PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Galih Wiguna, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belajarnya. Segala bentuk kebiasaan yang terjadi pada proses belajar harus. terhadap kemajuan dalam bidang pendidikan mendatang.

2014 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL PADA KETERAMPILAN MEMBUAT SPAKBOR KAWASAKI KLX 150 MENGGUNAKAN FIBERGLASS DI SMALB-B

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 IMPLEMENTASI MEDIA TIGA DIMENSI PADA PEMBELAJARAN MENGHIAS KAIN DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Luar Biasa PKK Propinsi Lampung sebagai salah satu sekolah centara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGUASAAN HASIL BELAJAR MENYULAM PADA PEMBUATAN CINDERAMATA OLEH PESERTA DIDIK DI SMPN 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dwi Agies Yuliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayu Dwi Sulistiyo, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang bersifat vokasional, salah satunya adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kesimpulan, implikasi dan rekomendasi disusun berdasarkan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pasal 31 UUD 1945 (Amandemen 4) bahwa setiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

2015 PENERAPAN PELATIHAN CETAK SABLON DIGITAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SISWA TUNARUNGU KELAS XII SMALBDI SLB BC YATIRA CIMAHI

2015 STUD I D ESKRIPTIF PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEND IDIKAN JASMANI D I SLB-A CITEREUP

2015 KONTRIBUSI HASIL BELAJAR BUSANA PESTA TERHADAP KESIAPAN UJI KOMPETENSI PEMBUATAN BUSANA PESTA

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita merupakan salah satu jenis anak berkesulitan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang telah merubah peradaban manusia, menjadikan manusia menjadi. berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Ilmu pengetahuan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran proses pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia kearah

BAB I PENDAHULUAN. Ai Nuraeni, 2014 Pembelajaran PAI Untuk Siswa Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB B Karnnamanohara Yogyakarta ) T E S I S

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk suatu profesi, tetapi mampu menyelesaikan masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah secara umum agar

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat semua manusia yang ada dimuka bumi ini adalah sama. Semua manusia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tita Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada uraian BAB V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak diantaranya adalah guru dan siswa. Pembelajaran adalah pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emay Mastiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

2015 PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAKAI SEPATU BERTALI PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 3 SDLB DI SLB C YPLB MAJALENGKA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 735 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang wajib ditempuh oleh semua warga negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas proses dan hasil belajar para siswa disetiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. segala potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima olah setiap warga negara,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Putri Permatasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Gilang Angga Gumelar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lastarina Andanawari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Riska Nur Azizah, 2014 PENERAPAN METODE DRILLDALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PERAWATAN TANAMAN HIAS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. kerjaan menyatakan Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nindy Agustina, 2014 Manfaat hasil belajar membuat pola di atas kain sebagai kesiapan kerja di tailoring

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat saling mengisi dan saling membantu satu dengan yang lain.

NIM. K BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada bab V akan dikemukakan mengenai kesimpulan dari seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara umum memiliki tujuan untuk membentuk kedewasaan individu dalam berbagai aspek, baik pengetahuannya, sikapnya, maupun keterampilannya. Pendidikan sebagai sarana dalam mencerdaskan generasi muda dan menyiapkan SDM bangsa untuk lebih berkembang guna mempersiapkan bangsa dalam persaingan bebas antar Negara. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, maka dilakukan adanya upaya baik dilakukan oleh pihak pemerintah, masyarakat, dan orangtua. Pendidikan diperuntukkan bagi setiap warga negara tanpa terkecuali, tidak memandang kaya miskin, atau anak pada umumnya maupun anak berkebutuhan khusus. Pemerintah telah mengatur khusus tentang Pendidikan Luar Biasa. Dalam Pendidikan Luar Biasa pelayanan dan penanganannya disesuaikan dengan kelainan yang disandang peserta didik. Dalam Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1991, bab 2 pasal 2 disebutkan bahwa tujuan pendidikan luar biasa adalah....membantu peserta didik yang memiliki hambatan fisik atau mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dasar dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan. Anak tunarungu merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang memiliki hambatan dalam pendengaran. Salah satu dampak dari ketunarunguan adalah aspek kognitif atau intelegensi, pada dasarnya kemampuan intelegensi anak tunarungu sama seperti anak pada umumnya bahkan dapat melebihi kecerdasan di atas rata-rata. Namun karena keterbatasan pendengaran anak tunarungu akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran yang diverbalkan

