Katalog BPS :

dokumen-dokumen yang mirip
NO KATALOG :

Katalog BPS :



KATALOG BPS:

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO TAHUN 2012

Katalog BPS :

Katalog BPS :

KATALOG BPS: KATALOG BPS:

KATALOG BPS:

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUWANGI


Katalog BPS :

Katalog:

Katalog BPS :


KATALOG BPS:

Katalog BPS :




Katalog BPS :

Katalog BPS:

KATALOG :

Katalog BPS:


STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.


KATALOG BPS:

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO


Katalog:

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BONDOWOSO 2015




STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO



Statistik Daerah. Kecamatan Andam Dewi. Katalog BPS : Sopo Godang Raja U

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013


Katalog : pareparekota.bps.go.id

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUMEDANG SELATAN 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN LEMBEH UTARA

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.

Katalog BPS :

Katalog : STATISTIK DAERAH KECAMATAN BOTIN LEOBELE DALAM ANGKA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN JEKAN RAYA 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN TERAS TERUNJAM 2014

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG


STATISTIK DAERAH KECAMATAN LOBALAIN 2016

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N P A G E R W O J O 2012

pekanbarukota.bps.go.id

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN BARAT 2015

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian


Statistik Daerah. Kecamatan Sarudik. Katalog BPS :


STATISTIK DAERAH KECAMATAN BANTARAN 2015


pelalawankab.bps.go.id

KATALOG BPS:

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SABANGAU 2013

tulungagungkab.bps.go.id


kaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BINAKAL 2015


Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Kecamatan Selat Nasik

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA

Katalog BPS No

S T A T I S T I K D A E R A H K E C A M A T A N S E N D A N G 2012

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BACUKIKI BARAT 2012

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013

pelalawankab.bps.go.id


IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN



STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016


Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Katalog BPS




Statistik Daerah. Kecamatan Panca Jaya

tulungagungkab.bps.go.id

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

katalog

KATALOG BPS:

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

Transkripsi:

Katalog BPS : 1101002.3510210

STATISTIK DAERAH KECAMATAN WONGSOREJO 2014 No. Publikasi : 35100.1451 Katalog BPS : 1101002.3510210 Ukuran Buku Jumlah Halaman Pembuat Naskah Penyunting Gambar Kulit Gambar Penerbit : 18,2 cm x 25,7 cm : v + 24 Halaman : Koordinator Statistik Kecamatan Wongsorejo Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi : Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi : Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

Kata Sambutan Publikasi Statistik Kecamatan Wongsorejo 2014 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi untuk yang ketiga kalinya. Pada publikasi ini disajikan data dan juga informasi beserta penjabaran mengenai perekonomian Kabupaten Banyuwangi untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi Kecamatan Wongsorejo. Publikasi Statistik Kecamatan Wongsorejo 2014 diterbitkan guna melengkapi publikasi yang telah terbit secara rutin setiap tahun. Publikasi Statistik Kecamatan lebih menekankan pada analisis, seperti angka pertumbuhan penduduk dan lain-lain. Melalui publikasi ini, diharapkan dapat membantu pengguna dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan di Kecamatan Wongsorejo. Diharapkan publikasi ini dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan akan data statistik, baik untuk instansi/dinas pemerintah, swasta, akademis maupun masyarakat luas. Oleh karena itu kami harapakan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi penerbitan yang lebih Wongsorejorna untuk yang akan datang. Banyuwangi, November 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi Zainal Arifin Soefyan NIP. 19640509 198808 1 005

Daftar Isi 1. Geografi 1 7. Pertanian 17 2. Pemerintahan 4 8. Industri 19 3. Penduduk 5 9. Perdagangan 21 4. Tenaga Kerja 9 10. Keuangan 22 5. Pendidikan 11 11. Wisata 23 6. Kesehatan 15

