BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III Metode Perancangan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. Analisa yang dilakukan bertujuan untuk menentukan solusi dari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PENGAMANAN PESAN SMS MENGGUNAKAN INTERNASIONAL DATA ENCRYPTION ALGORITHM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. perancangan pembuatan kriptografi Impementasi AES ( Advanced Encyrption

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Gambar 3.1 Flowchart proses enkripsi AES

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PERANCANGAN APLIKASI ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA IDEA (INTERNATIONAL DATA ENCRYPTION ALGORITHM)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM


PERANCANGAN APLIKASI PENYANDIAN PESAN TEKS MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER DAN ALGORITMA ELGAMAL

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA MASALAH DAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan sistem operasi dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Processor: Intel Pentium, Core Duo, 1.

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan game mencocokkan gambar ini dibuat agar dapat berjalan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun, meliputi perangkat

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PROGRAM

2.4.1 Teknik Blok Teknik Permutasi dan Transposisi Teknik teknik Kriptanalis Know Plainteks Analisys...

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. 3.1 Analisa Berikut tahap-tahap awal dalam pembuatan:

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

Bab 3 Metode Perancangan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. format digital dan merniliki beragam bentuk dalam hal ini data atau informasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 3. Pengujian

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan menjelasan berbagai hal yang berhubungan dengan pengujian.

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. untuk dioperasikan. Dalam implementasi Analisis Enkripsi dan Dekripsi File Teks

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

Transkripsi:

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Masalah Tahapan analisis masalah terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan dari sistem tersebut untuk mengimplementasikan tingkat keamanan teks yang akan diproses dengan algoritma IDEA, dengan proses pembentukan kunci, enkripsi dan dekripsi. Sehingga dapat membantu dalam memahami algoritma IDEA. Dalam perancangan ini dibutuhkan kemudahan dalam proses pembelajaran kriptografi algoritma IDEA dalam teori maupun praktek. Salah satu unsur pokok yang harus dipertimbangkan dalam tahapan analisis sistem ini yaitu masalah kemudahan dalam memahami algoritma IDEA, karena masih sedikitnya perangkat lunak pembelajaran yang membahas algoritma tersebut, dalam hal membahas teori ataupun praktek. Untuk itu analisis yang dilakukan adalah bagaimana mengimplementasikan teori dan praktek algoritma IDEA dalam perangkat lunak pembelajaran, mulai dari proses pembentukan kunci, enkripsi dan dekripsi. III.2 Strategi Pemecahan Masalah Untuk memecahkan suatu permasalahan dibutuhkan strategi yang matang, oleh karena itu dibutuhkan tahapan analisis terhadap perangkat lunak yang 24

25 dibentuk. Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan. Dalam perancangan perangkat lunak pembelajaran kriptografi algoritma IDEA, penulis menerapkan metode pembelajaran secara teori dan praktek mulai dari proses pembentukan kunci, proses enkripsi dan proses dekripsi dengan teks. Pengguna akan mendapatkan kunci melalui proses pembentukan kunci, kunci tersebut akan digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi. Dalam proses enkripsi pengguna harus menginput plaintext dan kunci lalu diproses dengan algoritma IDEA untuk menghasilkan chipertext. Chipertext digunakan sebagai input dalam proses dekripsi bersamaan dengan kunci untuk mendapatkan plaintext kembali. III.3 Analisis Kebutuhan Dalam proses perancangan perangkat lunak pembelajaran kriptografi algoritma IDEA ini beberapa kebutuhan yang diperlukan antara lain : III.3.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi minimal hardware yang digunakan dalam perancangan yaitu : 1. Processor 1,6GHz 2. 1024 MB RAM (1,5 GB jika dijalankan di dalam mesin virtual) 3. 5,5 GB dari ruang hard drive yang tersedia 4. Hard drive dengan kecepatan 5400 RPM 5. Video Card yang mendukung DirectX 9 6. Monitor dengan resolusi 1024 x 768

