BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Cara efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dan meningkatkan pendidikan nasional. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Mujadilah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lain, salah satunya manusia

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pertumbuhan ekonomi dan modernisasi disegala bidang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan perkembangan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. 1 Matematika tidak lepas dari. sebagaimana yang ada dalam QS. Mujadilah ayat 11 :

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Pendidikan adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengambilan keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. di terangkan dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya teknik informatika akan mempermudah aktivitas manusia.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Tarbiyah.

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. bangsa terletak pada kualitas manusia-manusia yang ada di dalamnya. Merekalah

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai anggota masyarakat dalam suatu Negara. Tujuan pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya. sekolah akan dibedakan oleh kepemimpinan disekolah.

BAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sesuai dengan nilai nilai yang berlaku dalam keluarga, peradaban

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. simbolik dan sulit untuk dipelajari. Pandangan tersebut muncul dikarenakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran penuh terhadap hubungan hubungan dan tugas-tugas sosial. kebodohan, keterbelakangan dan kelemahan. 3

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana,

BAB I PENDAHULUAN. pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang. pentingnya pendidikan seperti pada ayat berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. awalnya tidak berkompeten akan menjadi manusia yang lebih berkompeten dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung suatu bangsa dituntut untuk mempunyai sumber

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Memasuki era globalisasi persaingan semakin ketat sehingga secara tidak

ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا إ ذ ا ق يل ل ك م ت ف سح وا في ال م ج ال س ف اف س ح وا ي ف س ح ا ل ك م و إ ذ ا ق ي ل ان ش ز وا ف ان ش ز وا ي ر ف ع ا

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah kemahiran memecahkan masalah yang merupakan. meningkatkan kemahiran pemecahan masalah matematika membuat siswa

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

PERBEDAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berfikir secara kritis dan mandiri serta menyeluruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, material, dan. yang beriman dan berilmu pengetahuan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan. Terlihat juga dalam AL-Qur an surat Al-Anfaal ayat 22.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut baik secara definisi maupun yang lainnya. Secara luas pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi menuntut adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan begitu perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang ada dapat dikuasai, dimanfaatkan semaksimal mungkin dan dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat strategis dalam pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu, pendidikan perlu mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun pengelola pendidikan itu sendiri. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat diprioritaskan, karena pendidikan merupakan kewajiban yang berlangsung sepanjang hayat, selama seseorang masih hidup dan berakal sehat. Sebagaimana Alloh telah menyebutkan dalam firman- Nya yang terdapat pada surat At Taubah: 122, yang berbunyi: 2 و م ا ك ان ال م ؤ م ن ون ل ي ن ف ر وا ك اف ة ف ل و ال ن ف ر م ن ك ل ف ر ق ة م ن ه م ط ائ ف ة ل ي ت ف ق ه وا ف الد ين و ل ي ن ذ ر وا ق و م ه م إ ذ ا ر ج ع وا إ ل ي ه م ل ع ل ه م ي ذ ر و ن Artinya: tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. 2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Surabaya: Mahkota, 1989), hal. 107 1

2 Oleh karena itu dengan adanya pendidikan, manusia mampu menguasai ilmu pengetahuan dan kemampuan dasar. Selain hal tersebut, dengan adanya pendidikan juga dapat menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan berfikir logis, bersikap kritis, berinisiatif, unggul, dan kompetitif. Hal-hal tersebut dapat tercapai jika pelaksanaan pendidikan itu sendiri dapat berhasil. Keberhasilan dalam pendidikan merupakan suatu hal yang sangat diharapkan, sebagaimana keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Untuk mencapai keberhasilan ini dapat melibatkan beberapa peran, diantaranya yaitu: peran guru sebagai pengajar dan peran siswa sebagai peserta belajar. Guru dan siswa dapat saling berinteraksi untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang berujung pada hasil belajar. Menurut Winkel, hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. 3 Hasil belajar yang tinggi sangat diharapkan oleh siswa, oleh guru maupun orang tua, karena dengan hasil belajar yang tinggi dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam keberhasilan proses belajar mengajar, serta tercapainya tujuan pendidikan. Tetapi dalam kenyataan di lapangan sampai saat ini hasilnya masih kurang memuaskan. Terlebih lagi pada mata pelajaran matematika yang cenderung tidak disukai oleh kebanyakan siswa. Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sebagian siswa sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Dengan asumsi seperti ini, maka dapat menjadi penghambat dalam proses pembelajaran bagi peserta didik, sehingga dapat menyebabkan siswa kurang memahami matematika dengan baik. 3 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 43-45.

