BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kecenderungan Penggunaan Metode Pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. Seseorang guru layak disebut guru jika ia mampu mentransfer ilmu kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Manusia yang berkualitas memiliki

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat- Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Profesional seorang guru adalah salah satu faktor yang dapat menentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. Metode adalah merupakan cara mengerjakan sesuatu. pelajaran yang disajikan, mudah diterima dan dipahami.

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar matematika. Kesulitan siswa tersebut antara lain: kesulitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hayati Dwiguna, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Interaksi Edukatif. Kelompok 8 Labiba Zahra K Novita Ening B K Rini Kurniasih K

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini merupakan hasil pemekaran ketiga (2007) Kabupaten Gorontalo. Letak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses yang memegang peranan penting dalam

pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hal yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan

2016 PENERAPAN PENDEKATAN CONFERENCING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERDISKUSI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang sering terjadi dalam dunia pendidikan meliputi

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran membutuhkan strategi yang tepat. Kesalahan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA SMP NEGERI 5 WATES

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari IPA tidak terbatas pada pemahaman konsep-konsep IPA, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ilmu yang mempelajari benda-benda beserta fenomena dan

PENERAPAN METODE CERAMAH, DEMONSTRASI, DAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SDN KOTA BARAT. Djotin Mokoginta Dosen Universitas Negeri Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran IPA mengutamakan pendekatan proses dengan langkah-langkah. akurat tentang lingkungannya. Sumiharto (2007: 7).

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK CUACA DI SEKITAR KITA

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam meniti karir misalnya, dapat juga ditentukan oleh terampil

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Menggunakan Metode Problem Solving

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pembelajaran di mana peserta didik (siswa)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian di SMP Nurul Iman Palembang

I. PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang telah berusaha

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses. pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

YUNITA DAMAR Mahasiswa Jurusan PG - PAUD Dra. Dajani Suleman, M. Hum, Nunung Suryana Jamin, SE, M.Si ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses yang penting dalam

I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S 1 Pendidikan Matematika. Oleh : DARI SUPRAPTI A

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam. Sahara, 2009: 1), untuk mewujudkan hal itu, maka sekolah sebagai komponen

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. depannya pada hal-hal yang baik. Menurut Sagala (2013 : 3) Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 4, Nomor 1, Januari 2014 ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Materi pokok kalor diajarkan dengan model pembelajaran Novick dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan di negara ini. Perkembangan ilmu pengetahuan

SILABUS. CM.PRD Page 1

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman pada kegiatan proses pembelajaran IPA. khususnya pada pelajaran Fisika di kelas VIII disalah satu

Sosiodrama pada Pembelajaran IPS sebagai Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar pada dasarnya adalah proses untuk memperoleh pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar karakter materi fisika merupakan konsep-konsep abstrak atau

(PTK pada Siswa Kelas VIIIG SMP Negeri 2 Gatak Tahun Ajaran 2009/2010)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Kecenderungan Penggunaan Metode Pembelajaran Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggambarkan tentang bagaimana kecenderungan dan faktor guru dalam menggunakan metode pembelajaran khususnya pada mata pelajaran fisika. Yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu guru fisika yang berada pada setiap sekolah menengah pertama (SMP) se-kabupaten Gorut yang terdistribusi secara proposional di SMP Negeri 1 Tolinggula, SMP Negeri 1 Sumalata, SMP Negeri 1 Anggrek, SMP Negeri 2 Kwandang, SMP Negeri 1 Gentuma Raya, dan SMP Negeri 1 Atinggola. Untuk mengetahui gambaran kecenderungan guru dalam menggunakan metode pembelajaran, maka pada proses pengambilan data instrumen yang digunakan yaitu dalam bentuk observasi yakni observasi RPP 1 semester dan observasi 1 RPP yang digunakan pada saat pembelajara. Untuk dukumg data yang diperoleh dari hasil observasi, maka digunakan instrumen wawancara.

29 Adapun hasil penelitian dalam bentuk observasi adalah sebagai berikut: Tabel 1Hasil observasi RPP (SMP N. 1 Tolinggula) 1. Nama Sekolah SMP N. 1Tolinggula Nama Guru Materi Metode Pembelajara n Agus Wumu S.Pd Cahaya Ceramah Terlaksan a Ya TDK Tabel di atas menggambarkan bahwa dalam pembelajaran fisika di SMP Negeri 1 Tolinggula, guru cenderung menggunakan metode ceramah. Ini terlihat pada saat guru membawakan materi cahaya pada pertemuan. Tabel 2 Hasil observasi RPP (SMP N. 1 Sumalata) Nama Sekolah Nama Guru Materi Metode pembelajara n Terlaksana Ya TD K 1. SMP N. 1 Sumalata Nurul Aimanah S.Pd Cahaya Pemberian Tugas Tabel selanjutnya menggambarkan hal yang berbeda dari tabel sebelumnya yakni sekolah SMP Negeri 1 Sumalata lebih cenderung pada metode pemberian tugas karena metode ini dianggap baik dalam hal meningkatkan hasil belajar siswa. Karena semakin seringdiberikan tugas, maka siswa akan terbiasa mengerjakan tugas-tugas maupun soal-soal ujian.

