BAB II 2. TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Agency theory menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (manajemen) dengan principal (pemegang saham). Principal merupakan pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perusahaan yang tidak hanya berguna bagi internal perusahaan tetapi juga berguna

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting yang dibutuhkan oleh pemakai sebagai informasi dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi oleh manajemen kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan merupakan ringkasan informasi yang menyajikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan. keputusan dan pertanggungjawaban (accountability). Menurut Kamus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengguna dalam pembuatan keputusan ekonomi (IAI, 2012). mengambil keputusan secara tepat adalah andal dan relevan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tentang suatu perusahaan semakin tinggi. Laporan keuangan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau menilai posisi keuangan perusahaan. Sebelum membahas secara mendalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengungkapan Laporan Keuangan. informasi (the release of information). Apabila dikaitkan dengan laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan akhir dari proses akuntansi yang dirancang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PSAK KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. corporate governance. Teori ini menjelaskan hubungan antara principal

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dasar yaitu analisis fundalmental dan analisis teknikal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public. Perusahaan yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perseorangan tidak dapat terlepas dari kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

Penelitian ini membutuhkan kajian sebagai berikut : yang terjadi dalam suatu perusahaan. menggambarkan kinerja perusahaan.

BAB 11 LANDASAN TEORI. Pelaporan keuangan bukan merupakan satu-satunya sumber informasi yang dapat digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. akhir dari proses akuntansi, yang disajikan sebagai bahan informasi bagi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya yang bermanfaat dalam

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dapat berupa informasi akuntansi dan informasi-informasi lain. perubahan posisi keuangan, dan laporan lain (IAI, 2002).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

Transkripsi:

BAB II 2.1. Landasan Teori 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Agency Theory (Teori Keagenan) Agency Theory menjelaskan tentang hubungan kontraktual antarapihak yang mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu (principal/pemilik/pemegang saham) dengan baik yang menerima pendelegasian tersebut (agen/ direksi/ manajemen) (Alijoyo dan Zaini, 2004;6). Jensen dan Meckling (1976:5) mendefinisan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (prinsipal/pemilik) melibatkan orang lain (agen) untuk melakukan layanan tertentu demi kepentingan prinsipal yang melibatkan pendelegasian beberapa kewenangan pengambilan keputusan kepada agen. Kesimpulan teori agensi adalah teori yang mencoba menjabarkan hubungan antara prinsipal dan agen, dimana terdapat penyerahan otoritas dari pemilik kepada agen untuk menjalankan aktivitas perusahaan. 2.1.2. Laporan Keuangan Laporan keuangan yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas itu sendiri terutama mengenai posisi keuangannya, karena dalam laporan keuangan tersebut berisi berbagai informasi yang berguna bagi pengguna laporan keuangan untuk mengambil suatu keputusan.laporan keuangan harus memberikan penjelasan yang lengkap dan tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang 10

mempengaruhi entitas agar tidak menyesatkan penggunanya.pengertian laporan keuangan ada berbagai macam yaitu: 1. IAI (2009). Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu keuangan entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. 2. Baridwan (2004:17) Laporan keuangan merupakan ringkasan proses pencatatan transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujun untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh pemilik perusahaan.laporan keuangan juga digunakan untuk memenuhi tujuantujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Ada empat komponen laporan keuangan menurut Baridwan antara lain: 1. Neraca Neraca adalah laporan yang memunjukan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini ditunjukan dengan jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban perusahaan yang disebut pasiva atau dengan kata lain, aktiva adalah investasi didalam perusahaan dan pasiva terdiri dari dua golongan kewajiban yaitu kewajiban kepada pihak luar yang 11

disebut hutang dan kewajiban terhadap pemilik perusahaan yang disebut modal. 2. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk satu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. 3. Laporan Perubahan Modal Laporan perubahan modal menunjukan sebab-sebab perubahan modal perusahaan. Didalam laporan ini ditunjukan laba tidak dibagi awal periode, ditambah dengan laba seperti yang tercantum didalam laporan perhitungan laba rugi dan dikurangi dengan dividen yang diumumkan selama peride yang bersangkutan. 4. Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan kas pengeluaran kas suatu perusahaan selama periode tertentu. 3. SAK (2009) Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan posisi perubahan modal, dan catatan lain serta materi penjelas yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.kieso dan Weygandt (2002) menyatakan bahwa pelaporan keuangan berisi laporan keuangan 12