GEOGRAFI 1 ecara geografis Kecamatan Wongsorejo merupakan kecamatan yang terletak di bagian paling utara di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Wongsorejo merupakan bagian dari 24 kecamatan yang ada di dalam wilayah Kabupaten Banyuwangi. Kecamatan Wongsorejo terletak di sebelah utara Kabupaten Situbondo, di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kalipuro, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Situbondo dan di sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali. Posisi koordinat Kecamatan Wongsorejo antara 7 53 00 LS - 8 03 00 LS dan antara 114 14 BT - 114 26 00 BT dan berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Desa dengan rata-rata ketinggian wilayah tertinggi di Kecamatan Wongsorejo adalah Desa Sidowangi yaitu 106 meter di atas permukaan laut, sedangkan pada rata-rata ketinggian wilayah terendah adalah Desa Peta Kecamatan Wongsorejo Ketinggian Wilayah Di Kecamatan Wongsorejo Sumber Data : Kantor Kecamatan Wongsorejo Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

1 GEOGRAFI 2 Prosentase Pembagian Wilayah Di Kecamatan Kecamatan Sumber Data : Kantor Kecamatan Wongsorejo Luas Wilayah (Km 2 ) Menurut Desa Di Kecamatan Wongsorejo Bimorejo pada 20 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar topografi Kecamatan Wongsorejo merupakan wilayah datar sampai berombak dengan luas wilayah mencapai 70 persen, sisanya merupakan wilayah berombak sampai berbukit seluas 20 persen, berbukit sampai bergunung dan juga pulau seluas 10 persen. Kecamatan Wongsorejo berjarak 27 km dari pusat Kabupaten Banyuwangi dengan luas wilayah mencapai 462,58 km 2. Desa Watukebo merupakan Desa yang terluas yang ada di Kecamatan Wongsorejo dengan luas wilayah 31,51 persen dari luas Kecamatan Wongsorejo yaitu seluas 145,79 km 2, sedangkan Desa dengan wilayah terkecil adalah Desa Bimorejo yaitu 0,48 persen dari luas Kecamatan Wongsorejo dengan luas 2,22 km 2 dan desa terkecil nomer dua setelah desa Bimorejo adalah Desa Sumber Anyar dengan prosentase 0,70 dengan luas 3,26 km 2. Sumber Data : Kantor Kecamatan Wongsorejo 2 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

GEOGRAFI 1 Sebagian besar wilayah Kecamatan Wongsorejo merupakan wilayah tanah hutan yang mencapai 67,65 persen, lainnya merupakan tanah sawah, tanah kering, tanah basah, tanah perkebunan dan juga tanah fasilitas. Wilayah Kecamatan Wongsorejo dilewati 6 sungai yaitu Sungai Bajulmati yang berada di Desa Bajulmati, Sungai Sodong di Desa Wongsorejo atau Desa yang menjadi pusat Kecamatan Wongsorejo, Kali Mailang dan Tangkup berada di Desa Watukebo, Curah Badolan yang terletak di Desa Bajulmati dan Sungai Corah Alasbuluh berada di Desa Alasbuluh. Sungai yang terpanjang di Kecamatan Wongsorejo adalah Sungai Bajulmati sepanjang 20 km, sedangkan yang terpendek adalah sungai Alasbuluh yaitu 2,22 km. TAHU GAK SIH??? Kecamatan Wongsorejo merupakan daerah yang kering dikarenakan curah hujan yang rendah loo.. So, it s very hot ~ Nama Dan Panjang Sungai (Km) Di Kecamatan Wongsorejo 3 Sumber Data : Kantor Kecamatan Wongsorejo Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 3

