BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Khaidir Yusup, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mereka melakukan gerakan-gerakan olahraga dalam kegiatan bermain. Dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salina Mayo Safitri, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

Indonesia yang Berbudaya Gobak Sodor, Gasing, Congklak Apa Kabar Permainan Tradisional Indonesia?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai bentuk permainan pada manusia yang terus berkembang, pada

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penyelenggaran pendidikan diupayakan untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Generasi muda merupakan potensi bangsa yang perlu dibina untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Perjuangan orang pedesaan untuk mempertahankan hidupnya pada pokoknya adalah

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam kandungan maupun sejak dilahirkan ke bumi. Kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam permainan tradisional lompat tali ialah permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

PENGARUH LATIHAN LEG PRESS TERHADAP PENINNGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET PENCAK SILAT PBSS KUNINGAN CLUB TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuvenalis Anggi Aditya, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang diselenggarakan oleh Entertainment Software Association di Amerika pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang

, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X SMAN 1 SOREANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai di dalam Tugas Akhir ini adalah membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I. pendidikan informal dalam rangka pembentukan nilai-nilai, sopan santun, (1991) bahwa keluarga, yakni orangtua merupakan sumber pengasuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. sadar ini menunjukkan sifat pendidikan itu yang memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Folklor yang menjadi salah satu kajian bidang antropologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya di

MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat,

Aan Budi Santoso Ninda Beni Asfury ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Media internet sebagai sumber belajar efektif dalam meningkatkan

OUTLINE PROPOSAL METODE PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PENANAMAN NILAI-NILAI KESUND AAN MELALUI PROGRAM TUJUH POE ATIKAN ISTIMEWA D I LINGKUNGAN SEKOLAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya anak muda pada jaman sekarang, mereka cenderung lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa asing untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. perasaan tenang dan memberikan kepuasan. Menurut pendapat Sukintaka (1992 :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

BAB I PENDAHULUAN. beragam pula yang dilakukan oleh masing masing etnis itu sendiri. Tumbuhantumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140), yang disebut lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 dalam (Haryanto 2012) disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ridwan Firdaus, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TARI TAKTETAH MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGALA- GALA TERHADAP KEMAMPUAN KELINCAHAN MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER VI KELAS A TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahkluk sosial yang berbudaya mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan akhir dari proses pendidikan. dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki sangatlah minim sekali.

PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN PENGETAHUAN TRADISIONAL & EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. Dra. Dewi Indrawati MA 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Hal ini terbukti dari berbagai macam penemuan yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ketoprak. Ketoprak berasal dari kata tok dan prak yaitu bunyi dari kentongan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan rakyat mungkin hampir redup karena anak-anak beralih pada permainan elektronik yang lebih canggih. Hampir seluruh permainan anak-anak saat ini menggunakan sistem komputerisasi dalam pengoperasiannya. Namun perlu disadari, bahwa permainan modern saat ini mengakibatkan dampak negatif yang cukup berpengaruh bagi anak-anak. Seperti, dengan adanya perkembangan teknologi dari waktu ke waktu yang menyebabkan pembaharuan terus-menerus pada permainan, menyebabkan kecenderungan anak-anak menuntut edisi terbaru dari permainan yang dimiliki, sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa permainan modern, membentuk mental anak yang penuntut, karena berbagai faktor linkungan. Di samping itu, hal ini juga menunjukkan bahwa permainan modern saat ini tidak dapat menanamkan kesan positif yang baik sehingga dapat diingat sepanjang masa. Betapapun majunya suatu teknologi, manfaatnya harus dapat dikaji untuk tetap menjaga martabat kemanusiaan agar tidak terjadi dehumanisasi dan despiritualisasi karena menggeser nilai-nilai manusiawi yang hakiki. Tetapi kita harus sanggup memilah antara nilai-nilai mana yang sebenarnya tetap menjadi ciri atau identitas bangsa dan mana yang bisa mengakibatkan kemerosotan nilai. Pada kenyataannya, kita tidak mungkin hanya mengandalkan pihak sekolah untuk mengembangkan upaya pendidikan dan kebudayaan dalam menanamkan nilai, moral dan karakter pada anak. Di samping pendidikan dapat diselenggarakan melalui pelembagaan, masih terbuka lahan garapan yang dapat mewarnai pelestarian dan pengembangan kebudayaan. Dalam kenyataannya, kurangnya perhatian generasi muda pada nilai-nilai budaya bangsa, terkait dengan masih sedikit sekali bahan bacaan atau metode praktis untuk mengenalkan nilainilai budaya pada anak. Salah satu bentuk metode praktis untuk mengenalkan nilai-nilai budaya adalah melalui permainan.

