Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 6 Palu Pada Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X. Rusmiati ABSTRAK

Oleh Sriwahyuni, Abd. Hamid, Sutji Rochaminah ABSTRAK

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Parigi Pada Mata Pelajaran IPA Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 20 Toli-Toli Pada Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Susilawati, Lilies, dan Bustamin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II SDN 2 Tolitoli Pada Materi Pengukuran Waktu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Baharuddin Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Tadulako

Peningkatan Kemampuan Siswa Berbicara Melalui Metode Bermain Peran Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN Lampasio

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Peningkatan Kemampuan Membaca Dan Menulis Dengan Menggunakan Kartu Huruf di Kelas I SDN 2 Wombo

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Metode Latihan di Kelas V SD Inpres 1 Siney

Transkripsi:

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Donggala Kodi Pada Mata Pelajaran Matematika Kartini Saleng Sekolah Dasar Negeri Donggala Kodi Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Donggala Kodi? Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Donggala Kodi pada siswa kelas V yang terdiri dari 9 orang siswa perempuan dan 11 orang siswa laki-laki. Tujuan yang ingin di capai adalah mendeskripsikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Donggala Kodi dalam mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. Prosedur penelitian terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data difokuskan melalui observasi guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang tuntas 9 orang (45%) Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas 18 orang (90%). Ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipa STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Pembelajaran kooperatif tipe STAD, Hasil belajar, Pecahan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan dan memajukan daya pikir manusia. Karena itu agar seorang anak dapat menguasai matematika dengan baik diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar sangat rendah. Data ini diperoleh berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru, umumnya siswa sering mengalami kesulitan pada materi mengubah pecahan biasa kebentuk persen dan pecahan desiamal serta sebaliknya.tahun pelajaran 2012/2013 nilai rata-rata ulangan harian siswa untuk kompetensi dasar mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah yaitu 65,50% siswa 304

mencapai 65 atau < 65.Padahal idealnya berdasarkan KKM yang harus dicapai 100% siswa mendapat 65 atau > 65. Hal ini disebabkan salah satu faktor penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat, pemberian rumus matematika yang sudah baku, kurangnya kesempatan interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa lain. Sejalan dengan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran ini dapat memotivasi siswa untuk bekerjasama dalam kelompok belajar sehingga anak merasa lebih percaya diri. Akibatnya hasil belajar siswa dapat meningkat khususnya pada materi mengubah pecahan biasa kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Donggala Kodi? 1.3 Tujuan Penelitian Dengan memperhatikan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Donggala Kodi dalam mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Siswa Dapat bersosialisasi dengan cara memahami perbedaan yang tumbuh dalam bekerja kelompok, saling bertukar pikiran antar sesama anggota kelompok, belajar untuk mendengar dan saling menghargai pendapat orang lain serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi Guru 305

Dapat memperluas wawasan guru tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD serta dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar Matematika. 3. Bagi Sekolah Sebagai bahan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. II. METODE PENELITIAN 2.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun rancangan penelitian ini meliputi: (1) desain atau model penelitian, (2) setting dan subyek penelitian, (3) tahap-tahap penelitian. 2.2 Desain dan Model Penelitian Desain penelitian ini mengacu kepada model Kemmis dan Mc. Taggart. Adapun alur desain penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc.Taggart. 3 7 4 a 2 8 b 0 1 5 Keterangan: 0 : Pra Tindakan 1 : Rencana siklus 1 2 : Pelaksanaan Tindakan siklus 1 3 : Observasi siklus 1 4 : Refleksi siklus 1 5 : Rencana siklus 2 6 : Pelaksanaan Tindakan siklus 2 7 : Observasi siklus 2 8 : Refleksi siklus 2 a : Siklus 1 b : Siklus 2 6 Gambar 2.1 Desain Penelitian 306

