BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas belajar siswa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS melalui penerapan metode

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan kerja sama siswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model Advance Organizer (AO) dibandingkan. 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. metode Deep Dialogue dibandingkan menggunakan metode Group

BAB V KESIMPULAN. maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV dapat dikemukakan simpulan penelitian yaitu penerapan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Upaya meningkatkan kreativitas siswa dengan metode discussion group

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya. maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil-hasil penelitian telah dikemukakan didepan, selanjutnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang hubungan antara

PERBEDAAN EFEKTIVITAS METODE MAKE A MATCH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dengan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif model Group Investigation

BAB V PENUTUP. sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di SMP N se-kecamatan Buayan yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dikumpulkan melalui penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

BAB V PENUTUP. konvensional, seperti metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab, siswa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap hasil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Orang Tua dengan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: variabel dapat dikatakan memiliki korelasi sedang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

BAB V PENUTUP. Kesimpulan dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut. pengendalian sosial. Media pembelajaran berbasis website ini dapat

DAFTAR PUSTAKA. Al-Barry, Dahlan, Kamus Induk Istilah Ilmiah, Surabaya : Target Press, 2003

DAFTAR RUJUKAN. Aziz,Abdul, Wahab,2009. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka.

DAFTAR PUSTAKA. Alma, Buchari Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Hasil penelitian persepsi siswa kelas VIII terhadap media gambar dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh rerata sebesar 72,43 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang. tinggi dari pada media kartu konsep bergambar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. coba produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Baik.

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran college ball terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasar analisis data penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lingkungan alam sebagai sumber belajar terhadap hasil belajar kognitif IPA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. 1. Hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan model kooperatif tipe bamboo

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Pada Siklus I, penerapan teknik Paired Storytelling (Bercerita

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kelompok kontrol 6,48 serta perhitungan gain score ternormalisasi

Al Kufi, Hasan Basri, dan Idi Hamidi, Departemen Agama Republik Indonesia, Mushaf AlQur an dan Terjemah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2009.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa:

BAB V PENUTUP. analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pembelajaran sosiologi di kelas XI IPS 1 menggunakan metode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Minat Belajar terhadap Prestasi

Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

BAB V PENUTUP. 1. Pembelajaran sejarah melalui penggabungan model Problem Based. Learning dan Student Teams Achievement Division mampu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

Eutik Mulyati dan Guntarsih ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Sleman, hal ini dibuktikan dari nilai r hitung lebih besar dari r tabel

BAB V PENUTUP. 1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen 1 setelah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu dalam Mata Pelajaran IPS di. SMP Negeri Wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012, dengan r x1y

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SDN PAKIS JAJAR 1 SKRIPSI

BAB V PENUTUP. 1. Hasil belajar siswa yang belajar dikelas eksperimen dengan menggunakan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN KETERBATASAN. diajukan, implikasi, saran dan keterbatasan penelitian.

DAFTAR KEPUSTAKAAN. Alamsyah, Maurizal, Kiat Jitu Meningkatkan Prestasi Dengan Mind Mapping,

DAFTAR PUSTAKA. Hamzah dan Mohamad Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT Bumi Aksara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasar hasil pembahasan analisis data melalui pembuktian terhadap

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

PENDAHULUAN Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penelitian yang Relevan Jenis Penelitian Batasan Masalah

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR RUJUKAN. Ahmadi, Abu Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan metode belajar peer teaching pada mata

Indah Nursuprianah, Aan Ani

BAB V PENUTUP. 1. Hasil belajar matematika siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Penerapan Metode Diskusi Berbantuan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrahman, Mulyana, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 3 SKRIPSI

