PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBAHASAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Pertemuan 7. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Internasional Batam

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/6/PADG/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

2017, No menetapkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : 1. Undang-Undang

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam P

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/3/PBI/2017 TENTANG PINJAMAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GIRO. Alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti: 1.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Uundang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang

A. Paket Mitra Pelapak (PMP)

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

RINGKASAN INFORMASI PRODUK

BAB II DEPOSITO SEBAGAI SALAH SATU SURAT BERHARGA. deposito di Bank lazimnya di letakkan pada persyaratan jangka waktu

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara umum pengertian bank adalah suatu

2 Pada praktik kegiatan usaha perbankan terdapat Sertifikat Deposito dalam bentuk tanpa warkat meskipun pengaturan sertifikat deposito saat ini hanya

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menghimpun dana dari masyarakat (funding), menyalurkannya kembali kepada

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CAKUPAN DATA. AKSES DATA Data Antar Bank Aktiva dapat di akses dalam website BI :

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

SALINAN PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN NOMOR 1/PLPS/2005 TENTANG PROGRAM PENJAMINAN SIMPANAN DEWAN KOMISIONER LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN,

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

Pertemuan ke V : Produk Dana

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia :

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 / POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/11/PBI/1999

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan, bank harus melakukan pendekatan oprasional sampai berhasil

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

BAB IV. ANALISIS MEKANISME TRANSAKSI PRODUK DEPOSITO ib HASANAH DOLLAR PADA BNI SYARIAH PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI

Ringkasan Informasi Produk/Layanan

PELAKSANAAN DEPOSITO BERJANGKA RUPIAH PADA BANK JAWA TIMUR CABANG PEMBANTU KRIAN RANGKUMAN TUGAS AKHIR

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Di negara berkembang, seperti Indonesia dan negara di Asia lainnya,

POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO. Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2017, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Bank Indonesia t

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan deposito ib mudharabah Bank

2 dan Luas Cakupan Wilayah Usaha Lembaga Keuangan Mikro) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 321, Tambahan Lembaran Negara Republik I

STIE DEWANTARA Manajemen Bank

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

Administrasi Pajak Bisnis Lembaga Perbankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/29/PBI/2009 TENTANG FASILITAS PENDANAAN JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Bab 10 Pasar Keuangan

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU Perbankan no.10 tahun 1998 Pasal 1: Menurut Ketut Rindjin pada penelitian Elionasari (2008) bank memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentan

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

Flowchart Deposito Di Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN TENTANG PENGELOLAAN, PENATAUSAHAAN, SERTA PENCATATAN ASET DAN KEWAJIBAN D

BAB IV PEMBAHASAN. 1 Wawancara dengan Ajeng selaku Teller

Transkripsi:

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk dengan tujuan untuk membantu para petani, pegawai, dan buruh agar dapat terlepas dari jerat hutang yang diberikan oleh rentenir. Dengan suku bunga yang sangat tinggi, para petani dan buruh merasa hasil jerih payah mereka habis hanya untuk membayar hutang kepada pihak rentenir. Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk mendirikan suatu lembaga keuangan mikro bertujuan untuk menghapus ketergantungan masyarakat terhadap sistem pinjaman uang yang menjerat tersebut. Runtutan sejarah panjang BPR dapat diuraikan sebagai berikut: Penjelasan : Abad ke-19 : Dibentuk Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani, dan Bank Dagang Desa. Pasca kemerdekaan Indonesia : Didirikan Bank Pasar, Bank Karya Produksi Desa (BKPD). Awal 1970an : Didirikan Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP) oleh Pemerintah Daerah. Tahun 1988 : Dikeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988 (PAKTO 1988) melalui Keputusan Presiden RI No. 38 yang menjadi momentum awal pendirian BPR-BPR baru. Kebijakan tersebut 1

