BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, dan berencana, diluar

ISLAM DALAM PEMBINAAN KESEHATAN MENTAL ANAK YATIM (Studi Kasus di Panti Asuhan Iskandariyah Ngaliyan Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum. dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. aspek pribadi manusia lahir dan batin, agar terbentuk menjadi manusia seutuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah suasana kehidupan sekarang ini, manusia mengalami kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan dunia dan akhirat. Dakwah sebagai aktifitas umat Islam dalam. metode maupun media yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan satu unsur generasi muda yang menjadi titik tumpu

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang sempurna diturunkan Allah Swt untuk seluruh

PERANAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI IBADAH SHALAT EKS PSIKOTIK DI BALAI REHABILITASI SOSIAL EKS PSIKOTIK NGUDI RAHAYU KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang unik dan sangat menarik di mata manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah. para siswa yang memiliki kecenderungan untuk meniru.

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan. Dalam pandangan Islam bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. alam, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat

BAB I PENDAHULUAN. keliru dan bahkan kurang memperhatikan. Orang Islam itu sendiri tidak. sesamanya karena mengukiti hawa nafsu belaka.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Banjarmasin merupakan pusat kota yang terletak di sebelah selatan,

BAB I PENDAHULUAAN. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, Fajar Pustaka Baru, Yogyakarta, 2001, hal. 13. hal. 69.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan watak agama Islam yang dibawanya semenjak lahir.banyak cara. kesempatan untuk meninggikan syi ar Islam.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. tauhid, mengubah semua jenis kehidupan yang timpang kearah kehidupan yang

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan ahkirat. manusia dengan berbagai dimensi kemanusiaannya, potensinya, dan

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Keadaan Kesehatan Mental Anak Yatim di Panti Asuhan

DAFTAR TERJEMAH No. Bab Halaman Terjemah

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. pembeda. Berguna untuk mengatur, mengurus dan memakmurkan bumi. sebagai pribadi yang lebih dewasa dan lebih baik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. strategis, utamanya sebagai landasan spiritual, moral, dan etika dalam hidup

BAB I PENDAHULUAN. berupa laut. Dengan perairan laut seluas total 5,8 juta Km2, Indonesia menyimpan

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang mimpi dalam al- Qur an dan as-sunnah Studi Komparasi atas Pemikiran Ibnu Sirin dengan

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa

IMPLEMENTASI BIMBINGAN SOSIAL PADA LANSIA DI PANTI WREDHA HARAPAN IBU NGALIYAN SEMARANG (Studi Analisis Tujuan dan Fungsi BKI)

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35).

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah suatu uraian yang lengkap dan tersusun tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

PERAN GURU PAI DALAM MEMBENTUK AKHLAK SISWA DI MTS MUHAMMADIYAH 2 KELAYAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbesar

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB VI PENUTUP. disimpulkan hipotesis pertama bahwa ada perbedaan konsep diri

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Panti Asuhan adalah suatu lembaga usaha sosial yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan nasional. Senada dengan isi undang-undang RI No. 20

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci dan pedoman utama ajaran Islam. Ia berisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di zaman yang sudah berkembang ini seseorang yang mengamati

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. tumbuh dengan jiwa islami sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

BAB III PENYAJIAN DATA

URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang suci, termulia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BIMBINGAN PERKAWINAN DI KUA KECAMATAN BANJARMASIN BARAT KOTA BANJARMASIN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekuasaaan Allah SWT tidak terbatas dan begitu luar biasa bahkan sangat sempurna. Semua dapat dilihat pada penciptaan malaikat, iblis, jin, alam semesta dan bahkan ciptaan Allah yang paling sempurna adalah manusia. Dengan akal pikiran dan iman yang diberikan Allah, manusia memiliki kesempurnaan dibanding ciptaan Allah yang lain. Karena itu kita sebagai makhluk-nya bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT. Cara mensyukuri karunia Allah dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan fisik/jasmani kita, sebab jasmani yang sehat membuat kita dapat beribadah kepada Allah dengan optimal. Selain menjaga kesehatan jasmani sangat penting juga menjaga kesehatan rohani/mental, karena kesehatan mental sangat menentukan bagaimana cara kita beribadah, sebab mental yang sehat mampu mempengaruhi naik turunnya ibadah kita, seperti kalau rohani/ mental kita sedang down otomatis pikiran kita akan lemah, secara tidak langsung juga mempengaruhi kesehatan jasmani/fisik. Memiliki mental yang sehat akan membuat seseorang terhindar dari tekanan-tekanan perasaan atau hal-hal yang menyebabkan stress dan frustasi, dan sebaliknya, jika mental seseorang tidak sehat maka ia tidak akan bisa mengatasi tekanan-tekanan perasaan seperti strees yang akhirnya akan menyebabkan ia mengalami sakit kepala, pusing, bahkan tidak bernafsu 1

