BAB I PENDAHULUAN. kematian baik langsung maupun tidak langsung. Kematian juga berhubungan erat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB 1 :PENDAHULUAN. masih merupakan masalah kesehatan utama yang banyak ditemukan di. hubungan status gizi dengan frekuensi ISPA (1).

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal. masyarakat dan swasta (Depkes RI, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. bawah Pemda Kota Bandung. Promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kota. Bandung memiliki strategi khusus dalam mengajak masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan yang tercantum dalam

B A B P E N D A H U L U A N

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu Rapid Assesment

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Anak FKUI/RSCM, diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak

I. PENDAHULUAN. Selama beberapa periode belakangan ini, pembangunan sosial di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi semua orang agar terwujud derajat kesehatan. masyarakat yang optimal merupakan tujuan pembanguan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. waktu satu tahun per kelahiran hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pencapaian derajat kesehatan ditandai dengan menurunnya angka kematian

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. (P2ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan upaya pencegahan serta

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan salah satunya adalah penyakit infeksi. Masa balita juga merupakan masa kritis bagi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN UPAYA PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS NGORESAN SURAKARTA

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. bayi berat lahir rendah (BBLR), dan infeksi (Depkes RI, 2011). mampu menurunkan angka kematian anak (Depkes RI, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang. mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. Media elektronik telah menjadi senjata dalam era sekarang dan yang akan UKDW

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO PUBLIK KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas

Oleh : Suyanti ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

ALI SADIKIN NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

Kata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal, Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh kali sehari, ada yang sehari 2-3 kali sehari atau ada yang hanya 2

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan reproduksi remaja (Kemenkes RI, 2015). reproduksi. Perilaku seks berisiko antara lain seks pranikah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam kehidupannya. Millenium Development Goal Indicators merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG. bayi dan balita. Seorang bayi baru lahir umumnya akan buang air besar sampai

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

V. IMPLEMENTASI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

MEDIA INFORMATIF TENTANG PERAWATAN KEHAMILAN PADA KELAS IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. 1 Keadaan gizi yang baik

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan dan kesejahteraan ibu merupakan unsur utama dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diprioritaskan dalam perencanaan dan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008).

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

TUJUAN 4. Menurunkan Angka Kematian Anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan angka tertinggi dibandingkan dengan negara negara ASEAN lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

PEDOMAN KELAS IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. ini memfokuskan kegiatan operasionalnya pada kegiatan pemasaran. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita. jangkauan maupun kualitas pelayanan (Novia ika, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan di Kairo Mesir tahun 1994 menekankan bahwa kondisi kesehatan tidak sekedar terbebas dari

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

KERANGKA ACUAN KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kematian merupakan proses akumulasi akhir dari berbagai penyebab kematian baik langsung maupun tidak langsung. Kematian juga berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat gangguan penyakit atau akibat proses interaksi berbagai faktor. Jumlah kejadian kematian dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran perkembangan derajat kesehatan dan dapat digunakan dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan. Berdasarkan data angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB) Indonesia tahun 2004, angka kematian ibu (AKI) melahirkan mencapai 26 per seribu kasus kelahiran sedangkan data AKB mencapai 35 bayi meninggal untuk tiap seribu kelahiran. Tingginya AKI dan AKB di Indonesia ternyata sebagian besar karena perdarahan, kekurangan gizi, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), Diare dan masalah akses pelayanan kesehatan. (http://www.mediaindo.co.id/). Dalam buku profil Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Tahun 2007 menyebutkan jumlah kematian bayi dan kematian ibu di Kabupaten Serang selama tahun 2006 telah terjadi 100 kejadian lahir mati dan 42 kejadian bayi mati, dari 50,925 jumlah total kelahiran, sementara untuk kematian balita, terjadi 25 kematian balita dari jumlah keseluruhan balita sebesar 207,811. Adapun jumlah 16

