PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER TRADA MOTOR CABANG BANDAR LAMPUNG. Oleh Nia Nur Arini

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SUMBER TRADA MOTOR CABANG BANDAR LAMPUNG. ( Penelitian )

I. PENDAHULUAN. Persaingan dalam arus globalisasi membuat setiap individu harus membekali diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu memanfaatkan sumberdaya- sumberdaya lainnya. Beberapa hal yang perlu diantisipasi adalah kondisi yang tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB II URAIAN TEORITIS

PENDAHULUAN. bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa faktor produksi yang mendukung

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Wujud nyata perusahaan yang secara langsung berpengaruh. terhadap keberadaan karyawan yaitu masalah stress karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. memberi petunjuk bahwa hal-hal terpenting diperhatikan dalam pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

I. PENDAHULUAN. serta meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring berkembangnya kemajuan teknologi. Persaingan dan tuntutantuntutan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada era globalisasi, saat ini memiliki persaingan yang cukup ketat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (Rivai, 2004: 309). Prestasi kerja karyawan akan membawa dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka miliki. Salah satu sumber daya yang penting di dalam sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Karyawan merupakan satu-satunya aset yang tidak dapat digandakan oleh

I. PENDAHULUAN. kebutuhan (Trianto, 2010). Perusahaan pada era globalisasi, saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. PLN P3B RJBR sadar akan hal tersebut sehingga berusaha melakukan penilaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KHARISMA JAYA MOTOR BANDAR LAMPUNG. ( Penelitian ) Oleh : Dra. Nuria Erisna, MM.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa secara kuantitas, pekerja wanita merupakan faktor tenaga kerja yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

I. PENDAHULUAN. kompetitif dan dinamis menimbulkan banyak tantangan baru yang harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan kinerja karyawan. Dalam era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Perusahaan harus memiliki

I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

I. PENDAHULUAN. organisasi. Jika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia yang baik,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai fungsi serta kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi.

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MANDIRI UTAMA TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerjaan dengan menggunakan seluruh sumber daya manusia. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

BAB I PENDAHULUAN. alat utama untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, setiap organisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. DUTA CIPTA PAKARPERKASA SURABAYA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I. PENDAHULUAN. demikian sumber daya manusia yang berada di dalam organisasi tersebut harus lebih

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor. memiliki strategi untuk menghadapi persaingan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk lebih Smart dalam mengelola SDM dan organisasinya. Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia adalah penggerak dari seluruh sarana perusahaan yang tersedia. Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, kompetisi antar perusahaan semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan untuk mencapai tujuannya, sehingga perusahaan melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan di Indonesia dewasa ini baik perbankan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai sumber daya dominan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan karena

1. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis saat ini mengalami perubahan dari beberapa dekade terakhir

I. PENDAHULUAN. Perusahaan tranportasi merupakan perusahaan yang melakukan serangkaian kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

Transkripsi:

0 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG JL. PROF. DR. SUMANTRI BROJONEGORO NO. 1 GEDONG MENENG BANDARLAMPUNG PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER TRADA MOTOR CABANG BANDAR LAMPUNG (Skripsi) Oleh Nia Nur Arini FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG 2010

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini menuntut daya saing yang tinggi, yang berarti perusahaan perlu melakukan inovasi agar tidak tertinggal, dengan demikian sumber daya manusia yang berada di dalam perusahaan tersebut harus lebih produktif dan melakukan pekerjaan lebih baik dari waktu ke waktu. Karyawan atau sumber daya manusia adalah unsur yang mempunyai peranan penting dalam suatu perusahaan. Karyawan berperan menjadi penggerak seluruh aktivitas kerja yang dilakukan. Oleh karena itu sumber daya manusia dalam suatu perusahaan harus dikelola dengan baik guna mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan. Perubahan yang terjadi terus menerus di era globalisasi saat ini memaksa setiap karyawan untuk mampu beradaptasi. Mereka yang tidak siap menghadapinya akan terjebak pada situasi penuh pertentangan. Gejala yang muncul sebagai bentuk perlawanan dari perubahan adalah stres. Menurut Handoko (2001:200) stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Dampak dari stres pun beraneka ragam, dapat mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik namun juga ada dampak positifnya.