2.3 Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Donggala Kodi ditujukan pada siswa kelas V dengan jumlah 25 orang yang terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. 2.4 Tahap-Tahap Penelitian Secara umum kegiatan penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap pra tindakan dan tahap pelaksanaan tindakan. a. Tahap Pra Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan wawancara untuk mengetahui kesulitan yang dihadapai siswa, menentukan subjek penelitian, merancang soal tes awal, kemudian melaksanakan tes awal. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat fase yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) obsevasi dan (4) refleksi. Kegiatan dalam setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1. Menetapkan materi yakni mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya. 2. Merancang dan menyusun Lembar Kegiatan Siswa (Lembar kegiatan tak terstruktur). 3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). 4. Membentuk lima kelompok. Dimana tiap kelompok beranggotakan 5 siswa. 5. Menganalisis lembar observasi yang meliputi lembar observasi aktifitas guru dan lembar observasi aktifitas siswa. 6. Mengkonstruksi tes akhir siklus I. 7. Mengecek kembali kesiapan bahan ajar, LKS, RPP, lembar observasi, dan tes akhir siklus I. 307

b. Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan RPP yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. c. Observasi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi aktivitas siswa dan guru (peneliti) selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kriteria hasil aktivitas guru dan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi, dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (Depdiknas, 2001). Persentase Nilai Rata-Rata (NR) = d. Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh pada tahap observasi dan tes akhir tindakan. Hasil refleksi akan digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan tindakan yang lebih efektif pada siklus berikutnya. 2. Siklus II a. Perencanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II ini mengacu pada kegiatan siklus I yaitu untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada siklus I. b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada siklus II tidak berbeda dengan tindakan siklus I tetapi dilakukan beberapa perbaikan guna meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi selama tindakan siklus I. c. Observasi Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II kegiatan yang dilakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Selain pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa, pada tahap ini juga dilakukan wawancara dengan siswa yang bertujuan untuk menelusuri 308

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa selama mengikuti pembelajaran serta tanggapan terhadap model pembelajaran yang diterapkan. d. Refleksi Berdasarkan hasil refleksi tindakan yang dilaksanakan pada siklus I dilakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Data yang diperoleh pada siklus ini dikumpulkan serta dianalisis hasilnya untuk menetapkan apakah pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilaksanakan dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas V SD Negeri Donggala Kodi. 2.5 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data a. Jenis Data Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. 1) Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari aktifitas siswa dan aktifitas guru berupa data hasil observasi dan hasil wawancara. 2) Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. b. Teknik Pengumpulan Data 1) Data tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas pada saat dilakukan tindakan, dikumpulkan melalui lembar observasi. 2) Data hasil belajar siswa diambil melalui tes awal dan tes akhir evaluasi hasil belajar. 3). Data hasil wawancara diambil setelah pembelajaran berlangsung dan setelah evaluasi tindakan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran. 2.6 Teknik Analisa Data a. Analisis Data Kuantitatif 1) Daya Serap Individu (DSI) Analisis data untuk mengetahui daya serap masing-masing siswa digunakan rumus sebagai berikut (Depdiknas, 2001: 37) : 309

X : Skor yang diperoleh siswa Y : Skor maksimal soal P DSI : Persentase daya serap individu Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65 (KKM SD Negeri Donggala Kodi). 2) Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) Analisis data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: (Depdiknas, 2001: 37). dengan: N : Banyaknya siswa yang tuntas S : Banyaknya siswa peserta tes P KBK : Persentase KBK Suatu kelas dikatakan tuntas belajar klasikal jika rata-rata 75% siswa telah tuntas secara individual (KKM SD Negeri). Donggala Kodi). b. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari aktivitas guru dan siswa berupa data hasil observasi dan hasil wawancara, serta data observasi kegiatan guru. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah: 1. Mereduksi Data Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan, dan menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan data sampai penyusunan laporan penelitian. Adapun data-data yang dinilai yakni : lembar observasi yang meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa. 2. Menyajikan Data 310

Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi dengan cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi, sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan penarikan tindakan.. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Penarikan kesimpulan ialah proses penampilan intisari dari sajian yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat atau informasi yang singkat dan jelas. 2.7 Indikator Kinerja a. Indikator Data Kuantitatif Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini apabila persentase ketuntasan lebih dari atau sama dengan 75% (KKM SD Negeri Donggala Kodi). b. Indikator Data Kualitatif Indikator kualitatif pembelajaran dapat dilihat dari aktifitas siswa dan guru serta hasil wawancara. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika aktifitas siswa dan guru telah berada dalam kategori baik atau sangat baik. III. Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus I A. Pra Tindakan Sebelum melaksanakan tindakan, kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi awal dan memberikan tes awal tentang materi prasyarat yaitu materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Berdasarkan daftar skor hasil tes awal, diketahui banyaknya siswa yang tuntas 10 orang (50%) dan siswa yang belum tuntas juga 10 orang (50%). Sesuai dengan data hasil tes awal dan hasil diskusi dengan rekan guru di SD Negeri Donggala Kodi, kemudian dilakukan pembentukan kelompok belajar kooperatif. Adapun hasil pembentukan kelompok terdiri dari 5 kelompok yang beranggotakan 4 orang. B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I 311

