BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks, dan bahkan pada motivasi kerja karyawan juga. 1. dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bahkan terkadang menjadi sangat dominan dibanding dengan aktifitas-aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mewujudkan kesejahteraan ekonomi. Pemerintah sebagai kepala

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut serta merealisasikan tujuan-tujuan yang diinginkannya.

BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dimana pertumbuhan ekonomi, kemakrnuran dan ketentraman

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan sendiri ditentukan konsep mashlahah yang pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah hancurnya rasa kemanusiaan dan hilangnya semangat nilai-nilai etika religius

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri yang merupakan motivasi pendiriannya yang harus dicapai oleh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dalam

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHA KONVEKSI CV. SURYA PELANGI DI JALAN PUYUH MAS KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. itu ada dalam bentuk hubungan langsung dengan Allah SWT (Habluminallah) dan

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Salah satu tujuan dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER"

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari perlu berhubungan dengan manusia lain,

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam. Agama yang menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya. Pengelolaan aktivitas setiap organisasi harus benar-benar tepat. manusia terutama yang memiliki etos kerja yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Islam bukan hanya mengatur urusan manusia dengan tuhannya,

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa (Rachmawati, 2008: 171). Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang multidimensi, komprehensif dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Biasanya usaha ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan sesuatu yang diinginkan. Menurut T.Hani Handoko pelatihan. (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dalam memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan sendirinya antara satu sama yang lainnya saling membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Ji alah dalam kehidupan sehari-hari diartikan oleh para fuqaha dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Efektifitas kinerja manajemen pada dasarnya dinilai dari efektifitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang berdasarkan. ketuhanan dan etika. Ia terpancar dari aqidah Islamiah.

pertahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2 pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Sektor perikanan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. ikut islam disebut seorang muslim. Islam sebagai agama Allah yang telah. individu-sosial, jasmani-rohani, duniawi-ukhrawi muaranya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB III LANDASAN TEORITIS. nilai elastisitas permintaan silang yang relatif positif tinggi. Sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dalam masyarakat, penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

Kata Kunci: Bantuan Dana; Penyandang Cacat; Ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan manusia. Salah satu yang diatur oleh Al-qur an dan Hadist adalah

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan istilah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kesempatan untuk menambah devisa lewat pengembangan usaha. hanya dinikmati oleh segelintir orang maka negara berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

BAB III. Koperasi (Syirkah Ta awuniyah) bersal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yang berdaya guna dimaksudkan untuk mencapai tujuan pengajaran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi politik dan ekonomi dewasa ini telah mendorong para karyawan untuk memberikan perhatiannya terhadap pengembangan kemampuan kerjanya. Pengaruh nilai efisiensi jika dibandingkan dengan nilainilai lainnya seperti keadilan sosial, responsivitas politik maka efektivitas karyawan telah memiliki andil yang besar dalam mempengaruhi pembangunan. Upaya-upaya perbaikan produktivitas telah mendorong pemahaman yang sangat kompleks, dan bahkan pada motivasi kerja karyawan juga. 1 Di dalam ilmu ekonomi, produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input, masukan). 2 Produktivitas merupakan ukuran detail atau terinci mengenai efisiensi dan perubahannya dari waktu ke waktu. Produktivitas merupakan perbandingan antara seluruh produk barang dan jasa yang diproduksi pada waktu tertentu dibagi dengan banyaknya jam kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut. Dengan kata lain, produktivitas merupakan ukuran efisiensi dari para pekerja. 3 Islam mendorong pemeluknya untuk berproduksi dan menekuni aktivitas ekonomi dalam segala bentuknya seperti pertanian, peternakan, 1 Amabar Teguh Sulistyani, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 247. 2 M.N.Nasution, Manajemen Terpadu, (Bogor: Galia Indonesia, 2010), h. 281. 3 Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 151. 1