kematian ibu adalah 65 kejadian kematian ibu dari 52,965 jumlah ibu hamil, dengan klasifikasi 25 karena perdarahan, 6 karena infeksi, 12 karena eklampsi, dan 22 untuk penyebab kematian lainnya. Jumlah kematian bayi dan ibu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, kesadaran ibu hamil dalam memeriksakan diri selama kehamilan, kondisi kesehatan lingkungan, status gizi serta tingkat pelayanan kesehatan. Rendahnya kesadaran masyarakat di bidang kesehatan mengakibatkan banyak sekali persoalan kesehatan muncul di Provinsi Banten terutama di Kabupaten Serang, selain AKI dan AKB juga terjadi angka gizi buruk yang tinggi, diare, HIV/AIDS dan beberapa penyakit lainnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan kesehatan masyarakat (Health education) atau yang lebih dikenal dengan penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM). Pendidikan kesehatan masyarakat adalah inti pelayanan kesehatan dasar, yang berupa himpunan upaya pokok untuk mencapai kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan (WHO). Upaya ini diselenggarakan guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif berperan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Dahroni: 1996). Promosi atau pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan dapat 17

berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehatan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku kesehatan dari sasaran (Soekidjo : 2005). Perilaku merupakan faktor terbesar yang berkontribusi dalam masalah kesehatan, dengan perubahan perilaku kearah yang lebih baik berarti telah mengurangi sebagian besar masalah kesehatan. Perilaku merupakan kesatuan dan pengetahuan, sikap dan praktek. Untuk merubah perilaku harus meningkatkan komponen tersebut, diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan sehingga menimbulkan sikap positif terhadap kesehatan yang pada akhir nya individu akan lebih mudah diarahkan untuk berperilaku sehat (Soekidjo : 2005). Salah satu strategi yang dapat digunakan dalam upaya untuk meningkatakan pengetahuan, kesadaran dan perilaku kearah yang positif terhadap kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan melalui berbagai media massa yang diantaranya adalah radio. Karena radio merupakan sarana atau upaya yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kesehatan. Menurut soekidjo (2005), promosi kesehatan tidak lepas dari media karena melalui media, pesan-pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsi kearah perilaku yang positif. Menurut Susanto (2004) Radio merupakan media yang dapat menjangkau khalayak secara luas. Radio dapat menjadi medium yang sangat selektif karena programnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat khalayak lokal. Radio 18

merupakan media yang sangat efektif bagi penyampaian materi kesehatan sederhana untuk khalayak berpendidikan rendah. Audiens radio kini lebih mudah untuk melakukan komunikasi interaktif dan dapat turut mempengaruhi isi media. Oleh karenanya, didalam upaya pelaksanaann promosi kesehatan melalui program siaran kesehatan di radio haruslah memperhatikan masukan (input) dan proses. Faktor masukan tersebut adalah petugas atau pendidik yang melakukannya, faktor materi atau pesannya, faktor metode, sedangkan faktor proses adalah faktor frekuensi siaran, waktu, segmen pendengar dan jangkauannya. Agar dicapai suatu hasil yang optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama secara harmonis. Dan akan terjadi faktor keluaran (output) yang diharapkan. Dinas Kesehatan Kabupaten Serang salah satu sektor yang bertanggung jawab dengan permasalahan di atas. Salah satunya adalah melakukan penyuluhan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu tujuan khusus program penyuluhan pendidikan kesehatan adalah agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan informasi tantang kesehatan mau dan mampu untuk merubah perilaku sehat. Salah satu upaya yang rutin dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah sosialisasi melalui siaran radio, dan memilih Radio RSPD FM sebagai media massa yang digunakan untuk penyuluhan pendidikan kesehatan. Saat ini pun Dinas Kesehatan Kabupaten Serang melalui stasiun radio RSPD FM sudah banyak mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan kesehatan seperti Penanggulangan Gizi Buruk, Penanggulangan HIV/AIDS, perilaku seks pada remaja, manfaat Vitamin A bagi Ibu nifas. 19