1. Perencanaan Secara terperinci, kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I ini adalah: a. Menetapkan materi yang akan disajikan yaitu mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya dan membuat RPP. b. Membuat Lembar Kegiatan Siswa (Lembar kegiatan tak terstruktur). c. Mengkonstuksi tes akhir yang akan diberikan kepada siswa setelah kegiatan pembelajaran. d. Mengkonstruksi lembar observasi untuk mengobservasi aktifitas guru (peneliti) dan siswa selama kegiatan pembelajaran. 2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran pada tindakan ini dilaksanakan dua kali pertemuan, yang terdiri dari enam fase dengan materi mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2013, kegiatan yang dilakukan terdiri dari yaitu: (fase 1) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, (fase 2) menyajikan informasi, (fase 3) mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar, (fase 4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, dan memberi pekerjaan rumah kepada siswa. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 Agustus 2013, kegiatan yang dilakukan diantaranya melaksanakan kegiatan tes individu (fase 5) dan perhitungan skor perkembangan individu serta memberikan penghargaan kepada kelompok (fase 6). a. Pertemuan Pertama Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu: (1) pendahuluan, (2) kegiatan inti, dan (3) penutup. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Pendahuluan (Fase 1) : Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. Dalam penyajian materi pada pertemuan pertama, kegiatan yang dilakukan adalah memberi salam, memberi motivasi dan mengingatkan kembali materi 312

prasyarat (apersepsi), menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan dan menyampaikan aturan main dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2) Kegiatan Inti (Fase 2) : Menyajikan informasi Pada fase ini peneliti menjelaskan materi, kemudian menjelaskan bagaimana cara mengubah pecahan kebentuk persen dan desimal serta sebaliknya. Setelah itu peneliti menjelaskan cara mengubah pecahan persen dan pecahan desimal ke bentuk pecahan biasa. Contoh: Ubahlah pecahan ke bentuk pecahan persen! Untuk mengubah pecahan biasa menjadi persen terlebih dahulu cari pecahan yang senilai dengan penyebutnya yaitu 100. Sehingga pecahan jika diubah ke bentuk persen menjadi: = = 50% Sebaliknya untuk mengubah pecahan persen menjadi pecahan biasa, dapat dilakukan dengan mengubah persen menjadi perseratus, yang selanjtnya disederhanakan. Contoh: 25% = = = (Fase 3) : Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah peneliti meminta siswa untuk duduk berkelompok dan mengerjakan LKS yang telah dibagikan. (Fase 4) : Membimbing kelompok bekerja dan belajar Setelah pelaksanaan fase 3, peneliti untuk beberapa saat membiarkan siswa bekerja dengan kelompoknya masing-masing untuk menyelesaikan tugas yang ada pada LKS. Adapun hasil pengamatan terhadap siswa pada saat diskusi kelompok dikemukakan sebagai berikut: a) Pada awal kegiatan belajar kelompok, terdapat siswa yang bekerja tidak dengan sungguh-sungguh karena selalu mengandalkan ketua kelompok atau teman yang berkemampuan tinggi. 313

b) Pada saat belajar kelompok siswa masih belajar dengan cara individual dengan kata lain siswa yang telah menyelesaikan jawaban langsung menyerahkan kepada guru tanpa terlebih dahulu mengecek dan mendiskusikan dengan sesama anggota kelompoknya. 3) Penutup Pada tahap ini peneliti menutup pertemuan pertama dengan memberikan PR. b. Pertemuan Kedua Kegiatan pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 Agustus 2013, dilakukan dalam tiga tahap yaitu: (1) pendahuluan, (2) kegiatan inti, dan (3) penutup. Adapun rincian pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Pendahuluan Pada tahap ini peneliti mengawali dengan memberi salam dan memotivasi siswa, mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya, kemudian mengarahkan siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing. 2) Kegiatan Inti Ketika kegiatan membahas PR, guru menunjuk siswa secara acak untuk menuliskan jawaban dari tugas rumah mereka di papan tulis. (Fase 5 : Melaksanakan kegiatan tes individu) Langkah selanjutnya adalah memberikan tes individu. Jumlah soal tes individu sebanyak 2 nomor soal dengan bentuk soal uraian diikuti oleh semua siswa kelas V yang hadir. (Fase 6 : Perhitungan skor peningkatan individu dan memberikan penghargaan) Selesai melaksanakan tes individu siklus I, peneliti kemudian menghitung skor perkembangan tiap kelompok. 314

