I. PENDAHULUAN. Sektor Perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang. peranan penting di dalam pelaksanaan pembangunan terutama di dalam

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vi

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah menerapkan sistem bebas bunga (interest free) dalam

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis di era AFTA dan globalisasi berubah sangat. cepat yang dipicu oleh perubahan kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dari Bank adalah sebagai lembaga perantara dalam arus dana, baik dalam pasar uang

UNISKA TABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan, khususnya perbankan mempunyai peran. penting dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan Undang-Undang Perbankan yang berlaku yaitu UU No. 12 Tahun 1967,

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan mengalami kesulitan dalam hal keuangan, tingkat suku bunga

BAB 4 ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN SYARIAH (OFFICE CHANNELING) PADA BTN UNIT USAHA SYARIAH (UUS)

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, hlm. 185

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam roda perekonomian masyarakat. Dimana bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting, terutama dalam menyediakan sumber dana bagi dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

I. PENDAHULUAN. pada dua alasan utama yaitu adanya pandangan bahwa bunga (interest) pada bank

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB IV PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang didasarkan

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat serta kompetitif dengan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan produk produk lainnya dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

I PENDAHULUAN. Bank syariah atau Bank Islam, merupakan salah satu bentuk dari. perbankan nasional yang mendasarkan operasionalnya pada syariah (hukum)

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin kompetitif di pasar domestik maupun pasar internasional.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, politik dan krisis multi dimensi yang berkepanjangan. Krisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan dan diinvestasikan ke sektor-sektor ekonomi yang produktif.

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, khususnya dalam ha1 investasi. Hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 250 miliar dollar AS, tumbuh rata-rata lebih dari 15 persen per

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari ajaran Islam, termasuk aspek ekonomi. Dalam ushul fiqh, ada

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu representasi aplikasi dari

BAB I PENDAHULUAN. kreatif memicu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan akselerasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan Indonesia saat ini telah menganut dual banking. system. Dual banking system atau sistem perbankan ganda yaitu

Sumber-sumber Dana Bank

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

1. PENDAHULUAN. dimana kegiatan utamanya adalah menerima simpanan giro, tabungan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Bank yang mencerminkan pada Bank-bank Timur Tengah, bank yang ada di

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB I PENDAHULUAN. disuatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang. lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

Pertemuan ke V : Produk Dana

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Perbankan merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di dalam pelaksanaan pembangunan terutama di dalam mendukung terlaksananya aktivitas usaha disegala sektor. Perbankan memiliki porsi yang cukup besar dalam penghimpunan dana masyarakat baik berupa tabungan, deposito dan giro serta penyediaan dana dalam bentuk penyaluran berbagai jenis kredit dan menjadi sarana pendukung di dalam transaksi lalu lintas pembayaran dan keuangan. Peran perbankan semakin berkembang dan semakin luas sejalan dengan kemajuan peradaban dan teknologi informasi terutama di era globalisasi perekonomian secara keseluruhan. Perkembangan jumlah Bank di Indonesia semakin menunjukan angka yang signifikan. Banyaknya jumlah bank yang beroperasi memberikan kesempatan yang cukup luas bagi nasabah pengguna produk dan jasa perbankan untuk dapat menentukan bank yang dipilih sebagai sarana dalam melakukan berbagai macam transaksi keuangannya. Bagi pihak bank sendiri, banyaknya jumlah bank yang beroperasi menimbulkan persaingan yang cukup tinggi sehingga diperlukan berbagai upaya dan strategi berkaitan dengan pelayanan maupun peningkatan features dari produk dan jasa yang diberikan kepada nasabahnya. Dilihat dari sisi pelayanan, pelayanan yang sebaik-baiknya merupakan jenis pelayanan yang diharapkan oleh setiap nasabah. 1

