BAB I PENDAHULUAN. agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari ilmu komputer, yaitu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Artificial

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya probabilitas klasik ( classical probability), probabilitas Bayes

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh para ahli. Salah satu permasalahan yangd isentuh oleh sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya probabilitas klasik (classical probability), probabilitas

BAB I PENDAHULUAN. saja. Dengan berkembanganya teknologi internet, masyarakat semakin di

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. membelai bulunya yang lembut dan bermain-main dengannya, kepenatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya : Bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait. Sedangkan wisata adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. seorang pakar ditransfer ke dalam komputer, dan bagaimana cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penjualan pada butik Be Collection merupakan kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk hard copy maupun bertanya kepada beberapa orang sekitar. Dimana ini

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

BAB I PENDAHULUAN. probabilitas klasik ( classical probability), probabilitas Bayes (Bayesian

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya Arrowsmith (2004), Nur Bahag ia (2006), Christopher & Schooner

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar adalah sistem yang mampu menirukan penalaran seorang

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. gunakan untuk mempermudah aktivitas kerja. Dengan teknologinya, komputer

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengangkutan barang dengan tujuan tertentu. CV. Belawan Indah semakin bertambah. Oleh sebab itu CV.

BAB I PENDAHULUAN. dunia teknologi informasi. Saat ini dikenal adanya social network dimana chatting

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. pusat pasar dengan lokasi yang terlalu jauh sehingga dapat membuang waktu.

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. tentang pengadaan atau order produk pada suatu perusahaan. Yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan persaingan global. Dengan ketatnya persaingan dalam dunia global

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk yang berarti dan dalam unit uang tentang transaksi-transaksi dan

BAB I PENDAHULUAN. bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari maraknya

BAB I PENDAHULUAN. keluhan tersebut dapat hilang dengan sendirinya. Tentunya keluhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. semakin relatif sulit juga untuk mengambil keputusan terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. (Maria Leony Rahajeng Firstyani, 2011) Hipertensi merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi yang mempunyai berbagai tujuan baik

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai di Indonesia dan Italia. Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang

BAB I PENDAHULUAN. STMIK merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di bawah naungan

BAB I PENDAHULUAN. penjualan tiket yang akan diserahkan kepada pimpinan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

BAB I PENDAHULUAN. lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari pengetahuan dan pengalaman dari banyak pakar yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kota yang memiliki Bayaknya Sekolah tinggi, salah satunya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak instansi dan perusahaan-perusahaan milik negara maupun

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

BAB I PENDAHULUAN. fungsi. Penyusutan merupakan pengalokasian harga perolehan aktiva tetap ke

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pencatatan atas persediaan, pembelian dan pengeluaran merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. pinus. Dengan banyaknya desa yang telah disalurkan bantuan bibit pohon pinus

BAB I PENDAHULUAN. beralamatkan di Jl. Gatot Subroto 196 AA Medan. PT. Infomedia Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga cara berfikirnya. Pola hidup manusia zaman sekarang tentu berbeda

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Base

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dimiliki tidak cukup bila informasi tersebut tidak digunakan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel, namun cara tersebut masih

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer sangatlah diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan. Penderita

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar, cepat, tepat dan pastinya mudah. dengan transaksi keuangan dengan tepat dan akurat. Sebagai contoh penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis (OA). Osteoarthritis atau penyakit pengapuran sendi adalah

BAB I PENDAHULUAN. cepat, seiring dengan kebutuhan manusia yang juga terus bertambah. Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah komputer. Seperti halnya pada perusahaan perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kemungkinan sebagian besar mengabaikannya. Untuk mencegah resiko

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan barangbarang

BAB I PENDAHULUAN. Pada letak persebaran peserta keluarga berencana ini, akan membantu