memberikan kejelasan mengenai keberadaan dan kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat atau BPR yang bertujuan untuk melayani masyarakat golongan mikro, kecil, dan menengah. Tahun 1992 : Dikeluarkan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998, sebagai landasan hukum yang jelas terhadap BPR untuk diakui sebagai salah satu jenis bank selain Bank Umum. Sejak saat itu di Indonesia mulai dikenal ada 2 lembaga keuangan setara bank yang diakui, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Tahun 2004 : Dikeluarkan Undang-Undang No. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), suatu lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah di bank yang beroperasional di wilayah hukum Indonesia, termasuk BPR. Sejak saat itu, tingkat keamanan masyarakat untuk menabungkan atau mendepositokan uangnya di BPR menjadi sama amannya dengan di bank umum selama besaran nilai simpanan dan suku bunga yang diberikan oleh bank sesuai dengan aturan yang berlaku. B. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR) APA ITU... Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. C. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Konvensional Dan Syariah BPR bisa dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Konvensional BPR Konvensional adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil, dan menengah untuk penyaluran kredit maupun penghimpunan dana. Dasar hukum : a. Undang-Undang No 10 Tahun 1998 yang merubah Undang-undang no 7 tahun 1992 tentang perbankan. 2

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah BPR Syariah adalah salah satu jenis bank atau lembaga jasa keuangan perbankan syariah, yang pola operasionalnya mengikuti prinsipprinsip syariah ataupun muamalah islam. Dasar hukum : a. Undang-Undang No 10 Tahun 1998 yang merubah Undang-undang no 7 tahun 1992 tentang perbankan. b. Penjabaran Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/34/KepDir, tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah. c. Surat Edaran Bank Indonesia No 32/4/KPPB tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan Prinsip Syariah. Perbedaan BPR Konvensional dan BPR Syariah : Prinsipnya BPR Syariah kegiatannya sama dengan BPR Konvensional tetapi dalam BPR Syariah terdapat produk-produk yang disesuaikan dengan akad atau perjanjiannya. Dan perbedaan utama antara kegiatan bank berdasarkan prinsip syariah dengan konvensional pada dasarnya terletak pada sistem pemberian imbalan atau jasa dari dana. 3

D. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Fungsi BPR tidak hanya sekedar menyalurkan kredit kepada para pengusaha menengah, simpanan tetapi dari mikro, kecil dan juga menerima masyarakat. Dalam penyaluran kredit kepada masyarakat menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah, dan Tepat Sasaran, karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih sederhana, dan sangat mengerti akan kebutuhan nasabah. Fungsi lainnya : 1. Berfungsi untuk memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat untuk menerima tabungan mereka dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu 2. Berfungsi untuk memberikan kredit 3. Berfungsi untuk menyediakan pembiayaan bagi nasabah yang berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah; serta 4. Berfungsi untuk menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau pada bank lain Usaha yang Dilakukan BPR : Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-usaha BPR adalah : 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2. Memberikan kredit. 3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. 4

4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquidity atau kelebihan likuiditas. Usaha yang Tidak Boleh Dilakukan BPR : Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah : 1. Menerima simpanan berupa giro. 2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. 3. Melakukan usaha penyertaan modal 4. Melakukan usaha perasuransian. 5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR. Dalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh BPR, yaitu : 1. Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan perjanjian. 2. Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait, termasuk kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan BPR tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 30% dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. 3. Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR kepada pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi (dan keluarga), pejabat BPR lainnya, serta perusahaan-perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan pihak pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih dari modal disetor, anggota dewan komisaris 5

(dan keluarga), anggota direksi (dan keluarga), pejabat BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak melebihi 10% dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia. E. Jenis Layanan Yang Diberikan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Memberikan kredit dalam bentuk Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun Kredit Konsumsi. PERBANDINGAN PELAYANAN BANK UMUM DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT F. Produk-Produk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan BPR Mau Nabung? Ke BPR aja... Tabungan adalah produk simpanan di Bank yang penyetoran maupun penarikannya dapat dilakukan kapan saja. Selama Ini data menunjukan bahwa sebagian besar orang datang ke BPR tidak untuk menabung melainkan untuk mengajukan kredit. Kemudian pada saat pencairan kredit mereka bersedia membuka tabungan di BPR, hanya untuk memenuhi salah satu syarat berupa pembukaan Tabungan Wajib, bukan didorong oleh kesadaran bahwa menabung itu Baik dan Bermanfaat. Akibatnya, banyak orang yang masih belum mengetahui bahwa BPR yang kantornya tersebar mulai dari 6