Bank ABC, sebagai salah satu bank nasional milik pemerintah yang juga memegang peranan cukup penting dan memiliki andil yang besar sebagai salah satu penggerak roda pembangunan di Indonesia. Dalam kegiatan operasional sehari hari, Bank ABC harus selalu memperhatikan keinginan dan kepuasan nasabah, karena dalam industri perbankan, nasabah merupakan raja yang harus dimengerti dan dipenuhi tuntutan dan kebutuhannya agar tidak kecewa dan tetap akan menjadi nasabah dari Bank ABC. Dalam menentukan kriteria pemenuhan kebutuhan dari nasabah, Bank ABC berdasarkan hasil kajian target segmen dan Value Proposition (Bank ABC, 2002) dapat dilihat bahwa kebutuhan yang diinginkan nasabah dari sebuah bank adalah sebagai berikut : a. Pelayanan perbankan yang baik dan memuaskan. b. Produk dan jasa perbankan serta transaksi perbankan. c. Mendapat bunga dan hadiah. d. Melakukan transaksi non cabang. e. Tersedia fasilitas konsultasi bisnis. f. Keamanan dan biaya administrasi rendah. g. Kantor dan fasilitas umum yang akomodatif dan representatif. Sedangkan pertimbangan kepentingan dan keinginan yang diutarakan oleh nasabah berkenaan dengan sarana dan produk perbankan adalah : a. Pelayanan yang cepat dan tepat. b. Pelayanan ramah, bersahabat dan menyenangkan. c. Melakukan transaksi tunai. 2

d. Melakukan transfer atau kliring yang cepat dan tepat sampau ke tujuan. e. Tersedia fasilitas pembayaran otodebet rekening tabungan dan billing payment (pembayaran tagihan listrik, air minum, telephone). f. Mendapat bunga yang tinggi serta hadiah. g. Bisa bertransaksi melalui ATM dan sarana teknologi lainnya. h. Memperoleh nasehat, saran dan masukan serta pertimbangan dari petugas bank mengenai pengelolaan dan yang dimilikinya. i. Dana yang disimpan terjamin keamannya. j. Biaya administrasi yang ringan. k. Persyaratan saldo minimal dan setoran awal rendah. l. Lokasi kantor cabang dekat dengan rumah tinggal, kantor atau mudah dijangkau. Dari uraian mengenai kebutuhan utama nasabah dalam pemilihan suatu bank terlihat bahwa salah satunya adalah adanya kebutuhan akan features tabungan yang menarik. Features tabungan yang dimaksud adalah hadiah atau undian, tingkat suku bunga yang menarik, setoran saldo awal dan saldo minimal yang rendah serta biaya-biaya administrasi yang rendah. Berkenaan dengan adanya kebutuhan nasabah akan tingkat suku bunga yang menarik, pada bulan Desember 2003 Majelis Ulama Indonesia sebagai badan tertinggi yang memayungi seluruh organisasi ke Islaman di Indonesia sepakat untuk menerbitkan fatwa mengenai ribanya bunga bank yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan konvensional. 3

Hasil kesepakatan (Fatwa) MUI tersebut menimbulkan kontroversi disana sini. Hingga hari ini belum ada penjelasan secara detail tentang fatwa mengenai bunga bank tersebut. MUI sendiri tidak mencabut serta tidak pula mewajibkannya, sejauh yang dapat diketahui, masyarakat baru memperoleh informasi mengenai fatwa tersebut dari pihak ketiga, dalam hal ini media cetak, radio dan televisi, serta mereka yang ikut dalam sidang pleno kesepakatan (ijmak) ulama se- Indonesia. Oleh sebab itu akan sangat dihargai apabila MUI mengadakan pertemuan dengan semua pihak yang terkait untuk menjelaskan fatwa tersebut secara lebih terperinci dan menjelaskan kepada masyarakat dengan lebih transparan. Dengan belum adanya penjelasan resmi dari MUI tersebut maka timbul berbagai pandangan atas penyebab terbitnya fatwa tersebut. Terdapat dua perbedaan pandangan yang dominan atas penyebabnya yaitu : a. Pertama, MUI berada pada posisi yang dilematis sebagai sebuah lembaga keagamaan. Sebelumnya MUI mengijinkan nasabah muslim untuk menyimpan uangnya di perbankan konvensional karena belum meratanya penyebaran lembaga perbankan atau keuangan yang berdasarkan syariah (yang disebut keadaan dlarurat). Namun kini situasi sudah tidak dlarurat lagi karena perkembangan perbankan syariah di Indonesia sangat menggembirakan. b. Kedua, fatwa tersebut dapat bertujuan untuk mendorong kegiatan ekonomi nasional melalui penyaluran dana masyarakat kesektor- 4

