BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
KINERJA GURU DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN FAKTOR KONTEKSTUAL DI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk. menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam manajemen sumber daya manusia. Hal ini secara langsung maupun

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi yang berorientasi pada laba, namun human assets-lah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan merupakan faktor penunjang utama dalam maju atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Peran dari pendidikan tersebut adalah sebagai sarana dalam. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia itu sendiri. Menurut Suhailah Hussien (2007: 91)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetitif. Dengan semakin berkembangnya era sekarang ini membuat kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. acuan dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan, di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tuti Rohayati, 2014

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

P., 2015 PENGARUH PEMBERIAN TUNJANGAN PROFESI TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMPN SE-RAYON 03 KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. tantangan di era global semakin kompleks. Seiring melesatnya ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Itan Tanjilurohmah,2013

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi manusia untuk mengemban tugas pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI GRAND ORCHID HOTEL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang sangat kuat kedudukannya dimana sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

BAB IV PEMBAHASAN TEMUAN HASIL PENELITIAN. kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam dalam menumbuhkan

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEKERJA DENGAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada

2015 KONTRIBUSI PENGEMBANGAN TENAGA AD MINISTRASI SEKOLAH TERHAD AP MUTU LAYANAN D I LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI SE-KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangat memperihatinkan. Berdasarkan data penelitian Human Development Index

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : SITI ANA MISROKHAH A

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat. Pembangunan dilakukan secara menyeluruh

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. budaya, tetapi juga aspek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya pendidikan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. dilupakan sebagai aset yang berharga dalam sebuah perusahaan. Padahal sumber

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

Kinerja guru di Kota Solo masih rendah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Etty Retnowati,

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ita Hardianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan manajemen sekolah baik yang konvensional maupun yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya membangun manusia yang seutuhnya, pembangunan didalam pendidikan merupakan sarana dan wahana yang penting dan sangat menentukan dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh karena itu, bidang pendidikan perlu diperhatikan, serta mendapat penanganan yang serius baik dari pemerintah, masyarakat dan para pengelola. Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2002:263) Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan pendidik. Tidak dapat diragukan lagi bahwa pendidikan merupakan inti dari kemajuan suatu bangsa. Bagi Indonesia, hal ini sudah dicantumkan dalam konstitusi dan berbagai program pemerintah. Namun dalam kenyataannya, baru bersifat retorika padahal sudah puluhan tahun Indonesia merdeka. Seharusnya, kita sudah bisa menata bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat dan dihargai oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Dalam pelaksanaannya, masih diwarnai dandijadikan sebagai alat politik sehingga proses pendidikan yang dilaksanakan belum menunjukkan hasil yang memuaskan (Mulyasa 2013: 15). UNESCO pada tahun 2012 merilis data yang menyatakan bahwa Indonesia berada diperingkat ke-64 dari 120 berdasarkan penilaian Education Development Index (EDI) atau Indeks Pembangunan Pendidikan. Nilai tersebut diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yakni angka partsipasi pendidikan dasar, angka bertahan siswa hingga kelas V Sekolah Dasar, angka partisipasi menurut kesetaraan gender, angka melek huruf pada usia 15 tahun keatas (UNESCO: 2012). Dari data tersebut sudah jelas bahwa pendidikan di Indonesia masih perlu dibenahi. Pendidikan di Indonesia harus menjadi target utama supaya mampu bersaing dengan negara- 1

2 negara lainnya. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan pasti ada faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang suatu proses pendidikan pada satuan pendidikan, dari hari ke hari permasalahanpermasalahan yang dikemukakan tersebut memang berkaitan dengan kinerja guru (UU RI Sisdiknas 2013:13). Menurut Hasibuan (2002:160) Suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan merupakan kinerja. Dengan demikian, kinerja guru hasil kerja yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang didasarkan atas pengalaman, kecakapan, serta kesungguhannya. Posisi guru sangat sentral dalam dunia pendidikan dan dalam pelaksanaan pembelajaran, maka berkaitan dengan kinerja guru dan diperlukan adanya totalitas, dedikasi serta loyalitas sebagai seorang pendidik. Begitu pentingnya komponen guru yang sangat menentukan terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Begitu pentingnya posisi guru dalam kegiatan belajar mengajar, maka sangat wajar apabila fenomena rendahnya kualitas pendidikan akan menunjuk guru sebagai tumpuan kesalahan atau penyebab dari fenomena tersebut. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja menurut Bernardin dan Russel Gomes (1997) adalah kecenderungan seseorang yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan tingkah laku yang baik akan menghasilkan kinerja yang optimal. Sebaliknya seseorang yang tidak mempunyai pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan tingkah laku yang baik cenderung menghasilkan kinerja yang rendah, disamping itu orang yang sama dapat menghasilkan kinerja yang berbeda dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Orang yang bekerja di suatu tempat dengan kondisi psikologis, sosial dan lingkungan fisik yang memungkinkan, maka orang itu cenderung akan menghasilkan kinerja yang optimal. Sebaliknya orang yang bekerja di suatu tempat dengan kondisi psikologis, sosial dan lingkungan fisik

