BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif atau yang lebih tepatnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BERMUTU di MGMP Sub Rayon I Tanjungsari, sesuai dengan butir-butir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh

BAB II KAJIAN TEORI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

hubungan sekolah (perguruan tinggi) dengan masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya pendidikan yang

penelitian ini obyeknya latar alamiah, (2) teknik sebagai alat pengumpul data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pengemis, Pengamen dan Gelandangan di Kota Madiun ini, jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

informasi yang diperlukan. Jadi laporan kualitatif kaya dengan deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITIAN

hasil pengolahan data kualitatif. Penggunaan metode dan pendekatan ini berangkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Hal ini didasarkan atas tujuan penelitian yang ingin mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemanfaatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang: (1) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3)

penelitian ini ditujukan untuk memahami perilaku manusia dari sudut si pelaku

BAB III METODE PENELITIAN. penerapan prinsip-prinsip andragogi dalam Diklat Satuan Polisi Pamong Praja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sacara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

digambarkan sebagaimana adanya. Senada dengan itu Nasution (1988 : 12)-

kajian dalam penelitian ini menyangkut perilaku organisasi, maka metode yang dianggap tepat adalah metode deskriptif pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

angka statistik, melainkan dalam bentuk kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

RESUME BUKU. Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (Hal. 283 s.d 393)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhenti merokok, sehingga peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode dan teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang diterjemahkan oleh Sugiyono (2009:9-10) mendefiniskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi aktual tentang proses

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang rinci dan. BLKI Serang yang di dalamnya meliputi bagaimana proses perencanaannya,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB in METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan, dengan ditentukannya metode penelitian, maka akan memandu seorang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

keselumham karakteristik MI Asih Putera Cimahi yang berkaitan dengan upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. individual maupun kelompok (Sukmadinata: 2011: 60).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus pada perusahaan yang memberikan gambaran mengenai obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk memaparkan bagaimana supervisi kunjungan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak dimaksudkan untuk pengujian pengetahuan hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala dan keadaan. Karakteristik atau ciri-ciri penelitian kualitatif dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen (Sugiyono, 2011: 209) adalah sebagai berikut: 1) Data diambil langsung dari natural setting (alamiah); 2) Penentuan sampel secara purposif; 3) Peneliti sendiri sebagai instrumen utama; 4) Penelitiannya lebih menekankan pada proses daripada hasil, sehingga bersifat deskriptif; 5) Analisis data secara induktif atau interpretasi data bersifat ideografik; 6) Mengutamakan makna (meaning) dibalik data. Tujuan umum penelitian ini, yakni untuk mengetahui ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin, sedangkan tujuan khususnya yaitu untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi dalam program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pada pedoman pelaksanaan Prakerin. Berdasarkan pada tujuan khusus penelitian, maka penulis memilih model evaluasi Discrepancy dalam penelitian ini. Model evaluasi Discrepancy dikembangkan oleh Malcom Provus (Sudjana, 2008: 19), yang menjelaskan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk

53 mengetahui perbedaan antara apa yang ada dengan suatu standar yang telah ditetapkan serta bagaimana menyatakan perbedaan antara keduanya. Penggunaan metode dekskriptif dengan pendekatan kualitatif dan model evaluasi Discrepancy dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah, sehingga peneliti mengetahui ketercapaian program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa berdasarkan pedoman pelaksanaan Prakerin. Data yang diperoleh dari penelitian ini, merupakan hasil wawancara, dokumentasi serta catatan lapangan yang disusun peneliti ketika di lokasi penelitian. B. Objek Penelitian dan Sumber Data Objek penelitian kualitatif adalah situasi sosial, situasi sosial tersebut berupa aktifitas/kegiatan orang yang dilakukan disuatu tempat. Spradley dalam Sugiyono (2011: 215) mengungkapkan bahwa Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu place (tempat), actor (pelaku),dan activities (aktivitas). Situasi sosial dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak diberlakukan pada populasi karena pengambilan sampel tidak diambil secara acak. Hal ini sejalan dengan pendapat Nasution (2003: 32) yang mengatakan bahwa dalam penelitian naturalistik, yang dijadikan sampel hanyalah sumber data yang dapat memberikan informasi mengenai objek