26 III.3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Adapun spesifikasi minimal dari perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain: 1. Windows XP (x86) dengan service pack 3 semua edisi kecuali edisi Starter 2. Windows Vista (x86 & x64) dengan service pack 2 semua edisi kecuali edisi Starter 3. Windows 7 (x86 & x64) 4..NET Framework 3.5 5. DirectX 9 6. Microsoft Visual Studio 2010 III.4 Perancangan III.4.1 Analisis Algoritma IDEA Algoritma IDEA merupakan block cipher (cipher blok), yang beroperasi pada blok plaintext 64 bit yang dibagi menjadi 4 sub-blok 16 bit. Panjang kuncinya 128 bit. Algoritma yang sama digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi. Sebagaimana algoritma enkripsi yang lain, IDEA menggunakan konfusi dan difusi, berbeda dengan DES yang menggunakan permutasi dan substitusi untuk konfusi dan difusi, IDEA menggunakan operasi aljabar yang tidak kompatibel yaitu operasi XOR, penambahan modulo 2 16, dan perkalian 2 16 +1 yang dapat kita sebut sebagai S-box IDEA. Plaintext 64 bit yang dibagi menjadi 4 sub-blok 16 bit adalah input putaran pertama, total putaran ada delapan, setiap putaran setiap sub-blok di XOR kan, ditambah, dan dikali dengan yang lain dan

27 dengan 16 bit subkey. Hingga akhirnya keempat sub-blok dikombinasikan dengan empat subkey dalam sebuah transformasi output. Dalam hal kelemahan, panjang kunci IDEA adalah 128 bit, dua x lebih panjang dari algoritma DES. Maka kelemahan algoritma ini adalah serangan brute-force, diperlukan 2128(1038) enkripsi untuk mendapatkan kunci. Namun brute-force bukanlah satu-satunya kelemahan IDEA karena algoritma ini masih terlalu baru untuk setiap hasil defenisi kriptoanalisis. Dalam hal kecepatan, IDEA dua kali lebih cepat dari DES dengan kecepatan 33 megahertz pada mesin 386 mengenkripsi data 880 kilobit per detik dan 2400 kilobit per detik dengan kecepatan 66 megahertz pada mesin486. III.5 Unified Modelling Language (UML) UML merupakan suatu bahasa yang digunakan berdasarkan tampilan gambar atau grafik untuk melakukan visualisasi, membangun, dan menerapkannya menjadi sebuah perangkat lunak berorientasi object (object oriented). UML terdiri atas beberapa diagram yaitu : III.5.1 Use Case Diagram Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan fungsionalitas dari perangkat lunak pembelajaran kriptografi yang dirancang.

28 Pembentukan kunci <<include>> Langkah-langkah Pembentukan Kunci Proses Enkripsi <<include>> Langkah-langkah Proses Enkripsi Pengguna <<include>> Proses Dekripsi <<extend>> Chiperteks <<include>> Langkah-langkah Proses Dekripsi <<include>> Plainteks Gambar III.1. Use Case Diagram Pada gambar diatas menjelaskan apa yang dapat dilakukan oleh sistem melalui interaksi dengan pengguna diantaranya yaitu, sistem memiliki fungsi pembentukan kunci yang meng-include fungsi langkah-langkah pembentukan kunci. Sistem juga memiliki fungsi proses enkripsi yang meng-inlude langkahlangkah proses enkripsi dan chipertext. Dan yang terakhir sistem memiliki fungsi proses dekripsi yang meng-inlude langkah-langkah proses dekripsi yang dapat menggunakan fungsi chipertext untuk mendapatkan plaintext. III.5.2 Flow Chart Flow Chart dari perangkat lunak yang akan dirancang dapat dilihat pada gambar III.5 berikut :

29 Mulai Bentuk Kunci? Ya Pembentukan Kunci Masukkan Kata Kunci Tidak Enkripsi? Ya Enkripsi Langkah-langkah Pembentukan Kunci Tidak Dekripsi Masukkan Plaintext Masukkan Chipertext Masukkan Kunci Masukkan Kunci Langkah-langkah Enkripsi Langkah-langkah Dekripsi Chipertext Plaintext Selesai Gambar III.2. Flow Chart Perancangan Perangkat lunak III.5.3 Activity Diagram Activity Diagram dalam sistem ini menjelaskan tentang rincian aktivitas yang dilakukan oleh sistem selama digunakan dan menjelaskan keluaran dari sistem tersebut.

30 Start Menu Utama Dekripsi Enkripsi Pembentukan Kunci Masukkan Chiperteks Masukkan Plainteks Masukkan Kunci Masukkan Kunci Masukkan Kunci Tampilkan Langkah-langkah ProsesPembentukan Kunci Tampilkan Langkah-langkah Proses Dekripsi Tampilkan Langkah-langkah Proses Enkripsi Plainteks Chiperteks End Gambar III.3. Activity Diagram Perancangan Perangkat Lunak III.5.4 Class Diagram Gambaran hubungan antar class-class pada perangkat lunak pembelajaran kriptografi algoritma IDEA akan digambarkan dengan class diagam sebagai berikut:

31 Gambar III.4. Class Diagram Perancangan Perangkat lunak frmmenu mnfile mnopen mnexit mnteori mntkunci mntenkripsi mntdekripsi mninput mnkunci mnenkripsi mndekripsi mninverse mnikjlh mnikkali mnrotasikiri mnabout ShowDialog FileClose FileOpen Close Module1 FBiner2Dec FBiner2Hex Fdec2Biner Fdiv FHex2Dec FMinus FMod FormatStr FOutput FRotateLeftShift FXORBiner GetIDEAKey IDEADecryption IDEAEncryption Inverse PDelay CryptArrays CryptArrays frminversekuncij imgtambah(picturebox) TxtKunciD(TextField) TxtKunciD(TextField) optbiner(radiobutton) optheksa(radiobutton) cmdproses(button) cmdkeluar(button) ToolTip1(ToolTip) Len MsgBox ShowDialog ToolTip Close frmteorikunci Picture1(PictureBox) cmdback(button) cmdnext(button) cmdkeluar(button) ToolTip1(ToolTip) fromfile openfile InitializeComponent ToolTip Close frmteorienkripsi Picture1(PictureBox) cmdback(button) cmdnext(button) cmdkeluar(button) ToolTip1(ToolTip) fromfile InitializeComponent ToolTip Close frmteoridekripsi Picture1(PictureBox) cmdback(button) cmdnext(button) cmdkeluar(button) ToolTip1(ToolTip) fromfile InitializeComponent ToolTip Close frmenkripsi TextBox1(TextField) TextBox2(TextField) TextBox3(TextField) optbiner(radiobutton) optheksa(radiobutton) cmdproses(button) cmdkeluar(button) ToolTip1(ToolTip) Len MsgBox ShowDialog ToolTip Close frmdekripsi TextBox1(TextField) TextBox2(TextField) TextBox3(TextField) optbiner(radiobutton) optheksa(radiobutton) cmdproses(button) cmdkeluar(button) ToolTip1(ToolTip) Len MsgBox ShowDialog ToolTip Close frmkunci txtkunci(textfield) optbiner(radiobutton) optheksa(radiobutton) cmdproses(button) cmdkeluar(button) ToolTip1(ToolTip) Len MsgBox ShowDialog ToolTip Close frminversekunci msalgo(picturebox) txthasil(richtextfield) imgtambah(picturebox) TxtKunciD(TextField) TxtKunciD(TextField) optbiner(radiobutton) optheksa(radiobutton) cmdproses(button) cmdkeluar(button) ToolTip1(ToolTip) Len MsgBox ShowDialog ToolTip Close frmrotasikiri Timer1(Timer) TxtBit(TextField) TxtBitR(TextField) UpDown1(DomainUpDown) cmdproses(button) cmdkeluar(button) Shape1(RectangleShape) ToolTip1(ToolTip) InitializeComponent Tick ToolTip Close frmabout Image1(PictureBox Label8(Label) Label10(Label) Shape1(RectangleShape) cmdok(button) ToolTip Close