2 Seperti halnya permainan tradisional yang sebenarnya banyak makna mulia yang bisa tergali di baliknya. Berdasarkan penelitian, seluruh permainan rakyat di Indonesia memiliki kesamaan yakni pengenalan diri, alam, dan Tuhan. Permainan tradisional memiliki banyak sisi positif yang seringkali diabaikan, permainan tradisional mengajarkan banyak hal pada anak-anak, sehingga dapat diingat sepanjang masa. Sebagai bukti, saya merasa permainan tradisional lebih menyenangkan, mendidik kita dalam bermain, dan terdapat banyak pesan dalam setiap permainan, selain itu permainan tradisional sangat bersahabat dan ramah, sehingga dapat dimainkan seluruh anak-anak indonesia, tanpa memperhitungkan ras, agama, dan budaya. Permainan tradisional menanamkan Unity in diversity sejak dini yang kokoh bagi anak-anak Indonesia. Permainan yang masih ada dan masih banyak dipermainkan oleh masyarakat salah satunya permainan egrang ini. Egrang termasuk permainan populer bagi anak-anak maupun dewasa di Pulau Jawa. Permainan ini merupakan warisan nenek moyang yang masih bertahan hingga saat ini. Egrang adalah alat permainan tradisional yang terbuat dari dua buah batang bambu dengan ukuran yang disesuaikan dengan tinggi badan penggunanya. Adapun untuk tumpuan, bambunya dibuat agak besar. Permainan Egrang sendiri sangat unik karena sangat dibutuhkan keterampilan dan keseimbangan tubuh bila menaikinya, karena itulah tidak semua orang bisa bermain egrang. Akibat dari kondisi ini, anak-anak tidak lagi terlatih secara motorik. Untuk melatih kembali aspek motorik anak, sekaligus menjaga kelestarian permainan tradisional, tidak salah apabila guru memasukan permainan egrang sebagai materi dalam pembelajaran di sekolah. Ini pun sesuai dengan kebijakan pendidikan nasional yang mulai memasukkan dimensi-dimensi lokal sebagai bagian dari pendidikan anak. Dalam memainkan permainan egrang ada salah satu aspek yang paling berpengaruh dan mutlak dimiliki oleh seorang pemain yang akan memainkan permainan tradisional egrang ini. Dimana aspek tersebut seperti keseimbangan. Seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988:224) bahwa: Keseimbangan

3 berhubungan dengan koordinasi dari, dan dalam beberapa keterampilan juga dengan agilitas. Menurut peneliti dari hasil beberapa kutipan dari para ahli di atas, bahwasannya keseimbangan yang dimaksud adalah kemampuan seseorang untuk tetap menjaga stabilitas badan pada saat memainkan permainan tradisonal egrang agar tidak terjatuh dan dapat melakukan suatu gerakan karena dengan keseimbangan yang baik, maka seseorang mampu mengkoordinasikan gerakangerakan dan dalam beberapa ketangkasan unsur kelincahan. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Kemampuan gerak merupakan kapasitas seseorang untuk bergerak atau melakukan aktivitas. Pengukuran kemampuan gerak akan memberikan gambaran terhadap berbagai kemampuan komponen fisik. Artinya keseimbangan dalam pengembangannya dapat menjadi suatu landasan dalam meningkatkan kemampuan komponen fisik. Adapun perbedaan kemampuan gerak pada setiap individu adalah: 1. Kemampuan gerak dari tampilan karakteristik seseorang yang sangat dipengaruhi oleh faktor genetika. 2. Kemampuan gerak itu sendiri bersifat permanen dan dapat berkembang dalam proses pertumbuhan dan kematangan, dan 3. Kemampuan gerak juga dapat berkembang atau dirubah melalui proses belajar atau latihan. Dengan demikian dalam penelitian ini kemampuan gerak inilah yang kemudian berperan sebagi landasan bagi keterampilan, khusunya keterampilan bermain egrang. Dengan mengacu pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian adalah : 1. Apakah permainan Egrang berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung? 2. Apakah permainan Batok Kelapa berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung?

4 3. Seberapa besar perbedaan pengaruh pembelajaran permainan Egrang dengan pembelajaran Batok Kelapa terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung? C. Hipotesis Hasil suatu penelitian hakekatnya adalah suatu jawaban atas pernyataan penelitian yang telah dirumuskan di dalam proses penelitian, untuk mengarahkan kepada hasil penelitian itu maka di dalam perencanaan penelitian perlu dirumuskan Hipotesis. 1. Terdapat pengaruh pembelajaran permainan Egrang terhadap 2. Terdapat pengaruh pembelajaran permainan Batok Kelapa terhadap 3. Pembelajaran permainan Egrang lebih berpengaruh daripada pembelajaran permainan Batok Kelapa terhadap keseimbangan siswa SMA PGII 2 Bandung. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran permainan Egrang terhadap 2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Batok Kelapa terhadap 3. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan pengaruh pembelajaran permainan Egrang dengan pembelajaran permainan Batok Kelapa terhadap

5 E. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Adapun desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut: One group pretest-posttest desain T1 X T2 Keterangan : T1 = Pre-test X = Treatment T2 = post-test F. Manfaat Penelitian Jika tujuan penelitian ini tercapai, manfaat yang dapat dirasakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Teoritis, penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran dan bahan pengajaran dalam penyampaian materi permainan egrang pada siswa SMA PGII 2 Bandung. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani/guru muatlok untuk menyampaikan materi pembelajaran permainan tradisional egrang sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa akan lebih baik.