2 Setiap orang dalam suatu organisasi pasti pernah mengalami stres kerja. Untuk mencegah agar stres kerja tidak berlangsung terus menerus diperlukan suatu pengelolaan stres kerja. Sebagai pihak manajemen, mengelola stres pekerja lebih bersifat pemahaman pada penyebab stres dan mengambil tindakan untuk menguranginya dalam rangka pencapain tujuan organisasi. Suatu instansi atau organisasi pasti memiliki target atau tujuan yang hendak dicapai bersama. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi harus memiliki perencanaan kinerja sebagai suatu proses di mana atasan dan bawahan bekerja sama merencanakan apa yang harus dikerjakan pegawai pada tahun mendatang, menentukan bagaimana kinerja harus diukur, mengenali dan merencanakan cara mengatasi kendala, serta mencapai pemahaman bersama tentang pekerjaan tersebut. Bila pegawai dan atasan mempunyai kinerja yang baik, maka akan berdampak pada kinerja organisasi yang baik pula. Akan tetapi, adakalanya perencanaan kinerja oleh organisasi tidak berjalan efektif karena adanya suatu penyebab tertentu. Faktor yang menyebabkan hal tersebut karena adanya tekanan kerja dari atasan, lingkungan kerja yang tidak harmonis dan tenggang waktu penyelesaian tugas yang irrasional sehingga membuat pegawai mengalami stres. Masalah-masalah seperti itu membuat perencanaan kinerja menjadi tidak efektif, karena stres kerja dapat menurunkan kinerja dan semangat pegawai dalam bekerja. Stres yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan seseorang menjadi tidak jernih dalam berfikir dan bersikap serta sulit mengambil keputusan yang tepat. Akibat yang paling mengkhawatirkan adalah kinerja karyawan akan menurun, karyawan

3 tersebut lari dari tanggung jawabnya, frustasi kerja, absensinya meningkat bahkan berhenti kerja. Oleh karena itu pengendalian stres kerja sangat dibutuhkan sehingga stres bisa berada dalam tingkatan yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan. Efektivitas proses komunikasi dua arah antara pihak manajemen dan karyawan adalah penting untuk mengidentifikasikan penyebab stres yang potensial dan pemecahannya karena stres akan selalu menimpa pekerja maupun organisasi. Stres disebabkan oleh banyak faktor, baik itu berasal dari lingkungan kerja maupun dari lingkungan tempat tinggal karyawan. Hal ini sejalan dengan apa yang ditegaskan oleh Handoko (2001:201) bahwa faktor penyebab stres ada dua yaitu on the job (masalah-masalah yang berada dilingkungan kerja karyawan tersebut) dan off the job (masalah-masalah yang berada ditempat tinggal karyawan yang bersangkutan). Menurut Handoko (2001:201) indikasi atau gejala-gejala individu yang mengalami stres ditempat kerja antara lain : 1. Bekerja melewati batas kemampuan 2. Keterlambatan masuk kerja yang sering 3. Ketidakhadiran pekerjaan 4. Kesulitan membuat keputusan 5. Kesalahan yang sembrono 6. Kelalaian menyelesaikan pekerjaan 7. Lupa akan janji yang telah dibuat dan kegagalan diri sendiri 8. Kesulitan berhubungan dengan orang lain

4 9. Kerisauan tentang kesalahan yang dibuat 10.Menunjukkan gejala fisik seperti pada alat pencernaan, tekanan darah tinggi, radang kulit, radang pernafasan. Pengertian kinerja oleh Suprihanto (2003:33) mengatakan bahwa kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya standar, target/sasaran atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu atau telah disepakati bersama. Aspek-aspek kinerja menurut Gibson (1996:112) yaitu : 1. Kualitas dan kemampuan 2. Sikap dan etika kerja 3. Efektifitas dan efisiensi 4. Otoritas dan tanggung jawab 5. Disiplin 6. Inisiatif 7. Sarana Pendukung Jumlah karyawan PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung adalah sebanyak 35 orang yang terbagi dalam beberapa bagian sesuai dengan bidang pekerjaannya. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah karyawan PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :

5 Tabel 1. Jumlah Karyawan di PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung Tahun 2009. No Jabatan Jumlah Karyawan 1 Direktur 1 2 General Manager 1 3 Branch Manager 1 4 Manager Penjualan 1 5 Manager Mekanik 1 6 Supervisor Penjualan 1 7 Supervisor Mekanik 1 8 Supervisor Keuangan 1 9 Koordinator Penjualan 1 10 Administrasi 1 11 Promosi 1 12 Teknologi Informasi 1 13 Sparepart 4 14 BBN 3 15 Sales 4 16 Checklist unit 1 17 Pergudangan 2 18 Kasir Sparepart 1 19 Kasir Penjualan 1 20 Mekanik 5 21 Driver 1 22 Satpam 1 Jumlah 35 Sumber : PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung, 2010. Pengaruh stres kerja ada yang bersifat menguntungkan maupun merugikan bagi PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung. Pengaruh yang menguntungkan apabila stres kerja tersebut memacu karyawan untuk meningkatkan kinerja di dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya, akan tetapi jika pengaruh stres kerja yang dihadapi pegawai berkorelasi dengan penurunan prestasi kerja dan ketidakhadiran kerja tentu akan berdampak negatif bagi PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung.

6 Untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat absensi karyawan pada PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Tabel 2 Jumlah Absensi Karyawan Pada PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung, Tahun 2009. JH JHK JK Jumlah Absensi Tingkat Tingkat Bulan Absensi Absensi (Hari) (Hari) (Orang) Ct S I A Jml Dengan Diluar Cuti (%) Cuti (%) Januari 25 875 35 5 1 3 1 10 1,14 0,57 Februari 23 805 35 4 3 2 0 9 1,12 0,62 Maret 26 910 35 5 1 3 0 9 0,99 0,43 April 25 875 35 4 0 5 1 10 1,14 0,68 Mei 23 805 35 5 2 1 0 8 0,99 0,37 Juni 26 910 35 7 0 4 2 13 1,43 0,66 Juli 26 910 35 7 0 8 0 15 1,65 0,88 Agustus 25 875 35 3 2 4 1 10 1,14 0,80 September 26 910 35 8 1 6 1 16 1,76 0,88 Oktober 23 805 35 17 2 6 2 27 3,35 1,24 November 25 875 35 6 4 5 0 15 1,71 1,02 Desember 25 875 35 5 2 6 0 13 1,49 0,91 Jumlah 298 10430 76 18 53 8 155 62.2 9,06 Rata-rata 6 2 4 1 13 5.2 0,75 Sumber : PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung, 2010. Keterangan : JHK = Jumlah Hari Kerja JH JK Ct S I A = Jumlah Hari = Jumlah Karyawan = Cuti = Sakit = Izin = Alpha

7 Menurut Hasibuan (2003:51), perhitungan tingkat absensi karyawan diperoleh dengan rumus : Tingkat Absensi = Jumlah Absensi x 100 % Hari Kerja x Jumlah Pegawai Tingkat absensi yang dapat ditolerir perusahaan adalah sebesar 1% dari jumlah hari kerja. Tabel 2 menunjukkan tingkat absensi tertinggi terjadi pada bulan Oktober yaitu 1,24% hal ini disebabkan adanya tekanan kerja yang diberikan oleh manager terhadap karyawan karena realisasi penjualan setiap bulannya terus menurun yang mengakibatkan semangat kerja karyawan berkurang sehingga karyawan menjadi malas bekerja, selain itu pada bulan tersebut terjadi hari raya Idul Fitri sehingga banyak karyawan yang mengambil izin tidak bekerja selama beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri. Tingkat absensi terendah terjadi pada bulan Mei yaitu 0,37% hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi pemeriksaan realisasi penjualan dari pihak Kawasaki Motor Indonesia. Rata-rata tingkat absensi karyawan pada bulan Januari 2009 Desember 2009 yaitu 0,75%. Dengan demikian Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa tingkat absensi karyawan PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung sudah memenuhi standar absensi yang diharapkan oleh PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung. Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 1954 Tentang Penetapan Peraturan Istirahat Buruh Pasal 2 Ayat 1,2 dan 3 menyatakan bahwa cuti adalah hak pekerja yang telah memiliki masa kerja 12 bulan dan setiap bulannya telah melakukan pekerjaan Selama 23 hari kerja, maka pekerja tersebut berhak mendapatkan istirahat tahunan maksimal sebanyak 12 hari kerja.

