BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. melayani kebutuhan masyarakat melalui jasa-jasanya. 1 Perbankan syariah. Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dasar kepercayaan. Bank dalam pendanaan operasionalnya sebagian besar

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang begitu cepat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. bank sebagai tambahan dana untuk modal usaha dengan pinjaman dana tersebut, maka

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Pengantar Akuntansi Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2002, hlm. 35.

PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA BANK JATIM CABANG PEMBANTU PUSPA AGRO SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Oleh : AISYAH YUNITA SARI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, Prenadamedia Group, Jakarta, 2011, hlm 29-30

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB VI KESIMPULAN. 1. Aplikasi Dana Talangan Haji di Bank Syariah di Indonesia. dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 29/DSN-MUI/VI/2002

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, ada

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

PROSEDUR PELAKSANAAN TABUNGAN HAJI PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan keuangan salahsatunya adalah sektor perbankan. Sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002, hlm. 127.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mampu untuk hidup secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN BERMASALAH DAN PENANGANANNYA DI KOSPIN JASA LAYANAN SYARIAH PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas. kekeluargaan (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179).

BAB I PENDAHULUAN. dan diperhadapkan dengan sumber pendapatan yang tidak mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Dalam kesehariannya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. penyimpanan dana tunai nya. Hal tersebut betolak belakang karena masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya bank yang menerapkan dual banking system dimana bank-bank. perbankan syariah ini melengkapi keberadaan sistem perbankan

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PEMBAYARAN PEMBIAYAAN DANA TALANGAN HAJI DI BANK BNI KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB II LANDASAN TEORI. diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. Bank percaya kepada

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB I PENDAHULUAN. memang bidang utama usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperbaiki dan. memperkokoh ketahanan nasional.

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keunikan secara prinsip dapat mendukung usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam. memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

ANALISIS PENERAPAN AKAD QARD} WAL IJA>RAH PADA PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. yang melekat pada konsep (build in concept) dengan berorientasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Kekomplekkan ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional yang terbagi menjadi dua macam yaitu perbankan

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. pedesaan. Dalam istilah sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah non bank yang banyak ditemui di masyarakat. BMT dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang material. Adanya suatu bank akan memberi manfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan nama Bank Syariah di Indonesia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara, ditandai dengan semakin meningkat pula permintaan atau kebutuhan pendanaan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan. Namun, dana pemerintah yang bersumber dari APBN sangat terbatas untuk menutup kebutuhan dana di atas, karenanya pemerintah menggandeng dan mendorong pihak swasta untuk ikut serta berperan dalam membiayai pembangunan potensi ekonomi bangsa. Pihak swasta pun secara individual maupun kelembagaan, kepemilikan dananya juga terbatas untuk memenuhi operasional dan pengembangan usahanya. 1 Penyaluran dana merupakan kegiatan pemberian dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini lebih dikenal dengan kegiatan lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang di dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama pembiayaan. Bank sebagai salah satu rekan kerja pemerintah dituntut peran sertanya untuk mensukseskan pembangunan, dalam arti ikut serta membiayai proyek-proyek pembangunan melalui jasa pemberian pembiayaan. 2 Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, telah lama mendambakan kehadiran sistem lembaga keuangan yang sesuai tuntutan kebutuhan tidak sebatas financial namun juga tuntutan moralitasnya. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari bank umum, unit usaha syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.3 Tidak seperti halnya pada perbankan konvensional, di dalam perbankan syariah ini tidak menggunakan bunga (riba) dalam operasionalnya, dikarenakan sistem bunga dalam Islam 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm. 2 Kasmir, Dasar-Dasar Perbakan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, Cet. Ke4, hlm. 3 Ahmad Dahlan, Bank Syariah Teoritik, Praktik, Kritik, Teras, Yogyakarta 2012, hlm. 101. 301. 32. 1

2 hukumnya adalah haram. Sebagai firman Allah SWT dalam surat Al-Imron ayat 130: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan ribadengan berlipat gandadan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.4 Koperasi syariah ikatan haji yayasan arwaniyah kudus hanya satusatunya koperasi yang masih menyediakan produk pembiayaan talangan haji. Koperasi syariah memang tidak khusus diperuntukan untuk sekelompok orang namun sesuai landasan Islam yang rahmatan lil alamin, didirikan guna melayani masyarakat banyak tanpa membedakan keyakinan yang dia anut. Bagi kaum muslim, kehadiran koperasi syariah adalah dapat memenuhi kebutuhanya. Namun bagi masyarakat lainnya, koperasi syariah adalah sebagai sebuah alternatife lembaga jasa keuangan di samping perbankan konvensional yang telah lama ada.5 Dalam penyaluran pembiayaan, terdapat masalah-masalah dalam pemberian pembiayaan tersebut. Seperti adanya kredit macet atau non performing financing (pembiayaan bermasalah), yang dalam hal ini banyak faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah tersebut. Pemberian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah menurut UU No 10 Tahun 1998 Pasal 8 dilakukan berdasarkan analisis dengan menetapkan prinsip kehati-hatian agar anggota atau debitur mampu melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan sesuai dengan pinjaman, sehingga risiko kegagalan atau kemacetan dalam pelunasanya dapat dihindari.6 4 Al-Quran Surat Al-Imron Ayat 130, Yayasan Penyelenggara Penterjemah atau penafsiran Al-Quran, Al-Quran dan Terjemahnya, Depag RI, 2000, hlm. 84. 5 Muhammad, op. Cit., hlm. 302. 6 Http://id.m.wikisource.org/wiki/Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998. Diakses Tanggal 12 Januari 09.00 WIB

