III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Muh Suyanto Dr. Ir. Sriyadi, MP / Ir. Diah Rina Kamardiani, MP Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

Tabel 1. Pengukuran variabel tingkat penerapan usahatani padi organik Indikator Kriteria Skor 1. Pemilihan benih a. Varietas yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

METODE PENELITIAN. akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

III. METODE PENELITIAN. sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan

METODELOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III. METODE PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. adalah metode deskriptif analisis. Metode deskripsi yaitu suatu penelitian yang

TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI PADI SAWAH SYSTEM

III. METODE PENELITIAN. Umur responden merupakan usia responden dari awal kelahiran. sampai pada saat penelitian ini dilakukan.

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

III. METODE PENELITIAN

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

METODE PENELITIAN. dengan menggambarkan atau menjelaskan suatu obyek kelompok secara detail

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

HUBUNGAN PERANAN WANITA TANI DALAM BUDIDAYA PADI SAWAH DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT)

IV. METODE PENELITIAN. Halimun Salak, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

Oleh: Teti Tresnaningsih 1, Dedi Herdiansah S 2, Tito Hardiyanto 3 1,2,3 Fakultas Pertanian Universitas Galuh ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dasar deksriptif. Metode deskriptif artinya

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan upaya sadar dan terancang untuk melaksanakan

METODE PENELITIAN. dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

III. METODE PENELITIAN. bermitra dengan UPT Balai Benih Pertanian Barongan Kabupaten Bantul.

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

KUISIONER RESPONDEN. 1. Pendidikan Terakhir (Berikan tanda ( ) pada jawaban) Berapa lama pengalaman yang Bapak/Ibu miliki dalam budidaya padi?

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani Padi Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Sarana. Produksi

Kata Kunci : Tingkat Tenerapan, Budidaya, Padi Organik

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PERAN WANITA DALAM USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAWADA KECAMATAN SAWERIGADI KABUPATEN MUNA BARAT. Oleh : Nur Rahmah dan Erni Wati ABSTRAK PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis. Tujuan metode deskriptif analisis ini adalah untuk membuat

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

III. METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, dan metode kualitatif. Menurut Nazir dalam Iin, 2008, metode

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN PADI ORGANIK

ANALISIS KAPABILITAS PETANI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI DALAM USAHATANI PADI SAWAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara seksama untuk mencapai suatu tujuan, Cholid Narbuko, (2007:1).

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

IV. METODE PENELITIAN

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Faktor Internal. No Indikator Parameter Skor. 2 Pengalaman bertani >5 tahun 3-2 tahun 5-4 tahun < 1 tahun

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan pemecahan masalahnya melukiskan suatu objek

Abstrak

I. PENDAHULUAN. lainnya, baik dalam bentuk mentah ataupun setengah jadi. Produk-produk hasil

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

V. GAMBARAN UMUM. menjadikan sektor tersebut sebagai mata pencaharian masyarakat.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH, RESPONDEN, DAN BUDIDAYA PADI Keadaan Umum Permasalahan Kabupaten Cianjur

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. Gambar Peta Provinsi Banten

VII ANALISIS PENDAPATAN

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

KISI-KISI DAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHU 2012

KOMPONEN TEKNOLOGI PIUHAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH. mempunyai luas wilayah sebesar Ha. Secara administratif Kecamatan

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2013) metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Data dikumpulkan, disusun kemudian dianalisis. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan suatu keadaan, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki peneliti mengenai tingkat penerapan serta pola perilaku petani dalam menerapkan usahatani padi organik di Kelompok Tani Ngudi Rejeki Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. A. Penentuan Lokasi dan Sampel Pemilihan/ penetapan lokasi pada penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling) yaitu sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti berdasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu. Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penentuan lokasi dengan melalui pertimbangan dimana Desa Banjararum merupakan salah satu desa di Kecamatan Kalibawang dengan ukuran luas lahan padi sawah paling luas. 23

24 Tabel 1. Luas panen, produksi dan rata-rata produksi padi sawah menurut desa di Kecamatan Kalibawang pada tahun 2016 Nama desa Luas panen (ha) Produksi (Kw) Rata-rata produksi (Kw/ha) Banjararum 603 42.345,67 70,22 Banjarasri 495 34.761,30 70,22 Banjarharjo 382 26.825,95 70,22 Banjaroyo 205 14.396,12 70,22 Total 1.685 118.329,04 70,22 Sumber :BPS Kabupaten Kulon Progo Berdasarkan tabel 1 diketahui jika luas panen serta produksi padi sawah di Desa Banjararum merupakan yang paling luas. Selain itu, di Kecamatan Kalibawang terdapat 33 kelompok tani yang mengusahakan tanaman pangan dan hortikultura dimana semuanya tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Tani Manunggal. Diantara 33 kelompok tani tersebut ada satu kelompok tani yang mengusahakan usahatani padi organik dan sudah mendapatkan sertifikasi organik dari LSO (Lembaga Sertifikasi Organik) Persada yaitu Kelompok Tani Ngudi Rejeki, sehingga penelitian ini sengaja memilih Kelompok Tani Ngudi Rejeki karena sudah mendapatkan sertifikasi organik. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan cara sensus dimana populasi yang akan dijadikan responden penelitian yaitu 58 petani yang menerapkan usahatani padi organik dan sudah mendapatkan sertifikat organik, sedangkan anggota keseluruhan kelompok tani yaitu 68 petani. B. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan observasi langsung ke lokasi penelitian dan wawancara dimana jenis observasi yang digunakan adalah observasi non partisipatif yang mana peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati,