54 penelitian. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Penentuan sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010: 87) menyatakan bahwa Dalam setiap penelitian (dalam hal evaluasi), harus berfikir sederhana mengenai: objek yang dievaluasi (indikator), dari mana informasi tentang objek tersebut dapat diperoleh (sumber data), dan dengan cara apa informasi tersebut dapat diperoleh (metode pengumpulan data). Sumber data adalah segala sesuatu yang menunjukan dari mana asal data diperoleh. Suharsimi Arikunto (2010: 88) mengklasifikasikan sumber data menjadi tiga, yaitu: sumber data yang berasal dari person (orang), paper yang bukan hanya dibatasi pada kertas saja tapi segala bentuk simbol yang berupa grafis, place (tempat). Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi objek penelitian/objek yang dievaluasi adalah program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Sumber data dalam penelitian ini adalah yang bisa memberikan informasi mengenai program Prakerin SMK Negeri 8 Bandung, sehingga sumber data penelitian terdiri dari Wakasek Hubin satu orang, Sie.Prakerin dan Kunjungan Industri satu orang, Kepala Program Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan satu orang, Guru Pembimbing satu orang, Siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan sebanyak 24 orang yang melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa, dan Pihak Industri/Instruktur dari PT. Nusantara Jaya Sentosa satu orang. Sumber data juga bisa diperoleh dari dokumen/data-data yang berasal dari dokumen

55 internal Hubin SMK Negeri 8 Bandung. Adapun tempat penelitian yang dimaksud adalah PT. Nusantara Jaya Sentosa. C. Penjelasan Istilah Setiap orang tentunya mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai evaluasi progam dan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Untuk menghindari salah pengertian dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan pada penelitian ini, maka penulis membuat beberapa penjelasan istilah sebagai berikut: 1. Evaluasi Program Evaluasi merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris, yaitu Evaluation. Menurut pengertian umum, program dapat diartikan sebagai rencana. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 29) evaluasi program adalah langkah awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan data yang tetap agar dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula. Sudjana (2008: 21) mendefinisikan evaluasi program sebagai kegiatan sistematis untuk mengumpulkan data, mengelola, menganalisis dan menyajikan data sebagai masukan untuk pengambilan keputusan. Merujuk pada definisi tentang evaluasi program tersebut, yang dimaksud dengan evaluasi program dalam penelitian ini adalah kegiatan mengumpulkan informasi, mengelola, menganalisis, dan menginterprestasikan informasi untuk mengetahui kesenjangan antara program Pratik Kerja Industri SMK Negeri 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa (siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan) dengan Pedoman Pelaksanaan Prakerin yang digunakan oleh sekolah dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

56 2. Praktik Kerja Industri Praktik Kerja Industri adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesi tertentu. Berdasarkan konsep yang ada, maka pengertian praktik kerja industri dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan pendidikan yang menggabungkan secara sistematik kegiatan pendidikan teori di sekolah dengan kegiatan pendidikan (Praktik) di dunia industri demi terwujudnya peningkatan mutu pendidikan. Sedangkan untuk program praktik kerja industri yaitu rangkaian kegiatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program. D. Instrumen Penelitian Instrumen atau alat penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri, ini sesuai dengan apa yang diuangkapkan oleh Nasution (2003: 5) bahwa Penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya dan berinteraksi dengan mereka, untuk itu peneliti harus turun ke lapangan. Peneliti sebagai instrumen penelitian sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, dan pada akhirnya sebagai pelapor penelitian. Peneliti menggunakan alat atau instrumen untuk mengumpulkan data di lapangan agar lebih terencana, alat tersebut berupa: pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi.

57 1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara ini digunakan dalam rangka memperoleh informasi verbal secara langsung dari sumber data untuk mendapatkan informasi mengenai objek yang diteliti, responden yang akan diwawancara oleh peneliti antara lain: Wakasek Bidang Hubin, Sie.Prakerin dan Kunjungan Industri, Kepala Program Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Guru Pembimbing yang melakukan monitoring di PT. Nusantara Jaya Sentosa, Siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, dan Pihak Industri/Instruktur dari PT. Nusantara Jaya Sentosa. 2. Pedoman Dokumentasi Pedoman dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen resmi maupun tidak resmi dalam bentuk laporan. Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam pengumpulan data ini berupa dokumen yang mencakup data-data mengenai program Prakerin di SMK Negeri 8 Bandung. E. Teknik Pengumpulan Data Data merupakan sumber untuk pemecahan masalah penelitian, Sugiyono (2011: 225) mengatakan bahwa Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah/natural setting sehingga data yang diperoleh langsung dari sumber data, baik berupa sumber primer (langsung) maupun sekunder (tidak langsung). Pengambilan data objek penelitian pada sumber data dilakukan secara purposive sample, teknik ini digunakan unutk tujuan-tujuan tertentu. Pemilihan informasi dicari/didaptkan dari sumber data yang benar-benar

