BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Myers (1977) memandang nilai perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham sebagai hasil dari investasinya. Jogiyanto (2000 : 143) membedakan return

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan adalah meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Fundamental menyatakan bahwa setiap investasi saham

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. prestasi operasi di masa lalu dan membantu menggambarkan trend pola

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

Bab I PENDAHULUAN. ekspansi dengan lingkup ekonomi global seiring perkembangan ekonomi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring berkembangnya perekonomian di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana atau tambahan modal. Pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan makanan di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan. Instrumen keuangan jangka panjang tersebut meliputi surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrument derivatif maupun lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misal pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Paasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penanaman modal kerja dan lainlain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument. Tujuan utama yang mendasari investor melakukan investasi adalah untuk memperoleh return dari investasi yang dilakukan tersebut. Jika perusahaan dapat 1

2 memberikan return yang cukup menjanjikan, investor akan semakin menambah investasinya dan hal ini akan berdampak positif bagi nilai perusahaan di pasar. Menurut Jogiyanto (2010:205) return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Beberapa pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah retun total (total return), relatif return (return relative), kumulatif return (return cumulative) dan return disesuaikan (adjusted return). Dalam penelitian ini pengukuran yang digunakan adalah return total. Menurut Jogiyanto (2010:206) return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang tertentu. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relative dengan harga periode yang lalu. Sedangkan yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Pada prinsipnya para investor selalu akan memilih investasi yang memberikan keuntungan terbesar dengan risiko terkecil. Dengan kata lain, return saham akan mempengaruhi keputusan investor dalam melakukan investasi. Semain tinggi return maka investor akan berlomba-lomba untuk melakukan investasi, sehingga akan membuat harga saham meningkat, dan sebaliknya. Harga saham dan return saham memiliki hubungan yang sangat erat, semakin tinggi harga saham maka return yang dihasilkan dari investasi tersebut juga akan meningkat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham, diantaranya yaitu kebijakan moneter seperti tingkat suku bunga. Menurut Nugroho (2008:9), kebijakan moneter dapat mempengaruhi harga saham (market value) melalui dua jalur. Pertama, kontraksi moneter yang menyebabkan berkurangnya jumlah uang beredar akan mendorong masyarakat

3 mengurangi pengeluaran konsumsinya sehingga permintaan terhadap produk perusahaan menurun. Di sisi lain, kontraksi moneter yang mendorong peningkatan suku bunga menambah cost of capital bagi perusahaan. Kedua faktor tersebut menurunkan profitabilitas perusahaan yang kemudian berdampak pada penurunan harga saham. Kedua, peningkatan suku bunga membuat nilai imbal hasil dari deposito dan obligasi menjadi lebih menarik, sehingga banyak investor pasar modal yang mengalihkan portofolio sahamnya. Namun terjadi fenomena yang berlawanan mengenai return saham dan tingkat suku bunga, dimana terjadi peningkatan return saham pada saat terjadi peningkatan BI rate. Hal ini ditunjukkan oleh grafik berikut : Gambar 1.1 Perbandingan Return Saham dengan BI Rate 35,00 30,00 25,00 20,00 15,00 10,00 BI Rate (%) Return Saham (%) 5,00 0,00 2011 2012 2013 2014 Sumber : Data diolah Grafik di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 terdapat peningkatan return saham ketika terjadi peningkatan BI rate, padahal menurut teori yang berkembang ketika terjadi peningkatan BI rate maka return saham akan turun dan sebaliknya. Untuk mendapatkan retun saham yang optimal, investor harus mengumpulkan berbagai informasi yang dapat mempengaruhi retun saham tersebut. Dengan demikian, informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi juga akan semakin

4 meningkat. Salah satu informasi yang digunakan adalah informasi akuntansi, terutama yang berasal dari laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu alat untuk menilai kinerja perusahaan bagi para investor dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya (Steakholder). Salah satu informasi yang terdapat pada laporan keuangan adalah informasi mengenai laba perusahaan. Bagi pemilik saham, laba berarti peningkatan return atau pengembalian atas investasi yang dilakukan, melalui pembagian dividen. Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja manajemen selama periode tertentu oleh pihak-pihak yang berkepentingan terkait dengan kinerja manajemen dalam pengelolaan sumber daya. Laba juga dapat digunakan untuk memprediksi prospek dimasa yang akan datang. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba akan membuat para investor semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan, karena laba mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan kepada para pemegang saham yang dapat dilihat dari Earning Per Share (EPS) perusahaan. Earning Per Share (EPS) menunjukkan bagian keuntungan bagi para pemegang saham/investor. Dengan mengetahu nilai Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan maka investor dapat menilai potensi pendapatan yang akan diterimanya. Earning Per Share (EPS) merupakan indikator yang berpengaruh terhadap harga saham, karena laba perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi penilain investor akan keadaan perusahaan. Apabila Earning Per Share (EPS) meningkat, investor menganggap perusahaan mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang. Selain itu, semakin tinggi nilai Earning Per Share (EPS) juga akan memberikan kabar gembira bagi para pemegang saham/investor karena hal tersebut menunjukkan semakin besar laba yang disediakan perusahaan bagi para pemegang saham/investor.