2 perburuan, industri, perdagangan dan sebagainya. Islam memandang setiap amal perbuatan yang menghasilkan benda atau pelayanan yang bermanfaat bagi manusia atau yang memperindah kehidupan mereka dan menjadikannya lebih makmur dan sejahtera. Bahkan, Islam memberkati perbuatan duniawi ini dan memberi nilai tambah sebagai amal ibadah kepada Allah SWT dan perjuangan dijalan-nya. Dengan bekerja, setiap individu dapat memenuhi hajat hidup dirinya, hajat hidup keluarganya, berbuat baik kepada kerabatnya, bahkan dapat memberikan pertolongan kepada masyarakat disekitarnya. Hal ini merupakan keutamaan-keutamaan yang dihargai oleh agama dan tidak bisa dilaksanakan kecuali dengan harta. Sementara itu, tidak ada jalan untuk mendapatkan harta secara syariah kecuali dengan berproduksi dan bekerja. 4 Pemahaman produksi dalam Islam memiliki arti bentuk usaha keras dalam pengembangan faktor-faktor sumber yang diperbolehkan secara syariah dan melipatgandakan pendapatan dengan tujuan kesejahteraan masyarakat, menopang eksistensi, serta meninggikan derajat manusia. Pemahaman ini juga terkait dengan efisiensi produksi, namun tidaklah sebagaimana dalam konsep konvensional yang terkait minimalisasi input biaya termasuk termasuk input tenaga kerja. Efisiensi dalam produk Islam lebih dikaitkan dengan penggunaan prinsip produksi yang dibenarkan syariah. Dengan kata lain, efisiensi produksi terjadi jika menggunakan prinsip-prinsip produksi sesuai syariah Islam. 5 Produktivitas menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil yang diperoleh di dalam proses produksi. Dalam hal ini tidak terlepas 4 Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 64. 5 Ibid

3 dengan efisiensi dan efektifitas. Berbicara tentang produktivitas tidak terlepas dari kedua hal tersebut. Efisiensi diukur dengan rasio output dan input. Atau dengan kata lain mengukur efisiensi memerlukan identifikasi dari hasil kinerja. Ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas suatu instansi antara lain knowledge, skill, abilities, attitude, behaviors. 6 Jika kita berbicara mengenai motivasi, maka akan dihadapkan pada kondisi kerja yang mempengaruhi motivasi itu sendiri, dimana terkadang lingkungan kerja yang baik tidak menjamin tingginya memotivasi tenaga kerja, karena sebagian hal lain yang menjadi motivator dalam bekerja. Tapi disisi lain pada pada umumnya lingkungan kerja sangat berkaitan dengan tingkat memotivasi kerja tenaga kerja dan secara umum tinggi rendahnya tingkat motivasi akan menentukan tinggi rendahnya produktivitas tenaga kerja. 7 Tingkat produktivitas juga memengaruhi tingkat kompensasi (upah, gaji), justru adanya kompensasi itu seseorang mau menjadi tenaga kerja dalam sebuah perusahaan. Selain itu masalah kompensasi ini penting juga karena kompensasi yang diberikan besar pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja para tenaga kerja. Pada konveksi CV. Surya Pelangi ini upah yang diperoleh pekerja sangat bervariasi mulai dari Rp. 3000/potong hingga Rp.15.000/potong dan jadwal pembagian upahnya pun beragam ada yang perminggu dan ada juga yang perbulan, hal ini tergantung kesepakatan. 8 2014 6 Amabar Teguh Sulistyani, Op.Cit, h. 248 7 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 104 8 Erda Ningsih, Wawancara, Bendahara Konveksi Surya Pelangi, Pekanbaru: 21 Mei

4 Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para tenaga kerja yang ada di perusahaan. Dengan adanya produktivitas kerja yang yang diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga diperlukan pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. 9 Produktivitas yang tinggi berarti mencerminkan keadaan dari tenaga kerja yang dapat bekerja dengan baik dan penuh konsentrasi, serta punya motivasi yang tinggi untuk bekerja, dan juga tenaga kerja yang baik harus bekerja sesuai dengan bidang atau keahlian masing-masing, jika tidak sesuai tenaga kerja tidak bisa melakukan pekerjaan dengan optimal dan dari pekerjaan yang dikerjakan tenaga kerja juga harus memperoleh upah atau gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. 10 Selain itu, diantara para pegawai dan atasan, harus tercipta sebuah kerja sama yang harmonis dalam menyelesaikan pekerjaan. Mereka adalah satu tim yang saling bahu membahu dan tolong menolong satu sama lain. Banyak ayat Alquran dan Hadist Nabi yang mendorong kaum Muslim untuk saling bekerjasama. Allah berfirman dalam Q.S.al-Maidah ayat 2: Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. 11 9 Ibid. 10 Faustino,cadoso gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2004), h. 10. 11 Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2006), h. 85.

