BAB I PENDAHULUAN. karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. potensi tumbuh dan berkembang serta kecenderungan bersifat ingin tahu

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil. Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemajuan, pendidikan di madrasah-madrasah juga telah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tinggi rendahnya kualitas dan nilai suatu negara, karena itu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai pendapat Didi Supriadie yang menyatakan bahwa pendidikan. dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dan perbaikan dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi kemanusiaanya. Potensi kemanusiaan. merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia yang baik dari

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-Qur an surah Ar-Ra du ayat 11 Allah SWT berfirman: ...

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 1 Pendidikan adalah hak seluruh manusia, karena itu dalam penyelenggaraannya merupakan tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah, orang tua, guru, dan masyarakat. Keberhasilan pendidikan merupakan keberhasilan kita bersama. Pada hakikatnya pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju kepribadian yang utama. Pendidikan menjadi salah satu program utama dalam pembangunan nasional, karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di laksanakan oleh suatu bangsa tersebut. Untuk menunjang terlaksanaanya pendidikan itu, maka pemerintah membuat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 disebutkan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bartakwa kepada 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 4. 1

2 Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokaratis. 2 Untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional, maka peningkatan mutu mutlak di laksanakan guna menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi spiritual maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut yaitu melalui proses pembelajaran. Selain itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang hidup. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam QS. Al- Mujadalah ayat 11 yang berbunyi: Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia yang beriman dan mempunyai ilmu pengetahuan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt baik itu ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan agama. Oleh karena itu pendidikan sangat penting dalam kehidupan karena dengan pendidikan manusia diharapkan mampu menjadi manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan keterampilan yang ada pada diri peserta didik serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang System Pendidikan Nasional, (Jakarta: Departemen Nasional), h. 11.

3 dan negara. Salah satu cara guru dalam mengembangkan keterampilan anak ialah dengan memilih strategi yang sesuai dengan kebutuhan anak. Proses belajar mengajar yang diselenggarakan disekolah atau lembaga formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik perubahan dalam pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap. Proses belajar mengajar disekolah atau di lembaga formal sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan belajar tersebut antara lain meliputi siswa, guru, karyawan sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku paket, majalah, makalah, dsb). Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus dikuasainya sehingga ia mampu menyampaikan materi secara profesional dan efektif. Menurut Zakiyah Daradjat, pada dasarnya ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi penguasaan atas bahan, dan kompetensi dalam cara-cara mengajar. 3 Mengenai kompetensi dan cara-cara mengajar, seorang guru dituntut untuk mampu merencanakan ataupun menyusun setiap program satuan pelajaran, mempergunakan dan mengembangkan media pendidikan serta mampu memilih strategi yang bervariatif dan efektif. Pembelajaran dalam mata pelajaran SKI hendaknya dikemas dalam strategi yang dapat mengantarkan peserta didik kepada mengambil 2004), h. 263. 3 Zakiyah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:Bumi Aksara,

4 hikmah/pelajaran, keluasaan pengetahuan serta kemampuan meneladani orangorang beriman sebelumnya dari kisah-kisah yang ada dalam sejarah islam. Pembelajaran SKI sering dianggap suatu kegiatan pembelajaran yang paling menjenuhkan dibandingkan pelajaran yang lain, karena materi dari pelajaran ini kebanyakan menghapal tahun-tahun berdirinya suatu dinasti dan tahun-tahun lahirnya tokoh-tokoh. Inilah salah satu alasan yang membuat pelajaran ini menjadi pelajaran yang kurang disukai oleh sebagian besar siswa. Boleh jadi dari sekian keadaan salah satu penyebabnya adalah faktor strategi. Karena tidak adanya penggunaan strategi dan metode yang sesuai dengan tujuan pengajaran tentunya akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. 4 Sebagaimana pendapat Roestiyah yaitu guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efesien mengena pada tujuan yang diharapkan. 5 Strategi merupakan suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan, penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi (pembelajaran). 6 Menurut Sudirdja dan Siregar dalam buku Mulyono strategi pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi yang sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya. 7 Strategi sangatlah penting digunakan untuk menciptakan sebuah proses belajar mengajar yang aktif, inovatif, 4 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 19 97), h. 87. 5 Roestiyah. N. K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 1. 6 Moh. Fahri Yasin, Dkk. Strategi Belajar Dan Pembelajaran, (Gorontalo:Sultan Amai Press Iain Gorontalo, 2008), h. 1. 7 Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran Abad Global, (Malang: Uin-Maliki Press, 2011), h. 9.

