BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia pendidikan sudah masuk ranah politik. Iklim perpolitikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan, maka kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Percepatan arus informasi dalam era globalisasi dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup suatu bangsa agar tidak sampai menjadi. bangsa yang terbelakang dan tertinggal dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (DSI-PK) merupakan suatu model desain pembelajaran untuk menunjang. implementasi kurikulum berorientasi pada kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia masih belum selesai dengan problematika sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun non formal. Belajar adalah key term, istilah kunci yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2009, Hlm. 1 2 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015, hlm.339

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang cerdas dalam menghadapi kehidupan modern sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai komponen yang antara satu dan lainnya saling berkaitan. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu menghadapi persaingan global. Persaingan global menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah beragam, antara lain: kurikulum 2013 hanya akan memberi beban

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS X MAN PURWOKERTO 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. belum sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sumber dan simbol kemajuan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Secara ideal seorang guru semestinya memiliki kemampuan dalam

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hidayat (2013:111) mengemukakan bahwa kurikulum di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatan mutu pendidikan pemerintah. mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakannya adalah mengganti

BAB I PENDAHULUAN. agar bisa memenuhi kebutuhan pendidikan di masa sekarang dan yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifi Nurshifa Budiarti, 2016 Studi Implementasi Kurikulum 2013 PAUD di TK Negeri Pembina Se Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education. diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI KELAS VIII MTs MA ARIF NU 1 CILONGOK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang antara satu dan lainnya saling berkaitan. Komponen pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang

SKRIPSI. Oleh: Baeni Nur Faroida NIM

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosda Karya, 2013) hlm. 16. aplikasinya (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2009) hlm, 13

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Pendidikan di Indonesia selain dilakukan di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUANN. Kurikulum merupakan hal penting dalam

BAB IV PENUTUP. jumlah skor rata-rata berada pada klasifikasi sedang, yakni antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai faktor

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1995, hlm Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 15.

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pembelajaran yang

STUDI DESKRIPTIF KESULITAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YOLANDA SEPTIMA NOZA A1A109019

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2009, hal.

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

Prosiding Pendidikan Agama Islam ISSN

BAB I PENDAHULUAN. mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup dan berkembang sejalan

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dilakukan agar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beragam mengatur pada standar nasional pendidkan untuk menjamin. prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia pendidikan sudah masuk ranah politik. Iklim perpolitikan yang kurang kondusif, bahkan cenderung mengarah pada kebebasan yang kurang terkendali telah menimbulkan berbagai permasalahan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pendidikan. 1 Sebagaimana (Mulyasa : 2013) mengatakan bahwa kebijakan perubahan kurikulum merupakan politik pendidikan yang berkaitan dengan kepentingan berbagai pihak, bahkan dalam pelaksanaannya serigkali dipolitisasi untuk kepetingan kekuasaan. Di sekolah: guru, kepala sekolah, pengawas, dan peserta didik sangat berkepentingan, dan akan terkena dampaknya secara langsung dari setiap perubahan kurikulum, termasuk Kurikulum 2013. Bentuk nyata dari hal tersebut adalah berubah-ubahnya kurikulum. Berubahnya kurikulum dimaksudkan untuk pengembangan dan melakukan perbaikan dalam pendidikan., tetapi pada kenyataannya seringkali salah jalan atau pelaksanaannya tidak dimaksimalkan sehingga tujuan pengembangan kurikulum belum tercapai. Kondisi saat ini adanya Kurikulum 2013 dan Kurikulum KTSP 1 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 1. 1

