III. METODE PENELITIAN. (Dassroom Action Researah), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitia tindakan kelas ini dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan (Januari s/d Maret 2013). Waktu. semester II tahun pelajaran 2012/2013.

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan masalah pembelajaran dikelasnya. Menurut suharsimi (2002)

BAB III METODE PENELITIAN. Sutrisno hadi dalam (Narbuko dan Ahmadi, 2008) yang mengatakan. menguji suatu kebenaran pengetahuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. dimana tempat ini sekaligus tempat penulis melaksanakan tugas mengajar. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilakukan pada Siswa Kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari 2011 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berusaha merefleksikan secara kritis dan kolaboratif pendekatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA3 SMA Perintis I Bandar Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. keprofesionalan guru. Dalam pelaksanaanya guru perlu melakukan segala langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. Merupakan slah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode tindakan (action research) dengan penekanan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1. orang, yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12 perempuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. (siklikal) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan, dan memperbaiki tindakan praktik-praktik pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

Transkripsi:

1 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Dassroom Action Researah), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan proses belajar dan pembelajaran secara aktif, profesional dan merupakan penelitian yang menggabungkan antara tindakan dengan prosedur ilmiah untuk memahami sambil ikut serta dalam proses perbaikan. Penelitian ini lebih ditujukan pada proses tindakan daripada hasil. Artinya bahwa banyak data yang diperoleh dari action tindakan dari pada hasil. Oleh karena itu seperti dijelaskan Suharsimi dan Suharjono (2006), penelitian ini dilaksanakan melalui kegiatan yang dimulai dari perencanaan (planning), dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakkan (acting), dan refleksi yang didasarkan pada hasil pengamatan terhadap tindakkan (reflekting), kemudian diulangi lagi dengan perencanaan tindakkan berikutnya (replaning) untuk memperbaiki tindakkan sebelumnya. Penelitian ditujukan untuk menggali dan menganalisis secara reflektif dan partisipatif permasalahan yang timbul, serta implikasinya terhadap pembelajaran IPA SD khususnya pada materi ftingsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan, sehingga pada akhirnya dapat menemukan model konseptual non konvensional yang dapat digunakan sebagai

2 bahan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran IPA SD, memberi pembaharuan (inovasi) dalam sistem pembelajaran yang dirasakan sulit, melakukan pembaruan yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM), melaksanakan kerjasama dengan teman sejawat dalam meningkatkan mutu pembelajaran sebagai usaha memperbaiki keseluruhan masyarakat belajar. Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Pemilihan Lokasi ini sebagai tempat penelitian didasarkan atas pertimbangan penelitian yang bertugas sebagai guru kelas di Sekolah Dasar Negeri 3 Sukaraja dapat lebih efisien, efektif dan bermanfaat, objek penelitian adalah siswa kelas V pada tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 10 putra dan 14 putri, selain penelitian sendiri, penelitian akan melibatkan dua orang pengamat (kalabolator). Secara garis besar, penelitian dilaksanakan dengan dua tahapan yaitu perencanaan dan pelaksanaan. B. Rancangan Penelitian Wardani (2003:24) menyatakan bahwa, prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari siklus-siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi proses pembelajaran, gambaran proses penelitian tindakkan kelas sebagai berikut,

3 Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas Keterangan: 0 : Persiapan 1 : Perencanaan Siklus 1 2 : Pelaksanaan Siklus 1 3 : Pengamatan Siklus 1 4 : Refleksi Siklus 1 5 : Perencanaan Siklus 2 6 : Pelaksanaan Siklus 2 7 : Pengamatan Siklus 2 8 : Refleksi Siklus 2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas secara rinci adalah sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan a. Menentukan kelas yang akan digunakan untuk penelitian b. Menetapkan waktu penelitian yaitu semester genap Tahun Pelajaran 2010/2011. c. Menetapkan Materi pelajaran sesuai Standar Isi. d. Menganalisa Silabus, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat penilaian. e. Menyusun alat pengamatan oleh observer dan peneliti. f. Menetapkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif maupun kualitatif. g. Memilih alat peraga yang paling sesuai dan menunjang tercapai tujuan

