KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2016 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD. Drs. PUDJI HARTANTO, MM

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR [LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2015] Maret 2016

RINCIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN PER TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN PER TAHUN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 934 TAHUN 2017 TENTANG RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 934 TAHUN 2017 TENTANG RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Nega

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pengarahan Umum Direktur Jenderal Perhubungan Darat

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI RIAU

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016

2017, No nomor B/235/M.SM.04.00/2017 tanggal 28 Agustus 2017 tentang Persetujuan Penetapan Kelas Jabatan di Lingkungan UPT Balai Pengelola Tr

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BLITAR NOMOR : 188/ / /KPTS/2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG, DAN BEKASI

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2017, No Mengingat : 1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tamba

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR


BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

Pasal 862. Bagian Tata Usaha, terdiri dari : c. Subbagian Kepegawaian dan Umum. Pasal 863

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 48 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELAYANAN PUBLIK KAPAL PERINTIS

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara R

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, L

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Singkat Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara

Angkutan Jalan a) Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

Menimbang : a. bahwa Pasal 8 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 70 Tahun 2017 tentang Penetapan

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TANAH DATAR

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

POKOK-POKOK PIKIRAN MENGENAI PENGEMBANGAN JARINGAN PELAYANAN DAN PRASARANA TRANSPORTASI DARAT TERPADU DALAM PERSPEKTIF SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

PETA LOKASI KEGIATAN STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DALAM RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB II DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG RENCANA UMUM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT. InsyaAllah bersama kita BISA : Brilliant, Innovative, Speed, Accountable

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

31/12/ :07 URUSAN PEMERINTAHAN PERHUBUNGAN DINAS PERHUBUNGAN ORGANISASI : Nomor Tanggal. Lampiran I.

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TENGAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENT ANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELAYANAN PUBLIK

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

K E M E N T E R I A N P E R H U B U N G A N BUKU INFORMASI TRANSPORTASI

Transkripsi:

PERJANJIAN KINERJA Direktorat Jenderal Perhubungan Tahun 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmatnya penyusunan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Tahun 2016 dapat diselesaikan. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Tahun 2016 merupakan pernyataan perjanjian kinerja yang digunakan dalam mengelola dan meningkatkan kinerja unit organisasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan para stakeholder dalam tataran tata kelola Pemerintahan yang baik. Dalam Perjanjian Kinerja dimaksud, memuat target kinerja yang hendak dicapai dalam Tahun 2016 yang menjadi tolok ukur akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan pada akhir tahun 2016. Perjanjian kinerja ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Akhir kata, kiranya Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ini dapat digunakan sebagai pedoman dan acuan dalam kegiatan pembangunan demi menuju terwujudnya sistem Pemerintahan yang baik. Jakarta, Oktober 2016 DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TTD c. Drs. PUDJI HARTANTO, MM

PERJANJIAN KINERJA Direktorat Jenderal Perhubungan Tahun 2016 DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN R.I. PERJANJIAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Drs. PUDJI HARTANTO, MM. : DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Selanjutnya disebut pihak pertama Nama Jabatan : BUDI KARYA SUMADI : MENTERI PERHUBUNGAN Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2016 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua, TTD BUDI KARYA SUMADI Jakarta, 2016 Pihak Pertama, TTD Drs. PUDJI HARTANTO, MM