5 Dalam ayat lain pada Q.S At-Taubah ayat 71 Allah berfirman: Artinya: Dan orang-orang yang beriman,lelaki dan perempuan,sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma aruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Al- Taubah[9]:71). 12 Tenaga kerja manusia ( human labor) adalah salah satu sumber daya terpenting yang dibutuhkan dalam kegiatan operasi dan produksi. Pada berbagai kegiatan tenaga kerja manusia ini dapat melaksanakan pekerjaan tanpa bantuan mesin. Pada berbagai kegiatan lain, dimana pekerjaan yang dilaksanakan membutuhkan tenaga yang besar, kecepatan dan ketepatan yang tinggi atau mengandung resiko yang tinggi, manusia dibantu oleh mesin dan peralatan. Namun demikian hampir tidak ada pekerjaan yang dapat diselesaikan tanpa keterlibatan tenaga kerja manusia adalah sumber daya yang tidak boleh tidak ada dalam kegiatan operasi dan produksi. 13 h. 89. 12 Ibid, h. 158. 13 Pontas M Pardede, Manajemen Operasi & Produksi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007),

6 Dalam pada itu tenaga kerja manusia adalah bagian dari suatu sistem operasi dan produksi yang termasuk sangat rumit. Terdapat banyak hal yang dapat dilakukan oleh tenaga kerja manusia yang tidak dapat dilakukan oleh mesin dan terdapat banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia tetapi dapat dilakukan oleh mesin. 14 Salah satu ciri tenaga kerja manusia adalah perbedaan pada daya hasil (productivity) setiap orang tanpa mempersoalkan upah yang diterima, keadaan tempat bekerja, pelatihan, perangsangan, atau kemampuan dasar masingmasing. Pemanfaatan tenaga kerja manusia haruslah berdasarkan keselarasan antara pekerjaan dan tenaga kerja itu sendiri ( employee-job matching). Daya hasil tenaga kerja ditentukan oleh keselarasan tersebut. Dengan kata lain, dengan sasaran untuk mencapai keselarasan tertinggi antara pekerjaan dengan tenaga kerja, ada dua hal yang harus dilakukan oleh perusahaan, yaitu: 1. Penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja melalui perubahan berbagai unsur yang menyangkut pekerjaan. 2. Penyesuaian tenaga kerja terhadap pekerjaan melalui pelatihan dan pendidikan. 15. Dengan adanya pendidikan yang memadai produktivitas tenaga kerja bisa meningkat, karena pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Berdasarkan hasil wawancara penulis pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru, tenaga kerja pada usaha tersebut berpendidikan paling tinggi tamatan SLTA dan 14 Ibid. 15 Ibid.

7 paling rendah tamatan SD. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel tingkat pendidikan tenaga kerjanya. Tabel I.1 Keadaan Tanaga Kerja pada Usaha Konveksi CV. Surya PelangiBerdasarkan Tingkat Pendidikan pada Tahun 2014 Pendidikan Jumlah (Orang) SD 2 SMP/Sederajat 10 SMA/Sederajat 28 Total 40 Sumber data : Usaha Konveksi Surya Pelangi Dari tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar tenaga kerja pada usaha konveksi Surya Pelangi berpendidikan SMA/sederajat yaitu sebanyak 28 orang, tenaga kerja yang berpendidikan SMP/sederajat sebanyak 10 orang dan tenaga kerja yang berpendidikan SD sebanyak 2 orang. Tinggi rendahanya pendidikan tenaga kerja pada sebuah perusahaan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pelaksanaan sebuah usaha, selain pemberianupah yang rendah, pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh dalam bentuk karya ilmiah yang disusun dengan judul: PRODUKTIVITAS TENAGA KERJAPADA USAHA KONVEKSI CV. SURYA PELANGI DI JALAN PUYUH MAS KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM.

8 B. Batasan Masalah Agar penelitian lebih terarah, penelitian ini dibatasi hanya membahas Produktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru ditinjau menurut Ekonomi Islam. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana produktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi? 2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi? 3. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam mengenai produktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi. b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi. c. Untuk mengetahui tinjauan Ekonomi Islam mengenai produktivitas tenaga kerja

9 2. Manfaat Penelitian a. Untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja serta faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru dan tinjauan Ekonomi Islam terhadap produktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. b. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau. c. Sebagai kajian dan informasi bagi peneliti berikutnya yang berhubungan dengan masalah yang sama. d. Diharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan informasi serta bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang mengembangkan usahanya. E. Tinjauan Peneliti Terdahulu Pada penelitian terdahulu yang telah melakukan penelitian pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru yang ditulis oleh Ahmad Syaiful, yang berjudul Implementasi Sistem Upah Terhadap Karyawan Konveksi Surya Pelangi di Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru Menurut Perspektif Ekonomi Islam dijelaskan bahwa sistem upah pada karyawan menggunakan sistem upah borongan dan bulanan, dan implementasi upah pada karyawan konveksi Surya Pelangi terkait lima bagian yaitu dipengaruhi oleh lama bekerja, sistem kerja untuk menghasilkan barang