Tabel 3.1 Hasil Tes Individu Siklus I No. Nam No Soal/ Jumlah Skor Tuntas Skor Soal Perolehan Nilai 1 2 Ya Tak 12 15 1. Adila Nur Amalia 6 6 12 44 2. Aldiyanto 9 11 20 74 3. Andi Silva 10 11 21 77 4. Anisa Karolina 10 9 19 70 5. Anjas 9 11 20 74 6. Ardiyansah 10 11 21 77 7. Denny Syahib 10 5 15 55 8. Dhea Triana S 8 7 15 55 9. Diska Chusnul Khatima 9 10 19 70 10. Fadli 7 9 16 59 11. Faris Dwitama 10 8 16 64 12. Hajriansya 7 10 16 59 13. Hariadin 9 8 18 66 14. Imelda 10 8 16 64 15. Ines 10 8 16 64 16. Intan 10 10 20 74 17. Jai Saputra 10 5 15 55 18. Moh. Yusuf. 9 11 20 74 19. Moh.Fita Sahputra 9 9 16 64 20. Moh. Aril Kurniwan 9 8 16 64 Data dari tes individu siklus I menunjukkan bahwa dari 20 orang siswa peserta tes, jumlah siswa yang tuntas 9 orang (45%) sedangkan siswa yang belum tuntas 11 (55%). Persentase ketuntasan belajar klasikal adalah = 45%. Skor kelompok dihitung dengan menambahkan skor perkembangan tiap-tiap anggota kelompok dan membagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut. 3) Penutup Pada tahap ini peneliti mengajak siswa merefleksi kembali materi yang telah dipelajari dengan memberikan beberapa contoh tentang mengubah pecahan biasa ke bentuk persen dan desimal serta cara menyelesaikannya. C. Hasil Tes Individu Siklus I Adapun hasil tes awal, hasil tes individu siklus I dan skor perkembangan keempat informan dapat dilihat pada tabel berikut: 315

No. Informan Tabel 3.2 Hasil Tes Awal Subyek Penelitian Nomor Soal/Skor Soal 1/10 2/15 Jumlah Skor (30) Persentase Pencapaian (%) 1. Ardiansyah 10 10 20 80% 2. Moh.Aril K. 9 8 17 68% 3. Anisa 10 9 19 76% 4. Adila 5 5 10 40% Jumlah Skor 34 32 Jumlah Skor Maksimal 40 60 Skor Tercapai (%) 85% 53% No. Tabel 3.3 Hasil Tes Individu Siklus I Subyek Penelitian Informan Nomor Soal/Skor Soal 1/12 2/15 Jumlah Skor (30) Persentase Pencapaian (%) 1. Ardiansyah 10 11 21 78% 2. Moh.Aril K. 9 8 17 63% 3. Anisa 10 9 19 70% 4. Adila 6 6 12 45% Jumlah Skor 35 34 Jumlah Skor Maksimal 48 60 Skor Tercapai (%) 73% 57% Tabel 3.4 Skor Perkembangan Siklus I Subyek Penelitian No. Informan Skor Skor Individu Dasar I S1 - SD Skor Perkembangan 1. Ardiansyah 80 77-3 10 2. Moh.Aril K. 68 66-2 10 3. Anisa 76 70-6 10 4. Adila 40 44 4 30 Skor Tim Total 60/4 Rata-Rata Tim 15 Penghargaan Tim Baik Data yang disajikan oleh tabel di atas menunjukkan bahwa poin perkembangan pada siklus I kelompok subyek penelitian memperoleh skor total team 60, rata-rata team 15 dan penghargaan team baik. D. Hasil Wawancara Siklus I Setelah memeriksa hasil tes individu Siklus I, peneliti melaksanakan wawancara terhadap subjek penelitian dengan berpedoman pada hasil kerja yang telah diperoleh. 316