2 makan sehingga fisik pun akan lemah. Begitu fatalnya akibat dari mental yang tidak sehat, maka sangat penting menjaga kesehatan mental. Menjaga kesehatan mental itu merupakan suatu keharusan dan penting untuk dimiliki setiap orang baik orang dewasa maupun anak-anak, termasuk juga anak yatim. Anak yatim umumnya rentan terkena tekanan-tekanan pada mental yang disebabkan oleh berbagai faktor, terutama faktor keluarga yang tidak lengkap (tidak memiliki ayah atau ibu), disamping faktor anak yatim itu sendiri yang belum dewasa. Sehingga anak-anak tidak memiliki figur suri teladan yang dapat memberikan bimbingan dan arahan sekaligus panutan anak, maka anak-anak tersebut akan cendrung mudah terpengaruh pada perilaku-perilaku negatif. Berbeda dengan anak yang memiliki orang tua yang lengkap, anak yatim tidak memiliki orang tua yang mengarahkan mana yang baik dan mana yang buruk. Tidak adanya figur yang bisa dicontoh dan bisa memberikan nasehat menjadi pengaruh yang besar sangat besar, terlebih lagi untuk kesehatan mental bagi anak yatim tersebut. Anak-anak yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya tapi malah anak tersebut tidak mendapatkannya karena harus kehilangan itu semua, bisa dibayangkan bagaimana kesehatan mental anak tersebut, seperti halnya dengan anak yatim yang berada di Asrama Yatim Mizan Amanah. Pada Asrama Yatim Mizan Amanah mereka diajarkan bahwa semua yang ada di asrama adalah keluarga, sehingga anak-anak tidak merasa

3 kesepian dan sedih walaupun telah kehilangan salah satu anggota keluarganya. Selain itu ada beberapa kegiatan yang bermanfaat dalam peningkatan mental anak terutama untuk membuat anak lebih percaya diri jadi anak tidak terus menerus murung. Ada 2 program kegiatan yang paling menarik sehingga mampu mengisi dan meningkatkan kesehatan mental anak yaitu program menghafal Alqur an dan Program Santunan Anak Yatim dan Dhu fa. Kedua program ini mampu meningkatkan kesehatan mental anak. Program menghafal Alquran selain anak bisa menghafal ayat-ayat Alqur an, juga jiwanya akan lebih tenang karena diisi dengan ayat-ayat suci. Program Santunan anak yatim dan dhu afa, anak-anak ikut serta dalam membagikan sembako kepada temanteman yang kurang mampu sehingga anak-anak dapat merasakan bahagianya bisa berbagi dengan teman-teman yang lain, yang biasanya mereka yang sering menerima bantuan sedangkan pada kegiatan Santunan merekalah yang memberikan bantuan kepada teman-temannya yang kurang mampu. Disamping 2 kegiatan yang sebelumnya, ada beberapa kegiatan lain yang ikut membantu dalam meningkatkan kesehatan mental anak asuh di Asrama Yatim Mizan Amanah. Adapun kegiatan tersebut adalah ceramah agama, dongeng islami, dan gotong royong. Ragam kegiatan yang diadakan akan membuat anak menjadi sibuk sehingga anak menjadi lupa dengan masalah yang dihadapi serta membuat jadi lebih percaya diri, kegiatan yang dilaksanakan sangat membantu dalam meningkatkan kesehatan mental anak. Selain itu ada pula satu kegiatan yang sangat membantu meningkatkan

