BAB I PENDAHULUAN. kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

BAB I PENDAHULUAN. berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka

BAB I PENDAHULUAN. ketidak tahuan, ketidak mampuan,ketidak berdayaan, ketidak benaran, ketidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

BAB I PENDAHULUAN. mengajar itulah yang disebut dengan pembelajaran. Ada dua hal tentang belajar;

PENGARUH PENGGUNAAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah lahir hingga wafat sampai diteruskan oleh para sahabatsahabatnya.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm tentang Guru dan Dosen, UU Guru dan Dosen, (Bandung : Nuansa Indah, 2006), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkan berfungsi untuk memenuhi dalam kehidupan, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. belajar. Belajar adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Belajar, 2009), hlm Rosdakarya, 2011), hlm

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang mempunyai perbedaan berbagai macam adat istiadat, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Umar Tirtaharja dan La Sula, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. Media Group, 2008), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa

BAB II KOMPETENSI PROFESIONAL DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. adanya standar kompetensi. Berdasarkan Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008),hlm Ismail SM.M.Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: RaSAIL, 2009), hlm. 36.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2005), hlm. 2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkankurangnya minat untuk mempelajari mata pelajaran sejarah. kebudayaan Islam,dan rendahnya prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga atau individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. kurang menyenangkan, duduk berjam-jam mendengarkan guru menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu mata pelajaran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA METODE PEMBELAJARAN. SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTs NURUL HUDA BANYUPUTIH BATANG

BAB 1 PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. pada rumpun ilmu dimana obyeknya merupakan benda-benda alam dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berbekal kemampuan Hard Skill saja akan tetapi Soft Skill

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. bahan ajar, media yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. didik di perlukan proses belajar-mengajar. Belajar merupakan tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah PTK. Idealnya sistem pendidikan yang baik dan berkualitas apabila input

BAB I PENDAHULUAN. dan melaksanakan pendidikan. Anak-anak menerima pendidikan dari

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan penerus. Pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

Departemen Agama Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008, hlm.5.

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi merupakan salah satu kegiatan berbahasa tulis yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Biologi. Diajukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. maka hasil yang dicapai akan rendah. Bentuk keterlibatan siswa itu ialah adanya perhatian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI PADA PELAJARAN MENGHAFAL AL QUR AN MELALUI STRATEGI PEER LESSON PADA SISWA KELAS IA SDIT NURUL ISTIQLAL 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil akhir pembelajaran yang merupakan tolak ukur dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami. telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan cerita atau jalan untuk mengembangkan dan mengarahkan dirinya menjadi sosok manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan sempurna. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam kehidupannya, sehingga semakin maju suatu masyarakat maka akan semakin penting pula adanya pendidikan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. 1 Sejarah Kebudayaan Islam adalah mata pelajaran yang membahas tentang peristiwa-peristiwa sejarah dan bentuk kebudayaan islam. Dari sejarah kita dapat mengambil manfaat tentang dampak dari suatu aktifitas sejarah sebagai pijakan untuk melangkah ke masa depan. Zuhairini, dkk., berpendapat: Sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-Qur'an) mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan, yang langsung atau tidak langsung mengandung makna yang besar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan utama, khususnya bagi umat Islam. Maka tarih dan ilmu tarih (sejarah) 1 Fuad Hasan, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), H.2 1

2 dalam Islam menduduki arti penting dan mempunyai kegunaan dalam kajian tentang Islam. 2 Sejarah memang begitu penting bagi kehidupan manusia, bahkan di dalam Al-Qur'an sendiri terdapat banyak kisah para rasul dan tokoh pada masa lampau yang mengandung pelajaran sebagai pertimbangan untuk dilaksanakan atau sebaliknya kita hindari. 5 Tetapi pada kenyataannya, pembelajaran sejarah kebudayaan Islam cenderung membosankan, karena banyak faktor-faktor sejarah yang harus dihafalkan. Dan dalam hal ini akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Esensi pendidikan agama Islam terletak pada kemampuannya untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan dapat tampil sebagai kholifatullah fil ardh. Essensi ini menjadi acuan terhadap metode pembelajaran untuk mencapai tujuan yang maksimal, selama ini metodologi pembelajaran yang diterapkan masih mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah dan menghafal. Cara-cara seperti itu diakui dapat membuat siswa tampak bosan, jenuh dan kurang bersemangat dalam belajar agama. Jika psikologi siswa kurang tertarik dengan metode yang diterapkan oleh guru, maka dengan sendirinya siswa akan memberikan umpan balik (feed back) psikologi yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran inilah yang disebut sebagai pedagogy hitam. Indikasinya adalah timbul rasa tidak simpati siswa terhadap guru agama, tidak tertarik dengan materi-materi agama dan lama- 2 Zuhairini, Dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), Cet. 1, Hlm. 5.