3 Walaupun demikian, pembiayaan yang diberikan kepada para anggota tidak akan lepas dari resiko terjadinya pembiayaan bermasalah yang akhirnya dapat mempengaruhi terhadap kinerja koperasi syariah tersebut. Dalam resiko pembiayaan merupakan risiko yang disebabkan oleh kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajiban. Secara umum dalam pemberian pembiayaan kepada anggota, pihak koperasi atau lembaga keuangan lainnya perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian dalam pemberian pembiayaan diantaranya keadaan watak (character),kemampuan (capacity), modal (capital), agunan (colloteral), prospek usaha (condition of economic) dan batasan (constraints). Kaitanya dalam koperasi syariah atau lembaga keuangan yang memberikan pembiayaan maka prinsip penilaian berdasarkan ketentuan Al-Qur an dan Hadits sangat perlu dilakukan untuk proses pemberian pembiayaan. 7 Koperasi syariah merupakan lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah dalam operasionalnya, salah satu koperasi syariah yang menggunakan prinsip syariah adalah koperasi syariah IHYA Kudus yang mana menjadi obyek penelitian saat ini. Koperasi syariah IHYA Kudus merupakan lembaga keuangan syariah yang dalam penyaluran pembiayaan. Pembiayaan talangan haji adalah pinjaman (qardh) dari bank syariah kepada nasabah untuk menutupi kekurangan dana guna memperoleh kursi (seat) haji pada saat pelunasan BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji). Dana talangan ini dijamin dengan deposit yang dimiliki nasabah. Nasabah kemudian wajib mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam itu dalam jangka waktu yang sudah disepakati. Atas jasa peminjam dana talangan ini, bank syariah memperoleh imbalan (fee atau ujrah) yang besarnya tak didasarkan pada jumlah dana yang dipinjamkan.8 7 Erni Susana dan annisa prasetyanti, Pelaksanaan Dan System Bagi Hasil Pembiayaan AlMudharabah Pada Bank Syariah, Jurnal Keuangan dan perbankan, Volume, 15 No. 3, September 2011, hlm. 471. 8 Faisal, Pembiayaan Talangan Haji Dalam Perbankan Syariah Ditinjau Dari Undangundang Perbankan Syariah, Jurnal Hukum Ekonomi, Volume 11 Nomor 2, juni 2013, hlm. 3-4.

4 Bagi umat Islam kehadiran Koperasi Syariah memenuhi harapan batin berupa rasa aman dalam bertransaksi dan melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan rambu- rambu syariah. Sebagai lembaga koperasi syariah yang hadir dalam persaingan koperasi syariah yang semakin ketat, Koperasi Syariah IHYA Kudus memiliki visi untuk menjadi koperasi syariah ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Koperasi Syariah IHYA Kudus hadir sebagai koperasi yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai syariah yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme dan nilai-nilai syariah inilah yang menjadi salah satu keunggulan Koperasi Syariah IHYA Kudus sebagai alternatif jasa koperasi. Salah satu produk yang cukup diminati oleh nasabah Koperasi Syariah IHYA Kudus adalah produk pembiayaan dana talangan haji. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nasabah yang menggunakan produk ini selama beberapa tahun mengalami cukup peningakatan. Dari hasil perbandingan jumlah nasabah menggunakan produk pembiayaan dana talangan haji tersebut, dapat dijadikan sebagai ukuran respon positif masyarakat terhadap kehadiran produk pembiayaan dana talangan haji yang ada di Koperasi Syariah IHYA Kudus. Alasan lain kenapa produk pembiayaan dana talangan haji diminati masyarakat, karena pembiayaan ini merupakan pembiayaan dana dari koperasi kepada nasabah untuk menutupi kekurangan dana guna memperoleh kursi (seat) haji pada saat pelunasan BPIH (biaya perjalanan ibadah haji). Selain itu, produk khusus ini diciptakan untuk memenuhi keinginan nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji namun memiliki kesulitan dana pada saat jatah tempo pendaftaran haji. Dengan menggunakan produk ini, para nasabah secara langsung mendapatkan porsi keberangkatan haji lebih awal meskipun saldo tabungan haji meraka belum macapai saldo pendaftaran porsi dan sekaligus terdaftar sebagai calon jamaah haji di Departemen Agama (DEPAG). Sesuai dengan salah satu misi yang ingin yaitu menyediakan produk dana talangan yang mengedepankan etika sesuai prinsip-prinsip syariah, Koperasi

