BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 SMA Negeri 1 Rambah Samo Kabupaten Rokan hulu pada bulan Januari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MA Pondok Pesantren Islamic Centre Al-Hidayah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Pekanbaru di kelas XI semester 2

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan model pembelajaran kooperatif Giving Question and Getting Answer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Snowball Drilling dalam strategi FIRE-UP, sedangkan kelas kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas Xb dan Xc di Pondok Pesantren

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 di kelas X SMA. Negeri 8 Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dikelas X SMAN 1 Sungai Apit Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif FIRE-UP,

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan penggunaan model pembelajaran Inquiry, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Pelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penelitian saya ini merupakan penelitian dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum perlakuan kedua kelas diberikan pretest. Soal-soal yang diberikan

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di MA Darul Hikmah Pekanbaru yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yaitu 19

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

Transkripsi:

A III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas XI IPA semester genap tahun ajaran 013/014 SMA Negeri 1 Rambah Samo Kabupaten Rokan hulu pada bulan Januari 014.. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penerapan model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining untuk Meningkatkan Hasil elajar Kimia pada Pokok ahasan Kesetimbangan Kimia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu, sedangkan subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Rambah Samo semester genap tahun ajaran 013/014 yang terdiri dari 3 kelas, yang kemudian dilakukan uji homogenitas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas yang homogen dari 3 kelas tersebut. Kemudian secara acak ditentukan satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Tes

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan atau bakat, keterampilan yang dimiliki individu atau kelompok 1. a. Uji Homogenitas Uji homogenitas diberikan sebelum penelitian dilakukan. Uji ini dilakukan untuk melihat kesamaan kemampuan dasar antara dua kelas, dan soal yang diberikan adalah soal-soal tentang materi pra-syarat yaitu laju reaksi. b. Pretest Pretest dilakukan diawal penelitian. Nilai dari tes ini digunakan sebagai nilai pretest. Soal yang diberikan adalah soal materi kesetimbangan kimia. c. Postest Postest diberikan setelah penelitian selesai dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Nilai dari tes ini digunakan sebagai nilai postest. Soal yang diberikan sama dengan soal pretest, yaitu soal materi kesetimbangan kimia.. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bersumber pada benda yang tertulis. Peneliti secara langsung dapat mengambil bahan dokumen yang sudah ada dan memperoleh data yang dibutuhkan, salah satunya adalah daftar nama siswa. E. Teknik Analisis Data 1. Analisis Soal 1 Hartono, Analisa Item Instrumen, Pekanbaru, Nusa Media, 010, hlm. 73.

a. Validitas Tes Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur. Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity), suatu tes memiliki validitas isi apabila telah mencerminkan indikator pembelajaran untuk masing-masing materi pembelajaran. 3 Menentukan validitas isi tidak menggunakan rumus tertentu, cukup dengan tenaga-tenaga ahli bidang studi dan ahli lapangan. ( Expert judgement) 4. Oleh karena itu, untuk memperoleh tes yang valid, maka soal-soal tes yang penulis gunakan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan guru bidang studi kimia yang mengajar dikelas XI IPA SMA Negeri 1 Rambah Samo. b. Reliabilitas Soal Reliabilitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat kekonsistenan suatu soal tes. Uji reliabilitas soal dalam penelitian ini menggunakan anates, yaitu suatu program komputer yang dikembangkan oleh Drs. Karno To, M.Pd dan Yudi Wibisono, ST. Kriteria reliabilitas tes: 0,50 < r 11 1,00 : Sangat tinggi 0,40 r 11 0,50 : Tinggi 0,30 r 11 0,40 : Sedang 0,0 < r 11 0,30 : Rendah r 11 0,0 : Sangat rendah 5 c. Tingkat Kesukaran Soal Purwanto, Evaluasi Hasil elajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 008, hlm. 114. 3 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 007, hlm. 164. 4 Daryanto, elajar dan Mengajar, Yrama Widya, andung, 010, hlm. 139. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, andung, 011, hlm. 57.

ilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran ( difficulty index). esarnya indeks kesukaran antara 0,00-1,0. Kriteria pemilihan soal berdasarkan tingkat kesukaran soal ada pola soal mudah-sedang-sukar. Ada biasanya dibuat dengan pola 3-4-3 artinya, 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang, dan 30% lagi soal kategori sukar. Dan ada juga kriteria perbandingan soal 3-5- artinya, 30% soal kategori mudah, 50% soal kategori sedang dan 0% soal kategori sukar 6. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkan soal. Sebaliknya, soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi menyelesaikan soal tersebut. Untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal digunakan rumus: P JS Keterangan: P = Indeks Kesukaran = anyaknya siswa yang menjawab soal benar JS = Jumlah seluruh peserta didik 7 Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. 6 Nana Sudjana, op. cit., hlm. 135-136. 7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, umi Aksara, Jakarta, 007, hlm. 08.