4 kesehatan mental yaitu bimbingan belajar bahasa inggris yang dilaksanakan setiap hari minggu setelah shalat ashar di ruang tengah asrama mizan amanah yang dibimbing oleh Miss Asti, dalam bimbingan belajar ini Miss Asti menggunakan metode belajar sambil bermain sehingga anak lebih aktif dalam belajar dan juga lebih ceria karena sekaligus sambil bermain yang membuat anak-anak jadi terhibur. Hal ini diungkapkan oleh pak Marwan bahwa paling seminggu sekali pelajaran bahasa inggris, saya lihat anak-anak yang tadinya stress sekarang bisa ceria, alhamdulillah kesehatan mental anak membaik. 1 Dengan demikian jelas bahwa Asrama Yatim Mizan Amanah memperhatikan dan menjaga kesehatan mental anak. Apabila ada anak yang murung atau sedih mereka akan langsung dihibur dan diberi motivasi oleh petugas supaya perasaan murung dan sedih itu cepat hilang. Jadi hampir tidak ada lagi anak yang murung dan sedih. Disamping itu juga anak-anak bisa saling menghibur sesama mereka, karena jumlah anak disana cukup banyak. Maka dari itu anak-anak yang berada di asrama yatim mizan amanah lebih aktif dan ceria dengan rutinitas yang ada, diakui anak-anak sendiri bahwa di asrama lebih menyenangkan karena menghibur, aktif dan ceria merupakan bukti anak tersebut sehat mentalnya. Karena pola pikir anak yang cendrung sederhana tanpa ada beban pikiran seperti halnya orang dewasa. Berdasarkan latar belakang inilah, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih komprehensif mengenai beragam kegiatan pembinaan 1 Wawancara dengan Informan Utama (Bapak Hermawan, Kepala Asrama Yatim Mizan Amanah), 08 Juni 2016 Pukul 09.53

5 mental anak asuh yang diadakan oleh Asrama Yatim Mizan Amanah Banjarmasin terhadap anak asuhnya tersebut. Sehingga perlu diadakan penelitian yang hasilnya akan dituangkan ke dalam sebuah skripsi dengan judul Pembinaan Kesehatan Mental bagi Anak Asuh di Asrama Yatim Mizan Amanah Banjarmasin. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu: 1. Apa saja bentuk Pembinaan kesehatan mental bagi anak asuh di Asrama Yatim Mizan Amanah Banjarmasin? 2. Apa Kendala dan Solusi dalam Pembinaan kesehatan mental bagi anak asuh di Asrama Yatim Mizan Amanah Banjarmasin? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu: 1. Menggambarkan bentuk-bentuk pembinaan kesehatan mental bagi anak asuh yang dilakukan pengasuh di Asrama Yatim Mizan Amanah Banjarmasin. 2. Menemukan kendala dan solusi yang dihadapi dalam Pembinan kesehatan mental bagi anak asuh yang dilakukan pengasuh di Asrama Yatim Mizan Amanah Banjarmasin.

6 Adapun penelitian yang penulis angkat adalah berkenaan dengan Pembinaan kesehatan mental bagi anak asuh di Asrama Yatim Mizan Amanah Banjarmasin. D. Signifikasi Penelitian Hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan berguna untuk: 1. Manfaat Teoritis: a. Memberikan informasi tentang pembinaan kesehatan mental anak yatim, kendala, dan solusinya dalam membina kesehatan anak yatim di Asrama Yatim Mizan Amanah Banjarmasin. b. Memberikan sumbangan pengetahuan dalam bidang bimbingan dan penyuluhan Islam tentang kesehatan mental c. Bahan Koleksi kepustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi guna menambah khazanah perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. d. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut. 2. Manfaat Praktis Bahan pertimbangan atau informasi tambahan bagi para penyuluh/konselor dan pengasuh asrama anak yatim dalam upaya mengembangkan kesehatan mental anak agar anak dapat berkembang optimal.

7 E. Definisi Operasional Agar penelitian ini terarah dan lebih jelas, maka perlu memberikan definisi operasional, adapun definisi operasional dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Pembinaan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar, berencana, teratur dan terarah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan subjek didik dengan tindakan-tindakan pengarahan, bimbingan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2 Adapun pembinaan yang dimaksud penulis disini adalah segala bentuk arahan atau bimbingan dari petugas dalam membentuk mental sehat anak asuh di Asrama Yatim Mizan Amanah Sehingga mental dan perilaku anak jadi lebih baik dari sebelumnya. 2. Kesehatan Mental adalah terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri antara individu dengan dirinya sendiri dan lingkungannya berdasarkan keimanan dan ketakwaan serta bertujuan untuk mencapai hidup bermakna dan bahagia di dunia dan akhirat. 3 Yang dimaksud Kesehatan Mental menurut penulis adalah keadaan fisik tidak sakit, perasaan nyaman, semangat, tenang, gembira, tidak takut, tidak mengganggu orang lain serta bisa beradaptasi dengan lingkungan asrama yatim. 2 S. Hidayat, Pembinaan Generasi Muda, (Surabaya: Study Group, 1987), h. 26 3 Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental dan Peranannya dalam Pendidikan dan Pengajaran, dalam Abdul Mujib, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2006), h. 136

8 3. Anak Asuh adalah anak yang di tanggung biaya kehidupannya oleh orang seseorang, baik pendidikan, pakaian, maupun tempat tinggal. Anak asuh yang dimaksud penulis dalam penelitian ini adalah anak-anak yang berada di Asrama Yatim Mizan Amanah Banjarmasin. Dengan demikian, dimaksudkan dalam penelitian ini adalah segala bentuk usaha yang terencana, teratur, dan terarah yang dilaksanakan oleh petugas Asrama Yatim Mizan Amanah Banjarmasin terhadap anak asuh agar memiliki mental yang sehat dan dapat beradaptasi dengan orang lain. F. Penelitian Terdahulu Setelah melakukan kajian pustaka ditemukan beberapa penelitian yang relevan berkenaan dengan bimbingan konseling keagamaan. Di antaranya sebagai berikut: 1. Penelitian skripsi oleh Rahmatul Jannah, NIM : 0901340897 Mahasiswi IAIN Antasari Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun angkatan 2009 yang berjudul Bimbingan Keagamaan terhadap anak di Panti Asuhan Nurul Ihsan Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. Penelitian ini dilandaskan pemikiran bahwa bimbingan keagamaan yang diberikan kepada anak asuh di Panti Asuhan Nurul Ihsan Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar sangat penting baik jasmani ataupun rohani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bimbingan keagamaan yang diberikan di Panti Asuhan Nurul Ihsan, metode apa saja yang digunakan dalam rangka bimbingan keagamaan tersebut, serta apa saja

9 hasil yang telah dicapai dalam bimbingan keagamaan di Panti Asuhan Nurul Ihsan. 2. Penelitian skripsi oleh Pauziah, NIM : 1001340980 Mahasiswi IAIN Antasari Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun angkatan 2010 yang berjudul Pembinaan Mental Keagamaan Gelandangan dan pengemis di Kota Banjarmasin (Studi Kasus pada Yayasan Sosial Al-Khair). Penelitian ini didasari oleh pemikiran bahwa persoalan gelandangan dan pengemis khususnya di Banjarmasin, menjadi perhatian yang serius dan sangat memprihatinkan, sebab penanganannya yang belum efektif dan belum sesuai dengan standar yang seharusnya. Padahal pemerintah terkait, baik Dinas Sosial dan Lembaga Sosial Masyarakat telah berupaya melaksanakan tugas dan fungsinya untuk membina dan memberikan bantuan usaha kepada gepeng di Banjarmasin. 3. Penelitian skripsi oleh St Nur Fauziyah Ulya, NIM : 091111085 Mahasiswi UIN Walisongo Semarang Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun angkatan 2009 yang berjudul Peranan Bimbingan dan Penyuluhan Islam dalam Pembinaan Kesehatan Mental Anak Yatim (Studi Kasus di Panti Asuhan Iskandariyah Ngaliyan Semarang). Dakwah melalui bimbingan dan penyuluhan Islam sangat dibutuhkan dalam memberikan bantuan dan informasi-informasi yang dibutuhkan anak yatim dalam menyangkut masalah sosial. Keadaan anak yatim yang kurang dalam kasih sayang, pendidikan, dan kurang percaya diri dalam kehidupannya, menunjukkan bahwa bimbingan dan penyuluhan

10 sangat dibutuhkan untuk membinan kesehatan mental mereka. Bimbingan dan penyuluhan Islam bertujuan untuk membina moral atau mental anak yatim kearah sesuai dengan ajaran Islam dengan menjadikan agama sebagai pedoman dan pengendalian tingkah laku sikap dan gerak-gerik dalam hidup sehingga mencapai kesehatan mental. G. Sistematika Penulisan Sistematika dalam pembahasan ini, dapat dijabarkan ke dalam lima bab, meliputi: Bab I: latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, kajian pustaka, signifikansi penelitian, sistematika penulisan. Bab II, Landasan Teoritis, memuat pengertian Kesehatan Mental, Kesehatan Mental Bagi Anak, Ciri-ciri Kesehatan Mental dalam Islam, Prinsip pokok dalam kesehatan mental, faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, langkah-langkah dalam pembinaan kesehatan mental. Bab III, Metode Penelitian, memuat jenis, sifat, dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, metode dan teknik pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta tahap-tahap penelitian. Bab IV, Laporan Hasil Penelitian, memuat gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisis data. Bab V, Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.