BAB III PROSES PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SYARI AH SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSES PENYELESAIAN TERHADAP DENDA PENUNDAAN PEMBAYARAN KPR (KREDIT PEMILIKAN RUMAH) DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

BAB III PROFIL BTN SYARIAH

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Berawal dari adanya perubahan peraturan perundang-undangan

BAB III PROFIL BANK BTN SYARIAH KC SURABAYA. A. Gambaran Umum Mengenai Sejarah, Profil Singkat BTN Syariah.

BAB III GAMBARAN UMUM DAN DATA PEMBIAYAAN RUMAH BERMASALAH BANK BTN SYARIAH KCP BUKIT DARMO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah

BAB III DATA PENELITIAN

BAB III PROFIL BANK BTN SYARAH DAN MEKANISME PEMBERIAN PEMBIAYAAN SYUKUR PADA BANK BTN SYARIAH SURABAYA

BAB III TAHUN 2012 DI BTN SYARIAH CABANG SURABAYA

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

BAB III PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG. 1. Latar Belakang Bredirinya BTN Syari ah Semarang

BAB III GAMBARAN UMUM

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH

BAB III HASIL PENELITIAN. PROFIL PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SYARIAH SURABAYA

5) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank 6) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Bank BTN

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan hidup, terutama kebutuhan

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH CABANG SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru. a. Sejarah Berdirinya PT. BRI Syariah Cabang Pekanbaru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

Pilih produk PermataKPR yang sesuai dengan kebutuhan dan nikmati berbagai keuntungan PermataKPR bagi Anda dan Keluarga.

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi

No. 14/ 7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Sejarah berdiri pada tahun 1946, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan bank

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PROFIL PT. BANK TABUNGAN NEGARA SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara Syariah Kantor Cabang

MEKANISME PEMBIAYAAN KPR PLATINUM ib DENGAN AKAD MURABAHAH DI BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SYARIAH MATARAM. Laporan Magang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 222/PMK.010/2008 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAN PERUSAHAAN PENJAMINAN ULANG KREDIT

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Syariah Malang di Jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

REGULASI ENTITAS SYARIAH

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB III PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARI AH

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dengan Bersama, Cicilan KPR Jadi Ringan

BAB II LANDASAN TEORI

Administrasi Pajak Bisnis Lembaga Perbankan

DOKUMENTASI WAWANCARA

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/18/PBI/2008 TENTANG RESTRUKTURISASI PEMBIAYAAN BAGI BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH.

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK BRI SYARIAH. izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/24/PBI/2006 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Penerapan dan Perhitungan Akad Sewa-Menyewa Ijarah Pada Bank DKI

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BTN KANTOR CABANG SYARIAH PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat.

Transkripsi:

BAB III PROSES PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SYARI AH SURABAYA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat BTN Syari ah 1 Berawal dari adanya perubahan peraturan perundang-undangan perbankan oleh pemerintah dari UU Perbankan No. 7 Tahun 1992 menjadi Perbankan No. 10 Tahun 1998, dunia perbankan nasional menjadi marak dengan boomingnya bank syari ah. Persaingan dalam pasar perbankan pun kian ketat. Belum lagi dengan dikeluarkannya PBI No. 4/1/PBI/2002 tentang perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umumberdasarkan prinsip syari ah oleh bank umum konvensional, jumlah bank syari ah pun bertambah dengan banyaknya UUS (Unit Usaha Syari ah). Maka manajemen PT. Bank Tabungan Negara (Persero), melalui rapat komite pengarah tim implementasi restrukturasi Bank BTN tanggal 12 Desember 2013, manajemen bank BTN menyusun rencana kerja dan perubahan anggaran dasar untuk membuka UUS agar dapat bersaing di pasar perbankan syari ah. 1 http://btn.co.id/syariah di akses 18 Oktober 2014 34