3 Hingga saat ini belum ada kesepakatan antara para matematikawan mengenai apa yang sebenarnya disebut matematika. Namun secara sederhana dapat dikatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif. Karena kehirarkisan matematika itu, maka belajar matematika akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilakukan secara kontinyu. 4 Hal ini berarti bahwa belajar matematika harus dilakukan secara berkelanjutan dan berurutan secara sistematis. Matematika diajarkan secara bekelanjutan, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa matematika sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Namun, dengan banyaknya materi yang dianggap sulit dipahami membuat siswa enggan untuk berkutat dengan halhal yang berhubungan dengan matematika. Dan seiring dengan perkembangan teknologi sekarang, semakin berkembang juga pembelajaran yang ada, begitu pula materi yang diajarkan di sekolah, sehingga tidak memungkinkan siswa untuk mempelajari materi tersebut hanya dengan hafalan dan penggunaan rumus semata. Oleh karena itu dalam membantu peserta didik membangun pengetahuan mereka sendiri, tugas instruksional utama tenaga pendidik adalah untuk menciptakan kegiatan atau lingkungan yang memungkinkan peserta didik mendapat kesempatan untuk terlibat dalam pembelajaran. 4 Herman Hudojo, Mengajar Belajar Matematika, (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, 1998), hal. 3.

4 Salah satu sarana untuk mencapai pemahaman konsep secara mendalam dalam belajar matematika adalah melalui penggunaan sumber ajar yang relevan. Sumber belajar dapat diacu sebagai alternatif fasilitas belajar siswa. Proses pembelajaran dapat diimplementasikan dengan bahan ajar yang berisi pertanyaanpertanyaan konseptual untuk membangkitkan aktivitas berfikir siswa. Sehingga bahan ajar merupakan salah satu media teks yang tepat untuk dikembangkan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dalam penelitian dan pengembangan kali ini, materi yang di pilih adalah matematika materi pokok bangun ruang sisi datar dengan alasan hampir setiap hari kita berada dalam ruangan, melihat dengan benda-benda ruang, memegang bahkan menggunakannya hampir setiap hari. Anak kecil yang belum pernah sekolah formal, secara naluri bisa menentukan berapa jumlah air yang harus dimasukkan dalam gelas supaya tidak tumpah, ibunya yang akan membutkan susu buatnya secara naluri juga bisa menentukan berapa sendok susu yang harus dicampurkan ke dalam gelas supaya tidak terlalu manis atau sebaliknya. Serangkaian aktifitas tersebut sangat erat hubungannya dengan matematika ruang. Namun tidak sedikit peserta didik di bangku sekolah yang kesulitan dalam memahami dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang. Asumsi peneliti diperkuat oleh hasil pengambilan nilai yang dilakukan peneliti setahun yang lalu di SMP Negeri 1 Boyolangu pada materi yang sama yakni bangun ruang sisi datar, khususnya kubus dan balok. Bahwa hasil pengambilan nilai juga masih di bawah harapan, jarang sekali nilai peserta didik yang mencapai skor 80. Berdasarkan hipotesa peneliti, kurang bagusnya nilai

5 peserta didik disebabkan oleh suasana belajar yang kurang mendukung dan ketidakseriusan peserta didik dalam belajar, hal serupa juga disebutkan oleh salah seorang guru disana, beliau mengungkapkan bahwa, rata-rata peserta didiknya tidak mau mengerjakan PR dengan berbagai alasan. Kalaupun ada anaknya tetap dan tidak lebih dari lima orang perkelas. Namun beliau sendiri menyimpulkan bahwa alasan utamanya adalah minat belajar yang kurang. Berdasarkan identifikasi dan penjabaran permasalahan di atas maka dipandang perlu untuk direalisasikan pengembangan bahan ajar matematika yang terencana dengan baik dengan harapan hasil belajar siswa dapat meningkat. Berangkat dari pemikiran tersebut peneliti tertarik memilih judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013-2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah dalam penelitian adalah: 1. Bagaimana proses pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan hasil belajar materi pokok bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013-2014? 2. Apakah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan sesuai atau layak berdasarkan validasi isi dan uji coba produk untuk digunakan sebagai salah satu bahan ajar matematika?

