BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi ini, kebutuhan teknologi komputer sangat dibutuhkan oleh manusia. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan, yang biasanya selalu dilakukan secara manual oleh manusia, akan semakin cepat dan efisien apabila dilakukan dengan sistem komputerisasi. Bahkan dengan kecanggihan teknologi komputer yang semakin berkembang dengan pesat dapat memudahkan perusahaanperusahaan tersebut untuk meningkatkan efisiensi kerja karena pekerjaan yang dilakukan dengan komputer dapat menghemat baik dari segi waktu, ruang, tenaga, biaya dan lain-lain. Pada saat pertama kali ditemukan, komputer hanya digunakan sebagai alat bantu untuk mempercepat proses hitung-menghitung (Janner Simarmata,2007). Namun, dengan meningkatnya kebutuhan serta pengetahuan manusia, maka komputer mengalami perkembangan, sehingga fungsinya tidak lagi sebagai alat penghitung saja, akan tetapi komputer juga dapat dimanfaatkan untuk penyimpanan data, menggambar suatu grafik atau gambar, pengeditan dan lain sebagainya.
Songket atau sering juga disebut dengan kain Songket adalah salah satu busana khas Indonesia. Songket secara turun temurun dikembangkan oleh masyarakat Melayu. Songket merupakan salah satu warisan budaya Melayu. Jika Songket Melayu ini punah dan tidak ada lagi yang memproduksinya maka suku Melayu akan kehilangan Songket sebagai salah satu warisan nenek moyang. Songket merupakan sejenis kain yang biasanya ditenun tangan, dan mempunyai corak rumit benang emas atau perak. Perkataan songket bermaksud membawa keluar atau menarik benang daripada kain atau menenun menggunakan benang emas dan perak. Dari segi sejarah, songket hanya dipakai golongan bangsawan - keluarga kerabat diraja dan orang besar negeri. Kehalusan tenunan dan kerumitan motif corak songket ketika itu menggambarkan pangkat dan kedudukan tinggi seseorang pembesar. Songket telah terkenal di Malaysia dan Indonesia sejak abad ke-13 yang lampau. Pada era 70-an, di kawasan Batubara setiap rumah pasti memiliki alat tenunannya sendiri, berupa alat tenun manual bernama gedokan. Gedokan itu biasanya diletak di bawah (kolong) rumah panggung, dan para ibu baru akan turun menenun jika ada waktu senggang. Tenunan yang bersifat menyambi itulah yang membuat produksi songket tidak bisa diprediksi, sehingga bicara soal memasarkan produk sangat sulit dijangkau masyarakat di sana. Hanya sebagian warga saja yang serius mengelola tenunan
songket menjadi bisnis. Sisanya, hanya menggunakan songket untuk keperluan keluarganya sendiri. Bagi masyarakat Melayu Batubara, mengenakan kain songket untuk acara resmi seperti pesta perkawinan adalah wajib. Kain dibuat sebagus mungkin berdasarkan benang yang kadang menunjukkan taraf kesejahteraan mereka, Jadi semakin bagus songket yang dipakai, makin baiklah kondisi kehidupannya di mata para tetangga. Jadi memakai songket bisa menjadi hal yang prestisius. Songket menjadi bagian kultur yang sulit dipisahkan dari masyarakat Batubara pada awalnya. Bahkan tolak ukur bagi seorang remaja putri untuk menikah adalah ketika dia sudah bisa menenun. Jika belum bisa, ia dianggap tidak layak untuk dijadikan istri. Sebab, ketika berumah tangga, pemenuhan kebutuhan pakaian dan kain biasanya dikerjakan sendiri oleh si istri, sesekali sambil bersenandung dekat anaknya yang bermain atau sedang tidur tak jauh darinya. Kadang juga, jika letak rumah berdekatan dengan tetangga yang juga sedang menenun, mereka akan mengobrol dengan sambil melempar pantun dan bercengkrama hingga sore. Kain songket yang dikerjakan dengan santai, meski terlihat sederhana, pembuatannya bukanlah pekerjaan mudah. Untuk mengerjakan satu potong kain songket ukuran dua meter, dibutuhkan waktu tujuh hingga 12 hari. Bergantung pada tingkat kerumitan motif yang dituangkan pada kain. Motif yang dibuat juga beraneka ragam, sesuai dengan falsafah yang diyakini masyarakat Melayu Nusantara. Pucuk