4 belajar. Batasan penelitian adalah Kompetensi Dasar (KD). Berikut ini kompetensi dasar yang menjadi batasan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini, Tabel 3.1 Kompetensi Dasar dan Siklus Penelitiian Standar Kompetensi 1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan Kompetensi Dasar Materi Siklus 1.3 Mengidentifikasi fimgsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. - Organ pencernaan manusia - Hubungan organ pencernaan manusia dengan makanan - Hubungan orhgan pencernaan manusia dengan kesehatan. 1,2 s/d Selesai JML Pertemuan 2 2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini penelitian tindakkan kelas dibagi menjadi beberapa siklus,tiap siklus pelaksanaan pembelajaran dilakukan 2 kali pertemuan, pada siklus 1 dilaksanakan pembelajaran mengidentifikasi organ pencernaan manusia. Alat peraga yang digunakan adalah Kit yang sesuai dengan SK,KD dan materi yang dipelajari, berupa carta poster dan gambar dinding Serta apron. Pembelajaran dilakukan melalui praktik dalam kerja kelompok, siswa berdiskusi, kemudian mempresentasikan hasilnya, pada akhir siklus dilaksanakan tes akhir. a. Siklus 1

5 1) Pelaksanaan pembelajaran pertemuan Pertama a. Materi pelajaran organ tubuh mausia b. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari menggunakan alat peraga Seqip apron pencernaan manusia, yaitu berupa urutan pencernaan manusia yang berupa puzzel bisa dirangkai sesuai urutannya. c. Siswa dibentuk kelompok,kemudian diberi alat peraga, LKS sebagai petunjuk apa yang akan dilakukan siswa selama proses pembelajaran untuk menemukan urutan pencernaan manusia melalui praktik dan mencocokkan dengan informasi fakta dari buku maupun sumber lain yamg memuat materi sebagai pendukung. d. Siswa mencatat hasil praktik dan perolehan informasi dan berdiskusi di kelompoknya. e. Siswa menyalin hasil catatan kelompok dalam tabel yang telah tersedia. f. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. g. Tanya jawab antar kelompok. h. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil belajar. 2) Pelaksanaan pembelajaran pertemuan ke dua a. Siswa masih dalam kelompoknya. b. Apersepsi sertanya tentang urutan alat pencernaan manusia. c. Tanya jawab antar kelompok, antar guru dengan siswa sehingga terjadi komunikasi multiarah. d. Melaksanakan tes akhir siklus e. Refleksi. b. Siklus 2

6 1) Pelaksanaan pembelajaran pertemuan Pertama a. Guru melakukan apersepsi dengan sertanya tentang alat pencernaan makanan pada manusia. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. c. Siswa dikelompokkan dan diberi LKS. d. Siswa menggali informasi tentang penyakit pada alat pencernaan manusia. e. Membuat catatan, kemudian mengisi tabel yang disediakan tentang penyakit pada alat pencernaan manusia. f. Mempresentasikan hasil kerja kelompok. g. Tanya jawab antar kelompok, siswa dan guru secara multi arah. h. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil belajar 2) Pelaksanaan Pembelajaran pertemuan ke dua a. Siswa masih dalam kelompoknya. b. Apersepsi sertanya tentang penyakit pada alat pencernaan. c. Tanyajawab antar kelompok, antar guru dengan siswa sehingga terjadi komunikasi multiarah. d. Melaksanakan tes akhir siklus e. Refleksi. c. Siklus 3 1) Pelaksanaan Pembelajaran pertemuan pertama. a. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang susunan alat pencernaan manusia, dan kebutuhan makanan manusia. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

7 c. Siswa dikelompokkan dan diberi LKS. d. Siswa menggali informasi tentang hubungan makanan dengan kesehatan e. Membuat catatan, kemudian mengisi Label yang disediakan tentang hubungan makanan dengan kesehatan. f. Mempresentasikan hasil kerja kelompok. g. Tanya jawab antar kelompok, siswa dan guru secara multi arah. h. Menyimpulkan hasil belajar bersama-sama dengan siswa 2) Pelaksanaan Pembelajaran pertemuan ke dua a. Siswa masih dalam kelompoknya. b. Apersepsi sertanya tentang hubungan makanan dengan kesehatan. c. Tanyajawab antar kelompok, antar guru dengan siswa sehingga terjadi komunikasi multiarah. d. Melaksanakan tes akhir siklus e. Refleksi 3. Tahap Pengamatan Pengamatan dilakukan selama, proses pembelajaran baik oleh 2 orang teman sejawat sebagai observer maupun peneliti sendiri menggunakan lembar pengamatan. Peneliti membuat catatan tentang pelaksanaan aktivitas pembelajaran. Data ketercapaian hasil belajar diambil dari pelaksanaan tes akhir siklus 1 dan siklus 2. 4. Tahap Refleksi

