BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMBANGUN APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMESANAN DAN LAYANAN PADA BENGKEL LAS CIPTA SARI YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan untung atau malah merugi. Pendapatan (Revenues) adalah kenaikan

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEJARAH UML DAN JENISNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi dikatakan baik bila informasi tersebut tepat waktu (time liness),

Rancangan Aplikasi Persediaan Barang Pada TB. Putra Mas Pangkalpinang Melati Suci 1), Sujono 2)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

Bab III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan ala penelitian berupa perangkat keras

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI RENCANA ANGGARAN PROYEK PADA KONTRAKTOR PT. HEXA MULIA. Solmin Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo

Bab 3 Metode Perancangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang

BAB I PENDAHULUAN. penting dan berkaitan erat dengan sistem perekonomian di Indonesia saat ini, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Tugas Final Task. Mata Kuliah: Analisis dan Desain Sistem. Dosen : Henderi, M. Kom.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasiinformasi

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbuat lebih banyak dalam teknologi dan membuka diri terhadap

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN TUNAI PADA APOTIK CIPTA DENGAN OBJECT ORIENTED METHODOLOGY

6.4 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling. bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Konsep Sistem Informasi Menurut Ladjamudin (2013 : 3) sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya. II.1.1 Sistem informasi Menurut Ladjamudin (2013 : 13) sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi juga didefenisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi. II.1.2 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Mujilan (2012 : 3) Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi. SIA mewujudkan perubahan ini secara manual atau terkomputerisasi. 11

12 II.1.3 Klasifikasi Sistem Menurut Ladjamudin (2013 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya sebagai berikut : a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer. b. Sistem diklasiifkasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, misalnya sistem informasi. c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu. Sistem tertentu merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, misalnya sistem komputer. Sistem tak tentu merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem sosial. d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

13 II.1.4 Kualitas Informasi Jogiyanto (2012 : 9) kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal yaitu : accurate, timeliness, dan relevance. a. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbedabeda. b. Tepat waktu (timelines), berarti informasi tersebut datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. c. Akurat (accuracy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi. II.2 Pengertian Modal Kerja Menurut Danang Sunyoto (2013 : 127) Modal kerja (Working Capital) adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek berupa kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, persediaan, dan piutang usaha. Modal kerja bersih (Net working capital) adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Kebijakan modal kerja (Working capital policy) adalah keputusan mendasar sehubungan

14 dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai. Kelebihan Aktiva terhadap kewajiban lancar perusahaan harus membayar kewajiban lancarnya. Rumus modal kerja yaitu : Modal Kerja = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar Rasio jumlah hutang lancar terhadap total aktiva merupakan perbandingan jumlah hutang lancar terhadap total aktiva yang terdapat di Perusahaan yang dinyatakan dengan Persen. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang bagi perusahaan dengan jalan menunjukan besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai dengan aktiva jangka pendek. Semakin besar persentase pendanaan berasal dari ekuitas pemegang saham maka dari sudut kreditur bermakna semakin besar perlindungan bagi pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko keuangan yang dapat mengganggu capaian profitabilitas perusahaan sehingga menghambat peningkatan produktivitas perusahaan, sebaliknya semakin kecil rasio ini maka semakin baik atau semakin kecil resiko keuangan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. Hutang Lancar Persentase Hutang Lancar Terhadap Aktiva = X 100 % Aktiva Lancar Dalam menentukan jumlah aktiva lancar yang sesuai, manajemen harus mempertimbangkan hasil imbangan antara profitabilitas dan risiko. Menurunkan kas dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

15 finansialnya pada saat jatuh tempo. Menurunkan piutang dengan mempercepat tenggang waktu pembayaran dan dengan kebijakan piutang yang lebih ketat juga dapat mengakibatkan kehilangan pelanggan dan menurunkan penjualan. Begitu juga menurunkan persediaan akan berakibat kehilangan penjualan karena perusahaan kehabisan persediaan barangnya. Jadi kebijakan modal kerja yang lebih agresif akan berakibat naiknya risiko. Semakin besar persentase aktiva terhadap hutang lancar maka semakin besar perusahaan harus meningkatkan aktiva lancarnya untuk membayar kewajiban atau hutang lancar dan sebaliknya. Menurut Danang Sunyoto (2013 : 130) Ada beberapa alasan yang menyebabkan pengelolaan modal merupakan topik penting yaitu : 1. Survei menunjukkan bahwa hampir semua manajer keuangan mencurahkan sebagian besar waktunya untuk operasi internal sehari-hari perusahaan, dan hal ini merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja. 2. Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva umumnya berkisar 40%. Lebih jauh lagi, aktiva lancar berfluktuasi dengan penjualan, dan penjualan berubah terus-menerus. Jadi pengelolaan aktiva lancar merupakan proses yang dinamis dan mengharuskan manajer keuangan memantau penjualan secara cermat (tentu untuk mengantisipasi perubahan penjualan) sehingga bias dipastikan bahwa aktiva yang ada mencukupi untuk memenuhi target penjualan dan produksi. 3. Pengelolaan modal kerja khususnya penting bagi perusahaan kecil. Meskipun perusahaan kecil dapat memperkecil investasinya dalam aktiva tetap dengan menyewa atau mengontrak gedung dan peralatan, mereka tidak bisa