35 Untuk mengantisipasi kecenderungan tersebut, maka PT Bank Tabungan Negara (Persero) pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Januari 2004 dan perubahan Anggaran Dasar dengan akta No. 29 tanggal 27 Oktober 2004 oleh Emi Sulistyowati, SH Notaris di Jakarta yang ditandai dengan terbentuknya divisi syari ah berdasarkan Ketetapan Direksi No. 14/DIR/DSYA/2004. Pembentukan Unit Usaha Syari ah ini juga untuk memperkokoh tekad ajaran Bank BTN untuk menjadikan kerja sebagai bagian dari ibadah yang tidak terpisah dengan ibadah-ibadah lainnya. Selanjutnya Bank BTN Unit Usaha Syari ah disebut BTN Syari ah dengan motto Maju dan Sejahtera Bersama. Dalam pelaksanaan kegiatannya, Unit Usaha Syari ah didampingi oleh Dewan Pengawas Syari ah (DPS) yang bertindak sebagai pengawas, penasehat dan pemberi saran kepada Direksi, Pimpinan Devisi Syari ah, dan Pimpinan Kantor Cabang Syari ah mengenai hal-hal yang terkait dengan prinsip syari ah. Pada bulan November 2004 dibentuklah struktur organisasi kantor cabang syari ah PT. BTN. Dimana setiap kantor cabang syari ah dipimpin oleh satu orang kepala cabang yang bertanggung jawab kepada kepala devisi syari ah. Yang pada saat bersamaan Dirut Bank BTN meminta rekomendasi penunjukan DPS dan pada tanggal 3 Desember 2004, Dirut Bank BTN menerima surat rekomendasi DSN/MUI tentang penunjukkan DPS bagi BTN Syari ah. Yang pada tanggal 18 Maret 2005 resmi ditunjuk

36 oleh DSN/MUI sebagai DPS bagi BTN Syari ah, yaitu Drs. H. Ahmad Nazri Adlani, Drs. H Mohammad Hidayat, MBA, MBL, dan Dr. H. Endy M. Astiwara, MA, AAIJ, FIIS, CPLHI, ACS. Pada tanggal 15 Desember 2004, Bank BTN menerima surat persetujuan dari BI, Surat No. 6/1350/DPbs perihal persetujuan BI mengenai prinsip KCS (Kantor Cabang Syari ah) Bank BTN. Maka tanggal inilah yang diperingati secara resmi sebagai hari lahirnya BTN Syari ah. Yang secara sinergi melalui persetujuan dari BI dan Direksi PT. BTN maka dibukalah KCS Jakarta pada tanggal 14 Februari 2005. Diikuti pada tanggal 25 Februari 2005 dengan dibukanya KCS Bandung kemudian pada tanggal 17 Maret 2005 dibuka KCS Surabaya yang secara berturut-turut tanggal 4 dan tanggal 11 April 2005 KCS Yogyakarta dan KCS Makassar dan pada bulan Desember 2005 dibukanya KCS Malang dan Solo. Pada tahun 2007, Bank BTN telah mengoperasikan 12 (dua belas) Kantor Cabang Syari ah dan 40 Kantor Layanan Syari ah (Office Chanelling) pada kantor-kantor cabang dan cabang pembantu konvensional kantor cabang syari ah tersebar dilokasi Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makasar, Malang, Solo, Medan, Batam, Tanggerang, Bogor, dan Bekasi. Seluruh kantor cabang syari ah ini dapat beroperasi secara ontime-realtime berkat dukungan teknologi informasi yang cukup memadai.

37 2. Profil BTN Syari ah 2 a. Latar Belakang BTN Syari ah merupakan Strategic Bussiness Unit (SBU) dari Bank BTN yang menjalankan bisnis dengan prinsip syari ah, mulai beroperasi pada tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan Kantor Cabang Syari ah pertama di Jakarta. Pembukaan SBU ini guna melayani tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan syari ah dan memperhatikan keunggulan prinsip perbankan syari ah, adanya Fatwa MUI tentang bunga bank, serta melaksanakan hasil RUPS tahun 2004. b. Tujuan Pendirian 1) Untuk memenuhi kebutuhan Bank dalam memberikan pelayanan jasa keuangan syari ah. 2) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha Bank. 3) Meningkatkan ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha. 4) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap nasabah dan pegawai. 2 http://btn.co.id/syariah di akses 13 November 2014