25 tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Selain itu data primer diperoleh dengan wawancara langsung terhadap petani padi di Kelompok Tani Ngudi Rejeki dimana teknik wawancara yang digunakan ialah menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah disediakan. Data primer yang diperoleh meliputi teknis usahatani padi organik yang dijalankan anggota mulai dari pemilihan varietas hingga pasca panen serta profil petani yang dijadikan responden yaitu umur petani, pendidikan formal petani, pengalaman usahatani padi organik dan luas lahan usahatani padi organik. Data sekunder diperoleh dengan cara mempelajari buku yang berhubungan dengan tema yang diteliti. Pengambilan data sekunder juga diperoleh dari studi literatur, baik yang diperoleh dari perpustakaan maupun tempat lain berupa artikel yang berasal dari media cetak, internet maupun hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini. Data sekunder berupa keadaan alam lokasi penelitian, keadaan penduduk, keadaan sarana perekonomian dan keadaan pertanian di lokasi penelitian. C. Pembatasan Masalah Responden yang diambil adalah petani di Kelompok Tani Ngudi Rejeki Desa Banjararum, Kecamatan Kalibawang yang menerapkan usahatani padi organik dan sudah mendapatkan sertifikasi organik. D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Definisi operasional a. Tingkat penerapan usahatani padi organik adalah tingkat penerapan yang diukur melalui pelaksanaan usahatani padi organik yang meliputi pemilihan

26 benih, pembibitan, penyiapan lahan, penanaman, perawatan, panen dan pasca panen. 1) Pemilihan benih adalah penentuan jenis benih dan kegiatan perlakuan benih yang digunakan untuk usahatani padi organik. Di ukur dengan menggunakan skor dari indikator yang berupa : a) Varietas padi yang digunakan oleh petani b) Cara menyeleksi benih padi yang dilakukan petani 2) Pembibitan adalah serangkaian kegiatan yang dimulai dari pengecambahan benih, penentuan tempat semai benih dan penentuan waktu bibit siap tanam. Diukur dengan menggunakan skor dari indikator yang berupa : a) Pengecambahan benih padi b) Tempat penyemaian benih padi c) Umur persemaian 3) Penyiapan lahan merupakan kegiatan pengolahan tanah sawah hingga siap untuk ditanami. Diukur dengan menggunakan skor dari indikator yang berupa : a) Pembajakan b) Pemupukan dasar c) Waktu aplikasi pemupukan dasar 4) Penanaman adalah pemindahan bibit dari tempat pembibitan ke lahan penanaman yang sudah disiapkan sebelumnya. Diukur dengan menggunakan skor dari indikator yang berupa : a) Jarak tanam

27 b) Sistem tanam yang digunakan petani c) Jumlah bibit yang ditanam tiap lubang tanam 5) Perawatan merupakan pemeliharaan tanaman setelah ditanam melalui penyulaman, pemupukan susulan dan pengendalian hama dan penyakit tanaman pada padi organik yang dibudidayakan oleh petani. Diukur dengan menggunakan skor dari indikator yang berupa : a) Waktu penyulaman b) Pemupukan susulan c) Pengendalian gulma d) Pengendalian hama dan penyakit tanaman e) Pengairan 6) Panen merupakan kegiatan pemetikan hasil budidaya padi di lahan padi organik yang dibudidayakan oleh petani. Diukur dengan menggunakan skor dari indikator yang berupa : a) Kriteria panen padi b) Cara perontokan padi 7) Pasca panen merupakan kegiatan yang dilakukan setelah panen, berupa penjemuran hasil panen hingga pengemasan beras. Diukur dengan menggunakan skor dari indikator yang berupa : a) Tempat penjemuran b) Tempat penyimpanan c) Penggilingan d) Pengemasan beras

28 b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerapan usahatani padi organik meliputi umur petani, pendidikan formal, pendidikan formal, pendidikan non formal, pengalaman usahatani padi organik, luas lahan usahatani padi organik, ketersediaan sarana produksi, harga pasar dan tingkat kosmopolitan. 1) Umur petani merupakan selisih antara tahun penelitian dengan tahun kelahiran responden, dinyatakan dalam tahun. 2) Pendidikan formal merupakan jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh para anggota kelompok tani dengan kategori lulus SD, lulus SMP, lulus SMA/Sederajat, lulus Diploma, lulus Sarjana. 3) Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang tidak diselenggarakan secara khusus di sekolah, pengajarannya tidak formal dan tidak adanya evaluasi yang sistematik. 4) Pengalaman usahatani padi organik ialah lama anggota melakukan usahatani padi organik, dinyatakan dalam tahun. 5) Luas lahan usahatani padi organik ialah luas lahan yang digunakan untuk usahatani padi organik, dinyatakan dalam tahun. 6) Akses terhadap sarana produksi adalah ketersediaan serta kemudahan dalam mendapatkan sarana produksi berupa benih, pupuk dan pestisida yang digunakan untuk kegiatan usahatani padi organik. 7) Harga pasar ialah harga jual produk beras organik yang dihasilkan per satuan kg. 8) Tingkat kosmopolitan adalah sifat keterbukaan petani yang selalu berusaha mencari informasi baru mengenai budidaya padi organik untuk

