geografi Kelas X LITOSFER II KTSP & K-13 H. VULKANISME a. Pengertian Vulkanisme b. Gejala Vulkanisme

dokumen-dokumen yang mirip
Definisi Vulkanisme. Vulkanisme

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.3. linier. effusif. sentral. areal. eksplosif

STANDAR KOMPETENSI. kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan.

BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK

Vulkanisme. Yuli Ifana Sari

GARIS-GARIS BESAR ISI PROGRAM MEDIA (GBIM) : Pengembangan Fungsional Geologi : Pemahaman Magma dan Vulkanisme

PROPOSAL KARYA ILMIAH

Relief Muka Bumi Sumber :

AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar

1. Tenaga Endogen : Tektonisme, Vulkanisme, dan seisme 2. Tenaga Eksogen : Sinar matahari, udara, air, erosi, dan organisme

II. TINJAUAN PUSTAKA

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika LithosferLATIHAN SOAL BAB 4. Gamping. Beku. Sedimen. Andesit. Metamorf

TEKANAN PADA ERUPSI GUNUNG BERAPI

Tipe Gunungapi Komposit (Strato( Strato) Sifat Gunungapi Tipe Strato

BAB I BENTUK MUKA BUMI

6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi.

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (VULKANIK)

Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfera

BATUAN BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN, DAN BATUAN MALIHAN/METAMORF

BAB 4 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfera

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI, PROSES PEMBENTUKANNYA DAN PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN

Beda antara lava dan lahar

BAB 2: GEOGRAFI LITHOSFER

II. TINJAUAN PUSTAKA

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

L I T O S F E RA MATERI PRESENTASI

II. VOLKANISME DAN BENTUKLAHAN BENTUKAN VOLKANIK

Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berada di dalam wilayah Ring of Fire. Ring

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) II SDN MEKARWANGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Mata Pelajaran: PLH Sabtu, 12 Maret 2016 Waktu:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP...

TENAGA EKSOGEN BENTUK MUKA BUMI. Dampak Terhadap Kehidupan TENAGA ENDOGEN ANEKA RAGAM BENTUK MUKA BUMI

7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara

TUGAS MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API. Virgian Rahmanda

LITHOSFER GEO 1 A. STRUKTUR BUMI

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS TERSTRUKTUR M-2 MATA KULIAH ANALISIS LANSEKAP TERPADU Pembentukan Dataran Blitar-Kediri-Jombang-Malang

01/04/2011 AL A F L ISO IS L L DAN DA ULT UL ISO IS L P L A P DA A DA VUL V K UL A K NIK A 3

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi?

BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan

Letusan Gunung Agung bisa menghasilkan tanah tersubur

BATUAN YANG TERBENTUK DARI MAGMA YANG MEMBEKU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada

Judul BENTUK MUKA BUMI. Mata Pelajaran : Geografi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Geo.I.06

LINGKUP VULKANOLOGI TIPE ERUPSI DAN TIPE GUNUNGAPI LINGKUP VULKANOLOGI

Oleh: Dr. Darsiharjo, M.S.

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKALAH GEOLOGI DASAR Tipe-Tipe Gunung Api

BERITA GUNUNGAPI ENAM GUNUNGAPI WASPADA JANUARI MARET 2008

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) IPS Kelas VII Th. Pelajaran : 2016 / 2017 SMP Negeri 2 Pengasih

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

Morfologi dan Litologi Batuan Daerah Gunung Ungaran

ANEKA BENTUK DAN POTENSI MUKA BUMI

PENGERTIAN GEMPA DAM MACAM-MACAM GEMPA

Jenis pergerakan kulit bumi, yang ditunjukkan dengan gambar, lokasi A menunjukkan a. lipatan b. horst c. sesar d. graben e.

1 AL A LUVI A FAN A S A l l uvi v a i l fan:

BAB I PENDAHULUAN. daratan. Salah satu kenampakan alam yang meliputi wilayah perairan ialah sungai.

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan

Jenis Bahaya Geologi

BAB I PENDAHULUAN. Permukaan Bumi mempunyai beberapa bentuk yaitu datar, berbukit. atau bergelombang sampai bergunung. Proses pembentukan bumi melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LITOSFER BY. DJUNIJANTO SMA N 3 TENGGARONG. Materi Geografi tentang Litosfer 1

Resume Presentasi Mengenai Pengertian Magma, Tipe Magma, Proses Migrasi Magma, Dapur Magma, dan Tipe Gunung Api

JENIS-JENIS ERUPSI GUNUNG API

ERUPSI G. SOPUTAN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS

BAB BENTUK-BENTUK MUKA BUMI PETA KONSEP. Kata Kunci

APLIK I AN LAN AN EKAP

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN GEOGRAFI SMA TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER KELOMPOK KOMPETENSI D