32 Perancangan perangkat lunak pembelajaran kriptografi algoritma IDEA menggunakan beberapa class, antara lain sebagai berikut : 1. Class frmmenu Pada class frmmenu terdiri atas beberapa menu utama yaitu menu File yang memiliki submenu Open dan Exit. Menu Teori IDEA yang berisi submenu Teori Pembentukan Kunci, Teori Proses Enkripsi dan Teori Proses Dekripsi. Menu Proses yang berisi submenu Pembentukan Kunci, Enkripsi, Dekripsi, Inverse Kunci (perkalian atau penjumlahan) dan Rotasi Kiri. Dan yang terakhir adalah menu About. 2. Class frmteorikunci Class ini digunakan untuk menampilkan teori proses pembentukan kunci secara bertahap. Class ini muncul saat pengguna menekan submenu Teori Pembentukan Kunci pada menu Teori IDEA. 3. Class frmteorienkripsi Class ini digunakan untuk menampilkan teori proses Enkripsi secara bertahap. Class ini muncul saat pengguna menekan submenu Teori Proses Enkripsi pada menu Teori IDEA. 4. Class frmteoridekripsi Class ini digunakan untuk menampilkan teori proses Dekripsi secara bertahap. Class ini muncul saat pengguna menekan submenu Teori Proses Dekripsi pada menu Teori IDEA.

33 5. Class frmkunci Class ini digunakan untuk menampilkan perangkat lunak proses pembentukan kunci. Pengguna dapat memproses pembentukan kunci setelah memasukkan teks sepanjang 16 karakter. Class ini muncul saat pengguna menekan submenu Pembentukan Kunci pada menu Proses. 6. Class frmenkripsi Class ini digunakan untuk menampilkan perangkat lunak proses Enkripsi. Pengguna dapat melakukan proses enkripsi dengan memasukkan plaintext sepanjang 8 karakter dan memasukkan kunci sepanjang 16 karakter. Class ini muncul saat pengguna menekan submenu Enkripsi pada menu Proses. 7. Class frmdekripsi Class ini digunakan untuk menampilkan perangkat lunak proses Dekripsi. Pengguna dapat melakukan proses Dekripsi dengan memasukkan chipertext sepanjang 8 karakter dan memasukkan kunci sepanjang 16 karakter. Class ini muncul saat pengguna menekan submenu Dekripsi pada menu Proses. 8. Class frminversekunci Class ini digunakan untuk menampilkan perangkat lunak Inverse Kunci Perkalian. Pengguna dapat melakukan inverse kunci perkalian dengan memasukkan 16 karakter kunci enkripsi atau dekripsi. Class ini muncul saat pengguna menekan submenu perkalian pada submenu Inverse kunci pada menu Proses.

34 9. Class frminversekuncij Class ini digunakan untuk menampilkan perangkat lunak Inverse Kunci Penjumlahan. Pengguna dapat melakukan inverse kunci penjumlahan dengan memasukkan 16 karakter kunci enkripsi atau dekripsi. Class ini muncul saat pengguna menekan submenu penjumlahan pada submenu Inverse kunci pada menu Proses. 10. Class frmrotasikiri Class ini digunakan untuk menampilkan perangkat lunak Pembelajaran Proses Rotasi Kiri. Pengguna dapat melakukan rotasi kiri dengan memasukkan nilai bit yang akan dirotasi. Class ini muncul saat pengguna menekan submenu Rotasi Kiri pada submenu Inverse kunci pada menu Proses. 11. Class frmabout Class ini akan menampilkan sejarah singkat algoritma IDEA dan muncul saat pengguna menekan menu About. III.5.5 Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan tentang skenario atau langkahlangkah yang dilakukan sistem sebagai umpan balik (feedback) dari interaksi yang dilakukan pengguna. Berikut adalah sequence diagram pada perancangan Perangkat lunak pembelajaran kriptografi algoritma IDEA : 1. Sequence Diagram Menu Utama Pada sequence diagram menu utama adalah proses dimana pengguna masuk ke menu utama setelah splash screen. Dalam menu utama pengguna dapat

35 melihat menu File, Teori IDEA, Proses dan About. Berikut tampilan sequence diagram Menu Utama: Pengguna Splash Screen Menu Utama Masuk Splash Screen Masuk Menu Utama Tampilkan Menu Gambar III.5. Sequence Diagram Menu Utama 2. Sequence Diagram Menu File Pada sequence diagram menu File adalah proses dimana pengguna masuk ke menu File di dalam Menu Utama. Dalam menu file terdapat submenu Open dan Exit.submenu Open berfungsi untuk membuka file dan submenu Exit untuk Keluar dari perangkat lunak. Berikut tampilan sequence diagram menu File :