10 produksi tidak ada batasan, profesionalitas karyawan, proses produksi dan jumlah produksi yang dihasilkan. Secara Ekonomi Islam implementasi upah karyawan disini sudah sesuai dengan profesionalitas dalam bekerja namun masih dibawah ketentuan UMP Pekanbaru. 16 Diantara para peneliti yang membahas tentang produktivitas tenaga kerja adalah Rika Andriani dalam penelitiannya yang berjudul Produktivitas Tenaga Kerja Pada Usaha Furniture di Kecamatan Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman ditinjau Menurut Ekonomi Islam. Adapun masalah yang dihadapi pada penelitiannya adalah tenaga kerja yang bekerja pada usha furniture tersebut tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, hal ini disebabkan karena tenaga kerja lalai dalam bekerja, main-main dalam bekerja, sehingga kebutuhan para konsumen tidak terselesaikan, setelah beliau melakukan penelitian terhadap permasalah tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa upaya untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada usaha furniture di Kecamatan Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman dengan cara pendidikan dan latihan, pemberian motivasi, pengawasan disiplin kerja, tanggung jawab, meningkatkan sarana pendukung meliputi lingkungan kerja, upah, kompensasi dan pada prinsip pelaksanaannya telah sesuai dengan Ekonomi Islam. 17 16 Ahmad Syaiful, Implementasi Sistem Upah Terhadap Karyawan Konveksi Surya Pelangi di Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru Menurut Perspektif Ekonomi Islam,(Pekanbaru: Skripsi, 2013). 17 Rika Andriani, Produktivitas Tenaga Kerja Pada Usaha Furniture di Kecamatan Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman ditinjau Menurut Ekonomi Islam, (Pekanbaru: Skripsi, 2013).

11 Adapun penelitian ilmiah Ernawati yang berjudul Produktivitas Kelompok Usaha Dana Bergulir Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai Menurut Perspektif Ekonomi Islam dijelaskan bahwa permasalahan yang diamati penulis adalah rendahnya produktivitas usaha-usaha kaum perempuan dengan keterbatasan modal guna mengembangkan usaha dan berasumsi bahwa dana yang dipinjamkan kelompok UP2K kepada anggotanya kurang dapat dikatakan berpengaruh bagi peningkatan usaha anggota tersebut. Setelah dilakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa produktivitas kelompok usaha penerima program UP2K di kecamatan Dumai Barat kota Dumai dikatakan baik, sehingga lancar dalam pengembalian dana pinjaman dengan jangka waktu yang ditentukan, sehingga program UP2K mampu meningkatkan pendapatan kelurga dengan penggunaan dana yang tepat sasaran yang dalam Ekonomi Islam disebut dengab Qardhuk Hasan karena tidak ada unsur riba dalam pengembalian dana. 18 Pada penelitian Evi Kurniati yang berjudul Produktivitas Tenaga Kerja pada Usaha Industri Batu Bata di Kelurahan Sail ditinjau Menurut Ekonomi Islam permasalahan yang dihadapi adalah kemapuan tenaga kerja dalam menghasilkan suatu barang, rendahnya produktivitas serta belum mampunya industri batu bata mencukupi kebutuhan dalam dan luar daerah dengan hasil produksinya sendiri dan rendahnya kualitas hasil produksi merupakan indikasi rendahnya tingkat produktivitas yang pada gilirannya akan mempengaruhi 18 Ernawati, Produktivitas Kelompok Usaha Dana Bergulir Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai Menurut Perspektif Ekonomi Islam, (Pekanbaru: Skripsi, 2013).

12 penerimaan kerena tidak mampu bersaing. Dari penelitian ini dihasilkan suatu temuan bahwa produktivitas tenaga kerja pada industri batu bata baik secara tradisional maupun mekanis masih rendah, dilihat dari jumlah produksi yang dihasilkan oleh industri batu bata masih belum maksimal. Hal ini dipengaruhi oleh faktor skill, upah dan ketersediaan bahan baku. Menurut Ekonomi Islam produkitivitas tenaga kerja industri batu bata masih belum sesuai dengan Ekonomi Islam karena para pekerja masih memiliki semangat kerja yang rendah. 19 Dari penelaahan terhadap karya-karya di atas, terlihat bahwa para penulis telah berusaha untuk mengungkapkan berbagai hal yang berkaitan dengan persoalan produktivitas tenaga kerja. Akan tetapi Produktivitas Tenaga Kerja pada Usaha Konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru ditinjau Menurut Ekonomi Islam, memiliki latar belakang permasalahan serta tujuan penelitian yang berrbeda dari penelitian yang terdahulu sehingga berdasarkan fakta-fakta tersebut penulis melakukan penelitian tersebut. F. Metodologi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu bertempat pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. Alasan penulis mengambil lokasi ini karena pada CV. 19 Evi Kurniati, Produktivitas Tenaga Kerja pada Usaha Industri Batu Bata di Kelurahan Sail ditinjau Menurut Ekonomi Islam, (Pekanbaru: Skripsi, 2012).