BAB I PENDAHULUAN. api pasifik (the Pasific Ring Of Fire). Berada di kawasan cincin api ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA III

24 November 2013 : 2780/45/BGL.V/2013

5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

OKSIDA GRANIT DIORIT GABRO PERIDOTIT SiO2 72,08 51,86 48,36

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

1.1. G. PUET SAGOE, NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah

Handouts Geologi Lingkungan (GG405) VULKANISME. Disusun Oleh: Nandi, S.Pd

BERITA GUNUNGAPI MEI AGUSTUS 2009

TIPE MAGMA MIGRASI MAGMA DAPUR MAGMA TIPE GUNUNGAPI

PEMANTAUAN DAN SOSIALISASI ERUPSI G. SEMERU,MEI JUNI 2008

GUNUNG API. 1.Terbentuknya Gunungapi.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia meliputi subsektor tanaman, bahan makanan,

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

7. jelaskan penyebab perbedaan kemampuan lahan pada berbagai wilayah di bumi?

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) GEOGRAFI DINAMIKA LITOSFER DAN PEDOSFER

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Secara historis, Indonesia merupakan Negara dengan tingkat

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ibukota Jawa Barat berada disekitar gunung Tangkuban Perahu (Gambar 1).

Hand Out SIKLUS BATUAN. SMA KRITEN TRI TUNGGAL SEMARANG Semarang Indah Blok F.1 Topic. : Dinamika Litosfer. School Year : 2009/ 2010 DINAMIKA LITOSFER

Transkripsi:

KTSP & K-13 Kelas X geografi LITOSFER II H. VULKANISME a. Pengertian Vulkanisme Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari mantel bawah Bumi, baik magma yang berwujud padat, cair, maupun gas, akibat suhu dan tekanan yang tinggi. b. Gejala Vulkanisme Gejala vulkanisme berupa intrusi magma dan ekstrusi magma. 1. Intrusi magma Intrusi magma sama dengan plutonisme, yaitu gerakan magma yang tidak sampai ke permukaan Bumi. Magma hanya menerobos (menyusup) lapisan litosfer di atasnya karena tenaga tekanannya relatif kecil. Bentukan intrusi magma adalah sebagai berikut. Batolit: batuan beku yang terbentuk di dapur magma. Lakolit: batuan beku cembung dari penyusupan magma di antara dua lapisan litosfer. Sill (keping intrusi): batuan beku pipih dari penyusupan magma di antara dua lapisan litosfer. Gang (dikes): batuan beku pipih yang memotong lapisan litosfer. 1

Apofisa: cabang dari gang. Diatrema (pipa kepundan): batuan beku silinder yang mengisi pipa kawah. APOFISA Gambar intrusi magma Gang, apofisa, dan diatrema disebut diskordan karena memotong lapisan litosfer. Sill dan lakolit disebut konkordan karena sejajar dengan lapisan litosfer. 2. Ekstrusi magma Ekstrusi magma sama dengan vulkanisme, yaitu gerakan magma sampai ke permukaan bumi karena tekanannya relatif besar. Hasil ekstrusi magma berupa erupsi (semburan magma). Erupsi terdiri dari: erupsi eksplosif: berupa ledakan, menyemburkan material padat dan cair; erupsi effusif: berupa lelehan, menyemburkan material cair. Material hasil erupsi terdiri dari: Efflata (benda padat) Efflata ini berupa bom (batu besar), lapili (batu kecil), kerikil, pasir, debu (abu), dan batu apung (batu berongga dari buih magma). Effusif (benda cair) Effusif ini berupa lava (magma yang meleleh), lahar panas (magma dan air panas), lahar dingin atau lahar hujan (material di lereng gunung yang terbawa aliran air hujan menuruni lereng). 2

Ekshalasi (benda gas) Ekshalasi berupa fumarol (gas uap air) sekitar 75%, solpatar (gas belerang), mofet (gas asam arang/karbondioksida). Jenis dan sifat efflata, yakni: Efflata yang berasal dari dalam kawah disebut efflata autogen (batuan piroklastik), sedangkan efflata yang berasal dari sekitar kawah disebut efflata allogen. Efflata yang berasal dari magma yang jauh di dalam Bumi bersifat basa (banyak mengandung besi dan magnesium) dan batuannya bersifat basaltik, sedangkan efflata yang berasal dari magma yang dekat dengan permukaan Bumi bersifat asam atau masam (banyak mengandung silikat dan feldspar). c. Jenis dan Pengaruh Erupsi 1. Erupsi linear Semburan magma melalui celah yang memanjang. Berupa lelehan lava yang membentuk badan gunung menjadi simetri lerengnya. Jika semburan magma mengikuti patahan atau retakan yang memanjang di permukaan daratan, akan membentuk plato (dataran tinggi landai). Contoh: Plato Angola di Afrika, Plato Kimberley di Australia, dan Plato Tengah Meksiko di Amerika. 2. Erupsi areal Semburan magma melalui lubang yang sangat besar. Berupa ledakan dahsyat yang menghancurkan puncak gunung sehingga membentuk kaldera (kawah besar). 3

