Kacang Hijau Berbasis Mikrokontroler Diterapkan Pada Petani Di Desa Singosari Malang

BAB I PENDAHULUAN. telur yang sudah ada sekarang menurut penulis masih kurang optimal, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB I PENDAHULUAN. manual yaitu menggunakan alat yang berasal dari kulit pelepah lontar atau kelapa

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

IMPLEMENTASI PENGONTROL SERTA MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN PADA BUDIDAYA JAMUR MENGGUNAKAN;IPHONE SKRIPSI

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya pada bidang usaha. Indonesia sedang melakukan terobosan baru

AMIK MDP. Program Studi Teknik Komputer Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. efektif karena satu induk ayam kampung hanya mampu mengerami maksimal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi yang pesat pada saat ini dan dibarengi dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sistem kendali yang efektif, efisien dan tepat. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha budidaya ikan menjadi salah satu upaya penopang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aneka ragam jenis tanaman sayuran dapat dibudidayakan dan dihasilkan di

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini kebutuhan eksplorasi suatu tempat atau daerah terkadang

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini baik di perkantoran, gedung-gedung bertingkat dan tempattempat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini memang sangat pesat, salah satunya adalah dalam bidang teknologi pertanian. Teknologi pertanian pada dasarnya adalah penerapan dari ilmuilmu teknik pada kegiatan pertanian atau dalam pengertian lain dan lebih luas yaitu suatu penerapan prinsip-prinsip matematika dan sains dalam rangka pendayagunaan sumber daya pertanian dan sumber daya alam secara ekonomis untuk kesejahteraan manusia. Dengan akalnya, manusia mampu menciptakan berbagai keragaman teknologi yang mereka ciptakan untuk membantu memenuhi kebutuhan kemampuan fisik yang cukup besar, jarak waktu yang lama kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangakat mesin, seperti computer, kendaraan, handphone, dan lain sebagainya. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. IPTEK pada satu sisi telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Ilmu pertanian dan perkembangan teknologi tidak dapat dipisahkan untuk zaman sekarang ini. Keduanya jalan bersamaan dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup dan peningkatan kesejahtareaan manusia melalui ketahanan pangan dan produk-produk sandang dan papan. Ilmu dan teknoogi pertanian secara luas mencakup berbagai penerapan ilmu yang terfokus pada budidaya, pemeliharaan, pemanenan, peningkatan mutu hasil 1

2 panen, penanganan, pengelolaan dan pengamanan hasil, dan pemasaran hasil sebagai objek formal ilmu pertanian tersebut. Salah komoditas unggulan tanaman pangan yang tengah gencar dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Kulon Progo salah satunya yaitu jamur tiram. Selain memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga mengandung protein yang lebih tinggi dari telur dan daging, non kolesterol, bisa diolah menjadi berbagi masakan dan mengandung khasiat obat dan pencegahan penyakit. Prospek usaha dibidang jamur tiram cukup menjanjikan keuntungan yang lumayan besar karena jamur tiram memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, harga jual persatu kilogram jamur tiram mencapai Rp. 15.000,00 di pasaran. Jamur tiram putih berwarna putih agak krem dengan diameter tubuh 3-14 cm. Jamur ini memiliki miselium. Tubuh buah jamur inilah yang bernilai ekonomis tinggi serta menjadi tujuan dari budidaya jamur tiram. Jamur tiram termasuk jenis jamur yang cukup mudah untuk dibudidayakan. Namun masih saja ada kendala atau kegagalan dalam membudidayakan jamur tiram yang disebabkan kondisi lingkungan kumbung yang tidak bersih, pengaturan suhu dan kelembaban kumbung yang tidak stabil, proses penyiraman yang tidak maksimal serta belum maksimal dalam proses perawatan. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan kegagalan dalam budidaya jamur tiram sehingga hasil panen jamur tiram tidak maksimal dan tidak stabil. Dalam budidaya jamur tiram hal yang juga harus diperhatikan adalah menjaga suhu dan kelembaban ruang agar tetap pada standar yang dibutuhkan. Jika cuaca lebih kering, panas, atau berangin, tentu akan mempengaruhi suhu dan kelembaban dalam kumbung sehingga air cepat

3 menguap. Bila demikian, sebaiknya frekuensi penyiraman ditingkatkan. Jika suhu terlalu tinggi dan kelembaban kurang, bisa membuat tubuh jamur sulit tumbuh atau bahkan tidak tumbuh. Oleh karena itu, atur juga sirkulasi udara di dalam kumbung agar jamur tidak cepat layu dan mati. Berdasarkan permasalahan yang ada dan untuk mengatasi kendala dalam budidaya jamur tiram, memunculkan ide penulis untuk membuat sebuah sistem untuk memantau, menampilkan serta mengontrol suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur. Pendeteksi dan pengontrol suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur tiram menggunakan sensor SHT 11. Penulis berharap sistem tersebut dapat membantu para petani jamur tiram memperoleh hasil panen yang maksimal dan memberikan kemudahan dalam proses penyiraman jamur tiram. B. Rumusan Masalah Alat ini berfungsi untuk medeteksi suhu dan kelembaban serta mengontrol kelembaban ruang kumbung jamur tiram, agar kondisi kelembaban dalam kumbung jamur tiram tetap dalam kondisi yang stabil, seta dapat dengan mudah mementau suhu dan kelembabannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara untuk merancang dan membuat sistem pengendali kelembaban dan monitoring suhu dan kelembaban kumbung jamur tiram dengan menggunakan sensor SHT11 yang digunakan sebagai alat pengindra suhu dan kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu dan kelembaban ruangan.

