BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini memang sangat pesat, salah satunya adalah dalam bidang teknologi pertanian. Teknologi pertanian pada dasarnya adalah penerapan dari ilmuilmu teknik pada kegiatan pertanian atau dalam pengertian lain dan lebih luas yaitu suatu penerapan prinsip-prinsip matematika dan sains dalam rangka pendayagunaan sumber daya pertanian dan sumber daya alam secara ekonomis untuk kesejahteraan manusia. Dengan akalnya, manusia mampu menciptakan berbagai keragaman teknologi yang mereka ciptakan untuk membantu memenuhi kebutuhan kemampuan fisik yang cukup besar, jarak waktu yang lama kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangakat mesin, seperti computer, kendaraan, handphone, dan lain sebagainya. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. IPTEK pada satu sisi telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Ilmu pertanian dan perkembangan teknologi tidak dapat dipisahkan untuk zaman sekarang ini. Keduanya jalan bersamaan dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup dan peningkatan kesejahtareaan manusia melalui ketahanan pangan dan produk-produk sandang dan papan. Ilmu dan teknoogi pertanian secara luas mencakup berbagai penerapan ilmu yang terfokus pada budidaya, pemeliharaan, pemanenan, peningkatan mutu hasil 1
2 panen, penanganan, pengelolaan dan pengamanan hasil, dan pemasaran hasil sebagai objek formal ilmu pertanian tersebut. Salah komoditas unggulan tanaman pangan yang tengah gencar dibudidayakan oleh masyarakat Kabupaten Kulon Progo salah satunya yaitu jamur tiram. Selain memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga mengandung protein yang lebih tinggi dari telur dan daging, non kolesterol, bisa diolah menjadi berbagi masakan dan mengandung khasiat obat dan pencegahan penyakit. Prospek usaha dibidang jamur tiram cukup menjanjikan keuntungan yang lumayan besar karena jamur tiram memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, harga jual persatu kilogram jamur tiram mencapai Rp. 15.000,00 di pasaran. Jamur tiram putih berwarna putih agak krem dengan diameter tubuh 3-14 cm. Jamur ini memiliki miselium. Tubuh buah jamur inilah yang bernilai ekonomis tinggi serta menjadi tujuan dari budidaya jamur tiram. Jamur tiram termasuk jenis jamur yang cukup mudah untuk dibudidayakan. Namun masih saja ada kendala atau kegagalan dalam membudidayakan jamur tiram yang disebabkan kondisi lingkungan kumbung yang tidak bersih, pengaturan suhu dan kelembaban kumbung yang tidak stabil, proses penyiraman yang tidak maksimal serta belum maksimal dalam proses perawatan. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan kegagalan dalam budidaya jamur tiram sehingga hasil panen jamur tiram tidak maksimal dan tidak stabil. Dalam budidaya jamur tiram hal yang juga harus diperhatikan adalah menjaga suhu dan kelembaban ruang agar tetap pada standar yang dibutuhkan. Jika cuaca lebih kering, panas, atau berangin, tentu akan mempengaruhi suhu dan kelembaban dalam kumbung sehingga air cepat
3 menguap. Bila demikian, sebaiknya frekuensi penyiraman ditingkatkan. Jika suhu terlalu tinggi dan kelembaban kurang, bisa membuat tubuh jamur sulit tumbuh atau bahkan tidak tumbuh. Oleh karena itu, atur juga sirkulasi udara di dalam kumbung agar jamur tidak cepat layu dan mati. Berdasarkan permasalahan yang ada dan untuk mengatasi kendala dalam budidaya jamur tiram, memunculkan ide penulis untuk membuat sebuah sistem untuk memantau, menampilkan serta mengontrol suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur. Pendeteksi dan pengontrol suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur tiram menggunakan sensor SHT 11. Penulis berharap sistem tersebut dapat membantu para petani jamur tiram memperoleh hasil panen yang maksimal dan memberikan kemudahan dalam proses penyiraman jamur tiram. B. Rumusan Masalah Alat ini berfungsi untuk medeteksi suhu dan kelembaban serta mengontrol kelembaban ruang kumbung jamur tiram, agar kondisi kelembaban dalam kumbung jamur tiram tetap dalam kondisi yang stabil, seta dapat dengan mudah mementau suhu dan kelembabannya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara untuk merancang dan membuat sistem pengendali kelembaban dan monitoring suhu dan kelembaban kumbung jamur tiram dengan menggunakan sensor SHT11 yang digunakan sebagai alat pengindra suhu dan kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu dan kelembaban ruangan.
