BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar di sekolah atau yang lebih dikenal dengan istilah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Evaluasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai upaya dalam mengoptimalkan komponen komponen pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kegiatan evaluasi sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Tuntutan itu sangat wajar dan masuk akal serta bukan termasuk isu

TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA BUTIR-BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sesuatu dengan ukuran baik atau buruk (kualitatif).

BAB I PENDAHULUAN. mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI KIMIA TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai standar yang telah disesuaikan UU No 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan diperoleh secara otodidak.

BAB I PENDAHULUAN. (student centered active learning). Siswa ditempatkan sebagai subyek. belajarnya dengan bantuan fasilitator (guru).

PENDAHULUAN. Lehman (dalam Ana Ratna Wulan, 2005) mengemukakan bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI KELAS XI DI SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh dengan meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi hasil dan proses. Dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi (penilaian) dan

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMP NEGERI 1 KUALA TAHUN AJARAN 2014/2015

kelayakan instrumen untuk mengukur sejauh mana instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik. Reliabel terjadi ketika suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era globalisasi dewasa ini seluruh bangsa-bangsa di dunia telah berlomba-lomba

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tugas seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah membantu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi siswa. Kontribusi yang diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. akan berorientasi kepada tujuan pembelajaran. Apakah tujuan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukan karakter siswa terhadap pemahaman materi tergantung

BAB I PENDAHULUAN. kepada persaingan global. Tantangan dan perkembangan pendidikan di

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaanpertanyaan tes agar diperoleh perangkat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK. Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan bahwa:

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.

Adapun beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Secara

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB V PEMBAHASAN. A. Kompetensi Guru Mata Pelajaran Qur an Hadits dalam Perencanaan. Evaluasi Hasil Belajar Siswa di MTs Negeri Ngantru

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan

PEMETAAN BUTIR SOAL DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH BATURETNO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah sampai sekarang merupakan lembaga pendidikan utama yang. merupakan pusat pengembangan sumber daya manusia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 KAJIAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII KURIKULUM 2013 TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. fungsi utama guru adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah merumuskan peningkatan daya saing atau competitiveness

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lanjutan Persyaratan Tes

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Dalam menilai ataupun mengevaluasi, menganalisis soal

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES GEOMETRI DAN PENGUKURAN PADA JENJANG SMP

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN KIMIA

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

a. PENGUKURAN - MEMBANDINGKAN SST DG UKURAN - BERSIFAT KUANTITATIF - BAGIAN DARI ALAT PENILAIAN b. PENILAIAN - PENGAMBILAN KEPUTUSAN DG UKURAN

AlphaMath ZUHROTUNNISA ABSTRACT:

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Perubahan tingkah laku dapat berupa hasil belajar siswa dalam sebuah

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program

BAB I PENDAHULUAN. guna menciptakan mutu pendidikan yang baik. Undang-Undang RI. Nomor 14 tentang Guru dan Dosen, Bab I pasal 1 menyatakan bahwa:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan masalah penelitian yang dikemukakan sebelumnya, maka jenis

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kebudayaan suatu daerah. Pasal 22 Undang-Undang Nomor

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar di sekolah atau yang lebih dikenal dengan istilah pengajaran merupakan sebuah proses yang tidak hanya bersifat mekanisme saja, tetapi juga memiliki visi, misi dan tujuan sebagai target yang harus dicapai. Untuk mencapai target tersebut, perlu dilakukan evaluasi pada hasil pembelajaran sebagai tolok ukur untuk mengetahui sampai seberapa jauh tingkat kompetensi yang dicapai pembelajar dari materi yang sudah dipelajari. Peran utama dari evaluasi adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian tujuan pendidikan dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan dengan melihat hasil yang telah mampu dicapai oleh pembelajar. Ujian akhir semester (UAS) merupakan bagian dari bentuk evaluasi yang bertujuan untuk mengukur dan menilai kompetensi peserta didik sehingga guru bisa menentukan apakah siswa dapat melanjutkan pembelajaran pada tingkat yang lebih tinggi atau perlu adanya pengujian. Menurut Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, UAS adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Pada ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, tes yang digunakan dalam ujian adalah tes bahasa. Dengan diadakannya tes bahasa, seorang guru dapat melakukan pengukuran terhadap keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia. 1