kota hingga desa telah mengembangkan produk tabungan yang mampu menyentuh sektor informal dan ibu rumah tangga. Menabung di BPR juga dapat dilakukan dengan jumlah setoran kecil dalam bentuk uang receh. Uang receh selama ini mungkin sering dibiarkan tercecer di rumah karena nilainya kecil, padahal dengan menabung uang receh ke BPR, berarti kita telah ikut meningkatkan manfaat uang receh yang sangat dibutuhkan sebagai alat transaksi di lingkungan usaha eceran seperti di pasar tradisional, warung, toko pracangan, dan lain-lain. Manfaat Menabung Di BPR 1. Suku bunga tabungan BPR kompetitif dan menarik. 2. Biaya administrasi ringkan bahkan ada yang bebas biaya. 3. Jaringan kantor BPR tersebar dari kota hingga ke desa. 4. Saldo minimum tabungan rendah dan setoran selanjutnya juga kecil. 5. Setoran tabungan dapat dilakukan dengan uang pecahan kecil atau receh. 6. Tabungan di BPR dapat digunakan sebagai agunan kredit. 7. Layanan jemput bola oleh petugas BPR sehingga tidak perlu repot mendatangi kantor BPR. 8. BPR dapat melayani tabungan secara kelompok sebagai bagian dari pembiayaan. 9. Tabungan di BPR dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menabung Di BPR 1. Mintalah informasi yang sejelas-jelasnya tentang ketentuan saldo minimum, bunga, dan biaya administrasi bulanan, agar saldo tabungan anda tidak terkikis habis oleh biaya administrasi yang dibebankan oleh BPR. 2. Tanyakan berapa suku bunga yang dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) agar tabungan Anda aman. 3. Periksalah selalu saldo tabungan baik saat menyetor maupun menarik tabungan. 4. Pastikan transaksi (setoran atau penarikan) telah tercetak dalam buku tabungan. 7

Deposito BPR 1. Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syaratsyarat tertentu. 2. Deposito dapat dicairkan setelah jangka waktu berakhir. 3. Deposito yang akan jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (automatic Roll Over). Deposito Berjangka 1. Merupakan simpanan yang pencairannya dilakukan berdasarkan jangka waktu tertentu. 2. Umumnya mempunyai jangka waktu mulai dari 1, 3, 6, dan 12 sampai dengan 24 bulan. 3. Diterbitkan dengan mencantumkan nama pemilik deposito baik perorangan maupun lembaga. 4. Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya dan waktu pembayarannya sesuai dengan yang berlaku di masing-masing bank. 5. Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan). 6. Kepada setiap deposan dengan nominal deposito tertentu dikenakan pajak penghasilan dari bunga yang diterimanya. 7. Pencairan deposito sebelum jatuh tempo umumnya dikenakan denda. Keuntungan 1. Dapat dijadikan jaminan kredit. 2. Memperoleh hasil bunga yang umumnya lebih tinggi dari bentuk simpanan lainnya. 3. Dapat mengelola keuangan secara lebih terencana sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu deposito. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Deposito Di BPR 1. Pastikan Anda menerima bilyet/surat berharga (Deposito Berjangka atau Sertifikat Deposito). 2. Pada saat jatuh tempo, Anda berhak menerima pokok dan bunga deposito sesuai bunga yang berlaku setelah dipotong pajak. 8

3. Pada saat pencairan deposito, Anda berkewajiban untuk menandatangani formulir pencairan. Perhatikan tingkat suku bunga deposito yang berlaku dan pastikan telah sesuai dengan ketentuan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kredit BPR PAS kita membutuhkan uang mendesak untuk keperluan usaha kita, kenapa kita harus ke rentenir. Datanglah ke BPR, proses kreditnya pun cepat dan mudah. BPR menyediakan fasilitas kredit untuk : 1. Modal kerja. 2. Investasi pendukung usaha misalnya untuk membeli mesin ataupun kendaraan. 3. Konsumsi misalnya untuk biaya pendidikan dan renovasi rumah. PAS kreditnya 1. Ajukan kredit sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, jangan berlebihan. 2. Kelayakan usaha menjadi salah satu faktor penentu dalam keputusan pemberian kredit. 3. Jaminan diperlukan untuk menambah keyakinan BPR. 4. Jaminan dapat berupa antara lain sertifikat tanah, girik, dan dapat juga BPKB kendaraan. PAS pengajuannya 1. Jangan segan-segan datang langsung ke BPR, ajukan langsung ke kantor dan minta nomor telepon untuk memudahkan komunikasi. 2. Jangan lupa membawa persyaratan yang diperlukan dengan lengkap. 3. Kemukakan kebutuhan usaha kita dengan sebenarnya. 4. Tanyakan bagaimana cara menghitung angsuran pokok dan bunganya. 5. Jangan lupa beritahu suami atau istri jika kita ingin mengajukan kredit. 9