5 kreatif dan efektif. Banyak strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran SKI. Salah satunya ialah dengan menggunakan strategi Petak Umpet dan Index Card Match. Strategi Petak Umpet merupakan teknik dasar untuk mengingat. Strategi ini dapat membuat siswa merasa senang dalam proses belajar mengajar. Saat pertama kali siswa menggunakannya, siswa akan merasa senang karena belajar berlangsung tidak membosankan. 8 Kelebihan strategi ini merupakan cara yang sangat efisien dan alami untuk mengingat informasi sulit, mengajarkan siswa suatu teknik yang berharga yang dapat diterapkan pada banyak subjek dan dapat membantu siswa menyadari bahwa sukses dapat dicapai dengan sedikit usaha dan sedikit fun yang menciptakan motivasi untuk belajar di masa depan. Index Card Match adalah strategi yang dikembangkan untuk menjadikan siswa aktif mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasan diri sendiri dan seorang siswa memiliki kreatifitas maupun menguasai keterampilan yang diperlihatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 9 Kelebihan Index Card Macth antara lain adalah dapat memupuk rasa tanggung jawab, karena dari hasil-hasil yang dikerjakan dipertanggungjawabkan di depan guru. Mendorong peserta didik supaya berlomba-lomba untuk mencapai kesuksesan. Dapat memperdalam pengertian dan menambah keaktifan dan kecakapan siswa. 8 Paul Ginnis, Trik & Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas, (Jakarta : PT. Indeks, 2008), h. 128. 9 Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail Media Group, 2008), hal. 81.

6 Oleh karena itu, penggunaan strategi Petak Umpet dan Index Card Macth dalam pembelajaran SKI memungkinkan siswa untuk lebih aktif serta dapat mengurangi rasa jenuh siswa terhadap pembelajaran. Karena dalam strategi ini dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penjajakan awal di MIN Sungai Lulut dan wawancara dengan guru mata pelajaran SKI beliau mengatakan bahwa dalam dalam pembelajaran strategi yang sering digunakan hanyalah ceramah, menjelaskan, tanya jawab dan diskusi serta meminta siswanya untuk mencatat apa yang disampaikan oleh gurunya, sehingga membuat pelajaran SKI semakin membosankan dan siswapun hanya duduk mendengarkan serta tidak aktif dalam pelajaran tersebut. Berdasarkan paparan di atas bahwa pembelajaran SKI dengan menggunakan strategi Petak Umpet dan Index card Macth dapat mempermudah siswa memahami pelajaran dan membuat siswa lebih aktif serta dapat meningkatkan hasil belajar. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk mengangkat judul tentang Pengaruh Penggunaan Strategi Petak Umpet dan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Pada Pembelajaran SKI Siswa Kelas V Di MIN Sungai Lulut Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

7 1. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan strategi Petak Umpet pada pembelajaran SKI siswa kelas V MIN Sungai Lulut tahun pelajaran 2016/2017? 2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan strategi Index Card Match pada pembelajaran SKI siswa kelas V MIN Sungai Lulut tahun pelajaran 2016/2017? 3. Apakah terdapat pengaruh Penggunaan Strategi Petak Umpet dan Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Pada Pembelajaran SKI Siswa Kelas V Di MIN Sungai Lulut Tahun Pelajaran 2016/2017? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk: 1. Mengetahui hasil belajar siswa menggunakan strategi Petak Umpet pada pembelajaran SKI siswa kelas V MIN Sungai Lulut tahun pelajaran 2016/2017. 2. Mengetahui hasil belajar siswa menggunakan strategi Index Card Match pada pembelajaran SKI di MIN Sungai Lulut Tahun pelajaran 2016/2017. 3. Mengetahui pengaruh penggunaan strategi Petak Umpet dan Index Card Match terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran SKI di MIN Sungai Lulut Tahun pelajaran 2016/2017.