36 Pengguna Menu Utama Menu File Submenu Open Submenu Exit Masuk Menu Utama Tampilkan Menu Pilih Menu File Tampilkan Submenu Open dan Exit Pilih Submenu Open Tampilkan Dialog Open File Pilih Submenu Exit Tutup Aplikasi Gambar III.6. Sequence Diagram Menu File 3. Sequence Diagram Menu Teori IDEA Pada sequence diagram menu Teori IDEA adalah proses dimana pengguna masuk ke menu Teori IDEA di dalam Menu Utama. Dalam menu Teori IDEA terdapat submenu Teori Pembentukan Kunci, Teori Proses Enkripsi dan Teori Proses Dekripsi. Submenu Teori Pembentukan Kunci berfungsi untuk menampilkan teori proses pembentukan kunci, submenu Teori Proses Enkripsi berfungsi untuk menampilkan teori proses enkripsi dan submenu Teori Proses Dekripsi berfungsi untuk menampilkan teori proses dekripsi. Berikut tampilan sequence diagram menu Teori IDEA :

37 Pengguna Menu Utama Menu Teori IDEA Submenu Teori Pembentukan Kunci Submenu Teori Proses Enkripsi Submenu Teori Proses Dekripsi Masuk Menu Utama Tampilkan Menu Pilih Menu Teori IDEA Tampilkan Submenu Teori Pembentukan Kunci, Teori Proses Enkripsi dan Teori Proses Dekripsi Pilih Submenu Teori Pembentukan Kunci Tampilkan Teori Langkah-langkah proses pembentukan kunci Pilih Submenu Teori Proses Enkripsi Tampilkan Teori Langkah-langkah proses enkripsi Pilih Submenu Teori Proses Dekripsi Tampilkan Teori Langkah-langkah proses dekripsi Gambar III.7. Sequence Diagram Menu Teori IDEA 5. Sequence Diagram Menu Proses Pada sequence diagram menu Proses adalah proses dimana pengguna masuk ke menu Teori Proses di dalam Menu Utama. Dalam menu Proses terdapat submenu Pembentukan Kunci, Enkripsi, Dekripsi, Inverse Kunci (perkalian atau penjumlahan) dan Rotasi Kiri. Submenu Pembentukan Kunci berfungsi untuk menampilkan perangkat lunak proses pembentukan kunci, submenu Enkripsi berfungsi untuk menampilkan perangkat lunak proses enkripsi, submenu Teori Dekripsi berfungsi untuk menampilkan perangkat lunak proses dekripsi, submenu Inverse Kunci yang terdiri atas submenu Penjumlahan yang akan menampilkan

38 perangkat lunak invers kunci penjumlahan dan submenu perkalian yang akan menampilkan perangkat lunak invers kunci perkalian, dan submenu rotasi kiri yang berfungsi untuk menampilkan perangkat lunak rotasi kiri. Berikut tampilan sequence diagram menu Teori Proses: Gambar III.8. Sequence Diagram Menu Proses 5. Sequence Diagram Menu About Pada sequence diagram menu About adalah proses dimana pengguna masuk ke menu About di dalam menu utama. Dalam menu About pengguna dapat melihat menu sejarah singkat dari algoritma IDEA. Berikut tampilan sequence diagram Menu Utama:

39 Pengguna Menu Utama Menu About Masuk Menu Utama Masuk Menu About Tampilkan Sejarah Singkat algoritma IDEA Gambar III.9. Sequence Diagram Menu About III.6 Perancangan Interface Tahapan ini menjelaskan rancangan tampilan perangkat lunak yang akan dibangun. Adapun rancangan tampilan masing-masing halaman form tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : III.6.1 Tampilan Form Menu Utama Open File Teori IDEA Proses Bantuan Teori Pendukung Teori Pembentukan kunci Teori Proses Enkripsi Teori Proses Dekripsi Pembentukan Kunci Enkripsi Dekripsi Invers Kunci Rotasi Kiri Tutorial Tentang Gambar III.10. Struktur Menu Utama