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar merupakan salah satu bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Salah satu permasalahan yang disentuh oleh sistem pakar adalah diagnosa dalam bidang kesehatan, di antaranya untuk mendiagnosa dugaan awal penyakit Kolesistitis pada manusia, yang biasa dikenal dengan gangguan pencernaan (Idhawati Hestiningsi ; 1). Kucing merupakan binatang yang banyak dipelihara oleh sebagian masyarakat. Penyakit pada binatang kucing, seringkali membuat pemiliknya merasa bingung karena kurangnya pengetahuan pemilik tentang penyakit binatang tersebut. Dengan menggunakan aplikasi berbasis online, informasi dari suatu pakar akan mudah didapat oleh pengguna, tanpa harus datang pada seorang ahli/pakar yang ahli pada bidangnya. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlunya untuk dibuatlah sistem pakar yang mampu melakukan diagnosa penyakit pada kucing dengan melihat gejala-gejala yang ada pada kucing yang sedang sakit. Sistem ini diharapkan mampu memberikan informasi yang optimal dengan timbal balik dari pengguna dan sistem (Sri Yastita ; 2012 : 2). 1

2 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas mengenai bagaimana membuat suatu alat bantu yang dapat digunakan dengan mudah dalam mendapatkan informasi dan dugaan awal penyakit pada pencernaan dengan judul Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Kucing Dengan Metode Certainty Factor Berbasis Online. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Memudahkan masyarakat dalam mendiagnosa dan menangani dengan baik penyakit pada binatang kucing. 2. Belum berkembangnya metode Certainty Factor (CF) guna memproses diagnosa penyakit kucing. 3. Informasi mengenai gejala penyakit kucing masih terdapat data yang tidak akurat sehingga memberikan dampak terhadap tindakan penanganan gejala tersebut. I.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, maka perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

3 1. Bagaimana merancang dan membangun sistem yang dapat membantu masyarakat dalam penanganan penyakit kucing tanpa harus ke dokter spesialis? 2. Bagaimana merancang sistem pakar dengan mengimplementasikan metode Certainty Factor (CF) guna memproses penyakit kucing? 3. Bagaimana merancang sistem pakar yang dapat menghasilkan informasi mengenai gejala penyakit kucing? I.2.3. Batasan Masalah Agar pembahasan terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang dibahas maka sistem ini dibatasi permasalahannya sebagai berikut : 1. Aplikasi sistem pakar ini hanya untuk mengklasifikasikan jenis penyakit kucing berdasarkan gejala awal disertai dengan penanganannya secara umum, yang terbatas pada sumber pengetahuan yang didapat, maka itu harus berbasis online. 2. Aplikasi sistem pakar ini bersifat konsultatif dan bukanlah untuk mengganti fungsi seorang pakar, akan tetapi hanya diperuntukkan sebagai pelengkap dan alat bantu yang terbatas. 3. Input sistem adalah data gejala yang dirasakan oleh binatang kucing, kemudian input akan diproses oleh sistem yaitu dengan melakukan deteksi dan perhitungan terhadap gejala yang dialami dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF) dan hasil output yang akan diberikan adalah informasi

4 penyakit yang diderita oleh kucing dan penanganan terhadap penyakit tersebut. 4. Aplikasi sistem pakar ini menggunakan metode Certainty Factor (CF) dan bahasa pemograman web PHP ( Hypertext Preprocessor) dengan database MySQL sebagai alat bantu implementasi program dan pengembangan sistem pakar. I.3. I.3.1. Tujuan dan Manfaat Tujuan Tujuan penelitian ini yaitu : 1. Merancang sebuah sistem pakar yang mampu mendiagnosa penyakit pada kucing berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, memberi informasi penyebab penyakit, dan memberi perawatan terhadap penyakit tersebut. 2. Merancang sistem pakar dengan mengimplementasikan metode Certainty Factor (CF) guna memproses diagnosa penyakit pada kucing. 3. Sistem berbasis online ini ditujukan untuk masyarakat umum yang ingin mengetahui tentang informasi dalam diagnosa dan penanganan penyakit pada binatang kucing. I.3.2. Manfaat 1. Sistem pakar yang dirancang untuk penerapan sistem pakar gejala penyakit pada kucing dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai penanganan penyakit pada kucing.