6 3. Apakah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar materi pokok bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013-2014? C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan Tujuan yang diharapkan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan produk bahan ajar matematika berupa lembar kerja siswa SMP/MTs pada materi bangun ruang sisi datar untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dihasilkan mampu mengajak peserta didik aktif dalam kegiatan proses pembelajaran. Adapun tujuan secara umum yaitu : 1. Untuk mengetahui proses pengembangan produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar pada materi bangun ruang sisi datar untuk SMP/MTs. 2. Untuk mengetahui kelayakan Lembar Kerja Siswa (LKS) hasil pengembangan untuk digunakan sebagai salah satu bahan ajar matematika SMP/MTs berdasarkan validasi ahli dan uji coba produk. 3. Untuk mengetahui apakah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar materi pokok bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Boyolangu Tulungagung Tahun Pelajaran 2013-2014.

7 D. Spesifik Produk yang Diharapkan Spesifik produk lembar kerja siswa yang dikembangkan ini adalah sebagai berikut : 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran matematika pada materi bangun ruang sisi datar dikembangkan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi bangun ruang sisi datar ini meliputi satu Standar Kompetensi (SK) dan tiga Kompetensi Dasar (KD). Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan mengacu pada Standar Kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada Standar Isi (SI). 3. Kurikulum yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik ini adalah KTSP. 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) pengembangan terdiri dari dua bagian yaitu pendahuluan dan isi. a) Bagian pendahuluan terdiri dari halaman muka (cover), kata pengantar yang memuat tim penyusun, daftar isi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran dan pengantar materi. b) Bagian isi terdiri dari tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan, lembar kegiatan, latihan soal, dan daftar pustaka.

8 E. Manfaat Penelitian dan Pengembangan Kegiatan pembelajaran tradisional yang berorientasi pada guru sudah tidak relevan karena arah pembelajaran telah bergeser yaitu berorientasi pada peserta didik. Pembelajaran yang terpusat pada peserta didik lebih aktif dan terbiasa menyelesaikan masalah secara mandiri. Selain itu, peserta didik diarahkan untuk membangun sendiri pemahamannya dengan mengaitkan pengalamannya di kehidupan sehari-hari sehingga kegiatan belajar menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Berkaitan uraian di atas, maka pentingnya penelitian dan pengembangan bahan ajar matematika ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peserta a) Peserta didik secara aktif membangun sendiri pengetahuan dan pemahaman, sehingga peserta didik tidak sekedar hafal materi, tetapi juga memahami konsep dengan baik. b) Bahan ajar yang digunakan menekankan kemandirian dalam berlatih soal, sehingga peserta didik lebih aktif. c) Peserta didik memberdayakan pengetahuan awal maupun pengalamannya secara maksimal dalam membangun suatu konsep matematika. 2. Bagi guru, bahan ajar ini akan memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan membimbing peserta didik dalam membangun pengetahuan serta pemahaman peserta didik. 3. Bagi sekolah, diharapkan penelitian ini bisa sebagai masukan untuk menentukan haluan kebijakan dalam membantu meningkatkan pemahaman

9 konsep-konsep dalam pembelajaran matematika di masa depan serta meningkatkan kualitas pendidikan matematika. 4. Bagi peneliti, dapat memberikan pengalaman baru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran lembar kerja siswa sebagai bekal untuk pembelajaran matematika di sekolah. 5. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai informasi dan referensi sebagai acuan mengadakan penelitian yang serupa. F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian Pengembangan Asumsi dalam penelitian dan pengembangan bahan ajar matematika untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik ini adalah: 1. Asumsi Pengembangan a) Bahan ajar matematika pada materi bangun ruang sisi datar ini membantu peserta didik untuk meningkatkan hasil belajarnya. b) Dengan menggunakan produk pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini, peserta didik dapat belajar secara aktif dan mandiri, baik secara individu maupun kelompok. 2. Keterbatasan Pengembangan a) Produk yang dihasilkan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) terbatas pada materi bangun ruang sisi datar sub bab balok dan kubus untuk kelas VIII SMP/MTs. b) Pengembangan LKS ini masih mengacu pada kurikulum KTSP. c) Uji coba produk hanya dilakukan untuk kalangan terbatas, yaitu di SMPN 1 Boyolangu.