3 kelamaan timbul sikap acuh tak acuh terhadap agamanya sendiri, kalau kondisinya sudah seperti itu, sangat sulit mengharapkan siswa sadar dan mau mengamalkan ajaran-ajaran agama. Oleh karena itu jika secara umum pendidikan di Indonesia memerlukan berbagai inovasi dan kreatifitas agar tetap berfungsi optimal di tengah arus perubahan, maka pendidikan agama juga membutuhkan berbagai upaya inovasi agar eksistensinya tetap bermakna bagi kehidupan siswa sebagai seorang pribadi, anggota masyarakat, dan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, inovasi dan kreativitas, terutama dalam penerapan metode pembelajaran agama Islam harus tetap bisa menjaga dan tidak keluar dari koridor nilai-nilai agama Islam, untuk mencapai harapan-harapan tersebut, sikap para inklusif para pemikir, pendidik agama, dan praktisi pendidikan sangatlah perlu. Keterbukaan untuk bisa menerima segala apa yang dianggap baik dan terbaik untuk sebuah masa depan adalah sebuah keniscayaan, tentunya keterbukaan yang di maksud bukan keterbukaan buta tanpa selektivitas 3. Mental inklusif, inovatif, dan kreatif dalam memilih dan memilah metode pembelajaran ini sejalan dengan semangat reformasi pendidikan yang bergulir. Semangat reformasi menghendaki adanya perubahan mendasar dalam sistem pembelajaran. Di antaranya adalah bagaimana pembelajaran itu menguntungkan semua pihak, baik sekolah, guru, dan terutama peserta didik. Group, 2010 3 Trianto, M. Pd. Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta : Kencana Prenada Media

4 Berbagai macam permasalahan diatas mengakibatkan menurunnya prestasi belajar siswa salah satunya terjadi pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus-menerus untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. Karena dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar dikelas maka mutu pendidikan dapat ditingkatkan dengan meningkatnya prestasi belajar peserta didik. Salah satu strategi pembelajaran aktif bagi siswa yang dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang baik tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung dan dapat melibatkan siswa secara aktif semenjak awal adalah strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle. 4 Strategi belajar crossword puzzle, melibatkan partisipasi peserta didik aktif sejak kegiatan pembelajaran dimulai. Peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan ini peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan. Selain itu, crossword puzzle adalah strategi pembelajaran untuk meninjau ulang (review) materi-materi yang sudah disampaikan. Peninjauan ini berguna untuk memudahkan peserta didik dalam mengingat-ingat kembali materi apa yang H.50. 4 Hisyam Zaini Dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008),

5 telah disampaikan. Sehingga, peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle dimainkan dengan menggunakan bantuan media kartu. Kegiatan pembelajaran SKI dengan metode bermain kartu mendorong siswa untuk lebih aktif dan tidak hanya pasif di dalam proses pembelajaran. Selain hal itu, metode bermain kartu dalam pembelajaran SKI dapat membantu dan mempermudah siswa lebih menguasai, serta memahami materi dengan cara yang menyenangkan. Metode permainan kartu ini dilakukan dengan cara berkelompok sehingga dapat meningkatkan kedekatan dan persahabatan antar siswa. Berdasarkan observasi awal Peneliti memilih pelaksanaan penelitian di MI Islamiyah Banjarsari. Meski di sekolahan ini sudah unggul dalam pelajaran agama lainnya akan tetapi jika sudah masuk pada pelajaran SKI siswa kurang bergairah, diantaranya siswa sulit mengingat cerita serta nama-nama tokoh yang ada di dalam materi tersebut, guru pun terkadang merasa kesulitan dalam menyampaikan materi SKI. Karena hanya materi bercerita, secara otomatis guru hanya menggunakan metode ceramah dan ceramah, metode ini sebenarnya mematikan kreatifitas siswa. Dengan adanya penerapan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle yang diterapkan pada mata pelajaran SKI dapat membantu siswa untuk lebih mudah mencapai tujuan belajar, sehingga siswa lebih mudah

6 mendapatkan hasil belajar yang baik, dan dengan hasil belajar yang baik, siswa akan mencapai prestasi belajar yang tinggi. Maka dari itu diharapkan ada upaya untuk mendeskripsikan proses dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dibingkai di kelas V MI Islamiyah Banjarsari Buduran sidoarjo dengan judul PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CROSSWORD PUZZLE PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V MINU PLUS ISLAMIYAH BANJARSARI BUDURAN SIDOARJO B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan masalah seperti berikut : 1. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas V MINU plus Islamiyah Banjarsari Buduran Sidoarjo? 2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas V MINU Plus islamiyah Banjarsari pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam setelah menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Crossword Puzzle? C. Tindakan Yang Dipilih Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, peneliti menentukan tindakan yang akan dilaksanakan untuk menangani permasalahan tersebut, yaitu

