Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju. Dalam Allah SWT berfirman Q.S. surah Ar-Ra du ayat 11,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-Qur an surah Ar-Ra du ayat 11 Allah SWT berfirman: ...

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi, kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bermutu tidak cukup dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, meningkatkan kualitas manusia dalam membentuk watak bangsa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan. mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengganti dan penerus yang mendahuluinya, dan sebagai pewaris-pewaris di muka

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Muhammad Noor Syam bahwa...nampaknya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil. Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat, berbagai kemajuan yang dialami dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

Transkripsi:

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cukup, kreatif, dan mandiri. Sebagaimana dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, suhat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga pendidikan sampai pada usaha peningkatan mutu mereka. Kemampuan guru, baik secara operasional, sosial ataupun professional, harus benar-benar dipikirkan karena pada dasarnya guru merupakan tenaga lapangan yang langsung melaksanakan pendidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan. 2 1 Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang system Pendidikan nasional, (Bandung: Citra Umbara 2003), h. 7. 2 Sudirman N, dkk. Ilmu Pendidikan, (Bandung:Raja Rosdakarya, 1992), h. 3 1

2 Sebagai pengajar atau pendidik guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan. Disamping itu, guru juga bertugas mengajar dan menanamkan nilainilai dan sikap kepada siswanya. Dalam Islam, tugas seorang pendidik dipandang sebagai sesuatu yang mulia. Posisi mi menyebabkan mengapa Islam menempatkan orang- orang yang beriman dan berilmu pengetahuan lebih tinggi derajatnya bila dibanding dengan manusuia lainnya, sesuai Firman Allah SWT pada surah Al-Mujadilah ayat 11 : )اجملادله: ١۱ ( Sebagai salah satu bentuk represantai tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan keluarganya maka orang tua memasukkan anak-anaknya

3 kesekolah-kesekolah yang selain mengajarkan pendidikan agama juga mengajarkan pendidikan umum seperti Madrasah Ibtidaiyah yang mengajarkan pendidikan umum sebagai bagian dari kurikulum. Kepercayaan para orang tua kepada sekolah-sekolah berbasis umum haruslah diimbangi dengan kualitas pendidikan dan pelayanan yang diberikan oleh sekolah tersebut, diantaranya penyelanggaraan pendidikan yang berkualitas dengan cirri-ciri antara lain penguasaan guru terhadap 8 keterampilan dasar dalam mengajar yaitu: 1. keterampilan bertanya dasar dan lanjut. 2. keterampilan memberikan penguatan. 3. keterampilan mengadakan variasi. 4. keterampilan menjelaskan. 5. keterampilan memimpin diskusi kecil. 6. keterampilan membuka dan menutup. 7. keterampilan mengelola kelas. 8. keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. 3 Di antara keterampilan dasar mengajar yang paling dimiliki oleh seorang guru adalah keterampilan menjelaskan dan mengadakan variasi. Keterampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Secara garis besar komponen-komponen keterampilan menjelaskan terbagi dua yaitu: merencanakan, hal ini mencakup 3 M.Yuseran, Keterampilan Dasar Mengajar, (Panduan Micro Teaching), (Banjarmasin: IAIN Antasari,2009) Edisi 1, h.l

4 penganalisaan masalah secara keseluruhan, Penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hokum, rumus atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian suatu penjelasan penggunaan contoh dan ilustrasi dan pemberian tekanan. 4 Variasi adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta untuk mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Pengadaan variasi yang sebenarnya dilakukan untuk menjaga situasi dan kondisi belajar mengajar agar tetap antusias, bersemangat, menyenangkan dan tetap menjaga kegairahan peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelas. 5 Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki kebosanan dalam hidupnya. Sesuatu yang membosakan adalah suatu yang tidak menyenangkan. Demikian juga dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengantuk, akibatnya tujuan belajar juga tidak belajar tidak tercapai. 6 Pelajaran matematika menurut sebagian siswa merupakan pelajaran yang menyenangkan dan sebagian siswa yang lain menganggap pelajaran matematika merupakan pelajaran yang menakutkan. Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki kebosanan dalam hidupnya. Sesuatu yang 4 Yandrahelira.blogspot.com/2012/11/keterampilan-dasar-seorang-guru.html/m=1 5 M.Ngalim Purwantu, ilmu pendidikan teoritis dan praktis (bandung: Remaja Rosdakarya,1992),h.45 6 Djamarah, Syaiful Bahri, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT Rineka cipta, 2014), h 92-96