rebung, bunga manggis, bunga cempaka, pucuk caul, tolak betikam, hingga naga berjuang menjadi motif yang menghiasi kain songket Batubara. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih menjadikan generasi muda enggan menekuni pekerjaan menenun atau membuat kerajinan tenun songket Batubara yang dianggap tidak memiliki peluang bisnis dan tidak cukup untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun Tugas Akhir dengan Judul Pendekatan Penerapan Teknologi Komunikasi dan Informasi Berbasis Web Pengrajin Tenun Songket Melayu di Sumatera dan direncanakan akan dibuat online guna mengangkat martabat Songket Batubara di Indonesia dan tidak tertutup kemungkinan ke manca negara. 1.2 Identifikasi Masalah Pembuatan sebuah aplikasi yang baik pada Sistem Informasi Berbasis Web pada Kerajinan Tangan Songket merupakan sebuah kebutuhan bagi para penenun Songket agar dapat melestarikan warisan budaya Melayu dan juga dapat membantu pemasaran produk songket Melayu agar para penenun songket melayu dapat memasarkan produk mereka dengan maksimal, sehingga menenun juga dapat menjadi mata pencaharian bagi para penenun songket selain juga dapat melestarikan budaya songket Melayu Batubara. Dengan begitu para pengrajin songket akan makin bersemangat dalam menenun songket sehingga dapat menciptakan corak-corak songket baru yang akan
menjadikan songket Batubara akan semakin dikenal dunia. Jika Songket ini punah dan tidak ada lagi yang memproduksinya, maka Melayu akan kehilangan songket sebagai salah satu warisan nenek moyang. Menyadari keterbatasan manusia dalam menyelesaikan masalah yang semakin rumit, maka permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana menciptakan suatu sistem yang cermat, cepat dan teliti, serta up to date dengan menggunakan bantuan komputer untuk membuat sistem informasi berbasis web pada kerajinan tangan songket di sumatera dengan menggunakan PHP dan MYSQL. 1.3 Batasan Masalah Dalam melakukan perancangan sistem penulis hanya membatasi masalah tentang Kerajinan songket seperti Jenis-jenis Songket, Kegunaan Songket, Harga Pasaran Songket, Tempat Pemasaran dan Penenun Songket serta hal lainnya berkenaan dengan Kerajinan Songket di Sumatera Utara. 1.4 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah: 1. Membuat suatu aplikasi yang berfungsi untuk mengelola dan memberikan informasi mengenai kerajinan tangan songket sehingga pengolahan data dengan cara manual yang memperlambat proses kerjanya dapat dikurangi secara bertahap dan diganti dengan sistem komputerisasi yang sedikit melibatkan intervensi manusia.
2. Memberikan suatu alternatif kepada pihak instansi pemerintahan agar dapat mengatasi kesulitan pengelolaan Kerajinan Tangan Songket dan membantu para penenun songket dalam memasarkan produk atau barang tenunan mereka dengan menerapkan sistem komputerisasi yaitu dengan menggunakan PHP dan MYSQL. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah: a. Memberikan pengalaman bagi penulis dalam hal kerja sama dan berinteraksi dengan para pengrajin tenun songket, khususnya para pengrajin tenun songket Batubara dalam melakukan riset dan pengumpulan data yang akan digunakan dalam penyelesaian tugas akhir penulis. b. Membangun sebuah aplikasi berbasi web yang dapat digunakan sebagai sarana penyedia informasi mengenai kerajinan tenun songket di Sumatera khususnya tenun songket Batubara. 1.6 Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 macam, yaitu : 1. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan objek kerja praktik sebagai dasar dalam penelitian ini.
2. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan dengan cara syuting langsung ke lapangan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Studi Lapangan ini meliputi : a. Interview (wawancara) Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara secara langsung kepada Para Pengrajin tenun Songket atau Pengusaha Songket di Sumatera Utara. b. Observasi (pengamatan) Yaitu teknik pengumpulan data secara langsung dilapangan sehingga memperoleh data yang lebih akurat dan keterangan yang cukup jelas. 1.7 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, penulis membuatsuatu sistematika penulisan yang terdiri dari: BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang pengertian komputer, sistem informasi, dan beberapa teori mengenai program aplikasi yang digunakan dalam membangun aplikasi web tersebut. BAB 3 : PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini, penulis menguraikan tentang perancangan aplikasi web, seperti perancangan layout, perancangan database, dan lainnya. BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang pengertian implementasi sistem, tujuan implementasi sistem, dan spesifikasi aplikasi. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran mengenai sistem informasi tentang pendekatan penerapan teknologi komunikasi dan informasi berbasis web pengrajin tenun songket melayu di Sumatera yang telah diselesaikan.