MEMPERSIAPKAN KEMATANGAN BELAJAR ANAK UNTUK MEMASUKI JENJANG PENDIDIKAN FORMAL YUSI RIKSA YUSTIANA

dokumen-dokumen yang mirip
TUMBUH KEMBANG ANAK YUSI RIKSA YUSTIANA

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

Deteksi Potensi Kesulitan. Yusi Riksa Yustiana PPB FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memecahkan masalah di sekitar lingkungannya. menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Berkaitan dengan Pendidikan, Musaheri (2007 : 48) mengungkapkan,

KARAKTERISTIK ANJAL. Yusi Riksa Yustiana PPB FIP UPI LPA JABAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar tahun dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi. Karena itu, sumber daya manusia perlu dikelolah secara. organisasi dalam memenangkan berbagai macam persaingan.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sebagai fokus pendidikan nasional. sampai jenjang pendidikan tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah No.

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan anggaran 20% APBN untuk. pendidikan. Dalam Undang-Undang 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 yang

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Salah satu tahap yang akan dihadapi individu jika sudah melewati. masa anak-anak akhir yaitu masa remaja.

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. baik dirinya sendiri maupun lingkungan. Self awareness bukan perhatian yang. seperti pengendalian diri terhadap emosi.

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ke masa lebih banyak bersifat klasikal-massal, yaitu berorientasi kepada kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. potensi intelektual dan sikap yang dimilikinya, sehingga tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagai mana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

satuan maka Prestasi Belajar PAI akan naik. Motivasi Teman

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Penyelenggaraan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik,

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah yang merupakan periode peralihan antara masa kanakkanak

Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling Mengembangkan program bimbingan dan konseling Melaksanakan strategi layanan bk Mengembangkan jejaring laya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai salah satu syarat tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya tidak pernah berhenti untuk belajar baik

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang efektivitas program bimbingan pribadi untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut Gibbons (2002), self directed learning adalah peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. konferensi Jenewa tahun 1979 ( Saputra, 2005: 3) bahwa aspek aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan masa yang banyak mengalami perubahan dalam status emosinya,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun-tahun pertama kehidupan anak atau yang sering dikenal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III BELAJAR TUNTAS

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas ditengah tengah kehidupan masyarakat.

UPAYA MENINGKATKAN DAYA PIKIR ANAK MELALUI PERMAINAN EDUKATIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di puaskan satu persatu, karena memiliki standard masing masing.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sehingga nantinya akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Rohiman Lesmana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dipersiapkan melalui pendidikan (Remika, 2013).

SEKOLAH UNTUK ANAK AUTISTIK

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal ini sesuai dengan undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang

Transkripsi:

MEMPERSIAPKAN KEMATANGAN BELAJAR ANAK UNTUK MEMASUKI JENJANG PENDIDIKAN FORMAL YUSI RIKSA YUSTIANA

KEMATANGAN KESIAPAN UNTUK MELAKUKAN FUNGSI PERTUMBUHAN SECARA FISIK SEMPURNA SIAP UNTUK MELAKUKAN GERAKAN PSIKOMOTORIK DAN BERFUNGSI BELAJAR USAHA SADAR MENGKOORDINASIKAN DAN MENGHARMONISASIKAN GERAKAN MOTORIK DAN PEMAHAMAN PERINTAH SEHINGGA MENJADI AKTIVITAS/ KEGIATAN YANG TEPAT PERKEMBANGAN KESIAPAN UNTUK MELAKUKAN FUNGSI MEMENUHI TUGAS PERKEMBANGAN OPTIMAL

PENDIDIKAN FORMAL JENJANG PERSEKOLAHAN PENDIDIKAN DASAR : SD SMP PENDIDIKAN MENENGAH : SMA DAN SMK PENDIDIKAN TINGGI : UNIVERSITAS/ INSTITUT/ SEKOLAH TINGGI, POLITEKTIK, DIPLOMA, KEDINASAN

PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH DASAR MELANDASI JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH SETIAP WARGA NEGARA YANG BERUSIA 6 TAHUN DAPAT MENGIKUTI PROGRAM WAJIB BELAJAR

TUJUAN PENDIDIKAN DASAR PP 28, 1990, Pasal 3, dan 16 : mengembangkan sikap, kemampuan, pengetahuan, keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan kesiapan melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah. Siswa berhak memperoleh perlakuan sesuai bakat, minat dan kemampuan.