DAFTAR RUJUKAN. Abror, Rachman, Abd Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Afandi, Yazid Fiqih Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syari ah. Yogyakarta: Logung Pustaka.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara aktivitas belajar siswa menggunakan metode make a match dibandingkan dengan metode guided note taking di kelas VIII SMP 2 Bantul. Hal ini dilihat dari perbedaan ratarata hasil angket. Rata-rata hasil angket aktivitas belajar siswa sebelum diberikan perlakuan dengan metode make a match pada kelas eksperimen 1 sebesar 25,74, setelah diberikan perlakuan meningkat menjadi 35,52. Sedangkan rata-rata hasil angket aktivitas belajar siswa sebelum diberikan perlakuan menggunakan metode guided note taking pada kelas eksperimen 2 sebesar 25,00 meningkat setelah diberikan perlakuan menjadi 31,35. Selanjutnya, perbedaan yang signifikan dapat dilihat dari hasil uji-t menunjukkan bahwa t hitung >t tabel, yakni t hitung = 4,471 lebih besar dari t tabel = 2,015, dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan aktivitas belajar yang signifikan pada pembelajaran menggunakan metode make a match dibandingkan dengan metode guided note taking. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa menggunakan metode make a match dibandingkan dengan metode guided note taking di kelas VIII SMP 2 Bantul. Hasil belajar siswa menunjukkan terdapat perbedaan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata hasil posttest. Rata-rata hasil postest 104

105 siswa kelas eksperimen 1 sebesar 86,52 lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen 2 yakni sebesar 78,26. Perbedaan yang signifikan dapat dibuktikan dengan melihat hasil uji-t yang menunjukkan bahwa t hitung >t tabel, yakni t hitung = 2,429 lebih besar dari t tabel = 2,015. Dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas menggunakan metode make a match dibandingkan metode guided note taking di kelas VIII SMP 2 Bantul. 3. Metode make a match lebih efektif meningkatkan aktivitas belajar siswa dibandingkan metode guided note taking di kelas VIII SMP 2 Bantul. Efektivitas dalam hal ini dilihat dari proses. Proses melibatkan siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas belajar siswa meningkat lebih tinggi pada kelas yang menggunakan metode make a match dibandingkan kelas yang menggunakan metode guided note taking. Berdasarkan hasil perhitungan ukuran efek, metode make a match memberikan pengaruh yang besar dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hasil perhitungan pengaruh metode make a match dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa diperoleh nilai d sebesar 1,37 yang dikategorikan memiliki pengaruh yang besar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode make a match lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VIII SMP 2 Bantul. 4. Metode make a match lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan metode guided note taking di kelas VIII SMP 2 Bantul. Efektivitas dalam hal ini dilihat hasil. Proses melibatkan siswa dalam

106 pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa meningkat lebih tinggi pada kelas yang menggunakan metode make a match dibandingkan kelas yang menggunakan metode guided note taking. Rata-rata hasil belajar siswa (posttest) pada kelas yang menggunakan metode make a match sebesar 86,52 lebih tinggi dibandingkan kelas yang menggunakan metode guided note taking sebesar 78,26. Berdasarkan hasil perhitungan ukuran efek, metode make a match memberikan pengaruh yang besar dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil perhitungan pengaruh metode make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa diperoleh nilai d sebesar 0,88 yang dapat dikategorikan memiliki pengaruh yang besar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode make a match lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas VIII SMP 2 Bantul. B. Keterbatasan Penelitian Peneliti memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1. Fasilitas kelas VIII F yakni proyektor LCD sedang diperbaiki sehingga dalam proses pembelajaran yang berlangsung guru menjelaskan materi tanpa menggunakan media powerpoint. Dimungkinkan, keadaan fasilitas tersebut penggunaan metode guided note taking dalam pembelajaran di kelas VIII F menjadi tidak efektif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 2. Pengelolaan waktu proses pembelajaran yakni pada pertemuan II guru terlambat masuk ke kelas VIII F dikarenakan sebelumnya mengajar di