38 c. Perkembangan Jaringan Jaringan UUS Bank BTN telah memiliki jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut : a) Kantor Cabang Syari ah = 22 KCS b) Kantor Cabang Pembantu Syari ah = 21 KCPS c) Kantor Layanan Syari ah = 240 KLS 3. Visi dan Misi 3 Visi dan Misi Bank BTN Syari ah sejalan dengan Visi Bank BTN yang merupakan Strategic Business Unit dengan peran untuk meningkatkan pelayanan dan pangsa pasar sehingga Bank BTN tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. BTN Syari ah juga sebagai pelengkap dari bisnis perbankan di mana secara konvensional tidak dapat terlayani. a. Visi Bank BTN Syari ah Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syari ah dan mengutamakan kemaslahatan bersama. 3 http://btn.co.id/syariah di akses 13 November 2014

39 b. Misi Bank BTN Syari ah Memberikan pelayanan jasa keuangan syari ah yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan syari ah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip syari ah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value. Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah. 4. Stuktur Organisasi 4 Struktur organisasi merupakan unsur yang paling penting bagi perusahaan. Mekanisme kerja atau operasional seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik apabila struktur organisasinya jelas. Pengorganisasian bertujuan agar tugas dan tanggung jawab masing-masing 4 Anwar Rosyadi, Wawancara, Surabaya 1 Desember 2014

40 tenaga kerja dapat dilaksanakan dengan lancer dan tertib sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara tenaga kerja. Dengan demikian dapat memperlancar tercapainya tuhuan perusahaan. Berikut strukur organisasi BTN Syari ah Surabaya: Branch Manager Junior Secretary Mortgage & Consumer Financing Unit Commercial Deputy Branch Manager Supporting Deputy Branch Manager Consumer Funding & Service Unit Consumer Funding & Service Unit Housing & Commercial Financing Unit Commercial Funding & Service Unit Operation Unit Accounting Control Collection & Workot Unit Bagan 1.1. Struktur Organisasi Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syari ah Surabaya.

41 5. Etika Bank BTN Syari ah 5 1. Patuh dan taat pada ketentuan syari ah serta perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. 2. Melakukan pencatatan segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan Bank BTN secara benar sebagai wujud dari profesionalisme dan sikap amanah. 3. Berlomba dalam kebaikan untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh stakeholder. 4. Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi. 5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan. 6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank BTN. 7. Memperhitungankan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan Bank BTN terhadap keadaan ekonomi, sosial, dan lingkungannya. 8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun keluarganya. 9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya. 5 http://btn.co.id/syariah di akses 13 November 2014

42 6. Produk dan Aplikasi Akad 6 1. Penandaan (Funding) a. Giro BTN ib Giro Batara ib adalah produk penyimpanan dana dengan akad titipan (Wadiah), yang diperuntukkan bagi nasabah perorangan maupun perusahaan atau lembaga, untuk menunjang kelancaran lalu lintas pembayaran dengan perantara cek dan bilyet giro maupun media perintah pembayaran lainnya. b. Giro BTN Investasi ib Giro Investa Batara ib adalah Giro yang bersifat investasi atau berjangka dengan akad mudha}>ra}bah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu melalui perantara cek dan bilyet giro untuk mendukung kemudahan transaksi. c. Tabungan BTN Batara ib Produk Tabungan sebagai media penyimpanan dana dalam rupiah dengan menggunakan akad sesuai syari ah yaitu wadi ah, bank tidak menjanjikan bagi hasil tetapi dapat memberikan bonus yang menguntungkan dan bersaing bagi nasabah. 6 Anwar Rosyadi, Wawancara, Surabaya 1 November 2014.