2 PEMERINTAHAN 4 Statistik Permerintahan Di Kecamatan Wongsorejo Wilayah Administrasi 2011 2012 2013 Desa 12 12 12 Dusun 31 31 31 Rukun Warga 101 101 101 Rukun Tetangga 486 486 486 Sumber Data : Kantor Kecamatan Wongsorejo Banyaknya Dusun Dirinci Menurut Desa Di Kecamatan Wongsorejo Tahun 2013 Desa Dusun Bangsring 3 Bengkak 2 Alasbuluh 3 Wongsorejo 3 Alasrejo 2 Sumber Kencono 2 Sumber Data : Kantor Kecamatan Wongsorejo ecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota/Bupati melalui Sekretaris Kabupaten. Di bawah Kecamatan ada lembaga pemerintah yang disebut Desa/Kelurahan yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa atau Lurah yang dipilih langsung oleh penduduk desa, sedangkan Lurah dipilih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/kota. Secara administratif Kecamatan Wongsorejo dibagi menjadi 12 desa, dan untuk mempermudah koordinasi, setiap desa dibagi menjadi beberapa dusun, Rukun Warga (RW) yang masih dibagi dalam beberapa Rukun Tetangga (RT). Secara global, Kecamatan Wongsorejo terdiri dari 31 dusun, 101 Rukun Warga (RW) dan 486 Rukun Sidowangi 2 Sidodadi 2 Bajulmati 4 Watukebo 4 Sumber Anyar 2 Bimorejo 2 Jumlah 31 Tetangga (RT). Dari pendidikan yang ditamatkan, sebagian besar Desa/Kelurahan di Wongsorejo dipimpin oleh Kepala Desa tamatan Sarjana yaitu sebanyak 4 orang dan sisanya tamatan SLTA sebanyak 7 orang dan SLTP sebanyak 1 orang. 4 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

PENDUDUK 3 erdasarkan konsep BPS yang dimaksud dengan Penduduk Indonesia mencakup Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal dalam wilayah geografis Indonesia, baik bertempat tinggal tetap maupun yang bertempat tinggal tidak tetap (seperti tuna wisma, pengungsi, awak kapal berbendera Indonesia, masyarakat terpencil/terasing, dan penghuni perahu/rumah apung). Anggota korps diplomatik beserta keluarganya, meskipun menetap di wilayah geografis Indonesia, tidak dicakup sebagai penduduk. Berdasarkan hasil proyeksi, jumlah penduduk Kecamatan Wongsorejo pada tahun 2013 sebanyak 75.081 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 37.016 orang dan penduduk perempuan 38.092 jiwa yang tersebar di 12 Desa. Desa Wongsorejo memiliki jumlah penduduk tertinggi dibanding Desa lain yaitu sebanyak 11.342 jiwa dengan penduduk laki-laki 5.495 jiwa dan penduduk perempuan 5.840 jiwa. Indikator Kependudukan Di Kecamatan Wongsorejo Indikator Kependudukan Jumlah Penduduk (Km 2 ) Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-laki Dan Perempuan Kecamatan Wongsorejo 2011 2012 2013 74.707 75.748 75.081 Luas Wilayah (Km 2 ) 462,61 462,61 462,61 Kepadatan Penduduk (orang/ Km 2 ) 161,49 167,35 162,29 Sex Rasio 97,62 97,63 97,17 Jumlah Rumah Tangga Rata-rata ART (Jiwa/ruta) % Penduduk Menurut Kelompok Umur 24.902 25.249 25.027 3 3 3 0-14 thn (%) 24,61 20,54 23,49 15-64 thn (%) 67,90 51,78 68,94 >65 thn (%) 7,47 7 7,59 5 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 5

3 PENDUDUK Rasio Jenis Kelamin Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk pria Kecamatan Wongsorejo dan jumlah penduduk wanita pada suatu daerah dan pada waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk pria per 100 wanita. Kecamatan Wongsorejo memiliki sex rasio 92.77, artinya setiap 100 perempuan di Kecamatan Wongsorejo terdapat 93 penduduk laki-laki. Besarnya rasio yang berada dibawah 100 menunjukkan jumlah penduduk perempuan di kecamatan ini lebih banyak dari penduduk Kepadatan Penduduk laki-laki. Jika dilihat pada masingmasing desa, ada empat desa yang rasionya di bawah 100 yaitu Desa Bangsring, Sidowangi, Sidodadi, dan Bimorejo. Ke empat desa tersebut berarti jumlah penduduk perempuannya lebih banyak dibanding laki-laki. 6 Angka kepadatan penduduk menunjukan rata-rata jumlah penduduk tiap 1 kilometer persegi. Semakin besar angka kepadatan penduduk menunjukan bahwa semakin padat penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Pada tahun 2013 kepadatan penduduk Keca- 6 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