8 Pekerja yang tidak masuk kerja wajib mengirim surat izin, pekerja yang tidak masuk kerja karena sakit harus ada keterangan dari dokter, dan pekerja yang tidak masuk kerja tanpa keterangan dianggap mangkir dengan konsekuensi potong gaji. Stres kerja dapat mengakibatkan terjadinya perputaran karyawan. Perputaran karyawan merupakan petunjuk kestabilan karyawan, Semakin tinggi perputaran karyawan berarti sering terjadi penggantian karyawan dan stres kerja yang tinggi dapat mengakibat meningkatnya perputaran karyawan Berikut ini adalah tingkat perputaran karyawan yang terjadi pada PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung Tahun 2009. Tabel 3 Tingkat Perputaran Karyawan Pada PT Sumber Trada Motor Tahun 2009. Bulan Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan Masuk Jumlah Karyawan Keluar Tingkat Perputaran (%) Januari 35 5 3 8,57 Februari 37 0 4 10,81 Maret 33 3 2 6,06 April 34 2 5 14,70 Mei 31 5 0 0 Juni 36 0 0 0 Juli 36 6 4 11,11 Agustus 38 4 5 13,16 September 37 0 2 5,40 Oktober 35 4 3 8,57 November 36 2 6 16,67 Desember 32 0 5 15,62 Rata - rata 35 2 3 9,22 Sumber : PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung, 2010. Tingkat perputaran karyawan pada Tabel 3 menunjukkan karyawan yang masuk rata-rata 2 orang setiap bulan, tertinggi terjadi pada bulan Juli yaitu 6 orang dan terendah terjadi pada bulan Februari, Juni, September dan Desember di mana pada

9 bulan tersebut perusahaan tidak melakukan penerimaan karyawan, sedangkan jumlah karyawan keluar rata-rata 3 orang setiap bulan, tertinggi pada bulan November yaitu 6 orang dan terendah terjadi pada bulan Mei dan Juni di mana tidak terdapat karyawan yang keluar kerja pada bulan tersebut. Kinerja karyawan PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung dapat dilihat berdasarkan pencapaian target dan realisasi penjualan PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung Tahun 2009. Tabel 4 Target dan Realisasi Penjualan PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung Tahun 2009. No Bulan Target (Unit) Realisasi (Unit) Realisasi (%) 1 Januari 50 52 104 2 Februari 50 45 90 3 Maret 50 46 92 4 April 50 43 86 5 Mei 50 44 88 6 Juni 50 45 90 7 Juli 50 38 76 8 Agustus 50 32 64 9 September 50 28 56 10 Oktober 50 25 50 11 November 50 27 54 12 Desember 50 26 52 Total 600 451 75 Sumber : PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung, 2010. Pada Tabel 3 di atas terlihat bahwa pencapaian target tidak selalu terealisasi, walaupun ada realisasi yang melebihi target namun pada penjualan lainnya masih di bawah standar target sehingga secara keseluruhan rata-rata pencapaian target hanya sebesar 75%. Rendahnya pencapaian target penjualan PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung diduga karena adanya stres kerja yang terjadi,