sektor yang produktif dan halal (dengan jalan syariah). Tujuan ini ada kaitannya dengan jatuhnya bank bank konvensional karena pengelolaannya dianggap tidak berdasarkan moral yang sehat. Dengan penerbitan fatwa tersebut, telah memicu akselerasi perkembangan perbankan syariah di Indonesia sehingga dalam beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan pemasukan dana pihak ketiga yang cukup sifnifikan, hal ini dapat terlihat bahwa pada bulan November 2003 sampai dengan bulan Januari 2004, jumlah dana pihak ketiga meningkat rata-rata 13%, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya terjadi peningkatan rata-rata 8% seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1. Perbandingan pemasukan dana pihak ketiga pada perbankan syariah di Indonesia sebelum dan sesudah diterbitkannya fatwa MUI mengenai bunga bank. Sebelum fatwa MUI Sesudah fatwa MUI Sept 02 Nov 02 Des 02 Jan 03 Sept 03 Nov 03 Des 03 Jan 04 2,500,129 2.955.753 2.917.726 3.112.609 4.646.188 5.160.956 5.724.909 6.622.969 Growth 18% -1% 7% 11% 11% 16% Growth Rata-rata 8% 13% Sumber : Bank ABC Yang perlu diperhatikan ialah, benarkah akan ada pergeseran dana dari bank konvensional ke bank-bank berdasarkan syariah karena adanya fatwa MUI tersebut? Benarkah dengan adanya perubahan status bunga bank (dari halal menjadi haram) akan membuat nasabah terutama nasabah muslim akan merubah pendiriannya? Disamping itu, yang paling penting adalah bahwa aliran dana yang terjadi juga akan sangat ditentukan dengan motif dan niat dari si nasabah itu sendiri dalam menyimpan dana yang dimilikinya dibank, disamping juga 5

pemahaman yang bersangkutan (nasabah) atas hukum-hukum Islam serta hukum perbankan syariah itu sendiri. Hal lainnya yang menjadi latar belakang dari penelitian ini adalah selain adanya fatwa MUI mengenai status bunga bank tersebut, secara khusus Bank ABC juga memerlukan perbaikan yang menyeluruh dalam sistem managemennya, karena dalam keadaan dunia perbankan nasional yang fragile akibat krisis multi dimensi yang terjadi pada tahun tahun terakhir, pada bulan November 2003 terkuak pula skandal Letter of Credit fiktif yang mengakibatkan Bank ABC berpotensi menderita kerugian Rp. 1,7 triliun. Peristiwa tersebut menimbulkan serangkaian perubahan kebijakan yang cukup mendasar baik dalam bidang managemen dengan adanya perubahan besar besaran dalam penggantian jajaran pimpinan Bank ABC sampai dengan adanya perubahan strategi operasional untuk mengantisipasi faktor internal dan faktor eksternal yang timbul agar Bank ABC dapat tetap berdiri tegak dan dapat bersaing secara sehat dengan bank lainnya. Untuk menghadapi faktor-faktor eksternal dalam mengantisipasi perubahan faktor-faktor eksternal yang ada, Bank ABC mengupayakan serangkaian penyempurnaan kebijakan dalam menghadapinya. Dalam gambar 1 dibawah ini dapat terlihat serangkaian faktor-faktor eksternal yang harus segera diantisipasi agar Bank ABC dapat tetap eksis bersaing dengan perbankan lainnya. 6

FAK. EKSTERNAL ANTISIPASI Pengawasan oleh Masyarakat Pembentukan Satuan Fraud dan Risiko Operasional Trend Teknologi Canggih Fatwa MUI Bunga Bank Haram Tuntutan Kualitas Pelayanan Pengembangan Teknologi baru ABC Icon Revitalisasi SBU Syariah Pembentukan Divisi Jaringan dan Layanan Bank ABC baru Persaingan antar Bank tinggi Redefinisi Business Strategy Sumber : Divisi Perencanaan Bank ABC Gambar 1. Antisipasi Bank ABC terhadap faktor Eksternal (sumber : Bank ABC) Pada Gambar 1 dapat terlihat bahwa salah satu faktor eksternal yang ditengarai harus segera diantisipasi adalah adanya fatwa MUI mengenai bunga bank. Antisipasi dari hal tersebut adalah dengan mengadakan revitalisasi mesin salah satu sentral Bisnis Unit yang ada di Bank ABC yaitu SBU Syariah Financial and banking, yang merupakan difersifikasi kegiatan perbankan Bank ABC yang berlandaskan syariah. Kegiatan utama yang dilaksanakan oleh Bank ABC saat ini untuk merevitalisasi perbankan syariah yang dimilikinya adalah dengan memperkuat jaringan operasional dengan penambahan outlet syariah berupa kantor cabang dan kantor cabang pembantu serta 7