PENDUDUK 3 matan Wongsorejo adalah 163 jiwa/km 2. Artinya bahwa secara rata-rata tiap 1 kilometer persegi wilayah di Kecamatan Wongsorejo didiami oleh 169 penduduk. Jika dilihat pada masing-masing desa, Desa Bimorejo memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 1.790 jiwa/km 2, sedangkan terendah ialah Desa Bangsring, yaitu 108 jiwa/km 2. Seperti halnya luas wilayah dari Distribusi Penduduk Menurut Wilayah masing-masing desa yang bervariasi, distribusi penduduk pada desa-desa di Kecamatan Wongsorejo juga bervariasi. Hal ini dapat dilihat pada pie chart di samping yang menunjukkan sebagian penduduk Kecamatan Wongsorejo bermukim di Desa Wongsorejo yaitu berjumlah 11.342 atau 15,11 persen. Desa dengan jumlah penduduk terbanyak ke dua adalah desa Alasbuluh dengan prosentase 12,14 dengan jumlah 9.862 dari total Penduduk Kecamatan Wongsorejo. Sedangkan total penduduk Desa Sumber Anyar hanya 3,37 persen atau berjumlah 2.527 dari total Penduduk Kecamatan Wongsorejo. 7 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 7

3 PENDUDUK Piramida Penduduk Kecamatan Wongsorejo masuk kategori penduduk usia muda. Dimana dari keseluruhan penduduk Kecamatan Wongsorejo yang berjumlah 75.081 jiwa, prosentase usia antara 0-14 tahun sebesar 23,49 persen, usia 15-64 tahun sebesar 68,94 persen dan usia 65+ tahun sebesar 7,59 persen. Kelompok usia 20-24 tahun jumlahnya kecil, ini dapat disebabkan banyak penduduk usia kuliah yang pergi keluar kota untuk melanjutkan pendidikan ataupun mencari pekerjaan diluar Kecamatan Wongsorejo. 8 8 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

TENAGA KERJA 4 umlah penduduk yang bekerja di kecamatan Wongsorejo pada tahun 2013 adalah 40.047 jiwa, atau dengan kata lain penduduk Kecamatan Wongsorejo yang bekerja pada tahun 2013 adalah 53,34 persen dari seluruh jumlah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Posisi kecamatan Wongsorejo yang dialiri beberapa sungai yang membuat tanah disana baik untuk kegiatan pertanian. Hal ini dimanfaatkan oleh sebagian besar penduduk dengan menjadikan bercocok tanam sebagai kegiatan pekerjaan utama, terbukti dengan prosentase penduduk yang bekerja disektor ini mencapai 50,63 persen. Setelah pertanian, dagang menempati urutan kedua dalam menyerap tenaga kerja yaitu sebesar 11,98 persen dari jumlah tenaga kerja yang ada. Tenaga Kerja Menurut Sektor Pekerjaan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Dari berbagai subsektor, disektor pertanian, pertanian tanaman padi dan palawija menyerap tenaga kerja paling besar yaitu sebesar 72,90 persen seluruh tenaga kerja disektor pertanian. 9 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 9

4 TENAGA KERJA 10 Prosentase Tenaga Kerja Menurut Desa Komposisi Tenaga Kerja Per Desa Jika dilihat dari distribusi jumlah tenaga kerja yang, sebagian besar berada di Desa Wongsorejo dan Desa Alasbuluh masing-masing sejumlah 5.931 dan 4.756 tenaga kerja atau 14,81 persen dan 11,88 persen dari seluruh tenaga kerja di Kecamatan ini. Sedangkan jumlah tenaga kerja di Desa Sumber Anyar hanya sejumlah 1.349 orang atau 3,37 persen, merupakan jumlah terendah dari seluruh tenaga kerja yang ada di Kecamatan Wongsorejo. Prosentase tenaga kerja dari jumlah penduduk yang berusia 15 tahun keatas disetiap desa tidaklah sama. Desa Sidowangi memiliki prosentase tenaga kerja yang tertinggi terhadap jumlah penduduknya yaitu 2.173 orang atau 88,13 persen dari seluruh penduduk berusia 15 tahun keatas dari desa tersebut. Desa kedua yang memiliki prosentase tenaga kerja yang tinggi terhadap jumlah penduduknya adalah Desa Watukebo yaitu sebesar 83,24 persen atau sebanyak 3.979 orang. Sedangkan desa dengan prosentase tenaga kerja yang lebih rendah adalah Desa Sidodadi dengan prosentase sebesar 70,13 persen atau sebanyak 2.565 orang dari jumlah penduduk berusia 15 tahun keatas dari masing-masing desa tersebut. 10 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