2 Tujuan dilaksanakan UAS adalah sebagai bentuk tes hasil belajar yang mengukur pencapaian hasil belajar siswa setelah mempelajari kompetensi yang diajarkan guru selama satu semester. Sebagai bentuk tes hasil belajar, sangat penting untuk menjaga kualitas soal UAS. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas soal adalah dengan melakukan analisis butir soal. Analisis soal tes merupakan bentuk analisis hasil tes, yaitu analisis sehubungan dengan kualitas tes yang telah diselenggarakan guna menggali informasi mengenai kualitas tes yang telah diselenggarakan. Menurut Azwar, (2000:142) analisis butir soal yang mencakup analisis tingkat kesukaran dan daya beda butir soal merupakan analisis klasik yang sekarang sudah jarang dilakukan. Terkait dengan pendapat tersebut, penulis terdorong untuk melakukan analisis soal khususnya pada tingkat kesukaran. Hal ini disebabkan karena dari data yang diperoleh penulis menunjukkan bahwa, di sekolah SMP Mulia Medan dari 63 siswa terdapat 30 siswa yang mendapat nilai rendah. Selanjutnya pada form kisi-kisi soal, penulis melihat guru hanya mengkategorikan ada tiga soal sukar, enam soal sedang dan tiga soal mudah. Soalsoal yang telah dikategorikan guru tidak dilakukan uji coba, sehingga tidak memiliki data yang valid untuk menunjukkan berapa persen soal yang sukar, sedang dan mudah. Soal yang tidak diketahui tingkat kesukarannya akan berdampak pada siswa, yaitu memperoleh nilai yang rendah. Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa, soal yang baik, soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Seperti yang dikatakan Arikunto, (1999: 210), penentuan kelayakan soal perlu memperhatikan tujuan penggunaan soal, jika soal tes

3 digunakan untuk memperoleh pencapaian hasil belajar siswa maka soal tes cenderung menggunakan soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Dengan dilakukannya analisis tingkat kesukaran butir soal setelah tes dilaksanakan, akan dapat diketahui berapa persen soal yang sukar, sedang dan mudah serta akan membantu pengajar untuk mengetahui butir soal yang perlu direvisi dan perlu dipertahankan. Pentingnya guru mengetahui tingkat kesukaran soal adalah untuk meminimalisir tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit. Terlihat pada hasil penelitian Santos, (2012:4) dalam artikel skripsi yang berjudul Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Butir-butir Soal Ujian Akhir Semester (UAS) Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Batu Tahun Ajaran 2011/2012, bahwa butir soal yang masuk dalam kategori layak mencapai 32,5%, kategori tidak layak mencapai 52,5%, dan kategori Revisi mencapai 15%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lebih tinggi persenan butir soal yang tergolong tidak layak daripada butir soal yang layak. Akan tetapi, sebelum melakukan analisis butir soal, sesuai dengan pendapat Purwanto, (2014: 88) sebelum suatu tes diujikan, sebaiknya soal ditelaah terlebih dahulu terutama berkaitan dengan kesesuaian soal dengan tujuan belajar (indikator). Kegiatan evaluasi menggunakan suatu teknik penilaian yang dapat memberikan hasil secara objektif terhadap kemampuan pembelajaran, yakni dengan memakai suatu alat yang mampu mengukur kompetensi pembelajaran secara tepat dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Salah satu teknik yang dapat digunakan sebagai alat ukur dalam memperoleh informasi mengenai kemampuan pembelajar adalah teknik tes.

4 Menurut Purwanto, (2014: 38) tes dapat diartikan sebagai alat penguji atau proses pengujian. Dalam dunia pendidikan, tes atau sering disebut tes hasil belajar pada dasarnya merupakan persoalan-persoalan atau aturan-aturan yang dirancang sedemikian rupa yang digunakan mengukur perolehan belajar testee (siswa). Berdasarkan pengertian tersebut apa yang diukur tes dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu tes yang berfungsi sebagi penguji kemampuan kognitif dan tes yang berfungsi sebagai penguji perbuatan. Tes kognitif pada umumnya berisi permasalahan yang harus diselesaikan atau dipecahkan dengan menggunakan kemampuan berpikir orang yang sedang diuji. Tes bentuk ini memiliki model yang beraneka, mulai yang paling sederhana sehingga yang sangat rumit. Sedangkan, tes perbuatan pada umumnya berisi aturan-aturan permainan yang harus dipatuhi testee pada saat mereka diuji (menampilkan perbuatan hasil belajar) tes ini banyak di gunakan untuk ujian praktik, misalnya dalam bidang olahraga dan sejenisnya. Berdasarkan wujudnya, tes dapat dipilah menjadi tes tulis dan tes lisan. Tes tulis sering dikenal dengan paper and pencil test, adalah soal yang diwujudkan dalam bentuk tulisan, demikian juga bagaiman wujud jawabannya. Tes dalam wujud ini telah banyak dikenal dan hampir semua tes hasil belajar dikomunikasikan kepada testee dalam bentuk ini. Sedangkan, tes lisan adalah alat untuk mengukur kemampuan testee yang disampaikan secara lisan oleh penguji dan juga harus dijawab secara lisan. Tes ini jarang digunakan untuk mengukur hasil belajar karena terlalu banyak kelemahan dan terlalu banyak memakan waktu.