40 Gambar diatas adalah rancangan tampilan menu utama yaitu menu File yang memiliki submenu Open dan Exit. Menu Teori IDEA yang berisi submenu Teori Pembentukan Kunci, Teori Proses Enkripsi dan Teori Proses Dekripsi. Menu Proses yang berisi submenu Pembentukan Kunci, Enkripsi, Dekripsi, Inverse Kunci (perkalian atau penjumlahan) dan Rotasi Kiri. Dan yang terakhir adalah menu About. III.6.2 Tampilan Form Teori Proses Pembentukan Kunci 1 2 3 4 Gambar III.11. Form Teori Proses Pembentukan Kunci Pada rancangan form teori proses pembentukan kunci diatas menggunakan beberapa komponen dengan keterangan sebagai berikut : 1. PictureBox sebagai tempat menampilkan gambar dari teori pembentukan kunci. 2. Button kembali untuk kembali ke tahapan teori sebelumnya 3. Button lanjut untuk maju ke tahapan teori selanjutnya 4. Button keluar untuk keluar dari form teori pembentukan kunci

41 III.6.3 Tampilan Form Teori Proses Enkripsi 1 2 3 4 Gambar III.12. Form Teori Proses Enkripsi Pada rancangan form teori proses enkripsi diatas menggunakan beberapa komponen dengan keterangan sebagai berikut : 1. PictureBox sebagai tempat menampilkan gambar dari teori enkripsi. 2. Button kembali untuk kembali ke tahapan teori sebelumnya 3. Button lanjut untuk maju ke tahapan teori selanjutnya 4. Button keluar untuk keluar dari form teori proses enkripsi III.6.4 Tampilan Form Teori Proses Dekripsi 1 2 3 4 Gambar III.13. Form Teori Proses Dekripsi

42 Pada rancangan form teori proses dekripsi diatas menggunakan beberapa komponen dengan keterangan sebagai berikut : 1. PictureBox sebagai tempat menampilkan gambar dari teori dekripsi 2. Button kembali untuk kembali ke tahapan teori sebelumnya 3. Button lanjut untuk maju ke tahapan teori selanjutnya 4. Button keluar untuk keluar dari form teori proses dekripsi III.6.5 Tampilan Form Proses Pembentukan Kunci 1 2 4 3 5 6 7 8 Gambar III.14. Form Proses Pembentukan Kunci Pada rancangan form proses pembentukan kunci diatas menggunakan beberapa komponen dengan keterangan sebagai berikut : 1. Label yang bertuliskan IDEA-PEMBENTUKAN KUNCI 2. Label yang bertuliskan Kunci 3. Label yang bertuliskan Tampilan Proses 4. TextField untuk memasukkan teks sepanjang 16 karakter 5. RadioButton biner untuk proses pembentukan kunci dalam biner 6. RadioButton heksa untuk proses pembentukan kunci dalam heksadesimal 7. Button proses untuk melakukan proses pembentukan kunci 8. Button keluar untuk keluar dari form proses pembentukan kunci

43 III.6.6 Tampilan Form Proses Enkripsi 1 2 6 3 7 4 8 5 9 10 11 12 Gambar III.15. Form Proses Enkripsi Pada rancangan form proses enkripsi diatas menggunakan beberapa komponen dengan keterangan sebagai berikut : 1. Label yang bertuliskan IDEA-ENKRIPSI 2. Label yang bertuliskan Plaintext 3. Label yang bertuliskan Kunci 4. Label yang bertuliskan Chipertext 5. Label yang bertuliskan Tampilan Proses 6. TextField untuk memasukkan plaintext sepanjang 8 karakter 7. TextField untuk memasukkan kunci sepanjang 16 karakter 8. TextField untuk menghasilkan chipertext sepanjang 8 karakter 9. RadioButton biner untuk proses pembentukan kunci dalam biner 10. RadioButton heksa untuk proses pembentukan kunci dalam heksadesimal