8 D. Definisi Operasional dan Batasan Masalah 1. Definisi Operasional a. Pengaruh adalah hubungan sebab akibat yang ditimbulkan dari strategi Petak Umpet dan Index Card Macth tersebut. Pengaruh yang dimaksud disini adalah pengaruh hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Petak Umpet dan Index Card Match. b. Penggunaan berarti daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 10 Penggunaan yang dimaksud adalah pemakaian strategi Petak Umpet yang diterapkan dalam proses belajar mengajar terhadap hasil belajar siswa. c. Strategi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. 11 Jika dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai polapola umum kegiatan guru-peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 12 Yang dimaksud dengan strategi dalam penelitian ini adalah rencana yang cermat berupa pola-pola umum kegiatan belajar mengajar yang dibuat oleh guru untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 10 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta:Balai Pustaka),h. 849. 11 Ibid, h. 581. 12 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 2002), Cet. Ke-2 h. 5.

9 d. Strategi Petak Umpet merupakan teknik dasar untuk mengingat, dasar dari banyak variasi. Saat pertama kali siswa menggunakannya, siswa sering merasa senang karena belajar berlangsung tidak membosankan. 13 e. Index Card Match. adalah strategi yang dikembangkan untuk menjadikan siswa aktif mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasan diri sendiri dan seorang siswa memiliki kreatifitas maupun menguasai keterampilan yang diperlihatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. f. Pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Maksudnya adalah upaya guru membantu siswa belajar agar terjadi perubahan baik itu perilaku serta kemampuan siswa yang dulunya tidak tahu menjadi tahu. g. Hasil belajar tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan hasil belajar SKI yaitu hasil dari kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang telah diajarkan dengan menggunakan strategi petak umpet dan index card match melalui evaluasi pembelajaran diakhir proses belajar mengajar. Penilaian hasil belajar dalam penelitian ini dilihat dari aspek kognitif. h. Siswa adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari sesorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. 14 Siswa yang 13 Paul Ginnis, Trik & Taktik Mengajar Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas, (Jakarta : PT. Indeks, 2008), h. 128. 14 Syaiful Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:Renika Cipta), h. 51.

10 diteliti adalah siswa kelas VA dan VC MIN Sungai Lulut tahun pelajaran 2016/2017. i. SKI adalah suatu cabang dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Untuk mengenalkan kepada peserta didik tentang Sejarah-sejarah Islam. Meteri SKI yang akan dijadikan penelitian adalah materi sejarah kelas V tentang kemenangan di Kota Makkah, sebab-sebab terjadinya Fathul Makkah, cara menghindari pertumpahan darah dalam peristiwa Fathul Makkah, strategi Rasullulah Saw. dalam Fathul Makkah. 2. Batasan Masalah Demi tercapainya tujuan dari penelitian ini maka peneliti memberi batasan ruang lingkup pada hal-hal berikut: a. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas V MIN Sungai Lulut tahun pelajaran 2016/2017. b. Penelitian dilaksanakan pada saat pembelajaran materi kemenangan di kota Mekkah, sebab-sebab terjadinya Fathul Makkah, cara menghindari pertumpahan darah dalam peristiwa Fathul Makkah, strategi Rasullulah dalam Fathul Makkah. c. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari skor akhir siswa dalam menyelesaikan soal-soal materi tentang Kemenangan di kota Mekkah, sebabsebab terjadinya Fathul Makkah, cara menghindari pertumpahan darah dalam peristiwa Fathul Makkah.

