BAB I PENDAHULUAN. adalah kewajiban. Sejarah telah membuktikan kemajuan-kemajuan Islam dalam hal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan

PROPOSAL PENELITIAN. Nama : NPM : Fak/Prodi : Ilmu Pendidikan/Bimbingan dan Konseling Judul :

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

B. Penegasan Istilah.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. pengganti dan penerus yang mendahuluinya, dan sebagai pewaris-pewaris di muka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHLUAN. Pembelajaran Fiqih mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. umat manusia merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah perkembangan kepribadian manusia. Telah dirumuskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbesar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. filterisasi terhadap dampak negatif yang ditimbulkannya. Adapun langkah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pada mahkluk-makhluk lainnya di muka bumi ini. Manusia memiliki akal dan

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Manusia juga diberi Agama dari Allah Swt yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. panjang, persiapan yang matang, dukungan sumber daya manusia dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang ada padanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendidikan dan yang ditegaskan dalam Undang-Undang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan menusia, dengan iman dan pendidikan manusia akan mencapai kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan menutut ilmu adalah kewajiban. Sejarah telah membuktikan kemajuan-kemajuan Islam dalam hal sains, teknologi dan pola pikir, merupakan keniscayaan dalam umat Islam karena Islam terus mendorong umat untuk terus berfikir, merenung dan menguatkan iman serta menambah pengetahuan tentang makhluk. 1 Ini menunjukkan secara jelas bahwa Islam senantiasa mendorong umatnya untuk terus mengembangkan diri dan mengoptimalkan pola fikir untuk terus mengemban sebagai khalifah di bumi. Motivasi keilmuan tampak pada Al-Quran surah Al-Baqarah: 31 Pendidikan harus mampu memberikan dan membentuk pribadi peserta didiknya dengan acuan-acuan nilai-nilai ilahiah. Dengan pandangan ini, akan menjadikan panduan baginya dalam melaksanakan amanat Allah di muka bumi ini. Kekosongan 1 Fahmi Lukman, Keunggulan Sistem Pendidikan Islam, ( Al-Wa ie, Maret 2006) h. 98

akan nilai-nilai ilahiah, akan mengakibatkan manusia bebas kendali dan berbuat sekehendaknya. Sikap yang demikian akan berimplikasi timbulnya nilai egoistik yang bermuara pada sikap angkuh dan sombong pada diri manusia. Sikap ini akan terbiasa kepada sikap memandang rendah orang lain. 2 Di Indonesia pendidikan dianggap suatu hal yang sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan Nasional yang bersifat semesta, menyeluruh dan terpadu mempunyai peranan dalam meningkatkan kualitas manusia sekaligus sebagai pembentuk manusia Indonesia seutuhnya dan sebagai pendukung pertumbuhan dan perkembangan masyarakat. 3 Dilihat dari pendidikan Nasional yang bersifat semesta menjadikan belajar merupakan kebutuhan yang harus dijalani oleh putra putri Indonesia agar mereka menjadi manusia yang mempunyai pendidikan yang tinggi diiringi dengan akhlak mulia. Sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-Undang Negara Indonesia yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengemban kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. 4 Mengingat pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, maka keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada unsur kemanusiaannya itu. Unsur 2 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h.11 3 Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, ( Jakarta :PT. Gemawindu Pancaperkasa, 2000), h.121 4 Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung:Citra Umbara, 2003), h.7