1. Data Hasil Obervasi Data hasil observasi menggunakan lembar observasi aktifitas guru. a. Hasil Observasi Aktifitas Guru Tabel 3.5 Hasil Observasi Aktifitas Guru No. Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5 1. Kegiatan awal a. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa b. Mengajukan pertanyaan materi pra syarat 2. Kegiatan inti a. Menyajikan materi tentang pecahan b. Membimbing siswa dalam kerja kelompok c. Memberikan bantuan pada kelompok yang mengalami kesulitan d. Mengarahkan jalannya presentasi kelompok 3. Kegiatan Penutup a. Menghitung skor perkembangan individu b. Memberikan penghargaan Persentase observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa dari kegiatan awal sampai pada kegiatan penutup hasil yang diperoleh adalah = 100 % = = 57% atau dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan aktifitas guru masih perlu ditingkatkan lagi agar diperoleh hasil yang lebih baik. b. Observasi Aktifitas Siswa Tabel 3.6 Hasil Observasi Aktifitas Siswa Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 1. Kegiatan Awal a. Memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru b. Siswa dengan antusias mengikuti pembelajaran c. Menyebutkan contoh-contoh pecahan 2. Kegiatan Inti a. Menghargai pendapat sesama anggota kelompok b. Kerjasama dalam kelompok c. Hasil kerja kelompok dan persentasi kelompok d. Mengerjakan tes individu 3. Kegiatan Akhir Menerima penghargaan 317

Data yang digambarkan oleh tabel pengamatan aktivitas siswa diatas menunjukkan bahwa persentase hasil observasi aktivitas siswa yang diperoleh, adalah = 100% = 100% = 60% atau dalam kategori cukup. Untuk memperoleh hasil yang maksimal maka observasi aktivitas siswa harus ditingkatkan lagi. c. Refleksi Hasil Tindakan Siklus I Refleksi pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan untuk menelusuri hal-hal yang perlu diperbaiki atau dilakukan dalam proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus II. Dari hasil pelaksanaan tindakan siklus I diperoleh data yang menunjukkan bahwa indikator keberhasilan tindakan sebesar 64%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal mengubah pecahan ke bentuk persen dan pecahan desimal masih rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pada siklus II. 4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II mengacu pada pelaksanaan tindakan siklus I. Tabel 3.7 Hasil Tes Individu Siklus II No. Nama No Soal/ Tuntas Skor Soal Jumlah Skor Nilai 1 2 3 Perolehan Ya Tidak 10 25 25 1. Adila Nur Amalia 10 24 13 47 79 2. Aldiyanto 10 25 20 55 91 3. Andi Silva 10 25 17 52 86 4. Anisa Karolina 10 25 13 48 80 5. Anjas 10 24 16 50 83 6. Ardiyansah 10 25 20 55 91 7. Denny Syahib 10 15 15 35 65 8. Dhea Triana S 10 13 15 38 63 9. Diska Chusnul Khatima 10 25 13 48 80 10 Fadli 10 25 15 50 83 11. Faris Dwitama 10 25 13 48 80 12. Hajriansya 10 25 14 49 81 13. Hariadin 10 25 14 49 81 14. Imelda 10 25 15 50 83 318

15. Ines 10 25 15 50 83 16. Intan 10 25 15 50 83 17. Jai Saputra 10 25 18 53 88 18. Moh. Yusuf. 10 14 15 39 63 19. Moh.Fita Sahputra 10 13 13 36 60 20. Moh. Aril K. 10 25 18 53 88 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 orang peserta tes jumlah siswa yang tuntas adalah 18 orang dengan persentase 90% dan siswa yang belum tuntas 2 orang 10 %. Tuntas belajar klasikan adalah x 100% = 90%. Tes individu siklus II dilaksanakan secara klasikal dimana pada pelaksanaannya siswa tidak diizinkan bekerjasama dengan siswa lainya. Adapun hasil tes individu siklus II dan poin perkembangan keempat informan dapat dilihat pada tabel berikut: No. Tabel 3.8 Hasil Tes Individu Siklus II Subyek Penelitian Informan Nomor Soal/Skor Soal 1/10 2/25 3/25 Jumlah Skor (60) Persentase Pencapaian (%) 1. Ardiansyah 10 25 20 91 91% 2. Moh.Aril K. 10 25 18 88 88% 3. Anisa 10 25 13 80 80% 4. Adila 10 25 12 70 78% Jumlah Skor 40 100 63 Jumlah Skor Maksimal 40 100 100 Skor Tercapai (%) 100% 100% 63% Tabel 3.9 Skor Perkembangan Siklus II Subyek Penelitian No. Informan Skor Skor Individu Individu I II SII - SI Skor Perkembangan 1. Ardiansyah 77 91 14 30 2. Moh.Aril K. 66 88 22 30 3. Anisa 70 80 10 30 4. Adila 44 70 26 30 Skor Tim Total 120 Rata-Rata Tim 120/4=30 Penghargaan Team super Data yang ditunjukkan oleh tabel poin perkembangan subyek penelitian di atas memperlihatkan bahwa pada siklus II ini subyek penelitian memperoleh skor total team 120, rata-rata team 30 dengan kategori penghargaan team super. 319