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2016 1 3 4 Menguatnya konektivitas nasional melalui peningkatan aksesibilitas, kapasitas dan keterpaduan jaringan transportasi darat 2 Meningkatnya keselamatan sektor transportasi darat Meningkatnya jumlah sarana transportasi darat yang memenuhi kriteria kinerja (SPM) yang ditetapkan Meningkatnya kualitas dan kinerja SDM di bidang perhubungan darat 5 Meningkatnya peran angkutan umum perkotaan 6 Meningkatnya aplikasi skema manajemen transportasi perkotaan 1 Jumlah trayek keperintisan angkutan jalan Trayek 245 2 Jumlah lintas angkutan penyeberangan perintis Lintas 217 3 Jumlah lintas angkutan penyeberangan komersil Lintas 48 4 Terhubungnya sabuk lintas penyeberangan % 91 5 Jumlah Pembangunan / Peningkatan Terminal Terminal 0 Penumpang Tipe A 6 Jumlah Pembangunan/ Pengembangan Dermaga Sungai dan Danau 7 Jumlah Pembangunan/ Pengembangan Dermaga Penyeberangan untuk menghubungkan seluruh lintas penyeberangan sabuk utara, tengah dan selatan serta poros-poros penghubungnya Dermaga 3 Dermaga 1 8 Peningkatan kapasitas sarana : a. Jumlah BRT Bus 333 b. Jumlah Kapal Penyeberangan Kapal 0 c. Jumlah Bus Pemadu Moda Bus 20 9 Jumlah Pengembangan Bus Perintis Bus 200 10 Jumlah Pedoman Standar Keselamatan Transportasi Dokumen 4 11 Jumlah sarana dan prasarana keselamatan transportasi darat a. Jumlah Marka Jalan m 2 968.639 b. Jumlah Rambu Lalu Lintas Unit 6.051 c. Jumlah APILL Unit 47 d. Jumlah Penerangan Jalan Umum Unit 4.916 e. Jumlah Alat Pengawasan dan Pengamanan Jalan (Fasilitas UPPKB) f. Jumlah Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan (guard rail) Unit 1 m' 20.917 g. Jumlah SBNP Unit 0 h. Jumlah Rambu Sungai Unit 140 12 Jumlah pedoman standar pelayanan sarana dan prasarana transportasi darat Dokumen 4 13 Penyederhanaan perijinan di lingkungan Transportasi % 50 14 Jumlah frekuensi pelayanan pada lintas penyeberangan trip 522.000 15 Prosentase sarana pelayanan AKAP yang memenuhi SPM 16 Prosentase pemenuhan standar operasional pelabuhan penyeberangan lintas utama 17 Prosentase kapal penyeberangan pada lintas utama yang memenuhi SPM 18 Jumlah pemberian sertifikat dan kualifikasi teknis petugas operasional % 80 % 100 % 100 Sertifikat 240 19 Jumlah Pegawai yang sudah memiliki sertifikat Orang 581 20 Jumlah kota yang menerapkan sistem angkutan massal berbasis jalan 21 Modal share angkutan umum perkotaan di Kota Megapolitan/Metropolitan/Besar 22 Jumlah kota yang menerapkan pengaturan persimpangan dengan menggunakan teknologi informasi (ATCS) di seluruh Ibukota Provinsi/ Kota Besar/ Kota Metropolitan 23 Jumlah emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi darat yang dapat diturunkan 24 Jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan Kota 23 % 6 Lokasi 27 Juta Ton CO2e a. Penerangan Jalan Umum Listrik yang dilengkapi Unit 0 dengan sensor b. SBNP Unit 0 1

NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2016 25 Nilai AKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Nilai 88,5 7 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan di Lingkungan Ditjen Perhubungan Kegiatan 26 Tingkat penyerapan anggaran Ditjen Perhubungan % 86 27 Nilai aset Ditjen Perhubungan yang berhasil diinventarisasi Anggaran Rp 16.000.000.000.000 1 Pembangunan dan Pengelolaan Lalu Lintas Perhubungan 2 Pembinaan dan Pengembangan Keselamatan Perhubungan 3 Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana Perhubungan 4 Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perhubungan 5 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Perhubungan 6 Pembangunan dan Pengelolaan Angkutan dan Multimoda TOTAL Rp. 167.451.568.000 Rp. 126.925.431.000 Rp. 1.166.249.102.000 Rp. 544.541.133.000 Rp. 287.496.438.000 Rp. 1.225.763.253.000 Rp. 3.518.426.925.000 Jakarta, Oktober 2016 MENTERI PERHUBUNGAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT BUDI KARYA SUMADI Drs. PUDJI HARTANTO, MM