4 2. Bagaimana cara untuk membuat alat penyiram jamur otomatis berdasarkan kondisi suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur tiram. C. Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas dapat dibuat suatu batasan masalah dalam pembuatan proyek akhir ini. Batasan masalah yang dimaksud diantaranya : 1. Sistem hanya mampu bekerja di dalam kumbung jamur tiram. 2. Sistem hanya mampu memonitoring suhu dan kelembaban serta mengendalikan kelembaban relatif dengan metode sprayer. 3. Sistem tidak didesain untuk menyimpan data. D. Luaran Penelitian Luaran penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Perangkat keras (hardware) Perangkat keras berupa sistem mekanik yang mampu mengendalikan kelembaban serta menampillkan parameter suhu dan kelembaban. Parameter suhu dan kelembaban didapatkan menggunakan sensor SHT11 dan masuk ke mikrokontroler dan menghasilkan outputan berupa tampilan nilai suhu dan kelembaban pada LCD serta mengendalikan kerja motor DC sebagai aktuator untuk sprayer. 2. Perangkat lunak (software) Perangkat lunak berupa program yang diaplikasikan pada mikrokontroller (ATMega32) yang digunakan untuk mengolah data dari sensor dan menghasilkan outputan berupa tampilan nilai suhu dan kelembaban pada

5 LCD serta mengendalikan kerja motor DC sebagai aktuator untuk sprayer. 3. Jurnal Ilmiah Dengan jurnal ini maka diharapkan mampu menambah wawasan akan teknologi dan menjadi referensi untuk peneliti berkelanjutan. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Merancang dan membangun suatu sistem pemantaua suhu dan kelembaban serta pengontrol kelembaban ruang kumbung jamur tiram. 2. Mengaplikasikan sensor SHT11 ke dalam bentuk suatu sistem kendali otomatis. 3. Menganalisis alat pengontrol kelembaban serta pemonitoring suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur tiram. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari pembuatan tugas akhir ini adalah : 1. Bagi Petani Jamur Tiram Alat hasil perancangan ini diharapkan mampu membantu para petani jamur tiram untuk mengontrol suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur dan mampu meringankan tugas petani dalam penyiraman jamur tiram sehingga diharapkan petani mendapat hasil panen jamur tiram semaksimal mungkin.

6 2. Bagi Penulis Memberikan tambahan pemahaman tetang budidaya jamur tiram dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dalam masa perkulihaan, serta menambah wawasan pengaplikasian sensor SHT11 dalam pertaniaan untuk alat pendekteksi dan pengontrol suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur tiram. G. Metodologi Penelitian Penulisan skripsi ini disusun dengan tahapan-tahapan : 1. Studi kepustakaan (Library Study) Studi Kepustakaan merupakan studi yang dilakukan untuk mendapatkan referensi-referensi dari berbagai sumber baik dari buku-buku maupun dari internet. 2. Studi Lapangan (Field Study) Studi Lapangan dilakukan dengan cara melakukan survai lokasi/kumbung jamur yang akan digunakan untuk penelitian, menyiapkan komponen-komponen yang diperlukan untuk perancangan, merakit komponen, dan melakukan pengujian hingga pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan lancar. 3. Metode Observasi Medote Observasi yaitu pengamatan terhadap alat yang akan dibuat, dengan cara melakukan percobaan baik secara langsung ataupun tidak langsung.

7 4. Metode Perancangan Metode Perancangan yaitu tahap perancangan yang akan dibuat, mulai dari perencanaan rangkaian, layout PCB, tata letak komponenkomponen yang diperlukan, perencanaan mekanik rangkaian, dan desain rangkaian dan box untuk tempat rangkaian. 5. Analisi dan Evaluasi Analisis dan Evaluasi dilakukan setelah pengumpulan data baik berdasarkan studi kepustakaan maupun studi lapangan, maka dilakukan analisis terhadap data-data yang telah terkumpul serta perlu ada evaluasi agar sistem berjalan lancar. H. Sistematika Penulisan Laporan Agar memberikan kemudahan dalam memahani penulisan skripsi ini, maka penulisan mengelompokan sistematika penulisan ke dalam lima bagian : BAB I PENDAHULUAN Memuat penjelasan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, hasil akhir, manfaat yang diperoleh, dan sistematika laporan tugas akhir ini. BAB II STUDI PUSTAKA Terdiri dari tiga bagian, yaitu paparan tentang karya-karya yang berkaitan, dasar-dasar teoritis, dan spesifikasi garis-besar dari alat yang akan direncanakan dan dibuat dalam tugas akhir ini.

8 BAB III METODE PENELITIAN Berisi penjelasan mengenai pelaksanaan perancangan pembuatan hingga pengujian alat baik perangkat keras dan perangkat lunak yang dibuat secara detail. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Bab ini menjelaskan produk akhir yang dihasilkan memuat spesifikasi alat ataupun software yang dihasilkan dan analisis kritis atas alat yang dihasilkan serta pelajaran-pelajaran yang diperoleh dari penyusunan tugas akhir ini. Serta pengujian komponen-komponen secara terpisah dan pengujian alat. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk perbaikan dan pengembangan alat dikemudian hari.