A. Hasil Wawancara Siklus II Hasil wawancara dengan subyek penelitian Ardiansah, Moh.Aril, Aryo dan Adila diperoleh informasi bahwa mereka telah dapat mengetahui cara mengubah pecahan biasa ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya dengan sepenuhnya sehingga mereka dapat menyelesaikan soal pada tes indivu siklus II dengan benar. 1. Data Hasil Observasi Kegiatan observasi menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tabel 3.10 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus II No. Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5 1. Kegiatan awal a. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa b. Mengajukan pertanyaan materi pra syarat 2. Kegiatan inti a. Meyajikan materi tentang pecahan b. Membimbing siswa dalam kerja kelompok c. Memberikan bantuan pada kelompok yang mengalami kesulitan d. Mengarahkan jalannya presentasi kelompok 3. Kegiatan Penutup a. Menghitung skor perkembangan individu b. Memberikan penghargaan Persentase observasi aktifitas guru menunjukkan bahwa dari kegiatan awal sampai pada kegiatan penutup hasil yang diperoleh adalah = 100 % = = 95% atau dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan observasi aktifitas guru pada saat proses pembelajaran mengalami kemajuan yang sangat baik. 320

Tabel 3.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa II Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 1. Kegiatan Awal a. Memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru b. Siswa dengan antusias mengikuti pembelajaran c. Menyebutkan contoh-contoh pecahan 2. Kegiatan Inti a. Menghargai pendapat sesama anggota kelompok b. Kerjasama dalam kelompok c. Hasil kerja kelompok dan persentase kelompok d. Mengerjakan tes individu 3. Kegiatan Akhir a. Menerima penghargaan Data yang digambarkan oleh tabel pengamatan aktifitas siswa diatas menunjukkan bahwa persentase hasil observasi aktifitas siswa adalah = 100% = 100% = 90% atau dalam kategori sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan dan hasil yang memuaskan. B. Refleksi Hasil Tindakan Siklus II Berdasarkan data hasil analisis tes akhir tindakan pada siklus II, diperoleh data bahwa daya serap klasikal yang dicapai adalah 90% dan hanya terdapat 2 orang siswa yang belum tuntas. Namun setelah diberikan bimbingan kembali mereka dapat menyelesaikan soal dengan benar. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Donggala Kodi pada mata pelajaran matematika. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 321

a. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Donggala Kodi pada kompetensi dasar mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya. b. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, subyek yang berkemampuan tinggi memperoleh keuntungan dalam meningkatkan pemahaman tentang materi yang dipelajari karena pertanyaan selalu diarahkan kepadanya sehingga menimbulkan motivasi untuk menguasai materi yang ditanyakan. 4.2 Saran Adapun saran-saran untuk setiap pembaca yang ingin menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut: a. Dalam pembentukan kelompok belajar hendaknya memperhatikan sifat dan karakteristik dari siswa yang akan ditempatkan pada satu kelompok agar kegiatan diskusi dapat berjalan lancar. b. Karena pembelajaran kooperatif dapat berpengaruh positif pada sikap terhadap pelajar dan dalam memperoleh pengetahuan, maka pembelajaran ini baik diterapkan karena hasilnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Djaeng, Maxinus. 2007. Belajar dan Pembelajaran Matematika. Palu: FKIP Universitas Tadulako, Palu. Depdiknas, 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Hamalik, 2003. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Heruman, 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar: Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muslimin Ibrahim. Pembelajaran kooperatif. Surabaya. Suharta, 2001. Pembelajaran Pecahan dalam Matematika Relistik. Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Relistic Mathematics Education (RME) 322

Jurusan Matematika FMIPA UNESA, Surabaya, 24 Februari Tim Bina Karya Guru. Terampil berhitung matemtika untuk SD Kelas IV. Jakarta: PT. Erlangga. 323