43 d. Tabungan BTN Prima ib Produk Tabungan sebagai media penyimpanan dana dalam rupiah dengan menggunakan akad sesuai syari ah yaitu mudha>}ra}bah (investasi), bank menjanjikan bagi hasil yang menguntungkan dan bersaing bagi nasabah atas simpanannya. e. Tabungan BTN Haji ib Produk tabungan sebagai media penyimpanan dana dalam rupiah untuk Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), dengan menggunakan akad sesuai syari ah yaitu mudha>}ra}bah (investasi), bank menjanjikan bagi hasil yang menguntungkan dan bersaing bagi nasabah atas simpanannya. f. Deposito BTN ib Deposito Batara ib adalah produk penyimpanan dana dalam bentuk deposito dengan akad mudha>}ra}bah, untuk tujuan investasi dalam jangka waktu tertentu sesuai pilihan dan kebutuhan nasabah. g. TabunganKu TabunganKu ib adalah produk tabungan perorangan dengan syarat yang mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama-sama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

44 7. Produk Pembiayaan 7 a. Pembiayaan KPR Platinum ib BTN Syari ah KPR BTN ib adalah produk pembiayaan BTN Syari ah yang ditujukan bagi perorangan, untuk pembelian rumah, ruko, apartemen baik baru maupun lama. Akad yang dipergunakan adalah akad mura>bah}ah (Jual Beli), dimana nasabah bebas memilih obyek KPR, sesuai dengan kebutuhan dan pertimbangan nasabah sendiri dari aspek lokasi maupun harga. b. Pembiayaan KPR Indensya ib BTN Syari ah KPR BTN Indensya ib adalah fasilitas pembiayaan KPR berdasarkan akad ishtishna (pesanan), diperuntukkan bagi pemohon perorangan yang akan membeli rumah dari Bank, yang dibangun oleh pengembang sesuai dengan pesanan dari nasabah. c. Pembiayaan Kendaraan Bermotor BTN Syari ah Diperuntukkan untuk membiayai nasabah yang akan membeli kendaraan bermotor untuk dimiliki dan dipergunakan sendiri. d. Pembiayaan Modal Kerja BTN ib Modal kerja BTN ib adalah fasilitas pembiayaan dengan akad mudha>}ra}bah, berupa penyediaan dana oleh bank BTN untuk memenuhi kebutuhan modal kerja usaha nasabah, baik perorangan, perusahaan, atau 7 Diah Retno Ekowati, Wawancara Surabaya 1 November 2014.

45 lembaga, maupun koperasi, dengan rencana pengembalian berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow nasabah. e. Pembiayaan Swagriya BTN ib Swagriya BTN ib adalah fasilitas pembiayaan KPR berdasarkan akad mura>bah}ah (jual beli), yang diperuntukkan bagi pemohon yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bank, untuk membiayai pembangunan atau renovasi rumah, ruko, atau bangunan lainnya diatas tanah yang sudah memiliki oleh pemohon, baik untuk dipakai sendiri maupun untuk disewakan. f. Pembiayaan Investasi BTN ib Produk pembiayaan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja barang modal (capital expenditure) perusahaan/lembaga dengan menggunakan prinsip akad mura>bah}ah (jual beli) dan/atau musya>ra}kah (bagi hasil), dengan rencana pengembalian berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow nasabah. g. Gadai BTN ib Pembiayaan Gadai BTN ib adalah pinjaman kepada nasabah berdasarkan prinsip Qa}rdh yang diberikan oleh bank kepada nasabah berdasarkan kesepakatan, yang disertakan dengan surat gadai sebagai penyerahan marhun (barang jaminan) untuk jaminan pengembalian seluruh atau sebagian hutang nasabah kepada bank.

46 h. Pembiayaan Yasa Griya BTN ib Produk pembiayaan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal kerja pengembang perumahan untuk membangun proyek perumahan dengan menggunakan prinsip akad musya>ra}kah (bagi hasil) dengan rencana pengembalian berdasarkan proyeksi kemampuan cashflow nasabah. i. Pembiayaan Talangan haji BTN ib Pinjaman dana kepada nasabah tabungan BTN ib dan tabungan BTN haji yang membutuhkan dana talangam untuk menunaikan ibadah haji sesuai prinsip syari ah. 8. Kendala, Tantangan dan Tanggapan Masyarakat Beberapa kendala yang dihadapi oleh Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCS Surabaya dapat dibagi sebagai berikut: a. Kendala Kendala saat ini menghambat perkembangan BTN Syari ah antara lain pemahaman masyarakat yang belum tepat terhadap kegiatan operasional bank syari ah, masih banyak masyarakat yang belum gaham dengan produk-produk pembiayaan dan pendanaan (funding) yang berbasis syari ah yang lebih menjanjikan dan menarik minat nasabah. b. Tantangan