RENCANA KINERJA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2016 1 Menguatnya konektivitas nasional melalui peningkatan aksesibilitas, kapasitas dan keterpaduan jaringan transportasi darat 1 Jumlah trayek keperintisan angkutan jalan Trayek 245 2 Jumlah lintas angkutan penyeberangan perintis Lintas 293 3 Jumlah lintas angkutan penyeberangan komersil Lintas 48 4 Terhubungnya sabuk lintas penyeberangan % 91 5 Jumlah Pembangunan / Peningkatan Terminal Penumpang Tipe Terminal 11 A 6 Jumlah Pembangunan/ Pengembangan Dermaga Sungai dan Dermaga 3 Danau 7 Jumlah Pembangunan/ Pengembangan Dermaga Penyeberangan untuk menghubungkan seluruh lintas penyeberangan sabuk utara, tengah dan selatan serta porosporos penghubungnya Dermaga 1 8 Peningkatan kapasitas sarana : a. Jumlah BRT Bus 800 b. Jumlah Kapal Penyeberangan Kapal 0 c. Jumlah Bus Pemadu Moda 20 9 Jumlah Pengembangan Bus Perintis Bus 300 10 Jumlah Pedoman Standar Keselamatan Transportasi Dokumen 4 11 Jumlah sarana dan prasarana keselamatan transportasi darat 2 Meningkatnya keselamatan sektor transportasi darat 3 Meningkatnya jumlah sarana transportasi darat yang memenuhi kriteria kinerja (SPM) yang ditetapkan 4 Meningkatnya kualitas dan kinerja SDM di bidang perhubungan darat a. Jumlah Marka Jalan m 2 3.266.250 b. Jumlah Rambu Lalu Lintas Unit 2.025 c. Jumlah APILL Unit 200 d. Jumlah Penerangan Jalan Umum Unit 10.500 e. Jumlah Alat Pengawasan dan Pengamanan Jalan (Fasilitas UPPKB) f. Jumlah Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan (guard rail) Unit 1 m' 30.000 g. Jumlah SBNP Unit 29 h. Jumlah Rambu Sungai Unit 0 12 Jumlah pedoman standar pelayanan sarana dan prasarana transportasi darat Dokumen 4 13 Penyederhanaan perijinan di lingkungan Transportasi % 50 14 Jumlah frekuensi pelayanan pada lintas penyeberangan trip 522.000 15 Prosentase sarana pelayanan AKAP yang memenuhi SPM % 80 16 Prosentase pemenuhan standar operasional pelabuhan penyeberangan lintas utama 17 Prosentase kapal penyeberangan pada lintas utama yang memenuhi SPM 18 Jumlah pemberian sertifikat dan kualifikasi teknis petugas operasional % 100 % 100 Sertifikat 240 19 Jumlah Pegawai yang sudah memiliki sertifikat Orang 581 5 Meningkatnya peran angkutan umum perkotaan 20 Jumlah kota yang menerapkan sistem angkutan massal berbasis jalan 21 Modal share angkutan umum perkotaan di Kota Megapolitan/Metropolitan/Besar Kota 23 % 6

NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2016 6 Meningkatnya aplikasi skema manajemen transportasi perkotaan 22 Jumlah kota yang menerapkan pengaturan persimpangan dengan menggunakan teknologi informasi (ATCS) di seluruh Ibukota Provinsi/ Kota Besar/ Kota Metropolitan 23 Jumlah emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi darat yang dapat diturunkan 24 Jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan a. Penerangan Jalan Umum Listrik yang dilengkapi dengan sensor Lokasi 27 Juta Ton CO2e 0,68 unit 1.029 Unit 1.000 b. SBNP Unit 29 25 Nilai AKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Nilai 88,5 7 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan di Lingkungan Ditjen Perhubungan 26 Tingkat penyerapan anggaran Ditjen Perhubungan % 86 27 Nilai aset Ditjen Perhubungan yang berhasil diinventarisasi Rp 16.000.000.000.000