KEMATANGAN BELAJAR SEKOLAH DASAR PERKEMBANGAN FISIK MENGONTROL TUBUH : KOORDINASI GERAK, BAK BAB AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMEGANG BENDA DAN BERJALAN DENGAN BERBAGAI VARIASI rata-rata tinggi badan antara 105 cm 128 cm dengan variasi antara 10 sampai 20 cm dan ratarata berat badan antara 17 kg hingga 24 kg dengan variasi antara 2 kg hingga 10 kg.

KEMATANGAN PERKEMBANGAN KOGNISI Kualitas kemampuan kognitif yang dimiliki anak ialah : memahami masalah yang berhubungan dengan waktu memperhatikan dan mengingat secara signifikan objek serta menyimpan ingatan dalam waktu yang lama memecahkan masalah dengan cara membayangkan kembali kondisi nyata permasalahan Keterampilan-keterampilan yang di miliki pada tahap ini adalah : mengklasifikasi, konservasi, konservasi tentang masa, angka, cairan dan panjang merangkai, mengurut atau membandingkan dan bagaimana klasifikasi memahami perbedaan waktu memahami berbagai hubungan tempat dan ruang seperti membaca peta mengorganisasi dan mengingat berbagai informasi mengenal suatu tindakan dapat dikembalikan kepada keadaan asal mengenal objek yang bersifat fisik akan mengambil volume mengenal perubahan suatu dimensi akan dikompensasikan pada dimensi lain membuat hipotesa sederhana dengan satu hipotesa dan satu variable

KEMATANGAN PERKEMBANGAN BAHASA perbendaharaan kata yang bertambah memahami arti dan makna kata menggunakan dan membuat kata yang berstruktur memahami pandangan orang lain melakukan komunikasi serta percakapan dengan teman sebaya maupun orang dewasa menggunakan kekuatan komunikasi langsung termasuk untuk bercanda maupun mengejek percakapan merupakan kemampuan menyampaikan sesuatu, menunjukkan diri dan mempertimbangkan atau beralasan

KEMATANGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL, EMOSI, MORAL Apa yang dapat saya lakukan sendiri?. Anak berminat terhadap teman sebaya. Bekerja dan berhubungan efektif dengan teman sebaya dalam kelompok untuk mengembangkan perasaan berkemampuan.

KEMATANGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL, EMOSI, MORAL Pengembangan perasaan berkemampuan dan berprestasi memiliki pengetahuan dan mengenal keterampilan dalam budaya Kesiapan untuk membaca, menulis dan berhitung angka-angka anak berusaha untuk belajar atau mengerjakan tugas secara tuntas memperdulikan respon orang lain tentang prestasi mereka.

KEMATANGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL, EMOSI, MORAL mengembangkan perasaan tentang diri - keunikan diri sebagai manusia memiliki keyakinan dalam keteguhan memahami sifat-sifat diri belajar membedakan pemikiran dan perasaan mereka dari orang lain mengembangkan konsep diri yang positif, memahami perasaan dan posisi diri serta melakukan penyesuaian diri mengekspresikan berbagai perasaan pada saat bermain dan berinteraksi dengan orang lain.

KEMATANGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL, EMOSI, MORAL menginternalisasi aturanaturan moral berperilaku memiliki kata hati memonitoring diri dan mengembangkan control diri menggunakan penilaian tentang benar dan salah keadilan dan kepatuhan terhadap aturan perilaku baik apabila dapat saling memberi dengan orang lain pertimbangan baik berdasarkan opini teman sebaya dan atas dasar hukum dan perintah mengembangkan ketidak tergantungan dan tanggung jawab sebagai aktualisasi kemampuan mengontrol diri dari orang dewasa.

PENGARUH POLA ASUH DAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH Anak-anak dengan latar belakang pola asuh dan pendidikan pra sekolah yang tidak positif akan mengalami hambatan dalam menunjukkan keterampilan sosial, khususnya keterampilan berkomunikasi dalam kelompok. Kegiatan pembelajaran berperan sebagai media terapi bagi anak-anak sehingga mereka beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik di dalam kelas.