58 menguasai permasalahan dan terlibat dalam pelaksanaan Prakerin. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, dan dokumentasi. Teknik tersebut digabungkan dan dilakukan secara bersamaan selama melakukan proses penelitian. Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam pengumpulan data ini berupa dokumen yang mencakup data-data mengenai Prakerin. Berikut penjelasan tiap-tiap teknik yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Wawancara Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview), hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data kualitatif serta beberapa keterangan atau informasi dari informan. Wawancara mendalam ini dilakukan terhadap narasumber yang dianggap memiliki pengetahuan yang memadai tentang pelaksanaan Prakerin, adapun pihak-pihak yang akan menjadi target wawancara yaitu: a. Wakasek Bidang Hubungan Industri SMK Negeri 8 Bandung. b. Sie. Prakerin dan Kunjungan Industri SMK Negeri 8 Bandung. c. Kepala Program Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung. d. Guru pembimbing Prakerin yang ditugaskan oleh sekolah. e. Instruktur dari PT. Nusantara Jaya Sentosa yang ditunjuk oleh pihak industri sebagai pembimbing peserta Prakerin selama di industri. f. Siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 8 Bandung yang melakukan Praktik di PT. Nusantara Jaya Sentosa.

59 2. Dokumentasi Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan dokumen resmi dari lembaga/institusi yang terkait dengan pelaksanaan Prakerin sebagai bukti-bukti fisik dari kegiatan yang telah diselenggarakan. Dokumen tersebut mencakup surat-surat, data-data, catatan, foto-foto kegiatan, rekaman dan data lainnya yang relevan serta terkait dengan penelitian ini. Dokumentasi itu berupa program kerja Prakerin SMK N 8 Bandung Tahun ajaran 2012-2013, nota kesepakatan/mou antara pihak sekolah dengan PT. Nusantara Jaya Sentosa dalam hal pelaksanaan Prakerin, data pemetaan industri dalam kegiatan Prakerin, surat pengantar melaksanakan Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa, surat tugas monitoring guru pembimbing di PT. Nusantara Jaya Sentosa, dokumen hasil monitoring Prakerin di PT. Nusantara Jaya Sentosa, buku laporan kegiatan Prakerin siswa SMK Negeri 8 Bandung yang meliputi: data pribadi/identitas peserta Prakerin, daftar hadir peserta Prakerin, lembar penilaian unjuk kerja peserta Prakerin, lembar penilaian aspek sikap (attitude). F. Pelaksanaan Pengumpulan Data Tahap-tahap dalam pengumpulan data dibedakan atas tiga tahap, yaitu tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap member check. 1. Tahap Orientasi Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan lengkap tentang masalah yang akan diteliti. Tahap ini juga berguna untuk menetapkan desain dan fokus penelitian beserta nara sumbernya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peneliti meliputi: pembuatan desain penelitian dan penelitian

60 pendahuluan dengan melakukan kunjungan secara informal pada lokasi yang akan diteliti. 2. Tahap Eksplorasi Tahap eksplorasi merupakan tahap penelitian sesungguhnya. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara dengan nara sumber dari sekolah maupun Institusi Pasangan. Selama proses pengumpulan data dan informasi, peneliti menggunakan alat-alat bantu seperti alat perekam, buku catatan lapangan, dan dokumen lainnya. Peneliti dalam tahap ini menganalisa perolehan data/informasi dengan cara mereduksi data, menanyakan kembali halhal yang kurang jelas, mencek kebenaran atau merangkum hasil percakapan secara sistematis. 3. Tahap Member check Tahap ini bertujuan untuk mencek kebenaran semua informasi yang telah dikumpulkan agar hasil penelitian dapat dipercaya. Setiap selesai melakukan wawancara, peneliti mengkomfirmasikan kembali catatan-catatan hasil wawancara kepada responden untuk menghindari kesalahan interprestasi dan melengkapi data atau informasi yang kurang dalam bentuk resume/rangkuman wawancara yang ditanda tangani oleh responden. G. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban

61 yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Dalam analisis data hasil penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu: reduksi data, penyajian data/display data, dan verifikasi data/verification. Berikut penjelasan masing-masing tahapan dalam analisis: 1. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama penelitian di lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan segera analisis data melalui reduksi data. Reduksi data yang dimaksud adalah peneliti akan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan mencari polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 2. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya ialah menyajikan data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif, bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles and Hubbert dalam (Sugiyono, 2011: 249) mengungkapkan bahwa Penyajian data yang paling sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data, maka hal ini akan memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami

62 tersebut. Selain dengan teks naratif display data mungkin juga dapat berupa grafik, matrik, jejaring kerja, atau chart. Fenomena sosial yang bersifat kompleks dan dinamis saat memasuki lapangan dan berlangsung agak lama di lapangan, akan mengalami perkembangan data. Peneliti akan selalu menguji yang apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotretik, apakah berkembang atau tidak. Setelah memasuki lapangan ternyata hipotesis yang dirumuskan selalu didukung oleh data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka hipotesis tersebut terbukti yang akan berkembang menjadi teori yang grounded. 3. Conclusion Drawing/Verification Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. H. Tingkat Kepercayaan Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diolah dan dianalisa dalam penelitian kualitatif, harus memiliki nilai keabsahan yang tinggi. Untuk menentukan keabsahan data pada penelitian tersebut, menurut Sugiyono (2011: 270) dapat dilakukan melalui pengujian keabsahan seperti, uji kredibilitas (validitas internal), transferbilitas (validitas eksternal), dependabilitas dan konfirmbilitas.

63 1. Kredibilitas (validitas internal) Kredibilitas merupakan ukuran tentang tingkat kepercayaan data yang dikumpulkan. Cara-cara yang dilakukan untuk mewujudkan kriteria ini diantaranya: triangulasi data, peer debriefing/membicarakan dengan orang lain, menggunakan bahan referensi, dan member check. Berikut merupakan cara-cara daam validitas internal, a. Triangulasi Data Triangulasi data merupakan kegiatan mengecek kebenaran data tertentu dengan cara membandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain pada berbagai tahapan penelitian lapangan dengan waktu yang berlainan. b. Membicarakan dengan orang lain (Peer debriefing) Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan pertanyaan-pertanyaan yang tajam dari orang-orang yang tidak terlibat dalam penelitian ini, agar pandangannya lebih netral dan objektif sehingga tingkat kepercayaan dan kebenaran penelitian lebih terjamin. c. Menggunakan bahan referensi Peneliti menggunakan hasil rekaman dari tape recorder untuk meningkatkan kepercayaan terhadap data yang terkumpul dan resume wawancara yang ditanda tangani oleh pihak yang terkait. d. Melakukan member check Peneliti melakukan member check untuk meyakinkan bahwa informasi yang diperoleh sesuai dengan yang dimaksud oleh informan. Kegiatan member check dilakukan pada setiap akhir wawancara.

64 2. Transferabilitas (validitas eksternal) Transferabilitas berhubungan dengan sampai manakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan atau digunakan dalam situasi-situasi yang lain. Bagi peneliti naturalistik, transferabilitas bergantung pada si pemakai, yakni hingga manakah hasil penelitian itu dapat mereka gunakan dalam konteks dan situasi tertentu. Oleh karena itu peneliti menyerahkan transferabilitas hasil penelitian ini kepada para pemakai. Tentu saja bila pemakai berada pada situasi yang relatif sama dengan permasalah dalam penelitian ini. 3. Dependabilitas dan Konfirmabilitas Dependabilitas menguji tentang kualitas pelaksanaan suatu penelitian, sedangkan konfirmabilitas berhubungan dengan tingkat objektivitas hasil yang diperoleh dalam penelitian ini. Kedua kriteria tersebut dapat dipenuhi melalui audit trail. Proses audit trail dilakukan dengan cara meneliti dan mengkonfirmasi pelaksanaan penelitian pada saat di lapangan dan hasil penelitian, sehingga penelitian ini terjamin kebenarannya. Audit trail pada penulisan skripsi/penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing. I. Alur Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi pada program Prakerin SMK N 8 Bandung yang dilaksanakan di PT. Nusantara Jaya Sentosa. Peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian, kemudian mencek kebenaran semua data/informasi yang diperoleh (member check) dengan cara mengkomfirmasikan kembali catatan-catatan hasil wawancara kepada responden dalam bentuk resume/rangkuman wawancara, untuk

65 menghindari kesalahan interprestasi dan melengkapi data/informasi yang kurang. Langkah selanjutnya adalah mereduksi/memilih data sesuai dengan fokus penelitian, kemudian menyajikan data, menyimpulkan dan verifikasi. Alur penelitian atau tahapan-tahapan penelitian bisa dilihat melalui alur penelitian sebagai berikut. Pedoman Pelaksanaan Prakerin dari Direktorat Pembinaan SMK Perencanaan Program Prakerin Program Prakerin Pelaksanaan & Evaluasi Program Prakerin Sekolah Wakasek Hubin Siswa Guru Pembimbing Sumber Data Institusi Pasangan (PT. Nusatara Jaya Sentosa) Instruktur Pengumpulan Data Member Check Analisis Data & kesimpulan awal Verification Kesimpulan Gambar 3.1 Alur Penelitian