RENCANA KERJA TAHUN 2017 DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2017 1 Jumlah trayek keperintisan angkutan jalan Trayek 357 2 Jumlah lintas angkutan penyeberangan perintis Lintas 233 3 Jumlah lintas angkutan penyeberangan komersil Lintas 49 1 Menguatnya konektivitas nasional melalui peningkatan aksesibilitas, kapasitas dan keterpaduan jaringan transportasi darat 4 Terhubungnya sabuk lintas penyeberangan % 94 5 6 7 Jumlah Pembangunan / Peningkatan Terminal Penumpang Tipe A Jumlah Pembangunan/ Pengembangan Dermaga Sungai dan Danau Jumlah Pembangunan/ Pengembangan Dermaga Penyeberangan untuk menghubungkan seluruh lintas penyeberangan sabuk utara, tengah dan selatan serta poros-poros penghubungnya 8 Peningkatan kapasitas sarana : Terminal 11 Dermaga 23 Dermaga 14 a. Jumlah BRT Bus 1.058 b. Jumlah Kapal Penyeberangan Kapal 9 c. Jumlah Bus Pemadu Moda Bus 79 9 Jumlah Pengembangan Bus Perintis Bus 236 10 Jumlah Pedoman Standar Keselamatan Transportasi Dokumen 4 11 Jumlah sarana dan prasarana keselamatan transportasi darat a. Jumlah Marka Jalan m 2 3.266.250 b. Jumlah Rambu Lalu Lintas Unit 2.025 c. Jumlah APILL Unit 300 2 Meningkatnya keselamatan sektor transportasi darat d. Jumlah Penerangan Jalan Umum Unit 10.500 e. Jumlah Alat Pengawasan dan Pengamanan Jalan (Fasilitas UPPKB) Unit 3 f. Jumlah Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan (guard rail) m' 50.000 g. Jumlah SBNP Unit 20 h. Jumlah Rambu Sungai Unit 1.107 12 Jumlah pedoman standar pelayanan sarana dan prasarana transportasi darat Dokumen 4 13 Penyederhanaan perijinan di lingkungan Transportasi % - 3 Meningkatnya jumlah sarana transportasi darat yang memenuhi kriteria kinerja (SPM) yang ditetapkan 14 Jumlah frekuensi pelayanan pada lintas penyeberangan trip 527.000 15 Prosentase sarana pelayanan AKAP yang memenuhi SPM % 85 16 Prosentase pemenuhan standar operasional pelabuhan penyeberangan lintas utama % 100 17 Prosentase kapal penyeberangan pada lintas utama yang memenuhi SPM % 100 4 Meningkatnya kualitas dan kinerja SDM di bidang perhubungan darat 18 Jumlah pemberian sertifikat dan kualifikasi teknis petugas operasional Sertifikat 260 19 Jumlah Pegawai yang sudah memiliki sertifikat Orang 620 5 Meningkatnya peran angkutan umum perkotaan 20 21 Jumlah kota yang menerapkan sistem angkutan massal berbasis jalan Modal share angkutan umum perkotaan di Kota Megapolitan/Metropolitan/Besar Kota 25 % 8

NO SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2017 22 Jumlah kota yang menerapkan pengaturan persimpangan dengan menggunakan teknologi informasi (ATCS) di seluruh Ibukota Provinsi/ Kota Besar/ Kota Metropolitan Lokasi 34 6 Meningkatnya aplikasi skema manajemen transportasi perkotaan 23 24 Jumlah emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi darat yang dapat diturunkan Jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan Juta Ton CO2e 0,94 unit 2.039 a. Penerangan Jalan Umum Listrik yang dilengkapi dengan sensor Unit 2.000 b. SBNP Unit 39 25 Nilai AKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Nilai 89 7 Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan di Lingkungan Ditjen Perhubungan 26 Tingkat penyerapan anggaran Ditjen Perhubungan % 87 27 Nilai aset Ditjen Perhubungan yang berhasil diinventarisasi Rp 17.000.000.000.000