5 Syariah IHYA Kudus tentunya dalam menjalankan segala kegiatan bisnisnya harus disesuaikan dengan syariah Islam, apabila ditengah persaingan koperasi syariah yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk tetap menjaga kemurnian syariah didalam setiap produk, pembiayaan maupun cara mengkomunikasikan produknya kepada nasabah.9 Penggunaan Akad Qardh pada pembiayaan talangan haji dikoperasi Syariah IHYA Kudus ini pada dasarnya adalah pinjaman kebajikan atau lunak tanpa imbalan. koperasi tidak mengambil keuntungan dari akad ini,tetapi koperasi mengambil keuntungan dari penggunaan akad ijarah, dengan mengambil upah jasa (fee atau ujrah) dari biaya biaya administrasi pengurusan haji. Apakah jenis pembiayaan yang dijalankan dikoperasi SYARIAH IHYA Kudus sesuai dengan prinsip kedua akad tersebut, padahal koperasi merupakan salah satu lembaga profit yang senantiasa mengambil keuntungan pada setiap transaksi yang dijalankan, kemudian dari mana koperasi mendapatkan keuntungan dari pembiayaan jenis ini. Maka berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mencoba meneliti kembali dan mengembangkan penelitian-penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan, sehingga judul yang angkat dalam penelitian kali ini adalah Analisis Implementasi Pembiayaan Talangan Haji Pada Koperasi Syariah Ikatan Haji Yayasan Arwaniyah Kudus. B. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini bertujuan memberikan batasan yang paling jelas dari pembahasan-pembahasan yang ada memudahkan dalam penelitian. Berdasarkan identifikasi dari latar belakang penelitian maka penulis memberikan batasanya itu analisis implementasi pembiayaan talangan haji pada koperasi Ikatan Haji Yayasan Arwaniyah Kudus. 9 Hasil wawancara dengan Bapak H.M Adhi Sukarno, selaku Manager KOPERASI SYARIAH IHYA Kudus, pada tanggal 12 februari 2015.

6 C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem pembiayaan Talangan Haji pada Koperasi Syariah IHYA Kudus? 2. Bagaimana problematika dan solusi yang dihadapi dalam pembiayaan Talangan Haji pada Koperasi Syariah IHYA Kudus? D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui sistem pembiayaan Talangan Haji pada Koperasi Syariah IHYA Kudus. 2. Untuk mengetahui problematika dan solusi yang dihadapi dalam pembiayaan Talangan Haji pada Koperasi Syariah IHYA Kudus. E. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat yang bersifat teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan dan memperluas wacana dan dapat dijadikan bahan informasi untuk penelitian selanjutnya terkait dengan objek penelitian. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: a. Peneliti Sebagai wujud rasa tanggung jawab dalam berpartisipasi terhadap perkembangan koperasi, terutama dalam menyajikan suberdaya manusia yang berwawasan luas, profesional serta kompeten dalam hal Analisis Implementasi pembiayaan Talangan Haji pada Koperasi Syariah Ikatan Haji Yayasan Arwaniyah Kudus sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengalaman dalam menyusun karya ilmiah. pengetahuan dan

7 b. Lembaga Koperasi Dapat memberikan pengetahuan, informasi dan sekaligus referensi yang berupa bacaan ilmiah. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam mengenai pembiayaan Talangan Haji pada Koperasi Syariah Ikatan Haji Yayasan Arwaniyah Kudus sehingga dapat memberikan gambaran nyata usaha pembiayaan yang telah diberikan guna menjadi acuan atau ditingkatkan untuk lebih memberikan pembiayaan yang lebih baik dalam pembiayaan talangan haji. c. Masyarakat Penelitian ini memberitahukan bagaimana sistem pembiayaan talangan haji yang diselenggarakan oleh Koperasi Syariah IHYA Kudus yang tentunya ada kelebihan yang harus dipertahankan dan kekurangan yang perlu disempurnakan dan ditingkatkan. F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagian awal Dalam bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengatar, abstraksi, daftar isi, daftar table dan daftar bagan. 2. Bagian isi Bagian isi terdiri dari beberapa bab, yaitu: BAB I : Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, penegasan istilah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka Bab ini berisi tentang teori koperasi, pembiayaan, talangan haji, penelitian terdahulu dan kerangka berfikir.

8 BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang jenis penelitian, Pendekatan Penelitian, waktu lokasi penelitian, Sumber Data, subyek dan obyek penelitian, instrument penelitian, metode pengumpulan data, Keabsahan data dan metode analisis data. BAB IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan Bab ini berisi hasil penelitian yang telah penelitian lakukan, yaitu tentang gambaran umum obyek penelitian, gambaran umum koperasi Ikatan Haji YayasanArwaniyah Kudus, deskripsi data penelitian, hasil Uji Keabsahan data, hasil Analisis data dan pembahasan hasil penelitian. BAB IV : Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan penutup. 3. Bagian akhir meliputi : daftar pustaka, daftar riwayat pendidikan, dan lampiran-lampiran