3 yang memungkinkan, maka orang itu cenderung akan menghasilkan kinerja yang tidak optimal. Sedangkan menurut Payaman J dalam John Suprihanto (1997:22-28) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain pendidikan dan latihan, gizi dan kesehatan, motivasi, kesempatan kerja, kemampuan manajerial pemimpin. Dengan demikian menurunnya kualitas pendidikan tidak sepenuhnya disebabkan oleh guru karena terdapat faktor eksternal yang menyebabkan kinerja guru menurun dan mengakibatkan kualitas pendidikan menurun. Mengingat pentingnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Pihak-pihak sekolah melakukan upaya untuk meningkatkan kinerja guru sehingga menciptakan pendidikan yang berkualitas. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam pendidikan formal perlu memiliki wawasan yang luas dan maju. Menyadari hal tersebut, setiap kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan secara terarah, berencana, berkesinambungan sehingga meningkatkan kualitas pendidikan serta meningkatkan kinerja guru secara optimal. Menurut Soebagio dalam Suwar (2000:2) bahwa kepala sekolah melakukan tiga fungsi yaitu membantu para guru memahami, memilih dan merumuskan tujuan pendidikan yang dicapai, menggerakkan para guru, para karyawan, para siswa dan anggota masyarakat untuk mensukseskan program pendidikan di sekolah, menciptakan sekolah sebagai lingkungan kerja yang harmonis, dinamis, sehat, nyaman, sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas dan memperoleh kepuasan kerja yang tinggi. Pelaksanaan tugas profesional guru memerlukan bimbingan dari berbagai pihak khususnya kepala sekolah. Seperti yang diuraikan diatas bahwa diharapkan kepala sekolah untuk bisa mengembangkan serta meningkatkan kinerja profesionalisme seorang guru. Pembinaan yang bisa dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru meliputi: Keterampilan teknis (technical skills), keterampilan manajerial (managerial skills) dan keterampilan manusiawi (human skills). Ketiga jenis keterampilan tersebut,

4 memberikan kontribusi masing-masing 50%,20%, 30% (Alfonso dalam Imron,1955:85). Untuk mengetehui kekurangan dan kelemahan guru, peran kepala sekolah juga harus melakukan supervisi yaitu suatu cara memberikan pertolongan dengan membimbing dan mengarahkan serta mengembangkan kompetensi kerja yang telah dimiliki oleh guru. Dari langkah-langkah tersebut kepala sekolah dapat mengetahui permasalahan-permasalahan guru baik yang berkaitan dengan kompetensi pribadi, kompetensi pedagodis sampai pada kompetensi professional serta keunggulan yang dimiliki guru tersebut. Selain pentingnya masalah kepemimpinan kepala sekolah masih ada hal-hal yang sekiranya akan mempengaruhi kinerja guru, yakni dari segi faktor kontekstual atau situasional, maksud dari situasional disini adalah tentang bagaimana dengan kondisi atau situasi lingkungan kerja. Saydam (2000:226) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang melaksanakan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Lingkungan kerja yang nyaman akan mampu meningkatkan produktivitas para guru sehingga kinerja guru akan semakin meningkat. Beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Boyolali terletak persis di tepi jalan raya. Hal tersebut pasti sedikit bahkan banyak berpengaruh pada proses belajar mengajar itu sendiri. Meskipun beberapa sekolah sudah mulai memperhatikan faktor lingkungan sekolah mereka, namun kenyataannya masih ada beberapa sekolah yang kurang memperdulikan lingkungan sekolah apalagi ruang guru. Padahal seharusnya guru memiliki cukup ruang untuk bekerja dengan nyaman. Jika faktor lingkungan ini tidak diperhatikan dengan baik, dikhawatirkan kinerja guru juga tidak akan berjalan seperti seharusnya. Kemungkinan besar guru akan merasa malas untuk masuk ke ruangannya, bahkan guru juga tidak akan melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik secara maksimal.

5 Peneliti juga sempat melakukan observasi ke beberapa sekolah, namun peneliti tertarik melakukan pengamatan di SMA Negeri 1 Teras Boyolali, sebenarnya di sekolah ini fasilitas yang ada cukup memadai, namun peneliti tertarik untuk melakukan pengamatan ke SMA Negeri 1 Teras karena jika dilihat diruang guru, berkas-berkas masih tertumpuk dimeja sehingga mempersempit ruang gerak guru sehingga membuat kinerja menjadi kurang baik dan tidak bisa bekerja dengan nyaman. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai kinerja guru di SMA Negeri 1 Teras Boyolali. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul KINERJA GURU DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN FAKTOR KONTEKSTUAL DI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN 2016 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah 2. Kepemimpinan kepala sekolah dalam kegiatan mempengaruhi guru yang diarahkan untuk mendorong kinerja guru terhadap pencapaian tujuan sekolah telah terlaksana, namun kinerja guru masih belum maksimal. 3. Keadaan yang berada di sekitar yang kurang kondusif yang mengakibatkan kinerja guru kurang optimal. C. Pembatasan Masalah Penelitian ini difokuskan pada pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Teras di Kabupaten Boyolali.

6 D. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah diatas maka dapat ditentukan beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan, yaitu: 1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru Ekonomi SMA N 1 Teras di Kabupaten Boyolali? 2. Bagaimana pengaruh faktor kontekstual terhadap kinerja guru Ekonomi SMA N 1 Teras di Kabupaten Boyolali? 3. Bagaimana pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan faktor kontekstual terhadap kinerja guru Ekonomi SMA N 1 Teras di Kabupaten Boyolali? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. 2. Untuk mengetahui pengaruh faktor kontekstual terhadap kinerja guru. 3. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan faktor kontekstual terhadap kinerja guru. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini duharapkan dapat memberikan manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Dapat dijadikan sebagai sumber informasi ilmiah bagi penelitian yang berkaitan dengan kepemimpinan kepala Sekolah dan faktor kontekstual (lingkungan kerja) terhadap kinerja guru. 2. Manfaat Praktis a) Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman peneliti serta salah satu prasyarat guna memperoleh gelar sarjana.

7 b) Bagi Sekolah Sebagai informasi mengenai pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan faktor kontekstual terhadap kinerja guru. c) Bagi Universitas Muhammadiyah Surakarta Sebagai salah satu bahan referensi bacaan bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta pada umumnya, khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Akuntansi.