karena anak tunarungu tidak mampu mendengar dan berbicara secara optimal. Maka dari itu anak tunarungu mengoptimalkan kemampuan visual dan motoriknya. Salah satu cara mengoptimalkan kemampuan visual dan motorikanak tunarungu adalah melalui pembelajaran keterampilan yang berbasis visual. Di sekolah umum maupun sekolah luar biasa, banyak sekali keterampilan-keterampilan yang dikembangkan untuk menunjang kehidupan kemandirian anak. Adapun pembelajaran yang diarahkan pada keterampilan untuk kemandirian adalah pembelajaran vokasional atau pembelajaran keterampilan. Hal ini sesuai yang diungkapkan dalam Kurikulum Pendidikan Luar Biasa bahwa pembelajaran untuk anak tunarungu di samping bidang akademik juga diarahkan pada keterampilan atau kecakapan hidup. Pendidikan vokasional dapat memberikan bekal keterampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi atau industri yang ada di lingkungan masyarakat. Secara umum, manfaat pembelajaran vokasional bagi anak tunarungu adalah sebagai bekal dalam menghadapi serta memecahkan permasalahan, baik secara pribadi, masyarakat dan sebagai warga negara. Tujuan utama dari pendidikan keterampilan adalah untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan nilai-nilai kehidupan nyata atau mempersiapkan anak tunarungu agar memiliki kemampuan. Jenis-jenis keterampilan yang dapat diberikan kepada anak tunarungu adalah tata boga, tata rias, tata busana dan komputer. Diharapkan dengan keterampilan yang mereka miliki mereka mempunyai keahlian dan dapat menjadi bekal untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Dari empat macam keterampilan yang dapat diberikan pada anak tunarungu peneliti menemukan salah satu pembelajaran keterampilan yang diberikan di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi yaitu tata busana yang diberikan pada siswa kelas VII SMPLB. Dari berbagai macam ruang lingkup

dalam keterampilan tata busana, peneliti memfokuskan salah satu keterampilan menghias busana dengan cara penggunaan sulam aplikasi kain flanel. Pelaksanaan pembelajaran tata busana mengenai keterampilan sulam aplikasi kain flanel meliputi tiga tahapan yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran sulam aplikasi kain flanel merupakan salah satu nilai positif pada perubahan tingkah laku siswa dalam bentuk penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang disebut hasil belajar, seperti dikemukakan oleh Nana Sujana (2010, hlm. 22) bahwa Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dalam pembelajaran tata busana mengenai keterampilan sulam aplikasi kain flanel dibagi dalam beberapa aspek, diantaranyapada aspek kemampuan kognitif mencakup pengetahuan mengenai sulam aplikasi kain flanel, kemampuan afektif mencakup motivasi atau kemauan anak dalam pembelajaran keterampilan sulam aplikasi kain flanel dan aspek kemampuan psikomotor mencakup kinerja dalam pembelajaran keterampilan sulam aplikasi kain flanel. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pembelajaran keterampilan tata busana di sekolah sangat bermanfaat bagi anak tunarungu karena dapat mengembangkan ketiga aspek tersebut. Pembelajaran keterampilan dapat diberikan kepada anak tunarungu, karena pada dasarnya anak tunarungu dapat dibimbing untuk mengikuti pembelajaran yang diberikan dari sekolah. Hal tersebut dikarenakan mereka dapat melihat dan meniru apa yang diajarkan oleh guru secara jelas. Anak tunarungu dengan potensi yang bervariasi mempunyai keinginan untuk mengembangkan bakat dan minat terhadap beberapa bidang pekerjaan, sehingga apabila diberi pembelajaran keterampilan tata busana memungkinkan untuk hidup mandiri yang nantinya dapat digunakan sebagai bekal dasar untuk jenjang pendidikan selanjutnya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel. Sehingga dalam penelitian ini mengambil judul Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Tata Busana Pada Anak Tunarungu Kelas VII SMPLB Di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi B. Fokus Penelitian Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi?. Dengan subfokus masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungudi SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi? 3. Bagaimana evaluasi pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi? 4. Apa hambatan yang terjadi dalam pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi? 5. Bagaimana upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatan dalam pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran tata busana pada anak tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. b. Tujuan khusus 1) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. 2) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. 3) Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. 4) Untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. 5) Untuk mengetahui upaya penanggulangan kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. 2. Kegunaan Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil, adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Bagi siswa, melalui penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keterampilan tata busana sehingga anak dapat membuat suatu karya keterampilan dengan sulaman aplikasi kain flanel.

b. Bagi guru, melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana yang sesuai dengan kemampuan anak tunarungu melalui sulam aplikasi kain flanel. c. Bagi sekolah dan institusi lainnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk dapat melanjutkan dan mengembangkan pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flaneldengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. d. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini diharapkan menjadi pengalaman keilmuan yang bermanfaat sebagai salah satu sarana untuk mengkaji berbagai teori ilmu pendidikan khusus yang diperoleh selama masa kuliah. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian mengenai hal yang relevan. D. Struktur OrganisasiSkripsi BAB I mendasari BAB II Pendahuluan Bab I berisi tentang latar belakang penelitian yang alasan penting dilakukannya penelitian, fokus penelitian, tujuan dan kegunaan Penelitian Kajian Pustaka Bab II berisi tentang uraian mengenai konsep atau teori yang digunakan dalam penelitian untuk membahas masalah

BAB III BAB IV BAB V penelitian yang terdiri dari pembelajaran keterampilan tata busana, konsep dasar ketunarunguan dan pembelajaran tata busana pada siswa tunarungu Metode Penelitian Bab III berisi tentang desain penelitian yang dipilih dalam melakukan penelitian, partisipan dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data. Temuan dan Pembahasan Bab IV berisi tentang hasil pengolahan dan analisis data yang didapatkan setelah melakukan penelitian di lapangan dan pembahasan tentang temuan penelitian untuk menjawab fokus penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Kesimpulan dan Rekomendasi Bab IV berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan rekomendasi (mengajukan hal-hal yang dapat dimanfaatkan) dari hasil penelitian kepada pihakpihak yang terkait peneliti dan subjek penelitian.