107 kelas lain, sehingga alokasi waktu ketika penjelasan materi berkurang. Dimungkinkan, pengaruh pengelolaan waktu tersebut menjadikan metode guided note taking yang digunakan tidak efektif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. C. Implikasi Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini, metode make a match terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan metode ini dapat diterapkan oleh guru IPS dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang tercipta sangat menyenangkan karena setiap siswa berkeinginan dapat menemukan pasangan kartu yang cocok agar mendapatkan poin tambahan. Selain itu, metode ini juga mendorong siswa untuk untuk tekun belajar menguasai materi pelajaran lebih mendalam. Siswa menjadi lebih fokus menyimak penjelasan dari guru agar paham terhadap materi pelajaran sehingga dapat mencocokkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Jadi, ketika guru menerapkan pembelajaran menggunakan metode make a match akan efektif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

108 D. Saran Berdasarkan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan implikasi dari hasil yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian dalam rangka mengetahui efektivitas metode make a match dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dibandingkan metode guided note taking pada pembelajaran IPS kelas VIII SMP 2 Bantul, terdapat beberapa saran yang perlu dianjurkan yaitu: 1. Dalam penerapan metode make a match, hendaknya guru/peneliti dapat memperhatikan alokasi waktu yang tersedia untuk kegiatan pembelajaran. Segala kemungkinan yang terjadi selama penelitian hendaknya dipersiapkan solusi yang mungkin dilakukan, seperti misalnya mempersingkat waktu untuk kegiatan tertentu. 2. Bagi guru IPS, metode make a match dapat diterapkan pada pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa. 3. Dalam pelaksanaan metode make a match hendaknya guru memperhatikan bentuk pertanyaan yang akan digunakan untuk kartu pertanyaan, karena dalam metode make a match sebaiknya pertanyaan yang digunakan memiliki jawaban pasti pada kartu jawaban.

109 DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. A.M. Slamet Soewandi, dkk. 2008. Perspektif Pembelajaran Berbagai Bidang Studi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Darma. Anita Lie. 2008. Cooperative Learning : Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Dali Santun Naga. 2009. 64 Rumus Terapan Probabilitas dan Sekor Hipotesis Statistika. Jakarta: PT Grasindo Persada. Dali Santun Naga.. Ukuran Efek dalam Laporan Hasil Penelitian. Diakses dari http://dali.staff.gunadarma.ac.id/publications/files/399/4861-aarche.doc pada 22 Desember 2013, jam 17.10 WIB. Etin Solihatin dan Raharjo. 2009. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Akasara. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT Bumi Akasara. Hani Ambarwati. 2012. Upaya Peningkatan Motivasi dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII A Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Guided Note Taking di SMP N 1 Mlati. Skripsi. Yogyakarta: UNY. Madyo Eko Susilo dan R. B. Kasihadi. 1988. Dasar-dasar Pendidikan. Semarang: Efthar Offset. Moh. Uzer Usman. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Ngalim Purwanto. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Numan Somantri. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rusdakarya.

110 Nuri Subekti. 2013. Efektivitas Pembelajaran IPS dengan Penerapan Metode Time Token Arend (TTA) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sanden. Skripsi. Yogyakarta: UNY. Oemar Hamalik. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Pasaribu, IL dan B. Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit Tarsito. R. Partino dan M. Idrus. 2009. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: Safiria Insania Press. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Shely Frada Ajis. 2012. Implementasi Model Cooperative Learning Teknik Make A Match Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Kelas VIII A SMP N 1 Wedi, Klaten. Skripsi. Yogyakarta: UNY. Silberman, Men. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Yappendis. Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Sugihartono dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sugiyono. 2012. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sumarna Surapranata. 2006. Analisis, Validitas, Reabilitas, Dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Supardi. 2011. Dasar-dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Syaiful Bahri Djamarah. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Diakses dari http://www.inherentdikti.net/files/sisdiknas.pdf pada 20 Desember 2013, jam 15.30 WIB.

111 Wiersma, William dan Jurs, Stephen G. 2009. Research Methods in Education: An Introduction. USA: Pearson.