10 selain itu kurangnya promosi dan karyawan dibidang penjualan juga merupakan penyebab tidak tercapainya realisasi penjualan pada PT Sumber Trada Motor. Mengingat banyaknya pesaing yang memberikan penawaran yang lebih menarik, maka PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan pada penjualan, melakukan promosi yang lebih aktif sehingga diharapkan penjualan pada PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung dapat meningkat setiap tahunnya. Stres kerja merupakan perasaan tertekan yang dialami seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Stres kerja dan kinerja merupakan dua variabel yang sering muncul dalam lingkungan organisasi. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul : Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung. 1.2 Permasalahan Secara umum dapat dikatakan bahwa jika seseorang dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang melampaui kemampuan individu tersebut, maka individu tersebut akan mengalami stres kerja. Masalah dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan yang masih kurang baik. Hal ini terlihat dari tingkat realisasi penjualan yang masih dibawah standar yang telah ditetapkan oleh PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung. Salah satu faktor penyebabnya adalah beban kerja yang berlebihan pada karyawan PT

11 Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung. Berdasarkan uraian pada latar belakang maka permasalahan yang dirumuskan adalah : Apakah stres kerja itu ada dan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apakah terdapat stres kerja karyawan pada PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung. 2. Mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini memberikan informasi tambahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam dunia kerja tentang stres kerja yang ada hubungannya dengan kinerja karyawan sehingga dapat dilakukan usaha untuk mengurangi stres kerja pada karyawan. 2. Memberikan sumbangan pemikiran pada PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung dalam mengatasi masalah yang timbul khususnya dalam bidang stres kerja terhadap kinerja karyawan. 1.4 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran bertujuan untuk menjelaskan fokus masalah dari penelitian mengenai variabel atau objek penelitian, yaitu stres kerja sebagai variabel bebas dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat.

12 Dalam menjalankan tugas dan kewajiban setiap karyawan tentu ingin berada dalam lingkungan kerja yang nyaman, tanpa tekanan yang berat, harmonis dan kooperatif, tetapi adakalanya seorang karyawan mengalami tekanan yang berat dalam pekerjaannya sehingga menimbulkan stres kerja. Stres kerja oleh Handoko (2001:201) dinyatakan sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Stres kerja dapat menghasilkan dua kemungkinan, yaitu hasil yang positif (eustress) dan hasil yang negatif. Stres yang berdampak negatif yang dialami oleh individu tersebut tidak hanya mempunyai pengaruh terhadap diri pribadi tetapi juga berpengaruh terhadap kumpulan individu atau organisasi, sebagai akibatnya ketidakpuasan kerja, ketidakhadiran dan kinerja dari kumpulan individu tersebut dapat terganggu. Sedangkan stres yang menghasilkan suatu hasil yang positif dapat meningkatkan prestasi kerja atau kinerja karyawan sehingga dengan meningkatnya kinerja karyawan perusahaan dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. Gibson (1996:103) mengatakan kinerja adalah sejauh mana seseorang telah memainkan bagian dalam melaksanakan strategi organisasi, baik dalam merencanakan sasaran yang berhubungan dengan peranan perseorangan maupun dalam memperlihatkan kompensasi yang relevan bagi suatu organisasi dalam suatu peranan tertentu.

13 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat secara skematis kerangka konseptual dalam penelitian ini yang ditunjukkan sebagai berikut : Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian Stres Kerja (X) 1. Beban kerja yang berlebihan 2. Tekanan atau desakan waktu 3. Kualitas supervise yang jelek 4. Frustasi 5. Absensi 6. Keluar kerja 7. Kemenduaan peranan 8. Masalah keluarga 9. Masalah Pribadi (Handoko, 2001:201) Kinerja (Y) 1. Kualitas dan kemampuan 2. Sikap dan etika kerja 3. Efektifitas 4. Otoritas dan tanggung jawab 5. Disiplin 6. Inisiatif 7. Sarana Pendukung (Gibson, 1996:112) 1.5 Hipotesis Menurut Nazir (2005:151) hipotesis adalah: Pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan uraian kerangka pemikiran diatas, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut bahwa Terdapat Stres kerja yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT Sumber Trada Motor Cabang Bandar Lampung.