44 11. Button proses untuk melakukan proses enkripsi 12. Button keluar untuk keluar dari form proses enkripsi III.6.7 Tampilan Form Proses Dekripsi 1 2 6 3 7 4 8 5 9 10 11 12 Gambar III.16. Form Proses Dekripsi Pada rancangan form proses dekripsi diatas menggunakan beberapa komponen dengan keterangan sebagai berikut : 1. Label yang bertuliskan IDEA-Dekripsi 2. Label yang bertuliskan Chipertext 3. Label yang bertuliskan Kunci 4. Label yang bertuliskan Plaintext 5. Label yang bertuliskan Tampilan Proses 6. TextField untuk memasukkan chipertext sepanjang 8 karakter 7. TextField untuk memasukkan kunci sepanjang 16 karakter 8. TextField untuk menghasilkan plaintext sepanjang 8 karakter 9. RadioButton biner untuk proses pembentukan kunci dalam biner

45 10. RadioButton heksa untuk proses pembentukan kunci dalam heksadesimal 11. Button proses untuk melakukan proses dekripsi 12. Button keluar untuk keluar dari form proses dekripsi III.6.8 Tampilan Form Proses Inverse Kunci Perkalian 1 2 3 6 4 7 5 8 9 10 11 Gambar III.17. Form Proses Inverse Kunci Perkalian Pada rancangan form proses invers kunci perkalian diatas menggunakan beberapa komponen dengan keterangan sebagai berikut :

46 1. PictureBox sebagai tempat menampilkan gambar dari teori invers kunci perkalian 2. RichTextbox sebagai tempat menampilkan prosesinvers kunci perkalian 3. Label yang bertuliskan Kunci Enkripsi 4. Label yang bertuliskan Kunci Dekripsi 5. Label yang bertuliskan Tampilan Proses 6. TextField untuk memasukkan kunci enkripsi sepanjang 16 karakter 7. TextField untuk memasukkan kunci dekripsi sepanjang 16 karakter 8. RadioButton biner untuk proses pembentukan kunci dalam biner 9. RadioButton heksa untuk proses pembentukan kunci dalam heksadesimal 10. Button proses untuk melakukan proses invers kunci perkalian 11. Button keluar untuk keluar dari form proses invers kunci perkalian III.6.9 Tampilan Form Proses Inverse Kunci Penjumlahan 1 2 5 3 6 4 7 8 9 10 Gambar III.18. Form Proses Inverse Kunci Penjumlahan Pada rancangan form proses invers kunci Penjumlahan diatas menggunakan beberapa komponen dengan keterangan sebagai berikut :

47 1. PictureBox sebagai tempat menampilkan gambar dari teori invers kunci penjumlahan 2. Label yang bertuliskan Kunci Enkripsi 3. Label yang bertuliskan Kunci Dekripsi 4. Label yang bertuliskan Tampilan Proses 5. TextField untuk memasukkan kunci enkripsi sepanjang 16 karakter 6. TextField untuk memasukkan kunci dekripsi sepanjang 16 karakter 7. RadioButton biner untuk proses pembentukan kunci dalam biner 8. RadioButton heksa untuk proses pembentukan kunci dalam heksadesimal 9. Button proses untuk melakukan proses invers kunci Penjumlahan 10. Button keluar untuk keluar dari form proses invers kunci Penjumlahan III.6.10 Tampilan Form Proses Rotasi Kiri 1 3 6 2 4 5 7 8 Gambar III.19. Form Proses Rotasi Kiri Pada rancangan form proses rotasi kiri diatas menggunakan beberapa komponen dengan keterangan sebagai berikut : 1. Label yang bertuliskan Nilai Bit 2. Label yang bertuliskan Rotasi 3. TextField untuk memasukkan kunci enkripsi sepanjang 8 karakter

48 4. TextField untuk memasukkan jumlah rotasi 5. DomainUpDown untuk menentukan jumlah rotasi 6. Button proses untuk melakukan proses rotasi kiri 7. Button keluar untuk keluar dari form proses rotasi kiri 8. RectangleShape untuk menampilkan proses rotasi kiri III.6.11 Tampilan Form About 2 1 3 4 Gambar III.20. Form About Pada rancangan form proses rotasi kiri diatas menggunakan beberapa komponen dengan keterangan sebagai berikut : 1. Label yang bertuliskan Sejarah Singkat IDEA 2. Label yang berisikan sejarah singkat algoritma IDEA 3. Label yang berisikan data penyusun 4. Button keluar untuk keluar dari form About