manusia yang paling menentukan berhasil tidaknya pendidikan adalah motivasi belajarnya, agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral tinggi. Dalam usaha mempengaruhi itu terletak penekanannya pada motivasi belajar. Begitu pentingnya hubungan motivasi belajar ini untuk dilakukan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur an surah Al- Alaq ayat 1-5 yang berbunyi: Dari ayat tersebut di atas dapat diambil pelajaran bahwa Allah SWT menganjurkan bahkan memerintahkan kepada umat manusia supaya selalu melakukan semangat belajar, terutama sekali melalui baca tulis, sebab baca tulis adalah kunci utama bagi ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman sekarang. 5 Perintah belajar ini juga diperkuat dengan sebuah hadist Rasulullah Saw yang berbunyi sebagai berikut: عن انس ابن مالك رضي اهلل عنو قال رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم طلب العلم فريضة علىكل 6 مسلم )رواه ا بن ماجو عن انس بن مالك( Dalam motivasi belajar ini, siswa diharapkan dapat mencapai tujuan pengajaran melalui bahan pengajaran yang dipelajari oleh siswa dengan menggunakan berbagai macam metode dan melalui media teknologi informasi untuk kemudian dinilai ada tidaknya perubahan pada diri anak setelah ia menyelesaikan pendidikan belajar. 5 Depag RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Yogyakarta: Penyelenggaraan Penterjemahan Al- Qur an, 1985). 6 Al-Hafidz Abi Abdillah Muhammad Ibn Yazid Al-Qazwiny Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Beirut: Dar Al-Fikri, T. Th), Juz I, Hadits 224, h 84

Berdasarkan pada suatu keadaan anak-anak remaja sekarang yang dilahirkan dan dijadikan sebagai pelaku-pelaku kehidupan zaman sekarang. Mereka hidup dengan kondisi sekeliling yang tidak lepas dari tersedianya perangkat teknologi yang berupa kemunikasi yang kemampuan perangkat tersebut sangat jauh melaju cepat dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Peralatan itu kita dinamakan handphone. Istilah handphone ini ada yang menyebutnya hp. Permasalahan timbul sebenarnya bukan dari perangkat tersebut di zaman sekarang ini, akan tetapi kalangan pengguna perangkat tersebut yang sulit untuk dikawal. Sekarang ini anak-anak di bawah umur sudah menggunakan handphone yang berisi aplikasi atau software yang beberapa isinya sebenarnya diciptakan khusus untuk kalangan orang tua dan dewasa. Handphone menjadi karya baru yang begitu cepat perkembangannya, menjadi media komunikasi yang canggih dan tiada batasan. Selain dampak positif, ternyata juga menimbulkan dampak negatif yang tidak kalah besarnya dari dampak positifnya. Pengawalan di dunia maya internet sangat longgar dan hampir tidak ada aturan yang mengikatnya. Perkembangan besar ini tidak direncanakan, jadi belum pernah ada seorangpun yang benar-benar berwenang atas world wide web site. Sampai sekarangpun belum ada. Beberapa bagian web diorganisasikan sebagai contoh, alokasi nama ranah (domain/alamat web). Tetapi tak seorangpun yang menelusuri apa yang dimasukkan ke dalam web tersebut dan tidak ada aturan yang diterima secara internasional. Banyak orang merasa ini bagus, yang lainnya berpikir kita tetap membutuhkan kendali. Seiring berkembangnya handphone, ternyata situasi psikologi anak juga mengalami reaksi yang beraneka macam. Ada yang menggunakan handphone untuk

menambah nilai pelajaran sekolah, juga ada yang justru membuat siswa malas dan sering membuang waktu di depan handphone. Banyak juga yang menyalahgunakannya untuk bertindak dan bertingkah laku menyeleweng dari norma-norma baku yang berlaku di masyarakat. Lebih parah lagi ternyata budaya anak-anak juga semakin cepat pertumbuhannya, dengan ada aplikasi-aplikasi yang seharusnya hanya boleh dilihat oleh orang dewasa. 7 Dari hasil penjajakan awal, yang penulis lakukan di sekolah Madrasah tsanawiyah Ath-Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut, penulis mendapat informasi bahwa sebagian siswa yang berstudi di MTs tersebut masih ada siswa yang membawa handphone, walaupun sudah ada norma-norma larangan dari pihak sekolah. Rata-rata siswa yang se kolah disana sudah mempunyai handphone masing-masing khususnya siswa kelas IX. Hal ini dapat mempengaruhi terhadap motivasi belajar siswa. Untuk mengetahui secara jelas gambaran yang ada dan membuktikan secara ilmiah masalah tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengetahui hal-hal yang sebenarnya, sehingga terlahir suatu gagasan untuk menuangkannya dalam suatu karya ilmiah yaitu dengan melakukan peneliaan yang berjudul: Pengaruh Handphone terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IX Pada Madrasah Tsanawiyah Ath- Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. 7 http://repository.amikom.ac.id/files/publikasi. 25 juni 2012 at : 12:45