8 Data hasil pengamatan oleh 2 orang observer dan perolehan tes akhir siswa dianalisis dan diinterpretasikan kerjalam data kualitatif untuk mendapatkan hasil, kemudian merenung dan melakukan refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. C. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi/ Pengamatan Observasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Narbuko dan Ahmadi, 2008). Observasi dilakukan mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara memberi tanda pada lembar observasi yang telah disiapkan peneliti, dengan demikian peneliti dapat mengetahui kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Untuk memperoleh data tentang aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran IPA terdiri dari 2 lembar pengamatan dengan rincian pengamatan oleh 2 orang observer untuk mengamati proses tindakan yang dilakukan peneliti, dan lembar pengamatan aktivitas belajar kelompok oleh peneliti sendiri, untuk lebih jelas terdapat pada lampiran. Siswa dikategorikan Aktif belajar jika rata-rata keaktifan siswa mencapai 60% dari materi yang dipelajari, dan dicapai oleh 60% siswa. 2. Tes Formatif. Tes ini digunakan untuk memperoleh data tentang ketarcapaian hasil belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran IPA. Bentuk tes yang digunakan adalah pilihan ganda.lembar tes ini merupakan soal tentang yang dipelajari

9 siswa menggunakan metode kerja kelompok, untuk mendapatkan data tentang peningkatan hasil belajar siswa, KKM Mata pelajaran IPA adalah 60. Siswa dikategorikan tuntas jika siswa mencapai hasil 60% dari materi yang dipelajari. D. Teknik Analisa Data Kegiatan analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis kualitatif Analisis data kualitatif pada penelitian ini, menggunakan analisis deskriftif kualitatif yaitu, suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa setiap siklus menggunakan lembar observasi. 2. Analisis Data Kuantitatif Pada analisis data kuantitatif dilakukan melalui penggunaan statistik sederhana berupa nilai-nilai yang diperoleh siswa saat melaksanakan tes formatif setiap akhir siklus menggunakan rumus sebagai berikut: a. Aktivitas Belajar Siswa Menentukan persentase siswa untuk mengetahui aktivitas belajar siswa (Solihatin dan Raharjo,2009) dengan rumus sebagai berikut: NABS = Keterangan: NABS : Nilai Aktivitas Belajar Siswa

10 Y-X n : Jaumlah nilai yang didapat siswa : Nilai Skala Teringgi Menentukan persentase aktivitas belajar siswa : P = f x Keterangan: P = Persentase aktivitas siswa F= Frekwensi yang sedang dicari persentasenya (jumlah siswa yang aktif). N = Nuber of Cass (Soedjiono, 2009). Penilaian Hasil Belajar (rata-rata) Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran menggunakan pendekatan PAKEM, diambil dari rata-rata tes yang diperoleh setiap akhir siklus. (Khotimah, 2009). X = Keterangan: x X : Nilai Rata-rata : Jumlah semua nilai siswa N Jumlah Siswa Penilaian Ketuntasan Belajar (persentase)

11 P = x 100% Selanjutnya seluruh data yang telah dipersentase, dianalisis dan dibuat abstraksi rangkuman inti hasil analisis, kemudian persentase yang diperoleh diinterpretasikan dengan menghubungkan antar aspek dalam bentuk deskripsi ringkas untuk tiap-tiap tindakan, kemudian dikategorisasikan. Siswa dapat dikategorikan aktif dan tuntas apabila rata-rata pengamatan aktivitas dan hasil belajar mencapai rata-rata 75%. Kriteria persentase ketuntasan siswa ditetapkan dengan rentangan nilai pada tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan siswa pada mate pelajaran IPA Kelas V SDN 3 Sukaraja No Nilai Tingkat Keberhasilan Keterangan 1 80-100 70 Sangat Baik 2 60-79 20 Baik 3 40-59 10 Cukup 4 20-39 - Kurang Total 100 Sumber: Diadopsi dari buku Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Wardani 2006 Universitas Terbuka. Indikator Kinerja

12 Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: 1. Adanya peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada setiap siklus. 2. Adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran setiap siklus. \