16 menghindari investasi dalam bentuk kas, piutang dan persediaan. Lebih lagi karena perusahaan kecil relatif sukar memasuki pasar modal jangka panjang, maka mereka akan sangat bergantung pada utang dagang, dan kredit jangka pendek yang keduanya mempengaruhi modal kerja dengan menaikkan kewajiban lancar. 4. Pertumbuhan penjualan mempunyai hubungan erat dan langsung dengan investasi dalam bentuk aktiva lancar. Dengan bertumbuhnya penjualan, perusahaan harus menaikkan piutang dan persediaan, dan uang kasnya pun mungkin perlu juga dinaikkan. Menurut Miswanto dalam Jurnal Economia (2012 : 181) Modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki keterkaitan waktu dalam jangka pendek, yaitu kurang dari 1 tahun. Dengan demikian manajemen modal kerja merupakan pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek dan juga bagaimana cara mendanainya. Konsep modal kerja dibagi menjadi 3 yaitu konsep kuantitatif yaitu keseluruhan aktiva lancar berupa kas, persediaan barang dagangan, piutang, bursa efek, konsep kualitatif yaitu jumlah keseluruhan aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar berupa hutang lancar dan konsep fungsional yaitu modal kerja berdasarkan fungsinya masing-masing. Perusahaan mengelola modal kerja mempunyai dua tujuan yaitu tujuan pertama untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan, artinya likuiditas perushaan sangat tergantung kepada manajemen modal kerja. Tujuan kedua yaitu

17 dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya. Kebutuhan modal kerja dapat dijelaskan dengan bantuan siklus operasi perusahaan manufaktur ada lima tahapan, yaitu: 1) konversi kas menjadi bahan mentah, 2) konversi bahan mentah menjadi barang jadi, 3) konversi barang dalam proses menjadi barang jadi, 4) konversi barang jadi menjadi piutang dagang melalui penjualan kredit, dan 5) konversi piutang dagang menjadi kas melalui penagihan atau pengumpulan piutang. Seperti gambar dibawah ini : Kas Piutang Bahan Mentah Barang Jadi Barang dalam proses Gambar : II.1. Diagram Siklus Operasi Perusahaan Manufaktur Sumber : (Miswanto dalam Jurnal Economia ; 2012 : 187) Siklus operasi mulai dari aliran kas keluar dan berakhir menjadi aliran kas masuk dan secara rutin berulang lagi. Kebutuhan modal kerja tergantung pada periode siklus operasi. Periode semakin lama, kebutuhan modal kerja semakin banyak. Siklus operasi perusahaan manufaktur lebih lama atau lebih panjang

18 daripada perusahaan perdagangan, karena perusahaan perdagangan konversi kasnya langsung mulai dari dalam barang jadi yang siap diperdagangkan. II.3 Pengertian Produktivitas Perusahaan Menurut Katarina dalam Jurnal Teknik Industri (2013 : 49) Produktivitas adalah hasil bagi yang diperoleh dengan membagi output dengan salah satu faktor-faktor produksi. Dengan cara ini dapat diperhitungkan produktivitas dari modal, investasi, dan bahan baku. Pengukuran adalah sebuah langkah awal yang bersifat normative dalam melakukan suatu perencanaan baik untuk tujuan perbaikan atau peningkatan maupun tujuan pengembangan. Produktivitas ialah rasio antara output dan input. Output berupa penerimaan (revenues) sedangkan input berupa sumber daya produksi. Sumber daya produksi dapat terdiri dari peralatan kerja, tenaga kerja, energi dan biaya produksi. Penerimaan dapat berupa produk yang dihasilkan. Peningkatan produktivitas dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya produksi secara maksimal. Tingkat produktivitas rendah diakibatkan adanya peningkatan biaya produksi sehubungan dengan adanya kendala-kendala yang dijumpai perusahaan seperti keterlambatan bahan. II.4 Microsoft Visual Studio 2010 Menurut Wahana Komputer (2011 : 2) Visual Basic 2010 merupakan salah satu bagian dari produk pemrograman terbaru yang dikeluarkan oleh Microsoft, yaitu Microsoft Visual Studio 2010. Visual studio merupakan produk