B. Rumusan Masalah Agar terarah permasalahan yang akan diteliti, maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan handphone terhadap siswa Kelas IX Pada Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut? 2. Bagaimana Motivasi Belajar Siswa Kelas IX Pada Madrasah Tsanawiyah Ath- Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut? 3. Adakah pengaruh antara penggunaan HP dengan motivasi belajar Siswa Kelas IX Pada Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut? C. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran terhadap judul di atas, maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: 1. Handphone adalah perangkat keras bersifat organisatoris, dan meneruskan nilainilai sosial dengan siapa individu atau khalayak mengumpulkan, memproses, dan saling mempertukarkan informasi dengan individu atau khalayak lain. 2. Motivasi, yaitu suatu semangat yang mendorong untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. 3. Belajar, yaitu suatu kegiatan menambah pengetahuan sehingga ada perubahan tingkahlaku ke arah yang lebih baik pada diri siswa.

Jadi, yang dimaksud judul diatas adalah suatu penelitian yang mendeskripsikan tentang pengaruh handphone terhadap motivasi belajar siswa. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Penggunaan Handphone terhadap siswa Kelas IX Pada Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. 2. Untuk mengetahui Motivasi Belajar Siswa Kelas IX Pada Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. 3. Untuk mengetahui pengaruh handphone terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IX Pada Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. E. Signifikansi Penelitian Manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi penulis, penelitian ini sangat bermanfaat terutama dalam meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai guru di sekolah formal, menghadapi kondisi para remaja yang sudah tidak dapat dipisahkan dari perangkat handphone. 2. Bagi Lembaga Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut, penelitian ini sangat berguna terutama sebagai bahan untuk perkembangan motivasi siswa-siswinya.

3. Sebagai bahan informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam ilmu pendidikan Agama, terutama yang berkenaan dengan pendidikan Agama di rumah tangga dengan akhlak siswa. 4. Penambah khazanah ilmu pengetahuan bagi perpustakaaan fakultas tarbiyah dan IAIN Antasari Banjarmasin. F. Anggapan Dasar Dan Hipotesis 1. Anggapan dasar Perkembangan teknologi semakin memasyarakat dikalangan anak didik. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi orang tua, karena punya anak yang tidak ketinggalan jaman. Orang tua menyadari akan pentingnya HP bagi anaknya dengan berbagai alasan. Sehingga HP, dewasa ini bukan barang mewah lagi atau bukan kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan primer. HP dipergunakan untuk hal-hal pelayanan, transaksi bisnis dan promosi. Perkembangan teknologi semakin meningkat, fungsi HP semakin meluas bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga dipergunakan dalam urusan lain seperti; SMS, MP3, Vidio, Kamera, Recoard, sehingga HP menjadi Multimedia. Siapa tak tertarik olehnya? Keberhasilan HP menggerogoti pikiran orang, tak disadari imperialisme budaya pun merajalela. kini HP adalah sakunya anak didik. Hampir semua anak didik mengantongi HP. Mereka merasa PD dengan HP dan seolah-olah menyatakan dirinya saya orang modern, saya orang teknologi ). Budaya tradisional semakin jauh ketinggalan oleh gaya hidup mewah. Hal ini sangat mempengaruhi terhadap pendidikan anak, terutama dalam motivasi belajarnya.