30 Tabel 3 hasil observasi RPP (SMP N 1 Anggrek) Nama Sekolah Nama Guru Materi Metode Pembelajara n Terlaksana Ya TD K 1. SMP N. 1 Anggrek Hilda Pakaya S.Pd Cahaya Demostrasi Berbeda dengan dua tabel sebelumnya, yakni tabel 3 hasil observasi di SMP Negeri 1 Anggrek menunjukkan bahwa pada materi cahaya yang dibelajarkan, guru menggunakan metode demosntrasi dalam pembelajaran. Tabel 4 hasil observasi RPP (SMP N 2 Kwandang) Nama Sekolah Nama Guru Materi Metode pembelajara n Terlaksana TD Ya K 1. SMP N. 2 kwandang Sahara Sarah Zees S.Pd Cahaya Eksperimen Terlihat dari hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa ada beberapa metode yang cenderung digunakan guru dalam pembelajaran fisika khususnya pada materi cahaya. Ini terlihat pada tabel hasil observasi diberbagai sekolah menegah pertama di kabupaten Gorontalo utara. Di SMP Negeri 1 Anggrek sendiri metode yang digunakan dalam pembelajaran pada materi cahaya yakni metode Eksperimen.

31 Tabel 5 hasil observasi RPP (SMP N 1 Gentuma Raya) 1. Nama Sekolah SMP N 1 Gentuma Raya Nama Guru Materi Metode pembelajara n Hasrina S.Pd Cahaya Ceramah Terlaksana TD Ya K Di SMP Negeri 1 Gentuma Raya sama halnya di SMP Negeri 1 Tolinggula dan SMP Negeri 1 Atinggola yakni menggunakan metode ceramah pada materi cahaya. Menurut keterangan dari bebrapa guru ini, metode ceramah baik digunakan pada materi cahaya dilihat dari beberapa faktor. Tabel 6 hasil observasi RPP (SMP N 1 Atinggola) Metode Nama Nama Guru Materi pembelajara Sekolah n Terlaksana TD Ya K 1. SMP N. 1 Atinggola Nirma waty Abdjul S.Pd Cahaya Ceramah Berdasarkan tabel observasi yang terlihat di atas maka dapat terlihat bagaimana kecenderungan guru dalam menggunkan metode dalam pembelajaran fisika khususnya pada materi cahaya. Namun dengan melihat tabel di atas belum sepenuhnya terlihat kecenderungna guru dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga untuk dapat melihatlebih jelas mengenai kecenderungannya, maka peneliti smenyajikan data hasil penelitian dalam bentuk diagram sebagai berikut:

32 18.0% 16.0% 14.0% 12.0% 10.0% 8.0% 6.0% 4.0% 2.0% 0.0% PRESENTASE KECENDERUNGAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN ceramah demonstrasi eksperimen pemberian tugas smp 1 tolinggula smp 1 gentuma raya smp 1 atinggola smp 1 sumalata smp 1 anggrek smp 2 kwandang Gambar 1 Presentase Kecenderungan Penggunaan Metode Pembelajaran Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa metode yang digunakan oleh guru fisika yang ada di kabupaten Gorontalo Utara lebih cenderung pada metode ceramah, ini terlihat dari banyaknya guru yang menggunakan metode ceramah. 4.1.2 Faktor Pemilihan Metode Pembelajaran Melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti bahwa kecenderungan guru fisika dalam menggunakan metode-metode pembelajaran tidak terlepas dari beberapa faktor yang menyebabkan guru tersebut memilih metode yang akan diterpkan pada proses belajar mengajar di kelas. Faktor yang mengharuskan seorang guru memilih metode ini yaitu karena di tinjau dari pihak sekolah alat-alat peraga belum tersedia/belum lengkap sehingga alternatif yang dugunakan seorang guru untuk menutupi kekurangan tersebut adalah dengan memilih metode yang tidak menggunakan alat peraga yaitu metode ceramah. Selain keterbatasan alat, pemilihan metode juga disesuaikan dengan