2 yang masih sama-sama berlaku membuat sebagian pelaku pendidikan dilema, padahal yang lebih utama ialah proses pembelajaran itu sendiri. Salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran. 2 Proses pembelajaran dikelas masih kurang mendapatkan perhatian. Belum semua guru melakukan inovasi pada kegiatan inti pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan proses yang didalamnya terdapat interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar 3. Ketika pembelajaran masih terpusat pada guru berarti proses pembelajaran belum efektif karena masih terjadinya pembelajaran satu arah atau tidak terjadinya interaksi edukatif dalam pembelajaran. Interaksi antara guru dan murid harus salin terjalin agar dapat menunjang tercapainya hasil belajar siswa yang optimal. Di abad 21, para siswa menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian sejalan dengan perkembangan lingkungan yang begitu pesat, seperti teknologi, ilmu pengetahuan, ekonomi, social budaya, sehingga siswa dituntut untuk belajar lebih banyak dan proaktif agar mereka memiliki pegetahuan dan keterampilan yang memadai. 4 Untuk itu dirasa penting untuk memaksimalkan proses pembelajaran sehingga adanya keseimbangan kompetensi antara pengetahuan, keterampilan dan sikap. Selain itu E. Mulyasa (2013:2) juga berpendapat bahwa 2 Wina Sanjaya, Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2008), 1 3 Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 3. 4 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstul Dala Pembelajaran Abad 21, (Bogor :Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 2.

3 Dalam tatanan global Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama untuk berkiprah dalam era kesejagatan khususnya globalisasi pasar bebas dilingkungan negara-negara ASEAN Era globlasisai telah berpengaruh besar sehingga pada kehidupan, menuntut adanya perubahan mendasar dalam dunia pendidikan. Adanya perubahan dalam pendidikan secara otomatis juga akan menuntut adanya perkembangan kurikulum. Yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran terutama pada kegiatan inti pelaksanaan pembelajaran harus diperbaiki karena lemahnya proses pembelajaran yang terjadi. Karena proses pembelajarannya yang menentukan hasil atau capaian dari peserta didik. Pengembangan kurikulum terjadi sebagai jawaban serius pemerintah dalam menghadapi tantangan di era globlasisasi. Pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan secara terus menerus. Kurikulum 2013 ialah kurikulum terbaru yang telah dirumuskan oleh pemerintah untuk membekali peserta didik untuk menghadapi perkembangan zaman dan tuntutan teknologi. Kurikulum 2013 yang ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis kompetensi, diharapkan bangsa ini menjadi bangsa yang berartabat dan masyarakat memiliki nilai tambah (added value), dan nilai jual sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di kancah global. 5 Namun, Menteri Pendidikan dan 5 E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 7.

4 Kebudayaan Anies Baswedan telah menghentikan Kurikulum 2013 ditanggal 5 Desember melalui surat edaran untuk para kepala sekolah dengan ketentuan, pertama, menghentikan pelaksaaan Kurikulum 2013 yang baru menerapkan Krurikulum 2013 satu semester pada tahun ajaran 2014/2015 untuk kembali ke Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Kedua, tetap menerapkan Kurikulum 2013 yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga semester mulai dari tahun ajaran 2013/2014 dan menjadikan sekolah-sekolah tersbeut sebagai sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013. Pada Kurikulum 2013 berorietasi pada tiga ranah yang dikehendakinya peningkatan dan keseimbangan diantara tiga ranah tersebut. Peningkatan dan kesemibangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampiln (skill), dan pengetahuan (Knowledge). 6 Sebagaimana yang telah disepakati dalam standar nasional tiga kompetensi yakni kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan termasuk kualifikasi kompetensi lulusan. Dalam pengembangan Kurikulum 2013 sebagai jawaban dari permasalahan yang terjadi yakni lemahnya proses pembelajaran ada pembaharuan proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 yakni terletak pada pembelajaran yang menggunakan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach). Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian 6 Sholeh Hidayat, Perkembangan Kurikulum Baru, (Bandung : Rosda, 2013), hlm. 113

5 emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik). Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah atau saintifik dalam pembelajaran di dalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan. 7 Dengan menggunakan pendekatan saintifik diharapkan siswa memiliki kompetensi yang seimbang antara pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pendekatan merupakan salah satu komponen penting pembelajaran, pendekatan pembelajaran merupakan penyajian isi pembelajaran kepada siswa untuk mencapai kompetensi dengan suatu metode tertentu. Sehingga peserta didik dengan kompetensi yang memadai mampu bersaing di era globlasisai saat ini. Pembaharuan lainnya yang terlihat jelas dalam Kurikulum 2013 adalah pengunaan Penilaian Autentik (Authentic Assesment) untuk mengukur hasil belajar peserta didik. MA Al-Munawwaroh Kembangbahu Lamongan adalah salah satu sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014/2015 di semester I dan pada semester II menggunakan Kurikulum 2013 hanya pada mata pelajaran rumpun PAI (Aqidah Akhlak, Fiqih Al-Qur an Hadits, dan SKI) dan Bahasa Arab Sebagaimana intruksi dari Departemen Agama Madarasah masih dinjurkan menerapkan Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran rumpun Pendidikn Agama Islam dan Bahasa Arab. Madrasah ini terletak dikondisi pedesaan yang menarik 7 Kurniasih.Asih - Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan, (Surabaya: kata pena, 2014), 141.