47 BTN Syari ah dituntut untuk menjadikan BTN Syari ah menjadikan bank yang benar-benar syari ah dan mampu bersaing dengan bank-bank syari ah lainnya. c. Tanggapan Masyarakat Adapun tanggapan yang diberikan masyarakat mengenai BTN Syari ah Kantor Cabang Syari ah Surabaya adalah sebagai berikut: a. Dalam pelayanan yang diberikan oleh pihak bank BTN Syari ah, nasabah cukup puas karena pegawai dan seluruh petugas bank ramah dan berusaha member pelayanan sebaik mungkin kepada nasabah. b. Tidak menyulitkan nasabah, calon nasabah, atau pihak manapun yang hendak melakukan transaksi maupun hanya sekedar meminta informasi B. Aplikasi Perjanjian KPR Platinum ib pada PT. BTN Kantor Cabang Syari ah Surabaya 1. Proses Penyaluran Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Platinum ib BTN Syari ah. 8 8 Arma Effendi, Wawancara, Surabaya 8 Desember 2014

48 Diperuntukkan untuk membiayai nasabah yang akan membeli rumah, rumah toko, rumah kantor, apartemen, dan jenis rumah tinggal lainnya (rumah baru/lama). DEVELOPER BANK NASABAH Bagan 1.2 Proses Pembiayaan KPR Platinum ib BTN Syari ah (Mura>bah}ah) Maksud gambar diatas yaitu, nasabah melakukan pembiayaan KPR Platinum ib melalui BTN Syari ah. Nasabah memberikan beberapa spesifikasi yang diinginkan nasabah. Selanjutnya bank memesankan rumah yang diinginkan kepada developer sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan nasabah. Setelah bank mendapatkan rumah yang sesuai dengan yang diinginkan, bank menawarkan rumah tersebut kepada nasabah. Jika nasabah cocok dengan rumah dan biaya yang telah disepakati, maka nasabah melakukan pembiayaan KPR tersebut dan mengangsur cicilan rumah kepada bank.

49 Fitur produk pembiayaan KPR Platinum ib BTN Syari ah (Mura>bah}ah) sebagai berikut: 1. Nilai pembiayaan bebas. 2. Uang muka minimal 20%. 3. Maksimal jangka waktu pembiayaan 15 tahun. 4. Kemampuan mengansur 70% dari sisa penghasilan bersih. 5. Berada pada lokasi yang marketable. 6. Discover dengan asuransi jiwa dan kebakaran syari ah. 7. Pelunasan dipercepat tanpa penalty. 8. Margin bersifat tetap sejak akad dihitung dengan sistem flat Biaya realisasi akad pembiayaan sebagai berikut: 1. Biaya administrasi. 2. Biaya appraisal. 3. Biaya asuransi jiwa dan kebakaran. 4. Biaya notaris. 5. Biaya Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) atau Akta Pembebanan Hak Tanggungan (APHT). 2. Aplikasi Pengajuan KPR Platinum ib BTN Syari ah 9 9 Hamka, Wawancara, 8 Desember 2014

50 Pembiayaan diberikan bank dengan mengukur dan menilai dari persyaratan dokumen yang diajukan kepada pihak bank serta kelayakannya, adapun poin yang diukur yakni: 1. Persyaratan Nasabah a. Mengisi formulir permohonan b. Menyerahkan copy identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Akta Nikah. c. Menyerahkan copy slip/keterangan gaji atau keterangan penghasilan. d. Menyerahkan copy Surat Keputusan (SK) Pegawai atau keterangan Kerja dari Perusahaan. e. Menyerahkan copy Ijin Usaha untuk wiraswasta (Akte Pendirian, Domisili Usaha, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Persyaratan diatas dapat terealisai jika calon nasabah yang akan menggunakan produk KPR Platinum ib memiliki pengasilan yang dapat dipotong sepertiga dari besar penghasilannya untuk digunakan sebagai biaya angsuran perbulannya.

51 2. Persyaratan Jaminan yang harus diberikan yaitu sebagai berikut: a. Sertifikat Hak Milik (SHM), atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). b. Sertifikat Izin Mendirikan Bangunan (IMB). c. Sertifikat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). C. Proses Penyelesaian Wanprestasi KPR pada PT. BTN Kantor Cabang Syari ah Surabaya Nasabah KPR yang tidak dapat mengangsur sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati disebut dengan nasabah wanprestasi. Nasabah dinyatakan wanprestasi, apabila tidak memenuhi dengan baik kewajiban-kewajibannya atau melanggar ketentuan-ketentuan dalam akad. Apabila nasabah wanprestasi, bank berhak untuk memberikan peringatan dalam bentuk tindakan tindakan sebagai berikut: 10 1. Memberikan peringatan baik secara lisan maupun tulis, dan dalam bentuk surat atau akta lain yang sejenis berupa pernyataan lalai/wanprestasi yang dikirimkan ke alamat nasabah, antara lain: 10 Akad Pembiayaan KPR-BTN ib, 7.

52 a. Memberikan Surat Peringatan satu kepada nasabah, apabila nasabah tidak merepon surat peringatan satu maka nasabah akan diberikan surat peringatan kedua dan selanjutnya. b. Memberikan Surat Panggilan kepada nasabah jika nasabah mengabaikan semua surat peringatan. c. Jika surat panggilan tidak direspon dengan baik, maka nasabah mendapatkan Surat Somasi. d. Memberikan Surat Lelang kepada nasabah secara sepihak. Memberikan peringatan dalam bentuk pemasangan papan peringatan (Plank), Stiker atau dengan cara apapun yang ditempelkan atau dituliskan pada jaminan pembiayaan jika nasabah mengabaikan semua peringatan. 11 2. Faktor-faktor yang menyebabkan wanprestasi antara lain: 12 a. Nasabah diberhentikan dari Kantor/Instansi yang bersangkutan, dijatuhi hukuman pidana, mendapat cacat badan, musibah, dan konflik sehingga oleh karenanya belum/tidak dapat dipekerjakan lagi. b. Nasabah telah dinyatakan pailit atau tidak dapat membayar atau telah dikeluarkan perintah oleh pejabat yang berwenang untuk menunjuk wakil atau kuratornya. 11 Ibid., 7. 12 Akad Pembiayaan KPR-BTN Syari ah, 9.

53 Salah satu penyelesaian yang dilakukan olah bank BTN syari ah Surabaya terhadap nasabah yang melakukan wanprestasi yakni dengan rescheduling. Rescheduling yang dimaksud ini adalah dilakukan dengan cara memperpanjang jangka waktu angsuran dengan waktu yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Rescheduling yang ditetapkan oleh bank BTN syari ah Surabaya dengan memberikan denda terhadap nasabah sebagai akibat wanprestasi. 13 Besarnya denda yang didapat oleh nasabah rescheduling sebesar 1,5 % dari sisa biaya tunggakan. Munculnya denda tersebut digunakan untuk mengurus biaya administrasi karena perpanjangan waktu ini juga membutuhkan kinerja dua kali lipat. 14 Kebijakan ini diberikan kepada nasabah beri tikad baik untuk melanjutkan angsurannya. Namun jika rescheduling tidak berjalan dengan baik, maka bank berhak mengakhiri jangka waktu pembiayaan dan dapat untuk seketika menagih pelunasan sekaligus seluruh sisa utang yang timbul. Nasabah wajib membayar dengan seketika dan sekaligus melunasi sisa hutang yang ditagih oleh bank. Apabila setelah mendapat peringatan dari bank tetapi nasabah tidak dapat melunasi seluruh sisa utang yang seketika ditagih oleh bank, maka bank berhak memerintahkan kepada nasabah untuk mengosongkan rumah berikut tanahnya yang telah dijaminkan selambat-lambatnya dalam jangka waktu tiga puluh hari 13 Arma Effendi, Wawancara, 8 Desember 2014. 14 Hamka, Wawancara, Surabaya 1 November 2014.