10 G. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran tentang istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka dipandang perlu menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut: 1. Penelitian pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi juga bisa perangkat lunak (software) seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, atau modul-modul pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi manejemen dan lain-lain. 5 2. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. 6 Bahan ajar yang dimaksud adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) SMP/MTs pada materi bangun ruang sisi datar. 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah suatu bahan ajar cetak berupa lembarlembar kertas yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, 5 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 164 6 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2012), hal. 16

11 yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. 7 Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut LKS adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik. 4. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah adanya proses belajar yang mengakibatkan adanya perubahan dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Dan sesungguhnya hasil belajar termasuk komponen pendidikan yang harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan, karena hasil belajar diukur untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar. 5. Bangun ruang sisi datar merupakan salah satu materi yang ada pada mata pelajaran matematika SMP/MTs kelas VIII semester genap, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) bangun ruang sisi datar sebagai berikut : 1) Standar Kompetensi (SK) pada pelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar ialah memahami sifat-sifat kubus, balok dan bagianbagiannya, serta menentukan ukurannya. 2) Kompetensi Dasar (KD) a. Mengidentifikasikan sifat-sifat kubus dan balok serta bagianbagiannya. b. Membuat jaring-jaring kubus dan balok. c. Menghitung luas permulaan dan volume kubus dan balok. 7 Ibid., hal. 204

12 Bangun ruang sisi datar merupakan bangun tiga dimensi yang terbentuk dari bangun dua dimensi. Bangun ruang sisi datar meliputi kubus, balok, prisma dan limas. Dalam hal ini peneliti hanya akan membahas dua bangun ruang yaitu: 1) Kubus adalah bangun ruang yang semua sisinya berbentuk persegi dan semua rusuknya sama panjang. 8 2) Balok adalah bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi yang berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya dengan setiap sisinya berbentuk persegi. 9 H. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi berisi tentang hal-hal yang akan dibahas dalam skripsi pengembangan ini, sehingga diharapkan dapat mempermudah dan memberikan gambaran secara umum kepada pembacanya. Sistematika penulisan skripsi terdiri dari 3 bagian yaitu bagian awal, bagian utama (inti) dan bagian akhir. Adapun sistematika penulisan skripsi pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagian Awal Bagian awal skripsi ini terdiri dari: halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak. 8 Tim Kreatif Putra Nugraha, Matematika: Talentha Basis Prestasi Utama untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, (Surakarta: Putra Nugraha), hal. 45 9 Ibid., hal. 46

13 2. Bagian Utama (Inti) BAB I: PENDAHULUAN, memuat latar belakang penulisan masalah skripsi, rumusan masalah, tujuan penelitian dan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan, manfaat penelitian dan pengembangan, asumsi dan keterbatasan penelitian dan pengembangan, penegasan istilah dan sistematika penulisan skripsi pengembangan. BAB II: KAJIAN PUSTAKA, dalam kajian pustaka ini dibahas mengenai hasil kajian pustaka yang mengungkapkan kerangka acuan komprehensif mengenai konsep, prinsip dan teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi atau dalam mengembangkan produk yang diharapkan. Kajian pustaka meliputi penelitian pengembangan, pengertian bahan ajar dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS), pembelajaran matematika, hasil belajar dan materi bangun ruang sisi datar. BAB III: METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, yang memuat 3 hal pokok, yaitu model penelitian dan pengembangan, prosedur penelitian dan pengembangan dan uji coba produk. BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN, dalam hal ini dibahas mengenai data hasil uji produk. Data hasil uji produk memuat penyajian data uji coba, analisis data dan revisi produk. BAB V: PENUTUP, terdiri dari: (a) kesimpulan, dan (b) saran.

14 3. Bagian Akhir Bagian akhir dalam skripsi ini terdiri dari: daftar pustaka, lampiranlampiran, foto-foto kegiatan penelitian, surat pernyataan keaslian dan daftar riwayat hidup.