5 membosankan adalah suatu yang tidak menyenangkan. Demikian juga dalam proses belajar mengajar, bila guru dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengantuk, akibatnya tujuan belajar tidak tercapai. Dalam hal ini guru memerlukan variasi dalam mengajar siswa. Untuk itu, guru matematika haruslah memiliki keterampilan dalam menjelaskan materi dan mengadakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi, sehingga pelajaran matematika tidak lagi membosankan bagi siswa. Berdasarkan hasil pengamatan/observasi yang penulis lakukan pada MI Babussalam Banjarmasin ini guru kelas yang mengajar masih kurang kreatif dan kurang terampil dalam menjelaskan dan mengadakan variasi mengajar, metode yang digunakan, media yang digunakan dan pola komunikasi di dalam proses pembelajaran masih terlihat menonton, seperti komunikasi yang masih bersifat satu arah yakni dari guru ke siswa saja, atau pengajaran yang bersifat verbalisme, sehingga rawan dengan menurunnya minat dan motivasi siswa dalam belajar dan tumbuhnya rasa bosan pada diri siswa. Untuk mengkaji lebih dalam tentang keterampilan menjelaskan dan mengadakan variasi belajar guru matematika, maka penulis tertarik untuk melakukan penilitian yang dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul: "keterampilan menjelaskan dan mengadakan variasi belajar guru matematika di MI Babussalam Banjarmasin."

6 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Keterampilan Guru dalam Menjelaskan dan Mengadakan Variasi pada mata pelajaran matematika di MI Babussalam Banjarmasin? 2. Faktor apa saja yang Mempengaruhi keterampilan guru matematika dalam Menjelaskan dan mengadakan variasi? C. Definisi operasional Secara operasional, judul penelitian ini didefinisikan sebagai: 1. Keterampilan menjelaskan dalam penelitian ini adalah keahlian menerangkan atau kecakapan yang dimiliki oleh seorang guru. 2. Mengadakan variasi dalam penelitian ini adalah segala bentuk pembahan dalam pembelajaran, baik perubahan dalam bentuk gaya mengajar, atau perubahan penggunaan metode pembelajaran dan juga perubahan dalam pola interaksi di kelas. 3. Matematika sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelasaian masalah mengenai bilangan. D. Alasan memilih judul Ada dua alasan memilih judul yang mendasari penulis memilih masalah ini, yaitu: 1. Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan belum pernah ada guru yang menggunakan model pembelajaran keterampilan menjelaskan dan mengadakan variasi belajar guru matematika.

7 2. Hampir tidak pernah dalam proses pembelajaran menggunakan keterampilan mengadakan variasi belajar guru matematika, oleh karena itu saya selaku penelitian merasa terkesan ingin meneliti lebih dalam lagi di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Banjarmasin. E. Tujuan Penelitian Tujuan dari Penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengadakan variasi pada mata pelajaran matematika di MI Babussalam Banjarmasin? 2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keterampilan guru matematika dalam menjelaskan dan mengadakan variasi? F. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna antara lain: 1. Sebagai teori yang baru, sehingga menjadi bahan informasi dan perbandingan serta sebagai dasar bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian ini secara lebih mendalam dimasa yang akan datang. 2. Sebagai informasi, pertimbangan, masukan serta sumbangan pemikiran bagi penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang bersangkutan, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. 3. Untuk memperkaya wawasan bagi penulis dalam dunia pendidikan, khususnya berkenaan dengan keterampilan menjelaskan dan mengadakan variasi belajar guru matematika di MI Babussalam Banjarmasin.

8 4. Sebagai informasi awal bagi para peneliti yang berkenan dan berminat untuk melihat lebih jauh tentang keterampilan menjelaskan dan mengadakan variasi belajar guru matematika di MI Babussalam Banjarmasin. G. Sistematika Penulisan Penulisan proposal skripsi ini dibagi dalam lima bahasan yaitu: Bab I: Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul, Perumusan Masalah, Alasan Memilih Judul, Tujuan Penelitian, Signifikasi Penelitian, Hipotesis, Serta Sistematika Penulisan. Bab II: landasan teoritis, pengertian keterampilan menjelaskan, pengertian mengadakan variasi, faktor-faktor yang mempengaruhi ketarampilan guru matematika dalam menjelaskan dan mengadakan variasi, pembelajaran matematika. Bab III: Metode Penelitian yang membahas subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, teknik pengolahan dan analisis data, serta prosedur penelitian. Bab lv: Laporan hasil penelitian terdiri dari Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Penyajian Data, dan Analisis Data. Bab V: Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran-Saran.