54 terhitung sejak tanggal perintah bank, tanpa syarat-syarat dang anti rugi apapun juga. Nasabah wanprestasi tidak dapat melunasi sisah utang atau sudah melakukan pengosongan rumah, bank berhak untuk melakukan tindakan-tidakan sebagai berikut: a. Melaksanakan eksekusi terhadap barang jaminan berdasarkan ketentuan per- Undang-undangan yang berlaku. b. Melaksanakan penjualan terhadap barang jaminan berdasarkan surat kuasa untuk menjual yang dibuat oleh nasabah. c. Menetapkan harga penjualan dengan harga yang dianggap baik oleh bank. Tindakan selanjutnya adalah bank menggunakan haknya untuk menagih pelunasan sekaligus atas utang nasabah dan nasabah tidak dapat memenugi kewajibannya membayar pelunasan tersebut walaupun telah mendapat peringatan-peringatan dari bank, maka bank berhak untuk setiap saat melaksanakan hak eksekusinya dan atas penjualan rumah jaminan yang dipegangnya menurut cara dan dengan harga yang diangap baik oleh bank termasuk dan tidak terkecuali bank berhak sepenuhnya mengambil cara mencarikan nasabah baru untuk mengambil alih atau mengoper utang nasabah. Selanjutnya pada saat sekarang ini untuk keperluan pada waktunya nanti, dengan akad ini nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk melakukan segala

55 tindakan guna melaksanakan maksud tersebut, tanpa ada tindakan yang dikecualikan. 15 D. Kasus yang Terjadi pada Nasabah Wanprestasi Dalam realisasi produknya, yaitu pembiayaan KPR Platinum ib di BTN Syari ah didapati seorang nasabah yang bernama A. Nasabah tersebut melakukan pembiayaan KPR selama 5 tahun dimulai dari tahun 2008 sampai 2012. Harga jual rumah sebelum ditetapkannya margin sebesar Rp 390.000.000,00. Uang muka yang harus diberikan nasabah kepada bank BTN syari ah yakni sebesar 20% dari harga setelah margin. Margin yang ditetapkan oleh bank sebesar 7,1504% dari harga jual rumah. Dengan perhitungan biaya sebagai berikut: 16 Untuk mengetahui Margin (X) = Harga jual rumah jangka waktu (dalam tahunan) margin Setelah diperoleh X, maka untuk memperoleh harga cicilan perbulan, diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Y = 15 Akad Pembiayaan KPR-BTN Syari ah, 9. 16 Hesti Vinesa, wawancara, Surabaya 1 November 2014.

56 Maka, untuk mencari besarnya margin beserta besarnya cicilan perbulan adalah sebagai berikut: 390.000.000 5 7,1504 % = 139.432.800 Untuk memperoleh harga cicilan perbulan; Sehingga diperoleh cicilan perbulan sebesar Rp 8.823.880. Maka harga jual untuk KPR Platinum ib dalam jangka waktu 5 tahun sebesar Rp 529.432.800. Jadi, berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh: Margin : Rp 139.432.800 Harga Jual : Rp 529.432.800 Cicilan per bulan : Rp 8.823.880 Nasabah A sudah melakukan pengangsuran KPR Platinum ib selama 4 tahun sebesar Rp 423.546.240. Namun dalam angsuran tahun kelima nasabah tidak dapat melanjutkan pembayaran angsuran selama 6 bulan dengan alasan nasabah mengalami musibah yakni kecelakaan yang terjadi pada dirinya sehingga biaya yang biasanya untuk mengangsur digunakan untuk biaya kesehatannya. Hal ini yang dikatakan sebagai perbuatan wanprestasi. Dalam kasus ini, nasabah mengajukan rescheduling kepada bank BTN Syari ah. Sisa biaya untuk mengangsur yakni sebesar Rp 105.886.560. Sedangkan pada rescheduling yang diterapkan oleh BTN syari ah memiliki biaya denda

57 dikarenakan keterlambatan angsuran. Denda yang diberikan yakni 1,5% dari sisa angsuran. Maka besar denda pada setiap bulannya adalah 1,5 % 105.886.560 = 1.588.298,4. Jumlah yang harus dibayar keseluruhan adalah 105.886.560 + 1.588.298,4 = 107.474.858,4. Jadi jumlah angsuran yang harus dibayar pada setiap bulan sebesar Rp 8.956.238,2.