4 2. Bagaimana cara untuk membuat alat penyiram jamur otomatis berdasarkan kondisi suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur tiram. C. Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas dapat dibuat suatu batasan masalah dalam pembuatan proyek akhir ini. Batasan masalah yang dimaksud diantaranya : 1. Sistem hanya mampu bekerja di dalam kumbung jamur tiram. 2. Sistem hanya mampu memonitoring suhu dan kelembaban serta mengendalikan kelembaban relatif dengan metode sprayer. 3. Sistem tidak didesain untuk menyimpan data. D. Luaran Penelitian Luaran penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Perangkat keras (hardware) Perangkat keras berupa sistem mekanik yang mampu mengendalikan kelembaban serta menampillkan parameter suhu dan kelembaban. Parameter suhu dan kelembaban didapatkan menggunakan sensor SHT11 dan masuk ke mikrokontroler dan menghasilkan outputan berupa tampilan nilai suhu dan kelembaban pada LCD serta mengendalikan kerja motor DC sebagai aktuator untuk sprayer. 2. Perangkat lunak (software) Perangkat lunak berupa program yang diaplikasikan pada mikrokontroller (ATMega32) yang digunakan untuk mengolah data dari sensor dan menghasilkan outputan berupa tampilan nilai suhu dan kelembaban pada
5 LCD serta mengendalikan kerja motor DC sebagai aktuator untuk sprayer. 3. Jurnal Ilmiah Dengan jurnal ini maka diharapkan mampu menambah wawasan akan teknologi dan menjadi referensi untuk peneliti berkelanjutan. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Merancang dan membangun suatu sistem pemantaua suhu dan kelembaban serta pengontrol kelembaban ruang kumbung jamur tiram. 2. Mengaplikasikan sensor SHT11 ke dalam bentuk suatu sistem kendali otomatis. 3. Menganalisis alat pengontrol kelembaban serta pemonitoring suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur tiram. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari pembuatan tugas akhir ini adalah : 1. Bagi Petani Jamur Tiram Alat hasil perancangan ini diharapkan mampu membantu para petani jamur tiram untuk mengontrol suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur dan mampu meringankan tugas petani dalam penyiraman jamur tiram sehingga diharapkan petani mendapat hasil panen jamur tiram semaksimal mungkin.
6 2. Bagi Penulis Memberikan tambahan pemahaman tetang budidaya jamur tiram dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh dalam masa perkulihaan, serta menambah wawasan pengaplikasian sensor SHT11 dalam pertaniaan untuk alat pendekteksi dan pengontrol suhu dan kelembaban ruang kumbung jamur tiram. G. Metodologi Penelitian Penulisan skripsi ini disusun dengan tahapan-tahapan : 1. Studi kepustakaan (Library Study) Studi Kepustakaan merupakan studi yang dilakukan untuk mendapatkan referensi-referensi dari berbagai sumber baik dari buku-buku maupun dari internet. 2. Studi Lapangan (Field Study) Studi Lapangan dilakukan dengan cara melakukan survai lokasi/kumbung jamur yang akan digunakan untuk penelitian, menyiapkan komponen-komponen yang diperlukan untuk perancangan, merakit komponen, dan melakukan pengujian hingga pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan lancar. 3. Metode Observasi Medote Observasi yaitu pengamatan terhadap alat yang akan dibuat, dengan cara melakukan percobaan baik secara langsung ataupun tidak langsung.
7 4. Metode Perancangan Metode Perancangan yaitu tahap perancangan yang akan dibuat, mulai dari perencanaan rangkaian, layout PCB, tata letak komponenkomponen yang diperlukan, perencanaan mekanik rangkaian, dan desain rangkaian dan box untuk tempat rangkaian. 5. Analisi dan Evaluasi Analisis dan Evaluasi dilakukan setelah pengumpulan data baik berdasarkan studi kepustakaan maupun studi lapangan, maka dilakukan analisis terhadap data-data yang telah terkumpul serta perlu ada evaluasi agar sistem berjalan lancar. H. Sistematika Penulisan Laporan Agar memberikan kemudahan dalam memahani penulisan skripsi ini, maka penulisan mengelompokan sistematika penulisan ke dalam lima bagian : BAB I PENDAHULUAN Memuat penjelasan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, hasil akhir, manfaat yang diperoleh, dan sistematika laporan tugas akhir ini. BAB II STUDI PUSTAKA Terdiri dari tiga bagian, yaitu paparan tentang karya-karya yang berkaitan, dasar-dasar teoritis, dan spesifikasi garis-besar dari alat yang akan direncanakan dan dibuat dalam tugas akhir ini.
8 BAB III METODE PENELITIAN Berisi penjelasan mengenai pelaksanaan perancangan pembuatan hingga pengujian alat baik perangkat keras dan perangkat lunak yang dibuat secara detail. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Bab ini menjelaskan produk akhir yang dihasilkan memuat spesifikasi alat ataupun software yang dihasilkan dan analisis kritis atas alat yang dihasilkan serta pelajaran-pelajaran yang diperoleh dari penyusunan tugas akhir ini. Serta pengujian komponen-komponen secara terpisah dan pengujian alat. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk perbaikan dan pengembangan alat dikemudian hari.