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KEGIATAN RENCANA PELAKSANAAN T1 T2 T3 T4 PELAKSANA/ PENANGGUNG JAWAB (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Jumlah trayek keperintisan angkutan jalan 245 Trayek Pelaksanaaan Subsidi Keperintisan Angkutan Jalan 2 Jumlah lintas angkutan penyeberangan perintis 217 Lintas Pelaksanaaan Subsidi Keperintisan Angkutan Penyeberangan Perintis 3 Jumlah lintas angkutan penyeberangan komersil 48 Lintas Monitoring Pelaksanaan Angkutan Penyeberangan Komersil 4 Terhubungnya sabuk lintas penyeberangan 91 % Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Angkutan & Dit Penyeberangan Prasarana Jumlah Pembangunan / Peningkatan Terminal Penumpang Pelaksanaan Pembangunan / Peningkatan Terminal Menguatnya konektivitas 5 0 Terminal Dit. Prasarana Tipe A Penumpang Tipe A nasional melalui Jumlah Pembangunan/ Pengembangan Dermaga Sungai dan Pelaksanaan Pembangunan / Pengembangan Dermaga peningkatan aksesibilitas, 6 3 Dermaga Dit. Prasarana Danau Sungai dan Danau kapasitas dan keterpaduan Jumlah Pembangunan/ Pengembangan Dermaga Pelaksanaan Pembangunan / Pengembangan Dermaga jaringan transportasi darat Penyeberangan untuk menghubungkan seluruh lintas Penyeberangan 7 1 Dermaga Dit. Prasarana penyeberangan sabuk utara, tengah dan selatan serta porosporos penghubungnya 8 Peningkatan kapasitas sarana : a. Jumlah BRT 813 Bus Pelaksanaan Pembangunan Bus BRT b. Jumlah Kapal Penyeberangan 0 Kapal Pelaksanaan Pembangunan Kapal Penyeberangan Dit. Sarana c. Jumlah Bus Pemadu Moda 20 Bus Pelaksanaan Pembangunan Bus Pemadu Moda 9 Jumlah Pengembangan Bus Perintis 200 Bus Pelaksanaan Pembangunan Bus Perintis 10 Jumlah Pedoman Standar Keselamatan Transportasi 4 Dokumen 11 Jumlah sarana dan prasarana keselamatan transportasi darat RENCANA AKSI ATAS PERJANJIAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2016 Penyusunan Pedoman Standar Keselamatan Transportasi Dit. Pembinaan Keselamatan dan Setditjen Hubdat Meningkatnya keselamatan sektor transportasi darat Meningkatnya jumlah sarana transportasi darat yang memenuhi kriteria kinerja (SPM) yang ditetapkan Meningkatnya kualitas dan kinerja SDM di bidang perhubungan darat 12 a. Jumlah Marka Jalan 968.639 m 2 Pelaksanaan Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan b. Jumlah Rambu Lalu Lintas 6.051 Unit Pelaksanaan Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas c. Jumlah APILL 47 Unit Pelaksanaan Pengadaan dan Pemasangan APILL d. Jumlah Penerangan Jalan Umum 4.916 Unit Pelaksanaan Pengadaan dan Pemasangan Penerangan Jalan Umum e. Jumlah Alat Pengawasan dan Pengamanan Jalan (Fasilitas UPPKB) 1 Unit Pelaksanaan Pengadaan dan Pemasangan Alat Pengawasan dan Pengamanan Jalan (Fasilitas UPPKB) Dit. Prasarana f. Jumlah Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan 20.917 m' Pelaksanaan Pengadaan dan Pemasangan Alat (guard rail) Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan (guard rail) g. Jumlah SBNP 0 Unit Pelaksanaan Pengadaan dan Pemasangan SBNP h. Jumlah Rambu Sungai 140 Unit Pelaksanaan Pengadaan dan Pemasangan Rambu Sungai Jumlah pedoman standar pelayanan sarana dan prasarana Penyusunan Pedoman Standar pelayanan sarana dan Dit Sarana, Dit. Prasarana dan Setditjen 4 Dokumen transportasi darat prasarana transportasi darat Hubdat Dit Sarana, Dit. Prasarana, Dit. Angkutan 13 Penyederhanaan perijinan di lingkungan Transportasi 50 % Proses Penyederhanaan Perijinan di Lingkungan dan Multimoda serta Setditjen Hubdat Transportasi 14 Jumlah frekuensi pelayanan pada lintas penyeberangan 522.000 trip Monitoring Pelayanan Lintas Penyeberangan 15 Prosentase sarana pelayanan AKAP yang memenuhi SPM 80 % Monitoring Sarana Pelayanan AKAP yang memenuhi SPM 16 Prosentase pemenuhan standar operasional pelabuhan Monitoring Pemenuhan Standar Operasional Pelabuhan 100 % penyeberangan lintas utama Penyeberangan pada Lintas Utama 17 Prosentase kapal penyeberangan pada lintas utama yang Monitoring Operasional Kapal Penyeberangan yang 100 % memenuhi SPM memenuhi SPM pada Lintas Penyeberangan 18 Jumlah pemberian sertifikat dan kualifikasi teknis petugas Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan bagi Petugas 240 Sertifikat operasional Operasional Setditjen Hubdat 19 Jumlah Pegawai yang sudah memiliki sertifikat 581 Orang Monitoring Kepegawaian Setditjen Hubdat Meningkatnya peran angkutan umum perkotaan 20 21 Jumlah kota yang menerapkan sistem angkutan massal berbasis jalan Modal share angkutan umum perkotaan di Kota Megapolitan/Metropolitan/Besar 23 Kota 6 % Monitoring Pelaksanaan Sistem Angkutan Massal berbasis Jalan Monitoring Pelaksanaan Angkutan Umum Perkotaan di Kota Megapolitan/ Metropolitan/ Besar