menyempurnakan sistim dual banking pada kegiatan operasional perbankannya. Dengan adanya Fatwa MUI mengenai bunga bank yang mengubah status bunga bank dari halal karena keadaannya masih dhalurat, menjadi haram, memaksa nasabah perbankan, terutama nasabah muslim untuk berpikir kembali mengenai tujuan mereka untuk menyimpan dananya pada perbankan konvensional. Dengan adanya pengetahuan baru mengenai status bunga bank tersebut, membuat adanya perubahan persepsi dan sikap dari nasabah dalam menghadapinya, apakah nasabah tersebut akan tetap menyimpan dananya pada perbankan konvensional atau akan memindahkan dananya ke perbankan syariah. Dari tabel 1 diatas dapat terlihat bahwa dampak dari fatwa MUI tersebut adalah melonjaknya secara cukup signifikan dana pihak ketiga yang masuk ke dalam perbankan syariah beberapa bulan terakhir, bagaimana dengan perbankan konvensional?, apakah fatwa MUI tersebut juga menimbulkan dampak pada kegiatan operasionalnya?. Dalam penelitian ini akan dilihat dampak dari Fatwa MUI tersebut pada Bank ABC konvensional yaitu pada Bank ABC Cabang Tebet. Kantor Cabang Bank ABC Tebet merupakan salah satu cabang yang memiliki jumlah nasabah cukup besar. Cabang tersebut merupakan cabang kelas IA yang memiliki kegiatan operasional perbankan yang cukup lengkap. Dari kegiatan operasional beberapa bulan terakhir, terlihat adanya penurunan jumlah nasabah, tabungan dan rekening yang ada, terutama pada populasi nasabah muslimnya. Sampai dengan Bulan Februari 2004 jumlah 8

nasabah muslim pada Bank ABC cabang Tebet cenderung mengalami penurunan rata-rata 0,1 persen setiap bulannya. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 2. Jumlah Nasabah Muslim pada Bank ABC Cabang Tebet dalam 3 bulan terakhir. No Bulan Jumlah Nasabah Muslim Tabungan Deposito Giro 1. Desember 2003 58.538 6.927 1.634 2. Januari 2004 58.474 6.862 1.641 3. Februari 2004 58.250 6.793 1.640 Sumber : Bank ABC Kemudian penurunan lain terjadi pada jumlah dana nasabah muslim baik deposito giro dan tabungan sebesar 2 sampai 5 persen. Penurunan jumlah dana tersebut sangat siginifikan dalam bisnis perbankan, dimana jumlah dana yang dikelola akan menjadi acuan dari perkembangan dan kemajuan cabang tersebut. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini : Tabel 3. Jumlah dana nasabah keseluruhan Bank ABC Konvensional Cabang Tebet No Bulan Jumlah Dana Nasabah Keseluruhan Tabungan Deposito Giro 1. Des 2003 844.455.483.814 1.471.093.233.819 577.431.647.635 2. Jan 2004 802.079.282.885 1.484.428.116.480 664.372.927.725 3. Feb 2004 773.994.948.556 1.491.750.326.651 501.047.873.554 Sumber : Bank ABC Hal lainnya yang menarik adalah dapat terlihat bahwa jumlah account yang dimiliki oleh nasabah muslim juga terlihat menurun dalam beberapa bulan terakhir, walaupun jumlahnya tidak terlalu signifikan seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini : 9

Tabel 4. Jumlah Account Nasabah Muslim pada Bank ABC Cabang Tebet dalam 3 bulan terakhir. No Bulan Jumlah Nasabah Muslim Tabungan Deposito Giro 1. Desember 2003 59.169 9.261 1.158 2. Januari 2004 59.120 9.151 1.158 3. Februari 2004 58.907 9.044 1.154 Sumber : Bank ABC Dari tabel-tabel diatas dapat terlihat bahwa jumlah nasabah muslim dari Bank ABC Cabang Tebet cenderung menurun sejak bulan Desember 2003, hal tersebut juga terlihat pada jumlah account yang mereka miliki walaupun dapat dilihat pula bahwa untuk sementara jumlah dana deposito naik pada bulan Januari 2004 dan menurun kembali pada bulan Februari 2004. Dari penurunan prosentasi kegiatan operasional yang terjadi, penurunan yang paling besar adalah pada jumlah dana yang disimpan, baik berupa tabungan ataupun giro. Penurunan jumlah dana diatas perlu diwaspadai apakah hal tersebut terjadi karena Fatwa MUI ataukah hal-hal lain yang belum diketahui. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasikan bebetapa masalah sebagai berikut : a. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilaksanakan oleh Bank ABC, salah satu yang menjadi pertimbangan oleh nasabah, walaupun bukan menjadi pertimbangan utama, adalah kebutuhan akan adanya features produk berupa menariknya tingkat suku bunga perbankan. 10