Indeks kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 0,30 = Soal kategori sukar 0,31 0,70 = Soal kategori sadang 0,71 1,00 = Soal kategori mudah 8 d. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal merupakan suatu ukuran apakah butir soal mampu membedakan siswa pandai (kelompok super) dengan siswa kurang pandai (kelompok lower). Untuk perhitungan daya pembeda digunakan rumus: DP J A A J P A P Keterangan: J J A J A : Jumlah peserta tes : anyaknya peserta kelompok atas : anyaknya peserta kelompok bawah : anyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar : anyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A P : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria yang digunakan: D = < 0 : Daya pembeda soal sangat jelek D = 0,00-0,0 : Daya pembeda soal jelek D = 0,0-0,40 : Daya pembeda soal cukup D = 0,40-0,70 : Daya pembeda soal baik D = 0,70-1,00 : Daya pembeda soal sangat baik. 9 8 Nana Sudjana, op. cit., hlm. 137.

. Analisis Data Penelitian Teknik yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah menggunakan Uji-t. Uji-t adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua buah mean sampel ( buah variabel yang dikomparatifkan) 10. a. Analisis Data Awal (Uji Homogenitas) Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai nilai varians homogen. ila varians tidak homogen maka perbedaan hasil setelah perlakuan tidak dapat dikatakan merupakan akibat dari perlakuan, karena sebagian perbedaan adalah perbedaan dalam kelompok yang dibandingkan sebelum perlakuan 11. Untuk menentukan rumus uji-t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis, maka perlu diuji dulu varians kedua sampel, homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varians menggunakan uji F dengan rumus 1 : F = Sedangkan untuk menghitung varians dari masing-masing kelompok digunakan rumus: = dan = 9 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 18. 10 Hartono, Statistik untuk Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm. 178. 11 Purwanto, Statistika untuk Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hlm. 176-177. 1 Sudjana, Metoda Statistika, Tarsito, andung, 005, hlm. 50.

Untuk mencari standar deviasi gabungan dari kedua kelas menggunakan rumus: S g n 1 S n 1 1 1 1 n n S Jika pada perhitungan awal didapat F hitung < F tabel, maka sampel dikatakan mempunyai varians yang sama atau homogen. Kemudian dilanjutkan dengan menguji kesamaan rata-rata (uji dua pihak) menggunakan rumus uji-t. b. Uji Normalitas Menganalisis data dengan menggunakan uji-t, maka sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji normalitas. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak. Pengujian normalitas dapat dilakukan menggunakan Chi kuadrat ( x ), Liliefors atau Klomogorov- Smirnov. Pada penelitian ini dihitung dengan rumus: X = (O i E i ) E i Keterangan: O i = Frekuensi Observasi E i = Frekuensi Harapan X = Chi kuadrat 13. Data dikatakan normal apabila h t. Jika kedua data mempunyai sebaran data yang normal, maka langkah selanjutnya 13 Purwanto, op. cit., hlm. 157.

dilakukan uji homogenitas agar uji-t dapat dilanjutkan. Jika salah satu data atau keduanya mempunyai sebaran data yang tidak normal pengujian hipotesis ditempuh dengan analisis tes statistik non maka parametrik. c. Analisis Data Akhir (Uji Hipotesis) Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t atau tes t. Ada dua rumus tes t yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen yaitu separated varians dan polled varians. 14 Separated varians = 1 1 + 1 = Polled varians + 1 + 1 + 1 + 1 Keterangan : : Rata-rata kelas eksperimen : Rata-rata kelas kontrol : Varians kelas ekspermen : Varians kelas kontrol : Jumlah anggota sampel kelas eksperimen : Jumlah anggota sampel kelas kontrol 14 Sugiyono, Model Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Alfabeta, andung, 01, hlm. 73.

eberapa pertimbangan dalam pemilihan rumus uji-t atau tes t yaitu : a. bila jumlah anggota sampel n 1 = n dan varians sampel homogen maka dapat digunakan rumus uji-t baik untuk separated maupun polled varians. b. ila n 1 n dan varians homogen dapat digunakan uji-t dengan polled varians. Untuk mengetahui t tabel digunakan dk = n 1 + n. c. ila n 1 = n dan varians tidak homogen dapat digunakan uji-t dengan separated maupun polled varians. Untuk mengetahui t tabel digunakan dk = n 1 1 atau n 1 d. ila n 1 n dan varians tidak homogen dapat digunakan uji-t dengan separated varians. Untuk mengetahui t tabel digunakan dk = n 1 1 atau n 1. 15 Pengujian : Hipotesis diterima t hitung t tabel dengan derajat nilai α = 0,05. d. Peningkatan Hasil elajar Untuk mengetahui signifikansi peningkatan hasil belajar siswa maka diperlukan sebuah analisis kuantitatif yang disebut dengan uji normal gain. Gain adalah selisih nilai posttest dan pretest. Uji normal gain dilakukan dengan menggunakan rumus Normal-Gain yang dinyatakan sebagai berikut: 16 = Dengan kategori perolehan sebagai berikut: 15 Sugiyono, loc. cit. 16 isono Indra Cahya, Penggunaan Aplikasi Multimedia Pembelajaran Topologi Jaringan Komputer erbasis Macromedia Flash untuk Meningkatkan Hasil elajar Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas XI IPAI SMAN 1 Godean, Jurnal, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 01.

g-tinggi : 0,7 < g < 1 g-sedang : 0,3 g 0,7 g-rendah : 0 < g < 0,3