5 2. Sistem pakar yang dirancang dengan mengimplementasikan metode Certainty Factor (CF) guna memproses diagnosa penyakit pada kucing dapat memberikan informasi perkembangan metode. 3. Sistem pakar yang dibangun ini akan menghasilkan output berupa diagnosa penyakit pada kucing, yang sifatnya hanya untuk memberikan pertolongan pertama yang harus diberikan pada kucing yang sakit, dan obat yang diberikan untuk mengatasi penyakit pada kucing. I.4. I.4.1. Metodologi Penelitian Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian langsung ke klinik dokter hewan agar mendapatkan data yang akurat untuk melakukan pendiagnosaan penyakit pada kucing. Dengan mempelajari sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui gejala-gejala dan penyakit pada kucing dalam metode penelitian lapangan dapat dilihat pada Gambar I.1. berikut : Gambar I.1 Metode Penelitian

6 1. Wawancara (Interview). Wawancara ini dilakukan dengan cara mengadakan komunikasi langsung dengan dokter hewan di klinik tempat peneliti melakukan penelitian agar dapat menggali informasi dan data-data mengenai penyakit kucing. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) a. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka baik dari buku atau pun jurnal yang berkaitan dengan penyakit kucing yang dilakukan diperpustakaan-perpustakaan kampus seperti perpustakaan Potensi Utama, maupun perpustakaan umum seperti perpustakaan daerah Sumatera Utara. b. Penelitian kepustakaan juga dilakukan melalui pencarian lewat internet. Dengan mengunjungi situs-situs seperti google Book online yang dapat membantu pembahasan materi tentang penyakit kucing. 3. Analisa Sistem Yang Ada Langkah -langkah yang dibentuk dalam merancang Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Kucing Dengan Metode Certainty Factor Berbasis Online ini mulai dari proses tampilan website menggunakan template, pengiimplementasi program PHP kedalam form atau template, mengkoneksikan bahasa pemrograman web PHP dengan database MySQL, lalu mengimplementasikan metode Certainty Factor ke dalam program. Adapun prosedur perancangan ada pada gambar I.2 :

7 Gambar I.2 Prosedur Perancangan Kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap tahap dalam prosedur perancangan adalah sebagai berikut : 1. Target/Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian skripsi dengan judul Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Kucing Dengan Metode Certainty Factor Berbasis Online adalah dengan menjawab perumusan masalah yang telah dikemukakan oleh penulis berdasarkan identifikasi masalah. a. Bagaimana mempermudah penyampaian informasi mengenai mendiagnosa penyakit pada kucing dikalangan umum dengan data yang akurat?

8 b. Bagaimana merancang dan membangun sebuah sistem pakar yang membantu pihak konsumen ataupun medis untuk memprediksi nilai mendiagnosa penyakit pada kucing berdasarkan gejala yang dialami oleh hewan? c. Bagaimana mengimplementasikan sistem pakar mendiagnosa penyakit pada kucing dengan menggunakan metode Certainty Factor? 2. Analisis Kebutuhan Setelah melalui tahap prosedur rancangan, maka tahap selanjutnya adalah analisis kebutuhan perangkat lunak yaitu menginputkan data-data gejala dan penyakit pada kucing sesuai dengan yang di dapatkan dari hasil penelitian langsung ke pakar. 3. Spesifikasi Secara umum Sistem pakar diagnosa penyakit pada kucing dengan metode Certainty Factor berbasis Online ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut : a. Template yang penulis pakai dalam sistem ini adalah template html Menggunakan bahasa pemrograman untuk web yaitu PHP. database MySQL yang akan dikoneksikan, dalam membantu proses login, pendiagnosaan, dan penginputan gejala. b. Database yang digunakan adalah MySQL yang nantinya akan dikoneksikan ke bahasa pemrograman web, dalam membantu proses login, pendiagnosaan, dan penginputan gejala.

9 4. Desain dan Implementasi Pada tahap ini akan dilakukan desain interface aplikasi semenarik mungkin dari memulai mengatur posisi yang tepat untuk form-form pada sistem,lalu merancang database menggunakan MySQL, kemudian membentuk suatu metode perhitungan dalam hal ini dipakai Certainty factor yang diimplementasikan kedalam bahasa pemrograman PHP lalu mengkoneksikan web dengan database yang telah dirancang. Untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang sudah dapat bekerja dengan baik maka perlu dilakukan verifikasi. 5. Verifikasi Pada tahapan verifikasi berguna untuk mengetahui kesalahan atau kekurangan pada sistem maka pada tahapan ini dapat diperbaiki sebelum menuju ketahapan berikutnya. 6. Validasi Setelah melewati tahap implementasi dan verifikasi maka tahap selanjutnya adalah validasi. Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan ketahanan sistem. Dari validasi ini dapat diketahui kesesuian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan.