33 materi pelajaran; Kemudian pemilihan metode disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa karena di berbagai daerah pengetahuan siswa berbeda-beda; dan terakhir pemilihan metode disesuaikan dengan jumlah siswa dalam kelas karena jumlah siswa juga berpengaruh. 4.2 Pembahasan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap dan memberikan gambaran secara kualitatif tentang kecenderungan dan faktor-faktor penggunaan metode pembelajaran oleh guru fisika di SMP. Dilihat dari mata pelajaran fisika itu sendiri metode yang cocok digunakan dalam pembelajaran yaitu metode yang mampu membawa siswa langsung berinteraksi dengan lingkungan hidup seharihari. Mengingat fisika adalah mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman bukan hayalan sehingga pada pembelajaran guru harus mampu memilih metode yang sesuai dengan karakter materi itu sendiri. 4.2.1. Metode Dalam Pembelajaran Fisika Metode adalah cara untuk melakukan atau menyajikan materi pelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan dalam suatu pembelajaran. Dalam pembelajaran fisika ada beberepa metode yang cenderung digunakan oleh guru di dalam kelas yang turut menentukan sukses atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan. Adapun metode-metode yang cocok digunakan dalam pembelajaran fisika yaitu

34 1. Metode Eksperimen Dilihat dari pengertiannya, Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik, baik perorangan maupun kelompok agar dapat menemukan fakta, menggumpulkan data serta dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari secara nyata, Asmani (2012:160) Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan sendiri dan manarik kesimpulan tentang suatu objek, atau keadaan, Sagala (2012:220) 2. Metode Demonstrasi. Metode demonstrasi merupakn metode yang paling sederhana dibanding dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi pelajaran misalnya pelajaran fisika. Metode ini adalah yang paling pertama digunakan oleh manusia yaitu tatkala manusia purba menambah kayu untuk memperbesar nyala api unggun, sementara anak-anaknya memperhatikan dan menirunya. Metode demonstrasi ini dianggap lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakn suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, bahwa yang dimaksud metode demonstrasi dalam belajar dan mengajar ialah metode yang digunakan oleh seorang guru untuk mempertunjukkan gerakan-gerakan suatu proses dengan prosedur yang benar

35 disertai dengan keterangan-keterangan kepada seluruh siswa. Dalam metode demonstrasi murid mengamati dengan teliti dan seksama serta dengan penuh perhatian dan partisipasi. Tujuan pengajaran menggunakan metode demonstrasi adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaiannya, dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran kelas, Sagala (2012:210) Beberapa metode yang disebutkan di atas merupakan metode pembelajaran yang baik digunakan dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran fisika. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan bahwa pada proses pembelajaran ada beberapa metode yang cenderung digunakan dan adapula metode yang jarang atau bahkan tidak digunakan. Adapun metode-metode yang cenderung digunakan dalam pembelajaran yakni metode ceramah, metode demonstrasi, metode eksperimen, metode diskusi, metode Tanya jawab, metode pemberian tugas dan metode kerja kelompok namun dilihat dari data yang diperoleh di lapangan, metode kerja kelompok jarang digunakan karena guru cenderung mengganti metode kerja kelompok dengan metode diskusi. Metode-metode yang jarang atau bahkan tidak digunakan dalam pembelajaran fisika adalah Metode Sosiodrama, metode karyawisata, metode latihan,dan metode kerja kelompok. Metode sosiodrama jarang digunakan dalam pembelajaran fisika karena dilihat dari pengertian metode sosiodrama sendiri yakni cara menyajikan bahan pelajaran yang dalam pelaksanaannya peserta didik mendapat tugas dari guru

36 dengan mempertunjukkan dan mempertontonkan atau mendramatisasikan cara tingkah laku dalam hubungan sosial yang mengandung problem, agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari suatu situasi sosial tersebut. Jadi metode sosiodrama dikhususkan pada mata pelajaran social masyarakat. Demikian juga dengan metode karyawisata. Dilihat dari pengertiannya karyawisata merupakan suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari. Metode latihan jarang digunakan pada pembelajaran fisika karena metode latihan yang digunakan guru untuk mengajar dalam upaya menanamkan berbagai kebiasaan atau keterampilan tertentu kepada para siswa 1.1.2 Kecenderungan Penggunaan Metode Alasan seorang guru cenderungan penggunaan metode ceramah, metode demostrasi, metode eksperimen, dan metose pemberian tugas dapat terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7 Kecenderungan Penggunaan Metode Pembelajaran Nama-nama Metode Ceramah Menggunakan Kecenderungan Metode lebih mudah diserap oleh anak didik. Namun pemilihan metode pembelajaran disesuiakan dengan materi yang akan dibahas. Jika materi yang lebih menekankan pada praktek maka metode Tidak Menggunakan