6 untuk diteliti tingkat proses pembelajaran yang sering dikatakan kondisi desa berbeda dengan dikota. Berdasarkan hasil wawancara dengan mantan Waka Kurikulum Bu Susi Hidayati, sebagai salah satu sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran khas Madrasah yakni Rumpun PAI Madrasah Aliyah AL- Munawwaroh Kembangbahu sudah menggunakan bahan ajar Kurikulum 2013, setiap guru juga membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, namun dalam pelaksanaannya proses pembelajarannya atau penerapan pendekatan saintifik masih belum maksimal. Hal ini terjadi karena paradigma pembelajaran terpusat para guru masih belum sepenuhnya dapat dirubah, sehingga murid belum bisa aktif dalam pembelajaran atau pembelajaran belum bisa terpusat pada guru. Disini peneliti memilih mata pelajaran Al-Qur an dan Hadispada kelas X karena pada mata pelajaran Al-Qur an dan Hadissebagaimana hasil penelitian terdahulu tidak semua materi bisa menggunakan pendekatan saintifik, namun harus disiasti dengan memberikan tanda-tanda terkait materi.(riska Fatrisyah :2014). Memilih kelas X karena kelas X yang baru akan melaksanaan pembelajaran awal di jenjang sekolah menengah atas yang dalam kompetensi intinya sudah berbeda dengan jenjang sekolah menengah pertama serta adanya perbedaan kurikulum dari masing-masing siswa dari tingkatan sebelumnya.

7 Berdasarkan paparan diatas, Peneliti tertarik untuk melihat lebih jauh Implementasi Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013. Maka dari itu Peneliti mengajukan skripsi dengan judul Implementasi Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Al-Qur an dan HadisKelas X di MA Al-Munawwaroh Kembangbahu Lamongan Sebagai tugas akhir kuliah di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Al-Qur an dan Hadiskelas x di MA Al-Munawwarah Kembangbahu Lamongan? 2. Bagaimanakah faktor pendorong dan penghambat pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Al-Qur an dan Hadiskelas x di MA Al-Munawwaroh Kembangbahu Lamongan? C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada implementasi Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Al- Qur an dan HadisKelas X di MA Al-Munawwaroh Kembangbahu Lamongan. Pembatasan masalah ini dilakukan agar penelitian tidak terlalu luas.

8 D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui implementasi pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Al-Qur an dan Hadiskelas X di MA Al-Munawwaroh Kembangbahu Lamongan? 2. Mengetahui faktor pendorong dan penghambat pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik kurikulum 2013 pada mata pelajaran Al-Qur an dan Hadiskelas X di MA Al-Munawwaroh Kembangbahu Lamongan? E. Manfaan Penelitian Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak. Beberapa manfaat tersebut adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan teoritis terkait implementasi Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 di MA Al- Munawwaroh Kembangbahu Lamongan. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang ingin mengkaji tentang Kurikulum 2013 di MA Al-Munawwaroh Kembangbahu Lamongan 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru 1) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refleksi pelaksanaan pembelajaran di kelas.

9 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan agar guru lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik. b. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refleksi dan acuan sekolah untuk membuat kebijakan terkait implementasi Kurikulum 2013. c. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi terkait implementasi Pendekatan Saintifik dalam Penerapan Kurikulum 2013 di MA Al-Munawwaroh Kembangbahu Lamongan d. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar serta keaktifan siswa, seiring dengan bertambah baiknya penerapan Pendekatan Saintifik yang dilakukan oleh guru. F. Definisi Operasional 1. Implementasi Kurikulum Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata implementasi berarti pelaksanaan, penerapan. 8 Implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep, kebjakan, atau inovasi dalam satu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik 8 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: balai Pustaka, 2001), hlm.377

10 beruoa perubahan pengetahuan, keterampilan dan nilai atau sikap. Implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum yag tertulis dalam bentuk pembelajaran. 9 Implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanan dan pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional maupun fisiknya. 10 Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. 11 2. Pendekatan Saintifik Pendekatan adalah Pendekatan saintifik merupakan metode ilmiah merupakan teknik merumuskan pertanyaaan dan menjawbnya melalui kegiatan observasi dan melaksanakan percobaan. Dalam penerapan metode ilmiah terdapat aktivitas yang dapat diobservasi seperti mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. 12 Implementasi Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara 9 Kusnandar, Guru Profesional Ipleentasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 211. 10 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengebangan Kurikulum, (Bandung : PT Rosdakarya, 2007), hlm.238 11 Enco Mulyasa, Implementasi dan Pengembangan....., hlm. 99. 12 Kemendikbud, Pendekatan Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta :t.p, 2013,), 208.

11 aktif dapat mengkonstruksikan suatu konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan megamat, merumuskan masalah, mengumpulkan data engan berbagai cara, kemudian menganalisa data, menarik kesimpulan dan, mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. 13 Langkahlangkah umum pembelajaran dengan pendekatan saintifik ialah dari proses mengamati, menannya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 3. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan capaian pedidikan dilakukan dengan dua strategi utama yaitu peningkatan efektivitas pembelajaran pada satuan pendidikan dan penambahan waktu pembelajaran disekolah. 14 Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK (competency Based Curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangakan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah. 15 \ 13 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21, (Bogor :Ghalia Indonesia, 2014), 34. 14 Sholeh Hidayat, Perkembangan Kurikulum Baru,....., hlm. 116. 15 Enco Mulyasa, Implementasi dan Pengembangan....., hlm. 66.

12 4. Al-Qur an Hadist Mata pelajaran Al-Qur an dan Hadisadalah termasuk mata pelajaran dalam rumpun Pendidikan Agama Islam. Mata pelajaran Al-Qur an dan Hadismerupakan unsur mata pelajaran pedidikan agama Islam di Madrsah iuntuk memahami Al-Qur an dan Hadissebagai sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi pandangannya sebagai petunjuk dan landasan dalam kehidupan sehari-hari. 16 G. Sistematika Penulisan Skripsi Bab pertama merupakan pendahuluan yang meliputi; Pendahuluan yang berisikan tentang, latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, sistematika pembahasan. Bab kedua pembahasan difokuskan pada studi teoritis berdasarkan literature yang relevan dengan rumusan permasalah. Pada bab kedua ini mengupas implementasi pendekatan saintifik Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Al-Qur an dan Hadisdi Madrasah Aliyah Al-Munawwarah Kembangbahu. Dari tinjauan Kurikulum 2013, Tinjauan Implementasi pendekatan saintifik Kurikulum 2013 dan mengenai mata pelajaran Al-Qur an dan Hadits. Bab ketiga metode penelitian meliputi: jenis penelitian, pendekatan penelitian, sumber data, metode pengumpulan data dan teknik analisa data. 16 Departemen Agama, Standar Kompetensi, (Jakarta : 2004) hal, 4

13 Bab keempat merupakan penyajian dan hasil analisis data penelitian. Berisi analisis tinjauan pendidikan Islam terkait pendekatan saintifik dan rancangan pendekatan saintifik untuk mata pelajaran Al-Qur an dn Hadits. Bab kelima merupakan penutup dari hasil penyajian penelitian ini yang berisi kesimpulan dari paparan yang disajikan pada bab-bab sebelumnya dengan memberikan saran sebagai alternatif solusi yang merancang pendekatan saintifik pada mata pelajaran Al-Qur an dan Hadits. Saran ini juga bisa menjadi masukan bagi MA Al-Munawwaroh Kembangbahu Lamogan agar bisa menerapkan pendekatan saintifik dengan baik sehingga terciptanya pembelajaran yang efektif.