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KEGIATAN RENCANA PELAKSANAAN T1 T2 T3 T4 PELAKSANA/ PENANGGUNG JAWAB (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Jumlah kota yang menerapkan pengaturan persimpangan Monitoring Pembangunan ATCS di Ibukota Provinsi/ Kota 22 dengan menggunakan teknologi informasi (ATCS) di seluruh 27 Lokasi Besar/ kota Metropolitan Ibukota Provinsi/ Kota Besar/ Kota Metropolitan Jumlah emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi darat Juta Ton Monitoring pelaksanaan dan pelayanan Bus BRT dan 23 1 Meningkatnya aplikasi yang dapat diturunkan CO2e Sistem Angkutan Massal Dit. Sarana skema manajemen Jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah 24 transportasi perkotaan lingkungan Pelaksanaan Pengadaan dan Pemasangan Penerangan a. Penerangan Jalan Umum Listrik yang dilengkapi dengan 0 Unit Jalan Umum Listrik yang dilengkapi dengan sensor sensor Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan pengelolaan keuangan di Lingkungan Ditjen Perhubungan b. SBNP 0 Unit Pelaksanaan Pengadaan dan Pemasangan SBNP 25 Nilai AKIP Direktorat Jenderal Perhubungan 88,5 Nilai Monitoring dan Evaluasi Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Setditjen Hubdat 26 Tingkat penyerapan anggaran Ditjen Perhubungan 86 % Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan/ Penyerapan Anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Setditjen Hubdat REKON SAI 27 Nilai aset Ditjen Perhubungan yang berhasil diinventarisasi 16.000.000.000.000 Rp Setditjen Hubdat