yang merupakan komponen utama pelaporan keuangandan laporanlaporan tambahan seperti pelaporan inflasi, diskusi, analisis manajemen dalam laporan tahunan, dan surat-surat kepada pemegang saham. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan perusahaan terdiri atas laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan dalam waktu tertentu yang dilaporkan di neraca dan diperhitungkan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Laporan arus kas didalam neraca menunjukan aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Laporan laba-rugi menunjukan hasil operasi perusahaan selama periode tertentu, sedangkan laporan perubahan ekuitas menunjukan sumber dan pengguna.tujuan laporan keuangan menurut SAK (2009), adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: a. Aset. b. Laibilitas. c. Ekuitas. d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian. 13

e. Kontribusi yangdidistribusikan kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. f. Arus kas. Tujuan laporan keuangan menurut IAI (2007) adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.sedangkan tujuan pelaporan keuangan menurut Kieso dan Weygandt (2002) adalah untuk memberikan : 1. Informasi yang berguna dalam keputusan investasi dan kredit 2. Informasi yang berguna dalam penilaian prospek arus kas. 3. Informasi mengenai sumberdaya perusahaan, klaim pada sumberdaya tersebut. Chariri dan Ghozali (2003;103) menyebutkan pamakaian laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Para pemakai laporan keuangan meliputi: 1. Investor Investor yang berkepentingan dengan resiko dan hasil dari investasi yang mereka lakukan. Informasi dibutuhkan untuk menentukan apakah mereka akan membeli, menahanatau menjual investasi tersebut, dan biasanya investor melihat kemampuan perusahaan untuk membayar deviden. 14

2. Kreditur Kreditur akan menggunakan informasi akuntansi untuk membantu mereka memutuskan apakah pinjaman dan bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 3. Pemasok Pemasok membutuhkan informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya pada saat jatuh tempo. 4. Karyawan Karyawan membutuhkan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas, perusahaan, kemampuan memberi pensiun, dan kesempatan kerja. 5. Pelanggan Pelanggan memiliki kepentingandengan informasi terhadap kelangsungan hidup perusahaan terutama bagi mereka yang memiliki perjanjian jangka panjang dengan perusahaan. 6. Pemerintah Pemerintah memiliki kepentingan dengan informasi tersebut untuk mengatur aktifitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan lain-lain. 7. Masyarakat Masyarakat memiliki kepentingan dengan informasi tentang kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta berbagai aktivitas yang menyertainya. 15

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan menjadi berguna bagi pemakai laporan keuangan. IAI (2007) terdapat empat karakteristik pokok laporan keuangan yaitu: 1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang dapat ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahan untuk dapat segera dipahami oleh pemakai. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktifitas dan bisnis akuntansi, serta kemampuan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. 2. Relevan Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam prosespengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, dan membantu mengkoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. 3. Keandalan Informasi harus andal (reliable) agar berkualitas dan bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan oleh pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithfull representation). 16

4. Dapat dibandingkan Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan(trend) posisi dan kinerja keuangan perusahan. Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan secara relatif. 2.1.3. Ketepatan Waktu Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu. Rentang waktu antara tanggal pelaporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan (Wahyu, 2008). Berdasarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan standar akuntansi keuangan, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi pemakainya. Empat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan, untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut. Dari informasi laporan keuangan terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan aspek tambahan bagi relevansi, jika informasi yang tidak tersedia saat dibutuhkan atau tersedia tidak tepat pada waktunya, maka informasi tersebut tidak memiliki nilai bagi aktivitas dan akan menjadi tidak relevan. Beberapa pendapat mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan (timeliness): 17

a. Chariri dan Ghozali (2003:92) menyebutkan informasi harus tersedia tepat waktu bagi pengambilan keputusan sebelum mereka kehilangan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. Sehingga informasi dikatakan tidak relevan jika tidak tepat waktu. b. BAPEPAM Nomor: Kep-36/PM/2003, yang menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia mempunyai kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Keputusan tersebut ditetapkan tanggal 30 september 2003. c. Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (2008), menyatakan bahwa laporan keangan wajib disajiakan secara tahunan berdasarkan tahun takwim, artinya laporan keuangan dilaporkan pada akhir periode akuntansi yaitu tanggal 31 desember. Penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktu apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut, hal ini sesuai dengan pareturan X.K.2 yang telah diterbitkan BAPEPAM. Keterlambatan penyampaian laporan keuangan bisa berakibat buruk bagi perusahaan secara langsung maupun tidak langsung, karena investor akan menanggapi keterlambatan tersebut sebagai sinyal buruk bagi perusahaan. 2.1.4. Leverege Weston dan Copeland (1995) dalam hilmi dan ali (2008) menyatakan bahwa rasio leverage mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Leverage merupakan alat ukur seberapa 18

besar suatu perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aktiva perusahaan. Perusahaan yang mempunyai leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai aktivanya. Sedangkan perusahaan yang mempunyaileverage rendah lebih banyak membiayai investasinya dengan modal sendiri. Husnan dan Pudjiastuti (2004;70) menyatakan bahwa leverage diukur menggunakan debt to equity ratio dengan membandingkan total hutang dengan modal sendiri. tingginya debt to equity ratio mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan. Tingginya resiko ini menunjukan adanya kemungkinan bahwa perusahaan yang bersangkutan tidak dapat melunasi kewajiban atau hutangnya baik pokok maupun bunganya. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan pada perusahaan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan dimata masyarakat dan investor. Karena hal ini merupakan berita buruk bagi investor, dan perusahaan cenderung menunda penyampaian laporan keuangan. 2.1.5. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (hanafi dan Halim, 2003). Harahap (2006:304) Rasio profitabilitas (rentabilitas) yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan 19

sebagainya.profitabilitas merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba, sehingga semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Selain sebagai salah satu indikator keberhasilan perusahaan profitabilitas juga sering digunakan sebagai pengukur kinerja manajemen perusahaan dan efisiensi penggunaan modal kerja. Menurut Hapsari dan Didin,(2010:5) ada 3 rasio profitabilitas diantaranya: 1. Margin Laba (Profit Margin) Rasio ini mengatur laba per-rupiah penjualan dan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengendalikan biaya dan pengeluaran sehubungan dengan penjualan. 2. Pengembalian Atas Aset (Return On Asset-ROA) Rasio ini menggambarkan perputaran aset diukur dari volume penjualan. Semakin tinggi hasil pengembalian (laba) dari penggunaan aset perusahaan semakin efektif perusahaan. 3. Pengembalian Atas Ekuitas (Return On Equity-ROE) Rasio ini menunjukan keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen dalam memaksimalkan tingkat hasil pengambilan investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan. Profitabilitas mempunyai manfaat diantaranya (Kasmir, 2008:198): 20

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. 2. Mengetahui perkembangan laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. 3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. 4. Mengetahui tingginya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. 5. Mengetahui produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman dengan modal sendiri. Pasca dan Roza (2009) Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mempunyai berita baik akan cenderung menyampaikan laporan keuangan tepat waktu. 2.1.6. Ukuran Perusahaan Salah satu atribut yang dapat dihubungkan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran peusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktivanya, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan tersebut dikenal masyarakat. Menurut Hilmi dan Ali (2008:7) ukuran perusahaan dapat diukur dengan total aktivanya. Semakin besar aktiva yang dimiliki 21

perusahaan semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Dari berbagai variabel ini maka aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalizer dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahaan (Sudarmadji dan Sularto,2007). Ukuran perusahaan dapat menunjukan seberapa besar informasi yang terdapat didalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak menajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin banyak informasi yang terkandung didalamnya. Pihak manajemen harus mengolah informasi tersebut dengan baik untuk dilaporkan pada pihak yang berkepentingan. Jika pihak manajemen tidak bersedia mengolah informasi tersebut dengan baik maka laporan keuangan yang dihasilkan tidak akan bisa mencerminkan keadaan dari kondisi perusahaan.ukuran perusahaan lebih banyak disorot oleh masyarakat dibandingkan perusahaan kecil. Oleh karena itu, perusahaan besar cenderung menjaga image perusahaan dimata masyarakat. Untuk menjaga image tersebut perusahaan besar lebih konsisten untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangn dibandingkan perusahan kecil. Perusahaan besar lebih banyak mempunyai pengetahuan tentang peraturan yang ada, oleh karena itu perusahaan besar lebih mentaati peraturan mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 22

2.2. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Penelitian Variabel Hasil 1. Herlyaminda, Arfan dan Darwanis (2008) Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan. Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan simultan berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Secara parsial Leverage, Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu. Likuiditas dan Umur Perusahaan berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu. 2. Yuwan (2010) Profitabilitas, leverage, dan opini audit Secara parsial Profitabilitas, Leverage berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Secara simultan Profitabilitas, leverage, dan opini audit berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 23

3. Kristina (2005) Profitabilitas, Debt to Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 4. Toding dan Made (2004) Profitabilitas, Reputasi Kantor, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan komite Audit Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Profitabilitas dan Reputasi Kantor berpengaruh signifikan negatif terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Leverage, Kepemilikan Manajerial dan komite Audit tidak berpengaruh terhadap ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. 24

2.3. Kerangka Pemikiran Laporan keuangan berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktifitas suatu perusahaan tersebut guna sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang diumumkan oleh perusahaan terutama perusahaan yang telah go public merupakan merupakan informasi relevan yang dapat digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan secara cepat dan rasional. Baridwan (2004:4) mengungkapkan bahwa informasi yang ada pada laporan keuangan relevan digunakan untuk mengambil suatu keputusan ekonomi jika laporan keuangan tersebut dilaporkan tepat waktu dimana informasi harus tersedia untuk pengmbilan keputusan. Oleh karena itu sesuai dengan surat ketua BAPEPAM. Kep-36/PM/2003 ketetapan waktu penyampaian laporan keuangna tersebut diukur dari hari yang diperlukan untuk menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen ke BAPEPAM. 2.3.1. Leverage dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan yang mempunyaileverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman dari luar untuk membiayai aktivanya. Tingginya resiko leverage mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan. Resiko keuangan perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Tingginya resiko ini menunjukan adanya kemungkinan bahwa perusahaan yang bersangkutan 25

tidak dapat melunasi kewajiban atau hutangnya baik pokok maupun bunganya. Dengan keadaan yang terjadi, perusahaan akan mendapatkan berita buruk yang pastinya akan mempengaruhi kondisi perubahan dimata publik. Oleh karena itu, pihak manajemen cenderung menunda penyampaian laporan keuangan perusahaan. H 1 : Leverage berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 2.3.2. Profitabilitas dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan laporan keuangan tepat waktu (Hilmi dan Ali, 2008). Manajer perusahaan akan lebih bersedia untuk melaporkan berita baik lebih cepat dari pada melaporkan berita buruk, karena efek berita tersebut bisa saja berpengaruh pada harga saham dan lainnya (Sukoco,2013). Perusahaan lebih memilih untuk menunda pengumuman laporan keuangan ke publik jika laporan keuangannya mengindikasikan kerugian. Ketika perusahaan mengumumkan profitabilitas yang negatif dan mengumumkan laporan keuangannya terlambat maka informasi tersebut tidak relevan lagi untuk pengambilan keputusan. H 2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 26

2.3.3. Ukuran Perusahaan dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan besar akan lebih banyak mendapatkan sorotan dari masyarakat jika dibandingkan dengan perusahaan kecil, oleh karena itu perusahaan besar cenderung menjaga image perusahaan dimata masyarakat. Untuk menjaga image tersebut perusahaan berusaha untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu (Respati, 2004). Ukuran perusahaan memiliki alokasi dana yang lebih besar untuk membayar biaya audit (audit fees), hal ini menyebabkan perusahaan yang memiliki perusahaan lebih besar cenderung tepat waktu dalam melakukan pelaporan keuangannya (Racmawati, 2008). H 3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 2.4. Hipotesis Penelitian Leverage H 1 Profitabilitas H 2 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Ukuran Perusahaan H 3 27

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikembangkan dan digambarkan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 1 : leverage berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. H 2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. H 3 : ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. 28