Gambaran di atas sangat jelas sekali bahwa kondisi sekarang ini pendidikan sedang dihadapkan pada permasalahan besar, yang tidak boleh dipandang sambil lalu saja. Akan tetapi perlunya suatu penanganan, penelitian, perumusan dan pemutusan jalan keluar bagi pendidikan anak dan siswa sekolah, khususnya tantangan dalam hal motivasi belajar siswa. 2. Hipotesis Berdasarkan anggapan dasar dan latar belakang masalah, maka dapat dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan handphone terhadap Motivasi belajar Siswa Kelas IX Pada Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. Ho :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan handphone terhadap motivasi belajar siswa Kelas IX Pada Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyah Bataka Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. G. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan antara satu teori dengan teori lainnya. Motivasi belajar menjadi satu-satunya landasan dan tumpuan harapan masa depan siswa. Yang dimaksudkan motivasi belajar di sini adalah semangat untuk menuntut ilmu dan meningkatkan prestasi belajar di sekolah, yang harus dimiliki dan dijadikan pendorong oleh anak-anak sejak masa kecil hingga dewasa. Penelitian ini ditekankan pada perlunya upaya pemecahan masalah yang

dihadapi para pendidik di zaman sekarang, yang tidak bisa terlepas dari persoalan remaja yang selalu berkembang pesat, apalagi didukung kepemilikan perangkat handphone yang hampir merata. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik adalah bukan suatu perbuatan yang mudah, memerlukan dukungan siswa itu sendiri, apalagi pelaku utama adalah siswa itu sendiri. Hingga masalah yang diteliti menjadi jelas penyelesaiannya. Untuk memecahkan suatu masalah dengan jelas dan sistematis serta terarah diperlukan teori-teori yang mendukung sebagai landasan berfikir, sehingga menghasilkan pembahasan yang jelas. Dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah hubungan antara pengaruh handphone terhadap motivasi belajar siswa kelas IX pada Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. Dalam penelitian ini akan dicari tentang Pengaruh Handphone terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas IX pada Madrasah Tsanawiyah Ath-Thohiriyah Batakan Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. H. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teoritis Menurut Sri 2008, Pengaruh Faktor Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Kalianget menghasilkan kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Melalui pendidikan diharapkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sangat diperlukan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Pendidikan memiliki peran penting dalam mencerdaskan bangsa. Proses belajar tidak selalu berhasil,hasil yang dicapai antara

siswa yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan. Berhasil tidaknya proses belajar mengajar tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa banyak jenisnya tapi digolongkan menjadi dua golongan yaitu factor eksternal dan factor internal. Guru harus mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar siswa dalam belajar, salah satu factor yang sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor eksternal. Faktor internal sangat mempengaruhi belajar siswa namun factor internal dipengaruhi oleh faktor eksternal.penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang kondisi dan pengaruh factor eksternal (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat) secara parsial maupun simultan terhadap motivasi belajar siswa. I. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran awal tentang penelitian ini, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah dan penegasan judul, rumusan masalah, definisi operasional dan lingkup pembahasan, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, tinjauan pustaka dan kerangka teoritis, anggapan dasar dan hipotesis, dan sistematika penulisan. BAB II Landasan teoritis yaitu Pengertian handphone, pemanfaatan handphone sebagai alat kemunikasi dan informasi, dampak positif dan dampak negatif handphone,

pengertian motivasi belajar siswa, jenis-jenis motivasi belajar siswa, dan faktor-faktor dalam motivasi belajar siswa. BAB III Metode penelitian yang membahas tentang jenis, pendekatan dan desain penelitian, populasi dan sampel, subjek dan objek penelitian, data, sumber data dan teknik pengumpulan data, kerangka dasar penelitian, teknik pengolahan data dan analisis data serta prosedur penelitian. BAB IV Laporan hasil penelitian, yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. BAB V Penutup, yang berisi simpulan dan saran.