b. Dengan adanya Fatwa MUI mengenai staus bunga bank dari halal karena masih dalam keadaan dhalurat menjadi haram memaksa nasabah, terutama nasabah muslim untuk berpikir kembali dalam menyimpan dananya di perbankan konvensional. c. Setelah dikeluarkannya Fatwa MUI tersebut dalam beberapa bulan terakhir terjadi pergeresan aliran dana dari nasabah muslim dari perbankan konvensional ke perbankan syariah. d. Terjadinya penurunan baik dalam jumlah saldo, jumlah nasabah dan jumlah rekening untuk produk tabungan pada Bank ABC Cabang Tebet setelah dikeluarkannya fatwa MUI. e. Sebagai antisipasinya, Bank ABC Cabang Tebet harus segera membuat kebijakan untuk menanggulangi penurunan yang terjadi dalam operasional perbankannya. 1.3. Pembatasan Masalah Dalam riset ini, penelitian dibatasi pada hanya masalah perilaku dari nasabah muslim yang selama ini menjadi nasabah yang menyimpan dana dalam bentuk tabungan (saving) pada Bank ABC Cabang Tebet terhadap fatwa MUI mengenai bunga bank, apakah pada akhirnya, dengan adanya fatwa tersebut, nasabah berniat akan tetap menyimpan dananya di Bank ABC Cabang Tebet, ataupun akan memindahkan dananya kepada bank berlandaskan syariah, baik itu Bank ABC syariah ataupun bank syariah lainnya. 11

1.4. Rumusan Masalah Permasalahan yang muncul dengan diterbitkannya fatwa MUI mengenai bunga bank tersebut adalah timbulnya perubahan pada pola berpikir masyarakat, serta pengetahuan baru bagi masyarakat muslim mengenai status penyimpanan investasi dari dana yang mereka miliki. Disamping hal diatas, ada hal lainnya yang juga perlu menjadi dasar pemikiran nasabah, terutama dari fasilitas serta jenis jasa perbankan yang didapat, baik dari bank konvensional maupun dari bank berlandaskan syariah yang harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan dari si nasabah itu sendiri. Berdasarkan hal diatas maka permasalahan yang ingin penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah : a. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pertimbangan nasabah muslim pada Bank ABC Cabang Tebet ketika akan menyimpan dananya? b. Bagaimana persepsi, sikap dan perilaku dari nasabah muslim di Bank ABC Tebet paska Fatwa MUI mengenai bunga bank? c. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi nasabah muslim pada Bank ABC Tebet untuk tetap menyimpan dananya pada Bank ABC Cabang Tebet atau memindahkannya ke perbankan syariah. d. Bagaimana Bank ABC Cabang Tebet menyikapi perilaku nasabah muslim paska Fatwa MUI tersebut. 12

1.5. Tujuan Penelitian Adapun kegiatan penelitian mengenai Fatwa MUI tentang bunga bank ini bertujuan untuk : a. Menganalisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan nasabah muslim Bank ABC Cabang Tebet ketika akan menyimpan dana tabungannya. b. Untuk mengetahui persepsi, sikap dan perilaku nasabah muslim Bank ABC Cabang Tebet paska dikeluarkannya Fatwa MUI. c. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah muslim Bank ABC Cabang Tebet untuk tetap menyimpan dananya di Cabang tersebut atau akan memindahkan dananya ke perbankan syariah. d. Memberikan alternatif rekomendasi bagi manajemen Bank ABC Cabang Tebet dalam mengantisipasi perilaku nasabah muslim paska Fatwa MUI mengenai bunga bank. 13

UNTUK SELENGKAPNYA TERSEDIA DI PERPUSTAKAAN MB IPB 14