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui siaran di radio. Penelitian ini melihat berdasarkan pendekatan sistem yaitu masukan (input), proses, keluaran (output) agar siaran ini dapat dijadikan model kerjasama pelaksanaan program-program selanjutunya. 1.2 Perumusan Masalah Pendidikan kesehatan yang terencana dan berkesinambungan diharapkan dapat menimbulkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan sehingga dapat lebih jauh lagi mengangkat derajat kesehatan. Oleh karena itu siaran kesehatan haruslah melewati berbagai tahap yang diperlukan. Pendekatan sistem yang meliputi input, proses, dan output dapat melihat sejauh mana siaran ini dilaksanakan dan upaya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari penjabaran tersebut maka permasalahan yang diangkat dari penelitian ini adalah ingin mengetahui proses pelaksanaan penyuluhan kesehatan melalui siaran di radio kerjasama dengan Radio RSPD FM dalam siaran pendidikan kesehatan. 20

1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimanakah input (SDM, dana, materi/bahan informasi, metode acara) dari program siaran pendidikan kesehatan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan Radio RSPD FM? 2. Bagaimanakah proses (Waktu, frekuensi siaran, segmen pendengar, jangkauan) dari program siaran pendidikan kesehatan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan Radio RSPD FM? 3. Bagaimanakah output ( Evaluasi / Feed beck) dari program siaran pendidikan kesehatan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan Radio RSPD FM? 1.4 Tujuan 1.4.1 Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan mengetahui input, proses dan output pelaksanaan program siaran pendidikan kesehatan di Radio RSPD FM yang terselenggara atas kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Serang 21

1.4.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui Input (SDM, dana, materi/bahan informasi, metode acara) dalam program siaran pendidikan kesehatan, kerjasama Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan Radio RSPD FM 2. Mengetahui proses (Waktu, frekuensi siaran, segmen pendengar, jangkauan) dalam Program siaran pendidikan kesehatan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan Radio RSPD FM 3. Mengetahui output (Evaluasi / Feed back) dari program siaran pendidikan kesehatan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan Radio RSPD FM 1.5 Manfaat penelitian 1.5.1 Bagi Peneliti Memberikan gambaran dan pengalaman mengenai seluk beluk proses pelaksanaan program siaran pendidikan kesehatan di stasiun radio RSPD FM Serang Banten seperti bentuk acara, SDM, Pendanaan, jalinan kerja sama dan tanggapan pendengar (masyarakat) terhadap siaran pendidikan kesehatan yang dilakukan 22

1.5.2 Bagi Instansi Stasiun Radio Memperoleh masukan tentang program siaran pendidikan kesehatan di radio RSPD FM seperti materi, bentuk acara dan jalinan kerja sama yang dapat digunakan dalam peningkatan kualitas siaran. 1.5.3 Bagi FKM Memperoleh gambaran tentang program siaran pendidikan kesehatan di radio RSPD FM mengenai pengembangan ilmu komunikasi melalui radio. 1.5.4 Bagi Instansi Kesehatan Memperoleh gambaran tentang potensi dan keunggulan pendidikan kesehatan melalui siaran radio di RSPD FM sehingga memungkinkan terwujudnya jalinan kerjasama antara instansi kesehatan dengan penyelenggara radio. 23

1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan selam 3 bulan dari bulan Mei sampai bulan Juli Tahun 2008 di Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) 101.06 FM yang terletak di Jalan KH. Abdul Fatah Hasan No. 9 Serang Banten. Menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi partisipasi. Informan dalam penelitian ini Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, marketing radio RSPD FM, narasumber materi kesehatan, penyiar dan pendengar siaran kesehatan. Penelitian ini dilakukan karena masih rendahnya kesadaran masyarakat di bidang kesehatan di Provinsi Banten terutama di Kabupaten Serang. Dengan melihat begaimana proses pelaksanaan program siaran kesehatan berdasarkan pendekatan sistem yaitu masukan (input), proses dan keluaran (output) agar terjadinya feed back antara pemberi pesan dan sasaran. 24