Contoh: Gunung Tengger di Jawa Timur, Gunung Batur di Bali, dan Gunung Tambora di Sumbawa. 3. Erupsi sentral Semburan magma melalui sebuah titik atau lubang. Berupa ledakan, lelehan, atau campuran keduanya yang membentuk badan gunung api sebagai berikut. Gunung Api Perisai (Tameng) Berasal dari erupsi effusif (lelehan), lerengnya sangat landai dengan kemiringan 10. Contoh: Gunung Maona Loa, Gunung Maona Kea, dan Gunung Kilauea di Hawaii. Gunung Api Maar Berasal dari erupsi eksplosif (ledakan), tetapi hanya satu kali. Puncaknya berkawah kecil atau membentuk danau vulkanik. Contoh: Gunung Kerinci di Jambi, Gunung Galunggung di Jawa Barat, dan Gunung Kelimutu di Flores. 4

Gunung Api Strato (Kerucut) Berasal dari erupsi campuran, yaitu erupsi eksplosif (ledakan) dan erupsi effusif (lelehan) berkali-kali. Lerengnya berlapis-lapis dengan kemiringan 10 35. Sebagian besar gunung api di Indonesia berbentuk strato. Contoh: Gunung Merapi dan Merbabu di Jawa Tengah, Gunung Kelud dan Bromo di Jawa Timur, dan Gunung Soputan di Sulawesi Utara. d. Jenis Gunung Api Berdasarkan Aktivitasnya 1. Gunung api aktif Kawahnya selalu mengeluarkan asap dan sering terjadi letusan. Contoh: Gunung Stromboli di Italia. 2. Gunung api istirahat Meletus sewaktu-waktu kemudian istirahat, lalu meletus lagi. Contoh: Gunung Kelud di Jawa Timur, Gunung Sinabung di Sumatera Utara. 3. Gunung api mati Gunung api jenis ini tidak meletus. Aktivitas vulkanik tidak tampak sama sekali. Contoh: Gunung Patuha di Jawa Barat, Gunung Sumbing di Jawa Tengah. e. Erupsi Freatik dan Vulkan Lumpur 1. Erupsi Freatik Erupsi freatik adalah letusan yang tidak berhubungan dengan aktivitas magma. Terjadi pada wilayah yang memiliki banyak retakan atau patahan. Retakan tersebut kemudian dimasuki air yang makin lama semakin dalam hingga mencapai kedalaman dengan suhu mendekati titik didih. Kemudian air tanah dengan suhu tinggi tersebut berubah menjadi uap air. Makin lama kandungan uap air semakin besar sehingga memiliki tekanan yang tinggi. Ketika tekanan uap air sudah mencapai maksimal, maka terjadilah letusan yang mampu mengangkat tanah dan batuan yang ada di atasnya. Contoh: Erupsi freatik di Lembah Suoh, Bengkulu. 5

2. Vulkan Lumpur Vulkan lumpur adalah letusan-letusan kecil disertai loncatan lumpur ke atas secara periodik. Vulkan lumpur tidak berkaitan dengan aktivitas magma. Lapisan lumpur mendapat tekanan tinggi dari lapisan di bawahnya sehingga terdorong ke atas. Pada saat lumpur terdorong ke atas, terjadi loncatan-loncatan kecil yang mengeluarkan suara bledug. Contoh: Bledug Kuwu di Purwodadi Jawa Tengah, di Aceh, dan Maluku. Jika tekanan gas terjadi di celah-celah atau retakan tanah yang kering, kemudian terkena percikan api, maka timbullah nyala api yang disebut api abadi. Contoh: Api abadi Mrapen di Purwodadi Jawa Tengah, dan api abadi di Yunani. f. Tipe Erupsi Gunung Api Tabel tipe erupsi gunung api: No Tipe Erupsi Kondisi Lava Tekanan Gas Kedalaman Dapur Magma 1 Tipe Hawaii Sangat cair Rendah Sangat dangkal 2 Tipe Stromboli Sangat cair Sedang Dangkal 3 Tipe Perret Cair Sangat tinggi Sangat dalam 4 Tipe Vulkano lemah Cair Sedang Dangkal 5 Tipe Vulkano kuat Cair Sangat tinggi Dalam 6 Tipe Merapi Kental Rendah Sangat dangkal 7 Tipe St. Vincent Kental Sedang Dangkal 8 Tipe Pelee Kental Sangat tinggi Dalam Keterangan: 1. Tipe Hawaii Lavanya sangat cair. Contoh: Gunung Maona Loa, Gunung Maona Kea, dan Gunung Kilauea di Hawaii. 2. Tipe Stromboli Menyemburkan lava dan bom dengan interval waktu 5 menit. Contoh: Gunung Stromboli di kepulauan Lipari Italia, dan Gunung Raung di Jawa Timur. 6