10 7. Finalisasi Pada tahapan ini adalah tahapan hasil dari sistem yang sudah dirancang dan berjalan dengan rencana. I.4.2. Uji Coba Sistem 1. Black box testing Adapun teknik/metode pengujian yang digunakan adalah Black Box Testing, teknik ini menguji perangkat lunak tanpa memperhatikan kodingnya, hanya menguji masukan dan keluaran saja. Dan hanya menilai apakah keluaran yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. b. Kesalahan interface. c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. d. Kesalahan kinerja. e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. Pengujian black box memperhatikan stuktur kontrol, maka perhatian berfokus pada domain informasi pengujian di desain untuk menjawab pertanyanpertanyaan berikut : a. Bagaimana validitas fungsionalitas diuji? b. Kelas input apa yang akan membuat test case menjadi baik? c. Bagaimana batasan dari suatu data di disolasi? d. Kecepatan data apadan volume data apa yang dapat ditolerir oleh sistem?

11 I.5. Keaslian Penelitian Sebagai bukti penelitian yang akan dibuat, maka penelitian akan dibandingkan terhadap penelitian sejenis yang pernah dilakukan. Penelitian pertama yang diangkat oleh Daniel, Gloria Virginia dari Universitas Kristen Duta Wacana dengan Judul Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Dengan Gejala Demam Menggunakan Metode Certainty Factor, dan penelitian kedua yang diangkat oleh Menur wahyu Pangestika, Beni Irawan, dan Yulrio Brianorman dari Universitas Tanjungpura dengan judul Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit Ibu Hamil Berbasis Mobile dengan Metode Certainty Factor dan penelitian yang ketiga yang diangkat oleh Nur Anjas Sari dari STMIK Budidarma dengan judul Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Certainty Factor, perbandinganya dapat dilihat pada tabel I.1. berikut :

12 Tabel I.1. Keaslian Penelitian No. Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Variabel Penelitian Hasil 1. Daniel, Implementasi Wawancara, Pasien Proses akuisisi Gloria Sistem Pakar Analisis, dengan pengetahuan yg Virginia Untuk dan gejala di terapkan sudah (2010) Mendiagnosa Modeling. demam. cukup efektif Penyakit Dengan berdasarkan Gejala Demam perbandingan Menggunakan output hasil baik Metode Certainty dari pakar Factor. maupun sistem yang di bangun,faktor keyakinan sebesar 74% 2. Menur Sistem Pakar Library Penyakit Pendiagnosaan Wahyu Untuk Diagnosa Research, pada Ibu dilakukan hanya Pangestika, Penyakit Ibu Analisis. hamil. berdasarkan apa dkk Hamil Berbasis yang dirasakan (2013) Mobile dengan oleh pasien,tidak Metode Certainty dilakukan Factor. pemeriksaan fisik, sehingga tidak 100% benar. 3. Nur Anjas Sistem Pakar Library Pasien Sistem ini Sari (2013) Mendiagnosa Research, yang memiliki Penyakit Demam Analisis. mempunyai persentase tingkat Berdarah gejala keyakinan 92%

13 Menggunakan mirip sehingga dapat Metode Certainty demam menghasilkan Factor. berdarah. output yang cukup tepat. 4. Agustiar Sistem Pakar Interview, Variabel - Abdul Mendiagnosa Library yang di Rahmat Penyakit Pada Research, teliti yaitu : Tarigan Kucing dengan Analisis. Penyakit (2015) Metode Certainty pada Factor Berbasis Hewan Online. Kucing. I.6. Lokasi Penelitian Melakukan riset di Mam s Dokter Hewan & PetShop Jl.Asrama ByPass No.165-f Gaperta Helvetia Medan. I.7. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam tugas akhir ini adalahsebagai berikut :

14 BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menerangkan tentang teori-teori dan metode yang berhubungan dengan topik yang dibahas atau permasalahan yang sedang dihadapi yaitu berupa pembahasan mengenai system informasi akuntansi, UML, ERD dan normalisasi. BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara detail. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini menerangkan hasil dan pembahasan program yang dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.