13 Surya Pelangi terdapat aktivitas produksi pakaian yang dilakukan secara rutin dengan pemberian upah yang berkisar diantara Rp 3.000 hingga Rp 15.000 dan tingkat pendidikan yang rata-rata SMA sederajat sehingga menarik minat penulis untuk melakukan penelitian mengenai produktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi tersebut. 2. Subjek dan Objek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik dan seluruh tenaga kerjanya pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas di jalan Puyuh Mas kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru, sedangkan yang menjadi objeknya adalah produktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas di jalan Puyuh Mas kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas di jalan Puyuh Mas kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru yang berjumlah 40 orang, yang terdiri dari 1 orang pemilik, 2 orang sablon, 2 orang bordir, 5 orang pemotong, 30 orang penjahit baju. Sedangkan untuk sampel, dikarenakan populasi sedikit maka seluruh populasi dijadikan sample yaitu sebanyak 40 orang dengan metode Total Sampling. 4. Sumber Data Penelitian a. Data Primer

14 Data primer merupakan data yang hasil secara langsung dari responden, melalui observasi, wawancara, dan angket kepada tenaga kerja yang terkait pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru dan dikelola langsung oleh penulis. b. Data Sekunder Data ini merupakan data yang tidak berhubungan langsung dengan responden dan merupakan data pendukung bagi peneliti, yang berupa data dari beberapa buku, dokumen, jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 5. Tekhnik Pengumpulan Data Adapun beberapa metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk menunjang penelitian ini yaitu: a. Observasi yaitu tekhnik pengumpulan data berupa mencari data secara langsung kelokasi penelitian untuk memperoleh informasi yang jelas dan sebenarnya. b. Wawancara yaitu tanya jawab yang dilakukan langsung terhadap pengelola usaha dan tenaga kerja yang bekerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan puyuh mas Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. c. Angket yaitu merupakan teknik yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan dalam daftar pertanyaan. Angket ini ditujukan

15 kepada pemilik dan seluruh tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi di jalan Puyuh Mas Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru. d. Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data berupa pengumpulan bukubuku terkait mengenai permasalahan yang diteliti. 6. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari data-data yang diperoleh dari observasi, wawancara, serta studi kepustakaan. Dalam menganalisa data penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu setelah semua data berhasil dikumpulkan, maka penulis menjelaskan secara rinci dan sistematis sehingga dapat tergambar secara utuh dan dapat dipahami secara jelas kesimpulan akhirnya. 7. Metode Penulisan Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut: a. Deskriptif, yaitu menggambarkan masalah yang dibahas berdasarkan data yang diperoleh secara umum dan kemudian disimpulkan secara khusus sesuai dengan penelitian. b. Induktif, yaitu mengumpulkan data-data yang bersifat khusus kemudian menyimpulkan secara umum-umum. c. Deduktif, yaitu menggunakan uraian atas fakta yang diambil dengan apa adanya. G. Sistematika Penulisan Secara garis besar sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri dari bagian dalam penulisan sebagai berikut:

16 BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan menguraikan antara lain mencakup latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM KONVEKSI CV. SURYA PELANGI Bab ini memberikan gambaran tentang lokasi yang terdiri dari sejarah berdirinya konveksi CV. Surya Pelangi, visi dan misi konveksi CV. Surya Pelangi, tujuan konveksi CV. Surya Pelangi, struktur organisasi konveksi CV. Surya Pelangi. BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA KONVEKSI CV. SURYA PELANGI Bab ini akan menguraikan tentang pengertian produktivitas, pengukuran produktivitas, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, tenaga kerja, upah dan tinjauan Ekonomi Islam tentang produktivitas tenaga kerja. BAB IV : PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA USAHA KONVEKSI CV. SURYA PELANGI DI JALAN PUYUH MAS KECAMATAN MARPOYAN DAMAI PEKANBARU

17 Bab ini merupakan bab yang berisikan hasil penelitian dan pembahasan yang akan menjawab permasalahan dalam penelitian mengenaiproduktivitas tenaga kerja pada usaha konveksi CV. Surya Pelangi, faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja dan tinjauan Ekonomi Islam mengenai produktivitas tenaga kerja. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini menguraikan kesimpulan dan saran yang diambil berdasarkan uraian pada bab sebelumnya.