3. Tipe Perret Erupsinya terlempar hingga ketinggian 80 km di udara. Letusannya sangat dahsyat dan sangat merusak. Contoh: Gunung Krakatau di Selat Sunda. 4. Tipe Vulkano lemah Mengeluarkan abu dan asap. Contoh: Gunung Bromo dan Gunung Semeru di Jawa Timur. 5. Tipe Vulkano kuat Menyemburkan hujan abu yang tinggi. Contoh: Gunung Etna di Pulau Sisilia Italia dan Gunung Vesuvius di Napoli Italia. 6. Tipe Merapi Lava kental yang menyumbat pipa kawah terlempar sehingga letusannya disertai awan panas yang meluncur di lereng gunung diikuti lawina (pecahan sumbat lava yang panas). Contoh: Gunung Merapi di Jawa Tengah. 7. Tipe St. Vincent Letusannya mengeluarkan lahar panas dari danau kawahnya. Contoh: Gunung Kelud di Jawa Timur dan Gunung St. Vincent di Pulau Saint Vincent Amerika Tengah. 8. Tipe Pelee Tipe ini seperti tipe merapi, tetapi pancaran awan panasnya sangat cepat sekitar 150 meter per detik. Contoh: Gunung Pelee di Pulau Martinique Amerika Tengah (wilayah jajahan Perancis). g. Tanda-Tanda Gunung Api akan Meletus 1. Terdengar suara gemuruh dari dalam gunung. 2. Diawali dengan gempa. 3. Suhu sekitar gunung meningkat. 4. Sumber air di sekitar gunung mengering. 5. Tanaman di sekitar gunung layu. 6. Hewan-hewan menuruni lereng dan menjauhi gunung. 7

h. Gejala Pasca Vulkanik Gejala pasca vulkanik (post vulkanik) adalah gejala yang menunjukkan sisa-sisa aktivitas vulkanisme dari gunung api yang sedang istirahat atau sudah mati. Jika terdapat gejala pasca vulkanik, berarti gunung api tersebut dapat meletus lagi. Gejala pasca vulkanik berupa: 1. sumber air panas Contoh: di Ciater Jawa Barat dan Baturaden Jawa Tengah. 2. sumber air mineral (makdani) Contoh: di Maribaya Jawa Barat dan Dieng Jawa Tengah. 3. sumber gas (ekshalasi) Gas uap air (fumarol): di kawah Kamojang Jawa Barat dan kawah Sinila di Dieng Jawa Tengah. Gas belerang (solfatur): di kawah Tangkuban Perahu Jawa Barat dan kawah Sinila di Dieng Jawa Tengah. Gas asam arang (mofet): di kawah Tangkuban Perahu Jawa Barat dan Kawah Sinila di Dieng Jawa Tengah. 4. geyser Geyser adalah sumber air panas yang memancar secara berkala. Contoh: di Cisolok Jawa Barat dan Yellow Stone National Park di California Amerika Serikat. Gambar geyser di Taman Nasional Yellow Stone, Amerika Serikat (Sumber: wikimedia.org) 8

i. Usaha Mengurangi Bahaya Letusan Gunung Api 1. Membuat terowongan pada pipa kawah gunung api aktif. 2. Membangun pos-pos pengamatan gunung api. 3. Memindahkan penduduk yang bertempat tinggal di lereng gunung api aktif. j. Dampak Negatif Vulkanisme 1. Banjir lava. 2. Lahar panas. 3. Lahar dingin (lahar hujan). 4. Awan panas. 5. Gas asam arang atau CO 2 (mofet). 6. Gelombang pasang. k. Dampak Positif Vulkanisme 1. Abu vulkaniknya menyuburkan tanah. 2. Menghasilkan berbagai bahan galian dan batuan, seperti tambang logam dan nonlogam, batu, kerikil, pasir, dan belerang. 3. Menghasilkan gas uap air (fumarol) untuk tenaga geotermal. 4. Mendatangkan hujan orografis di lereng-lereng gunung. 5. Menjadi objek wisata. 6. Hutan di lereng-lereng gunung berapi berfungsi sebagai: sanatorium karena udaranya bersih dan sejuk; Sumber penghasil oksigen; Sumber hasil hutan; Sumber humus. 9