29 meningkatkan motivasi mereka dalam hal menerapkan usahatani pertanian padi organik. c. Pupuk organik yaitu unsur organik baik padat seperti pupuk kandang serta pupuk organik cair yang diaplikasikan pada tanaman untuk meningkatkan produksi padi organik. d. Pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dengan proses fisika, kimia, atau biologis dimana pada umumnya pupuk anorganik dibuat oleh pabrik. e. Pestisida organik merupakan pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tembakau, temu-temuan, kucai. f. Pestisida anorganik merupakan bahan kimia baik berupa padat dan cair yang digunakan untuk pengendalian hama, baik yang berupa tumbuhan, serangga, maupun hewan lain di lingkungan. g. Benih padi ialah biji tanaman padi yang sudah melalui perlakuan dan dipilih untuk dijadikan sebagai bahan perbanyakan tanaman. h. Bibit padi ialah benih padi yang sudah mengalami masa penyemaian, sudah memiliki daun dan akar serta sudah siap ditanam di lahan. 2. Pengukuran variabel Pada penelitian ini pengukuran variabel tingkat penerapan usahatani padi organik menggunakan kriteria skor 1-5. Skor tersebut memiliki arti yaitu : skor 1 untuk menyatakan kategori tingkat penerpan sangat rendah, skor 2 untuk menyatakan kategori tingkat penerapan rendah, skor 3 untuk menyatakan kategori tingkat penerapan sedang, skor 4 untuk menyatakan kategori tingkat penerapan tinggi dan skor 5 untuk menyatakan kategori tingkat penerapan sangat tinggi.

30 Untuk lebih jelasnya mengenai pengukuran variabel maka dapat dilihat pada lampiran 1. E. Metode Analisis Data Pada penelitian ini, acuan penetapan kriteria pada masing-masing tahapan usahatani padi organik yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) kelompok tani serta dari kebiasaan petani padi di Kelompok Tani Ngudi Rejeki. Kriteria tersebut digunakan untuk mengumpulkan data dari responden, kemudian setelah data dikumpulkan dari seluruh responden kemudian dilakukan tabulasi data dan selanjutnya dilakukan analisis data. Berikut ini teknik analisis data yang digunakan : 1. Untuk mengetahui profil anggota Kelompok Tani Ngudi Rejeki yang menerapkan usahatani padi organik menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan memaparkan profil anggota kelompok tani. 2. Untuk mengetahui tingkat penerapan usahatani padi organik di Kelompok Tani Ngudi Rejeki yaitu dengan menggunakan analisis deskriptif tabel yaitu dengan menjabarkan isi tabel untuk memberi gambaran mengenai tingkat penerapan usahatani padi organik di Kelompok Tani Ngudi Rejeki. Hasil jawaban kuesioner dari responden diukur dan dikelompokkan dalam beberapa kategori sesuai tahapan dimana rumus penghitungan menggunakan interval sebagai berikut: ( )

31 Untuk menganalisis skor pada setiap indikator tahapan penerapan dapat dilihat pada tabel 2. ( ) = = 0,80 Tabel 2.Kriteria skor pada setiap indikator tahapan tingkat penerapan Kategori Kisaran Skor Sangat rendah 1,00-1,80 Rendah 1,81-2,60 Sedang 2,61-3,40 Tinggi 3,41-4,20 Sangat tinggi 4,21-5,00 Kisaran skor 1,00-5,00 Untuk mengetahui kategori tingkat penerapan usahatani padi organik pada masing-masing tahapan dapat dilihat pada tabel lampiran 2. Untuk mengetahui kategori tingkat penerapan usahatani padi organik secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Tingkat penerapan usahatani padi organik Kategori Kisaran Skor Sangat rendah 22,00-39,60 Rendah 39,61-57,20 Sedang 57,21-74,80 Tinggi 74,81-92,40 Sangat tinggi 92,41-110,00 Kisaran skor 22,00 110,00 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang cenderung berpengaruh terhadap tingkat penerapan usahatani padi organik di Kelompok Tani Ngudi Rejeki, menggunakan penyajian data dengan metode analis deskriptif tabel, yaitu metode yang digunakan untuk menjabarkan isi tabel untuk memberi gambaran

32 mengenai faktor-faktor yang cenderung berpengaruh terhadap tingkat penerapan usahatani padi organik di Kelompok Tani Ngudi Rejeki. Analisis ini dipilih karena dapat lebih menggambarkan mengenai faktor-faktor yang mengakibatkan tinggi rendahnya tingkat penerapan usahatani padi organik di Kelompok Tani Ngudi Rejeki.