11 Jadi, yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah suatu penelitian untuk mengetahui keberhasilan penggunaan strategi Petak Umpet dan Index card match, dilihat dari prestasi belajar siswa dalam pembelajaran SKI kelas V di MIN Sungai Lulut tahun pelajaran 2016/2017. E. Anggapan Dasar dan Hipotesis 1. Anggapan Dasar a. Strategi Petak Umpet merupakan teknik dasar untuk mengingat. Saat pertama kali siswa menggunakannya, siswa sering merasa senang karena belajar berlangsung tidak membosankan. b. Strategi index card match merupakan salah satu strategi yang menyenangkan yang akan mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. c. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang menetap. 2. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Hipotesis adalah bentuk suatu prediksi mengenai jawaban terhadap pertanyaan penelitian. 15 Berangkat dari permasalahan yang telah peneliti uraikan di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : 15 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offest, 2005), h. 49..

12 a. Hipotesis alternatif (Ha) ; Terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa menggunakan strategi Petak Umpet dan Index card match pada pembelajaran SKI di MIN Sungai Lulut Tahun pelajaran 2016/2017. b. Hipotesis nihil (Ho) : Tidak terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa menggunakan strategi Petak Umpet dan Index card match pada pembelajaran SKI di MIN Sungai Lulut Tahun pelajaran 2016/2017. F. Manfaat Penenlitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu manfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan dan keguruan, khususnya teori belajar megajar dalam SKI. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Universitas Islam Negeri UIN Antasari Banjarmasin Menambahkan Khazanah kepustakaan UIN Antasari Banjarmasin, serta untuk Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (khususnya). Hasil Penenlitian ini dapat digunakan sebagai pedoman atau referensi untuk penelitian berikutnya yang sejenis. b. Bagi Guru 1) Sebagai bahan perbandingan untuk melakukan kegiatan pembelajaran kearah yang lebih baik. 2) Dapat menjadi teknik pembelajaran yang tepat tetapi bersifat variatif.

13 3) Mempermudah pelaksanaan pembelajaran SKI. 4) Guru dapat mengembangkan pemahaman SKI pada anak didik. 5) Dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. 6) Memberikan masukan dalam proses belajar mengajar agar lebih menyenangkan. 7) Memberikan pengalaman bagi guru untuk menggunakan strategi Petak Umpet untuk meningkatkan hasil belajar SKI terhadap meteri yang disampaikan. c. Bagi Siswa 1) Adanya kebebasan dalam diri siswa untuk menemukan hal baru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi Petak Umpet ini. 2) Dapat menghilangkan rasa jenuh pada proses pembelajaran. 3) Menumbuhkan sikap positif dan percaya diri dalam proses pembelajaran terhadap sesama anggota teman. 4) Memberikan pengalaman nyata dan menumbuhkan minat belajar serta meningkatkan hasil belajar SKI.

14 d. Bagi peneliti 1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan keterampilan meneliti. 2) Memberikan gambaran tentang strategi Petak Umpet terhadap hasil belajar SKI G. Sistematika Penulisan Sebagai gambaran umum pembahasan, penulis sajikan sistematika pembahasan sebagai berikut : pertama, memuat halaman persembahan, halaman motto, kata pengantar dan daftar isi. Kedua, memuat bagian isi dalam pembahasan hasil penelitian skripsi, yang terdiri atas lima bab, dengan sub-sub bab sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, kegunaan penelitian, definisi operasional, serta sistematika penulisan. BAB II Landasan teori, berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan Konsep pembelajaran, strategi Petak Umpet, strategi Index Card Match Hasil belajar, konsep SKI serta materinya. BAB III Metode penelitian meliputi jenis penelitian dan pendekatan penelitian, metode penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik

15 pengumpulan data, pengolahan data dan teknik analisis data, serta prosedur penelitian. BAB IV Laporan hasil penelitian dan pembahasan, meliputi gambaran umum lokasi penelitian, analisis instrumen penelitian, penyajian data dan pembahasan, serta analisis data. BAB V Meliputi simpulan dan saran-saran.