RENCANA PELAKSANAAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KEGIATAN PELAKSANA/ PENANGGUNG JAWAB T1 T2 T3 T4 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Terselenggaranya Restrukturisasi Kelembagaan dan Kualitas SDM Tersusunnya Peraturan Perundang-Undangan dan Pemberian Pertimbangan Bantuan Hukum di Bidang Transportasi Terselenggaranya Kehumasan dan Kerjasama di Bidang Transportasi Terselenggaranya Penyusunan Rencana, Program, Pemantauan dan Evaluasi dan Sistem Informasi Bidang Transportasi Terselenggaranya Penyusunan Laporan Keuangan Bidang Transportasi 1 Tersedianya Peralatan Perkantoran 399 Unit Pengadaan dan Pemasangan Alat Perkantoran Bagian Kepegawaian dan Umum 2 Terselenggaranya Administrasi Perkantoran 81 Laporan Pelaksanaaan Administrasi Perkantoran Bagian Kepegawaian dan Umum 3 Tersusunnya Standar Kompetensi Jabatan (Struktural, Fungsional Umum dan Fungsional Tertentu) Di Lingkungan Ditjen Hubdat 9 Laporan Penyusunan Standar Kompentensi Jabatan di Lingkungan Ditjen Hubdat Bagian Kepegawaian dan Umum 4 Jumlah Pegawai Yang Mengikuti Diklat Kompetensi/ Teknis 520 Pegawai Pelaksanaan Diklat Kompetensi/ Teknis Bagian Kepegawaian dan Umum 5 Jumlah Pegawai yang Mengikuti Diklat Penjenjangan 14 Pegawai Pelaksanaan Diklat Perjenjangan Bagian Kepegawaian dan Umum 1 Jumlah Peraturan Perundangan-undangan dan Asistensi Raperda Bidang Transportasi yang di Susun 27 Peraturan 2 Jumlah pertimbangan dan pemberian bantuan hukum 4 Kegiatan Penyusunan Peraturan perundang-undangan dan Asistensi Raperda Bidang Transportasi Pelaksanaan Pertimbangan dan Bantuan Hukum di Lingkungan Ditjen Hubdat Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat 3 Jumlah Peraturan Perundang-undangan yang disosialisasikan 4 Peraturan Pelaksanaan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Pelaksanaan Pertemuanj Kerjasama luar dan dalam 1 Jumlah pertemuan kerjasama luar dan dalam negeri 35 Pertemuan negeri Pelaksanaan dan pendampingan kegiatan kehumasan 2 Jumlah Pelaksanaan Kegiatan Kehumasan dan Publikasi 12 Kegiatan dan publikasi 1 Tersusunnya Program Tahunan Bidang Transportasi 4 Kegiatan 2 3 1 2 3 4 5 Tersusunnya laporan Pemantauan dan Evaluasi Bidang Transportasi Tersusunnya Sistem Informasi dan Pelaporan Bidang Transportasi Tersusunnya laporan Sistem Akuntasi Instansi Ditjen Perhubungan Terselenggaranya Pengelolaan Administrasi Keuangan Ditjen Perhubungan Terselenggaranya Pengelolaan Administrasi Barang Milik Negara (BMN) dan Aset Ditjen Perhubungan Terselenggaranya Verifikasi Pengelolaan Keuangan Ditjen Perhubungan Tersusunnya Laporan Pelaksanaan Anggaran Ditjen Perhubungan RENCANA AKSI ATAS PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2015 3 Laporan 5 Paket 1 Laporan 2 Kegiatan 7 Kegiatan 1 Kegiatan 1 Laporan Pelaksanaan penyusunan program tahunan Bidang Transportasi Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi bidang transportasi darat Pelaksanaan penyusunan dan pengawasan sistem informasi dan pelaporan bidang transportasi darat Penyusunan Laporan Sistem Akuntansi Ditjen Perhubungan Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan Ditjen Perhubungan Pelaksanaan pengelolaan administrasi Barang Milik Negara (BMN) dan Aset Ditjen Perhubungan Pelaksanaan Verifikasi Pengelolaan Keuangan Ditjen Perhubungan Penyusunan Laporan Pelaksanaan Anggaran Ditjen Perhubungan Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Bagian Perencanaan Bagian Perencanaan Bagian Perencanaan Bagian Keuangan Bagian Keuangan Bagian Keuangan Bagian Keuangan Bagian Keuangan