37 Nama-nama Metode pembelajaran yang Menggunakan digunakan seperti demonstrasi atau eksperimen. Kecenderungan Tidak Menggunakan Demonstrasi Dengan menggunakan demonstrasi siswa biasanya lebih mudah mengingat apa yang dilakukan. Selain itu ditinjau dari pihat sekolah khususnya keberadaan alat-alat yang belum terlalu lengkap sehingga lebih banyak menggunakan metode demonstrasi Eksperimen Dengan menggunakan metode eksperimen siswa kebanyakan aktif. Pemberian Tugas Sosiodrama Alasan menggunakan metode pemberian tugas karena dengan metode ini siswa bisa terbiasa menyelesaikan tugas maupun soal-soal yang diberikan oleh guru. Metode sosiodrama jarang digunakan dalam pembelajaran fisika karena

38 Nama-nama Metode Karyawisata Menggunakan Kecenderungan Tidak Menggunakan sosiodrama hanya mengajarkan siswa untuk memecahkan permasalahan sosial Metode karyawisata ini lebih cocok digunakan pada mata pelajaran biologi karena cara penyajiannya dengan membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat kecenderungan dan faktor penggunaan metode pembelajaran guru fisika di sekolah menengah pertama (SMP). Kecenderungan yang dimaksud adalah pada pembelajaran guru sering menggunakan metode ceramah seperti terlihat pada tabel di atas namun metode ceramah yang digunakan ini tidak monoton dilakukan dalam pembelajaran dari awal hingga berakhirnya pembelajaran itu tetapi metode ceramah ini banyak di kolaborasikan dengan beberapa metode lain. Dari data yang terlihat pada diagram di atas ada beberapa orang guru dari beberapa sekolah yang cenderung menggunakan metode ceramah. Diantaranya adalah SMP N.1 Tolinggula, SMP N. 1 Gentuma Raya, SMP N.1 Atinggola. Namun metode ceramah ini sering dikolaborasikan dengan berbagai metode lain yang mendukung seperti metode demonstrasi, eksperimen, pemberian tugas, diskusi dan Tanya jawab.

39 Keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara pada guru fisika, dijelaskan bahwa metode-metode yang kolaborasikan dengan metode ceramah ini membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Misalnya, kolaborasi antara metode ceramah dan metode pemberian tugas. Metode-metode di atas dipilih berdasarkan beberapa faktor,yaitu: Faktor pertama yang mengharuskan seorang guru memilih metode ini yaitu karena di tinjau dari pihak sekolah alat-alat peraga belum tersedia/belum lengkap; Pemilihan metode disesuaikan dengan materi pelajaran; Pemilihan metode disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa karena di berbagai daerah pengetahuan siswa berbeda-beda; Faktor yang terakhir jumlah siswa dalam kelas. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan alasan seorang guru memilih metode ini yakni karena dengan metode pemberian tugas siswa lebih terbiasa menyelesaikan soal dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Semakin banyak pemberian tugas, semakin mudah siswa mengerjakan soal maupun tuga. Namun pada pemilihan metode ini sering kali seorang guru menemui kesulitan seperti siswa tidak bisa mengerjakan soal atau tugas yang diberikan karena pemahaman akan konsep matetmatika dasar masih sangat minim sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa itu sendiri. Demikian juga dengan kolaborasi antara metode ceramah dan metode demonstrasi. Diungkapkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran fisika penting adanya karena mata pelajaran fisika bukan sekedar menghayal tetapi membutuhkan praktek sehingga siswa lebih mudah mengingat apa yang mereka lakukan pada saat pembelajaran. Penggunaan metode demostrasi dalam

40 pembelajaran fisika sangat membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan metode demonstrasi, pembelajaran di dalam kelas terlihat hidup karena sebagian siswa aktif. Metode demostrasi juga sering dikolaborasikan dengan metode Tanya jawab. Tanya jawab dan diskusi kelompok digunakan untuk membangkitkan keaktifan siswa dan bisa bekerja sama memecahkan suatu masalah secara bersama pada proses pembelajaran. Adapun kolaborasi antara metode ceramah dan metode eksperimen memiliki peran aktif dalam meningkatkan hasil belajar siswa karena dengan metode eksperimen siswa kebanyakan aktif. Dari pembahasan di atas maka dapat dilihat metode-metode apa saja yang cenderung digunakan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi guru dalam memilih metode pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika.