Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

tentang Standar Nasional Pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

2015 PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAKAI SEPATU BERTALI PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 3 SDLB DI SLB C YPLB MAJALENGKA

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB B Karnnamanohara Yogyakarta ) T E S I S

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Galih Wiguna, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan nasional, dalam Undang - Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tersebut tampak jelas dalam upaya-upaya pembaharuan sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

2014 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL PADA KETERAMPILAN MEMBUAT SPAKBOR KAWASAKI KLX 150 MENGGUNAKAN FIBERGLASS DI SMALB-B

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan bersifat umum atau universal. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pembukaan UUD 1945, dinyatakan bahwa salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. Diera modern sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang Undang

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan standar kelulusan di setiap tingkatan dalam pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Seorang pendidik selalu berusaha untuk mengantarkan peserta didiknya agar mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan kemampuannya. Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Pemerintah memiliki kewajiban untuk mengupayakan rakyatnya supaya hidup maju sejajar dengan negara lain. Untuk itu pemerintah harus memperhatikan pendidikan dan merencanakan sistem pendidikan nasional yang merupakan implementasi dari tujuan negera tersebut. Secara menyeluruh fungsi dan tujuan pendidikan nasional terdapat dalam Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2 Dalam hal ini Pendidikan untuk anak dengan berkebutuhan khusus tersirat dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 5 ayat 2 yang berbunyi Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. (Sisdiknas 2003). Bagi siswa tunarungu dituntut agar mampu mengungkapkan/ mengekspresikan pikiran, kehendak dan perasaan melalui pemahaman lambang-lambang yang mengandung arti/makna. Secara kongkret tuntutan kemampuan tematik tunarungu tercermin dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) khususnya dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS yang mengambil tema lingkungan dengan Standar Kompetensi menampilkan deskripsi sederhana dan menyalin bacaan dan Kompetensi Dasar menulis cerita sederhana tentang tumbuhan atau binatang di sekitar dengan kalimat sederhana. Ini berarti untuk siswa tunarungu kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat dalam pembelajaran tematik belajar untuk dapat menyampaikan deskripsi tentang lingkungan sekitar dengan kalimat sederhana. Setelah dilaksanakan tes berupa ulangan harian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS terhadap siswa kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat tempat penelitian ini dilaksanakan diperoleh data bahwa dalam pembelajaran tematik masih banyak nilai belajar siswa yang belum mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 60 untuk Bahasa Indonesia dan 67 untuk IPA dan IPS. Terbukti dari nilai rata-rata kelas yang hanya mencapai

3 52 untuk Bahasa Indonesia, 52.5 untuk IPA, dan 58.75 untuk IPS. Bila dilihat dari nilai individu diperoleh hasil bahwa dari 4 (empat) siswa, hanya 1 (satu) siswa (25%) yang telah mencapai nilai KKM, sedangkan 3 (tiga) siswa (75%) belum mencapai nilai KKM. Tabel 1.1 Data Nilai Ulangan Harian Bahasa Indonesia Kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat No. Nama Siswa Nilai KKM Tuntas / Tidak Tuntas 1. AA 60 60 Tuntas 2. SY 50 60 Tidak Tuntas 3. KK 40 60 Tidak Tuntas 4. FI 50 60 Tidak Tuntas Tabel 1.2 Data Nilai Ulangan Harian IPA Kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat No. Nama Siswa Nilai KKM Tuntas / Tidak Tuntas 1. AA 60 67 Tidak Tuntas 2. SY 70 67 Tuntas 3. KK 50 67 Tidak Tuntas 4. FI 40 67 Tidak Tuntas Tabel 1.3 Data Nilai Ulangan Harian IPS Kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat No. Nama Siswa Nilai KKM Tuntas / Tidak Tuntas 1. AA 60 67 Tidak Tuntas 2. SY 70 67 Tuntas 3. KK 50 67 Tidak Tuntas 4. FI 60 67 Tidak Tuntas Permasalahan anak tunarungu adalah mengalami hambatan perkembangan berbahasa dan berbicara. Bicara dan Bahasa merupakan media utama untuk mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Menulis adalah bentuk bahasa yang menggunakan kemampuan mengartikulasikan kosa kata

4 untuk menyampaikan maksud. Kemampuan menulis sangat penting untuk berimajinasi, mengemukakan ide, atau berkomunikasi secara luas. Menulis pada dasarnya adalah proses penginderaan yang meliputi tahap menangkap bunyi bahasa atau bicara orang lain yang dengan sengaja mengajak dan diajak bicara. Hal ini tidak terjadi pada anak tunarungu, karena mereka tidak memperoleh kesan bunyi atau suara dari luar sehingga mereka tidak terdorong meniru bicara orang lain atau tidak mampu mengucapkan kembali atau kata bunyi. Sistem pembelajaran tematik diharapkan dapat menjadi salah satu sistem pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi-materi pembelajaran di sekolah. Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan bagi anak kelas awal sekolah dasar. Sesuai dengan karateristik cara anak belajar, konsep belajar, dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan Pembelajaran Tematik. Dalam hal ini termasuk bagi siswa SDLB. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pembelajaran Tematik Dengan Tema Lingkungan Melalui Media Kartu Kata di Kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat Tahun Pelajaran 2012/2013.

5 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Kemampuan siswa dalam pembelajaran tematik di kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat masih rendah. 2. Siswa kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat tidak/kurang aktif dalam proses pembelajaran. 3. Siswa kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat belum banyak menguasai kosakata. 4. Penyampaian materi dalam kegiatan pembelajaran di kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat belum menggunakan media kartu kata. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian tindakan kelas dirumuskan Bagaimanakah penggunaan media kartu kata dalam peningkatkan pembelajaran tematik di kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat. 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk peningkatkan pembelajaran tematik dengan tema lingkungan melalui media kartu kata di kelas II SLB Wiyata Dharma Metro Pusat.

6 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Siswa a. Dapat lebih memahami materi-materi pelajaran yang diajarkan dengan pembelajaran tematik; b. Dapat tertarik/aktif mengikuti Proses Belajar Mengajar dalam pembelajaran tematik dengan menggunakan media kartu kata; c. Dapat lebih mudah menguasai konsep-konsep pelajaran dengan adanya perpaduan antar mata pelajaran. 2. Guru Dapat menjadi salah satu metode pengajaran yang menarik dan mudah dipahami bagi siswa sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran khususnya Bahasa Indonesia dengan aktif dan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, menyampaikan pikiran/ide. Pembelajaran tematik juga meningkatkan kreatifitas guru dalam memilih dan mengembangkan tema pembelajaran. 3. Sekolah Meningkatnya kualitas pendidikan, memberikan kontribusi bagi sekolah sehingga menghasilkan siswa berkebutuhan khusus yang berkualitas. Dan hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat dikembangkan dan menjadi

pedoman bagi pihak sekolah dalam menyusun strategi pembelajaran lainnya. 7 4. Peneliti Bertambahnya wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menerapkan metode pembelajaran tematik yang menarik bagi siswa berkebutuhan khusus.