5 Kinerja perusahaan biasanya diukur dengan menggunakan rasio-rasio keuangan, seperti rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio leverage. Dalam penelitian ini rasio keungan yang digunakan adalah rasio leverage yang diukur menggunakan Debt To Equity Ratio (DER). Leverage merupakan rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan didanai oleh utang dalam kegiatan operasinya. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara dana yang disediakan oleh pihak internal perusahaan dengan dana yang berasal dari pihak kreditur atau pihak eksternal. Semakin tinggi rasio leverage yang dimiliki oleh suatu perusahaan, makan semakin tidak menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya, karena hal tersebut menunjukkan tingginya hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka beban bunga atas hutang tersebut juga semakin tinggi sehingga hal tersebut akan mengurangi laba. Jika laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan kecil artinya bagian yang disediakan oleh perusahaan bagi para pemegang saham juga semakin kecil. Penelitian tentang return saham juga pernah dilakukan oleh beberapa peneliti diantara adalah Ruriana (2011), Nike (2013), Reza (2012), Meita (2013), Irvan (2010), dan Ayu (2013). Penelitian Ruriana (2011) menguji ukuran perusahaan, leverage, economic value added, return on investment, dan earning per share terhadap return yang diterima pemegang saham. Proksi yang digunakan adalah ukuran perusahaan, Debt To Equity Ratio (DER), Economic Value Added (EVA), Return On Investment (ROI), dan Earning Per Share (EPS). Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan, leverage, dan EVA berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan ROI dan EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap retun saham. Namun, secara simultan variabel ukuran perusahaan, leverage, EVA, ROI, dan EPS secara simultan dan signifikan berpengaruh terhadap return saham.

6 Penelitian Nike (2013) menguji kinerja perusahaan dan risiko sistematis terhadap retun saham. Proksi yang digunakan adalah DER, EPS, dan beta. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa kinerja perusahaan yang diproksikan dengan EPS dan risiko sistematis berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. Sedangkan kinerja perusahaan yang diproksikan dengan DER tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian Reza (2012) menguji likuiditas saham dan ROE terhadap return saham. Proksi yang digunakan adalah Trading Volume Activity, Bid-Ask Spread, dan ROE. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa likuiditas saham dan return on equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return. Penelitian Meita (2013) menguji beta, size dan debt ratio terhadap return saham. Proksi yang digunakan adalah beta, size, dan DER. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa tidak terdapat pengaruh antara beta, size, dan debt ratio terhadap return saham. Penelitian Irvan (2010) menguji Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap return saham. Proksi yang digunakan adalah ROE dan EPS. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa variabel ROE memiliki hubungan yang rendah dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham. Sedangkan, variabel EPS memiliki hubungan yang kuat dan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Penelitian Ayu (2013) menguji Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan volume perdagangan saham terhadap return saham. Proksi yang digunakan adalah ROE, EPS, PER dan TVA. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa EPS, PER, dan volume perdangan saham berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan ROE berpengaruh negatif terhadap return saham.

7 Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk membuat sebuah penelitian dalam bentuk skripsi yang judul, PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP RETURN SAHAM PADA INDUSTRI LOGAM DAN SEJENISNYA YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tingkat financial leverage (DER) dan earning per share (EPS) pada industri logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. 2. Apakah financial leverage (DER) dan earning per share (EPS) secara parsial berpengaruh terhadap return saham. 3. Apakah financial leverage (DER) dan earning per share (EPS) secara simultan berpengaruh terhadap return saham. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor yang mampu mempengaruhi retun saham pada industri logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Penelitian yang penulis lakukan bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai : 1. Tingkat financial leverage (DER) dan earning per share (EPS) pada industri logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. 2. Pengaruh financial leverage (DER) dan earning per share (EPS) secara parsial terhadap return saham. 3. Pengaruh financial leverage (DER) dan earning per share (EPS) secara simultan terhadap return saham.

8 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi banyak pihak diantaranya : 1. Bagi pihak manajemen, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat membantu manajemen untuk membuat strategi agar dapat menarik investor terkait dengan strategi struktur modal perusahaan. 2. Bagi para investor atau analis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan dalam pengambilan keputusan investasi terkait dengan return saham. 3. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan teori ilmu akuntansi dan keuangan khususnya mengenai retun saham. 4. Bagi para peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar acuan untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Subjek penelitian ini adalah industri logam dan sejenisnya yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dengan rentang waktu laporan keuangan yang akan diteliti adalah periode 2011-2014. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret 2015 hingga bulan Agustus 2015.