PAS analisanya 1. Berikanlah informasi yang jelas dan benar kepada petugas BPR yang akan datang ke rumah, tempat usaha, ke lokasi jaminan kita. 2. Jelaskan rencana penggunaan kredit ke depan, Sampaikan secara rinci kebutuhan yang diperlukan. 3. Tidak perlu memberikan uang tips kepada petugas BPR dan jangan menyogok, nanti akan berakibat kredit tidak disetujui. PAS akad kreditnya 1. Setiap permohonan kredit yang disetujui akan dibuatkan akad kredit yang ditandatangani bersama oleh pihak BPR dan pemohon. 2. Biasanya harus ditandatangani bersama dengan suami atau istri. 3. Tanyakan dengan jelas hak dan kewajiban pada saat akad kredit. 4. Dengan menandatangani akad kredit berarti menyetujui persyaratan kredit yang ditetapkan BPR. 5. Gunakan kredit sesuai dengan tujuanya. PAS pencairannya 1. Pencairan kredit akan diberitahukan oleh petugas BPR jika kredit disetujui, bisa berupa surat, atau secara lisan. 2. Hitung dengan cermat, apakah PAS sesuai dengan permohonan kredit yang telah disetujui. PAS bayarnya 1. Bayar tepat waktu, jangan ditunda-tunda. Lebih awal lebih baik. Pembayaran dapat dilakukan langsung ke BPR, melalui petugas dengan minta tanda terima atau melalui bank lain. 2. Ingat menunda pembayaran berarti akan terkena denda dan di nilai kurang baik oleh BPR. Persyaratan apa saja yang diperlukan jika kita ingin mengajukan kredit Persyaratan yang umumnya diminta pada saat mengajukan kredit : 1. Fotokopi KTP suami-istri. 2. Usia minimum 21 tahun, atau sudah menikah dan maksimum 60 tahun pada saat kredit lunas. 10

3. Kartu keluarga dan surat nikah. 4. Fotokopi rekening listrik/telepon. 5. Fotokopi Jaminan. F. Apakah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dapat Membuka Kantor Cabang Melalui peraturan Otoritas Jasa Keuangan, BPR diberi Kesempatan untuk mempercepat pengembangan jaringan kantor dengan membuka Kantor Cabang dan Kantor Kas, sehingga ini akan semakin memperluas jangkauan BPR dalam menyediakan layanan keuangan kepada pada pengusaha mikro, kecil, dan menengah. G. Amankah Menyimpan Uang Di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Menyimpan uang di BPR aman, karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku, sehingga tidak ada salahnya jika kita menabung dan atau mendepositokan uang di BPR. H. Apakah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Awasi Oleh Bank Indonesia BPR diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan dimana dulu pengawasan berada pada Bank Indonesia sehingga Konsumen tidak perlu takut untuk menyampaikan pengaduan atau meminta informasi mengenai BPR, sedangkan penanganan pengaduan nasabah paling lama 20 hari kerja untuk diselesaikan oleh BPR jika data/informasi yang diperlukan telah dipenuhi. 11

I. Bagaimana Memilih Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Yang Tepat Bagaimana memilih BPR yang tepat yaitu : 1. Memilih BPR yang telah terdaftar di Bank Indonesia dan OJK. 2. Jangan memilih BPR yang tidak memiliki izin usaha. 3. Memantau BPR pada Laporan Keuangan dan lainnya di website BI atau OJK. 4. Memilah kembali apabila ada BPR memberikan suku bunga dengan hasil yang tinggi. 5. Jangan ragu untuk bertanya mengenai produk BPR atau yang lainnya agar lebih memahami BPR produk BPR tersebut. 12