5 Selanjutnya, jenis tes menurut Purwanto, (2014: 41) tes yang sering digunakan di persekolahan dapat dikelompokkan menjadi: tes esai dan non esai (tes objektif). Tes esai atau sering disebut tes uraian ialah soal-soal yang bersifat subjektif, artinya jawaban yang dituntut oleh tes ini berupa penalaran yang bergantung pada gaya dan pola pikir testee. Namun demikian, jawaban yang benar adalah yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (sesuai dengan kunci jawaban). Tes ini tepat untuk mengukur kemampuan pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis dan evaluasi. Sedangkan tes objektif yang terdiri atas: pilihan ganda, jawaban singkat, benar salah, dan memasangkan lebih sering digunakan guru dalam mengevaluasi siswa karena mudah untuk dikoreksi dan objektivitas penilai dapat dijamin. Berdasarkan jenis tes yang sering digunakan di persekolahan, SMP Mulia Medan salah satu sekolah yang menjadikan tes esai sebagai alat untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa. Terlebih lagi SMP Mulia Medan sudah menjalani Kurikulum 2013 Revisi yang lebih memerlukan pemahaman. Dari hasil wawancara penulis kepada kepala sekolah, pemilihan tes esai sebagai alat ukur hasil belajar adalah pemilihan yang tepat, karena tujuannya untuk mengukur kemampuan sudah sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi-materi yang telah disampaikan selama satu semester dan pembuatan tes esai lebih mudah daripada pembuatan tes non esai (objektif). Pemilihan Ujian Akhir Semester ganjil sebagai objek penelitian dilatarbelakangi oleh beberapa kelebihan UAS yang tidak dimiliki oleh bentuk evaluasi lain. Pertama, pelaksanaan UAS juga bermanfaat sebagai alat

6 mendiagnosa kelemahan penguasaan kompetensi siswa. Kedua, penyusunan UAS oleh guru masing-masing mata pelajaran memungkinkan pengajar untuk menyusun soal sesuai dengan input siswa. Ketiga, pelaksanaannya yang dilakukan tiap semester yang merupakan waktu yang ideal untuk mengukur hasil belajar siswa. Jika dibandingkan dengan tes lain seperti ulangan harian atau ulangan kenaikan kelas, waktu pelaksanaan UAS lebih ideal karena dapat mencakup beberapa kompetensi dengan proporsi yang tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Selain itu, pelaksanaan UAS tiap satu semester memungkinkan pengajar untuk melakukan perbaikan terhadap kelemahan penguasaan kompetensi siswa pada semester berikutnya. Oleh karena itu, dari pemaparan latar belakang di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian khusus untuk soal Kurikulum 2013 dengan judul Telaah Soal dan Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Swasta Mulia Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Dari 63 siswa, 30 siswa mendapat nilai rendah 2. Guru hanya mengkategorikan ada tiga soal sukar, enam soal sedang dan tiga soal mudah tanpa adanya uji coba tingkat kesukaran

7 C. Pembatasan Masalah Suatu masalah dalam penelitian haruslah dibatasi secara spesifik, karena peneliti akan mengalami kesulitan dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian apabila masalahnya terlalu luas. Batasan masalah merupakan pernyataan peneliti yang akan dicari jawabannya melalui penelitian. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti hanya melakukan telaah soal yaitu yang berkaitan dengan kesesuaian soal dengan tujuan belajar (indikator), dan analisis tingkat kesukaran butir soal Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Swasta Mulia Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi perumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah butir soal ujian semester ganjil Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Swasta Mulia Medan Tahun Pembelajaran 2016/ 2017 sudah sesuai dengan tujuan belajar (indikator)? 2. Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal ujian semester ganjil mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Swasta Mulia Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

8 1. untuk mengetahui kesesuaian butir soal semester ganjil Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Swasta Mulia Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 dengan tujuan belajar (indikator). 2. untuk mengetahui tingkat kesukaran soal ujian semester ganjil Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Swasta Mulia Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 F. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoritis sebagai bahan pertimbangan dan bahan kajian penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan evaluasi dan analisis tingkat kesukaran butir soal ujian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. 2. Secara Praktis a. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada guru khususnya yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai analisis tingkat kesukaran butir soal ujian, sehingga dapat mendorong guru untuk melakukan analisis butir soal pada perangkat tes. b. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai evaluasi pembelajaran pada analisis tingkat kesukaran butir soal ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia dan menambah pengalaman untuk menjadi bekal apabila menjadi pendidik di masa yang akan datang.