7 dengan penerapan strategi pembelajaran aktif Tipe crossword puzzle terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran SKI di MI Islamiyah banjarsari buduran sidoarjo. Dengan menggunakan model crossword puzzle materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat mempermudah belajar siswa dan Penerapan strategi ini memfokuskan pada pemahaman siswa tentang history islam pada sahabat-sahabat nabi. Selain itu media ini akan dapat mendorong siswa untuk menambah wawasan yang luas tentang terbentuknya agama islam. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat menentukan tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas V MINU Plus Islamiyah Banjarsari Buduran Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam setelah diterapkan strategi pembelajaran aktif tipe crossword Puzzle. E. Lingkup Penelitian Agar penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik maka dibatasi pada hal-hal dibawah ini :

8 1. Peningkatan : Dari kata dasar tingkat, peningkatan adalah proses, cara perbuatan meningkatkan. 5 2. Prestasi belajar : Penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. 6 Untuk meningkatkan prestasi yang di sesuaikan dengan yang di harapkan oleh sekolah. 3. Pembelajaran SKI : Upaya membelajarkan siswa untuk dapat memahami sejarah islam. Dalam materi Akhir hayat Rasulullah SAW. 4. Implementasi penelitian ini menggunakan Strategi pembelajaran aktif tipe crossword Puzzle. Subjek penelitian adalah siswa kelas V MINU Plus Islamiyah Banjarsari Buduran Sidoarjo Semester Genap tahun ajaran 2012-2013, menggunakan satu RPP sebanyak dua kali pertemuan setiap pertemuan dua jam. 5 W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2009), 1281. 6 Saiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), 20-21.

9 F. Manfaat Penelitian Manfaat secara umum yaitu : 1. Proses belajar mengajar Sejarah Kebudayaan Islam di MI Islamiyah Banjarsari Buduran Sidoarjo akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. 2. Ditemukannya strategi pembelajaran baru yang tepat (tidak konvensional), tetapi bersifat variatif. Manfaat secara khusus yaitu : 1. Siswa Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengalaman terhadap siswa tentang penerapan Strategi pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle dalam pembelajaran SKI. Selain itu, pembelajaran yang bermakna dalam materi history islam diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran SKI. 2. Guru Untuk lebih meningkatkan kegairahan dan ketersediaan guru untuk lebih banyak belajar dan bersikap demokratif terhadap siswa. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan Strategi pembelajaran Aktif Tipe Crossword Puzzle dalam pembelajaran SKI untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas V MI Islamiyah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bermakna bagi guru sebagai peneliti. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para guru, khususnya guru mata pelajaran SKI akan pentingnya

10 menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa melalui inovasi dan kreasi pembelajaran. 3. Penulis Bagi penulis membawa wawasan dan pengetahuan lebih dalam dan sebagai latihan dalam bentuk karya ilmiah yang berupa tulisan serta sebagai landasan dalam mengajar Sejarah Kebudayaan Islam. G. Definisi Operasional 1. Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe crossword puzzle merupakan suatu proses untuk melaksanakan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap. 2. Strategi pembelajaran aktif. Pengertian Strategi adalah pola-pola umum kegiatan guru beserta anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.sedangkan Active Learning berasal dari bahasa Inggris. Menurut kamus Inggris Indonesia active adalah aktif, bersemangat atau ikut giat. Sedangkan learning adalah pengetahuan dalam hal ini yaitu pembelajaran. Sehingga active learning berarti pembelajaran aktif. Sedangkan menurut Hisyam zaini metode active learning adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, dengan menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan

11 masalah, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka ketahui ke dalam persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. 3. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi, prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang berupa perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai proses pembimbing, mengarahkan dan mengajarkan anak untuk mencapai tujuan yang tetapkan yaitu menanamkan taqwa serta menegakkan kebenaran sesuai dengan ajaran Agama Islam. 4. Strategi Pembelajaran Aktif (Active Learning) Tipe Crossword Puzzle Crossword puzzle adalah salah satu strategi pembelajaran aktif bagi siswa yang dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang baik tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan metode ini dapat melibatkan siswa secara aktif semenjak awal. Adapun penerapan crossword puzzle ini tergantung pada kreatifitas pendidik atau guru. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media kartu sebagai alat bantu dalam permainan crossword puzzle ini.