19 pemrograman andalan dari Microsoft Corporation, dimana didalamnya berisi beberapa jenis IDE pemprogmanan seperti Visual Basic, Visual C++, Visual Web Developer, Visual C#, dan Visual F#. II.5 SQL Server 2008 SQL Server 2008 adalah sebuah terobosan baru dari microsoft dalam bidang database. SQL Server adalah sebuah DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh microsoft untuk ikut berkecimpung dalam persaingan dunia pengolahan data menyusul pendahulunya seperti IBM dan Oracle. SQL Server 2008 dibuat pada saat kemajuan dalam bidang hardware sedemikian peat. Oleh karena itu sudah dapat dipastikan bahwa SQL Server 2008 membawa beberapa terobosan dalam bidang pengolahan dan penyimpanan data. Microsoft merilis SQL Server 2008 dalam beberapa versi yang disesuaikan dengan segment-segment pasar yang dituju. Versi-versi tersebut adalah sebagai berikut. Menurut cara pemrosesan data pada prosesor maka Microsoft mengelompokan produk ini berdasarkan 2 jenis yaitu : - Versi 32-bit (x86), yang biasanya digunakan untuk komputer dengan single processor 32 bit dan sistem operasi windows XP. - Versi 64-bit (x64), yang biasanya digunakan untuk komputer dengan lebih dari satu processor (Misalnya: Core 2 Duo) dan system operasi 64 bit seperti Windows Xp 64, Vista, dan Windows 7.(Wenny Jurnal Informatika ; 2011 : 3).

20 II.6 UML (Unified Modelling Language) Menurut Haviluddin dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2011 : 1) UML (Unified Modelling Language) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual. Adapun tipe diagram UML yang ada seperti pada Tabel II.1. Diagram Class Diagram Object Diagram Component Diagram Deployment Diagram Composite Structure Diagram Package Diagram Use Case Diagram Activity Diagram State Machine Diagram Communication Diagram Interaction Overview Diagram Sequence Diagram Timing Diagram Keterangan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas menggambarkan kejelasan kelas menggambarkan struktur fisik dari kode memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari system. menggambarkan bagian individu, bukan seluruh kelas menggambarkan tingkat organisasi menggambarkan actor, use case dan relasinya Menggambarkan aktifitas-aktifitas objek, state, transisi state dan event Menggambarkan state, transisi state dan event. memodelkan perilaku dinamis dari use case gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalah interaksi atau kejadian interaksi. interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. didasarkan pada diagram waktu hardware Tabel II.1 Tipe Diagram UML Sumber : (Haviluddin dalam Jurnal Informatika Mulawarman ; 2011 : 6)

21 II.6.1 Notasi dalam UML 1. Actor Menentukan peran yang dimainkan oleh user atau sistem lain yang berinteraksi dengan subjek. Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi langsung dengan sistem aplikasi komputer, seperti orang, benda atau lainnya. Gambar II.2 Notasi Actor Sumber : (Haviluddin dalam Jurnal Informatika Mulawarman ; 2011 : 6) 2. Class Diagram Notasi utama dan yang paling mendasar pada diagram UML adalah notasi untuk mempersentansikan suatu class beserta dengan atribut dan operasinya. CDSalesReport WeekNumber : int WeekForWeek : int TotalSaleForYear : int Gambar II.3 Notasi Class Sumber : (Haviluddin dalam Jurnal Informatika Mulawarman ; 2011 : 6) 3. Use case Merupakan deskripsi fungsi dari sebuah sistem perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna)

22 sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Gambar II.4 Notasi Use case Sumber : (Haviluddin dalam Jurnal Informatika Mulawarman ; 2011 : 6) II.7 Normalisasi Menurut Ladjamudin (2013 : 169) Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki/membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika. Normalisasi juga merupakan pengelompokkan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Ada lima bentuk normal yaitu sebagai berikut : 1. Bentuk Normal Pertama (1NF) 2. Bentuk Normal Kedua (2NF) 3. Bentuk Normal Ketiga (3NF) 4. Bentuk Normal Boyce-Code (BCNF) 5. Bentuk Normal Keempat (4NF) 6. Bentuk Normal Kelima (5NF)

23 II.8 Entity Relationship Diagram (ERD) Entity relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Misalnya orang, benda, lokasi, kejadian. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya atribut adalah yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship,sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relastionship. (Ladjamudin, 2013 : 142). II.8.1 Kardinalitas Menurut Ladjamudin (2013 : 147) Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas tersebut. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yaitu: 1. One to One Sebuah entitas pada A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada A. Contoh : Adanya relasi antara entitas Dosen dengan entitas Jurusan. Relasinya kita beri nama Kepalai.

24 1 1 Dosen Kepalai Jurusan Gambar II.5 Diagram Kardinalitas One To One. Sumber: Ladjamudin (2013 : 149) 2. One to Many/ Many to One Sebuah entitas pada A berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada B dansebuah entitas pada B berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada A, atau sebaliknya (Many to One). Contoh : Adanya relasi antara Dosen dengan entitas Kuliah. Relasinya kita beri nama Ajar. 1 M Dosen Ajar Kuliah 1 Gambar II.6 Diagram Kardinalitas One To Many Sumber: Ladjamudin (2013 : 150) 3. Many To Many Sebuah entitas pada A berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada B dan sebuah entitas pada B berhubungan dengan lebih dari satu entitas pada A.

25 Contoh: Dalam universitas, seorang mahasiswa dapat mengambil banyak mata kuliah. Satu mahasiswa mengambil banyak mata kuliah dan satu mata kuliah diambil banyak mahasiswa. M M Mahasiswa Mengambil Matakuliah Gambar II.7 Diagram Kardinalitas Many To Many Sumber: Ladjamudin (2013 : 151)