PENDIDIKAN 5 alam upaya menunjang pendidikan, Kecamatan Wongsorejo memiliki sekolah-sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) baik dengan status negeri maupun swasta. Jumlah sekolah untuk SD sederajat (SD negeri/swasta dan SD ibtidaiyah negeri / swasta), SMP sederajat (SMP negeri/ swasta dan SMP tsanawiyah negeri/ swasta) dan SMA sederajat (SMA negeri/swasta, dan SMK) pada tahun 2013 sebanyak 52 unit, 14 unit dan 6 unit, dengan jumlah murid sebanyak 8.230 siswa (SD sederajat), 2.682 siswa (SMP sederajat), 1.795 siswa (SMA sederajat). Sedang jumlah guru yang mengajar adalah 398 orang (SD sederajat), 209 orang (SMP sederajat) dan 153 orang (SMA sederajat). Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Di Kecamatan Wongsorejo 2013 Jenjang Sekolah Murid Guru SD 52 8.230 398 SMP 14 2.682 209 SMA 6 1.795 153 Sumber : Dinas Pendidikan Perbandingan antara jumlah murid pada suatu jenjang sekolah dengan jumlah sekolah yang bersangkutan dapat menunjukkan rata-rata daya tampung per sekolah yang mana pada masing-masing jenjang pendidikan cukup 11 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 11

5 PENDIDIKAN 12 Rasio-rasio Pendidikan Di Kecamatan Wongsorejo 2013 Jenjang Guru/ Sekolah Murid/ Sekolah SD 8 158 21 SMP 15 191 13 SMA 26 299 12 Sumber : Dinas Pendidikan Murid/ Guru bervariasi. Dapat dilihat rasio murid terhadap jumlah jumlah sekolah untuk jenjang SD, SMP dan SMA masing-masing sebesar 158, 191, 299 orang per sekolah. Beban kerja guru dalam mengajar pun berbeda untuk tiap tingkatan, semakin tinggi nilai rasio semakin berkurang tingkat pengawasan dan perhatian guru terhadap murid, sehingga mutu pengajaran cenderung semakin rendah. Rasio murid-guru untuk tiap tingkatan di Kecamatan Wongsorejo cukup rendah yaitu 8, 15 dan 26 murid per guru. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah mulai disadari oleh masyarakat pada umumnya, ini dapat dilihat dari besarnya angka partisipasi sekolah, angka ini juga dapat menunjukkan besarnya peluang untuk mengakses pendidikan secara umum. Untuk mengetahui besarnya partisipasi dapat diketahui dari Angka Partisipasi Kasar (APK) yang merupakan rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah ditingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok 12 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

PENDIDIKAN 5 usia yang berkaitan dengan jenjang APK SD, SMP, dan SMA pendidikan tertentu. Untuk tahun 2013 Kecamatan Wongsorejo Tahun 2013 (%) angka partisipasi sekolah untuk tingkat SD, SMP dan SMA masing-masing adalah 120,1 persen, 77,7 persen dan 51,6 persen. Jenjang SD memiliki besar APK diatas 100 persen yang menunjukkan bahwa ada penduduk yang sekolah walaupun usianya belum mencukupi dan atau melebihi usia yang seharusnya sekolah dikedua jenjang tersebut. Sedangkan partisipasi sekolah jenjang SMP dan SMA hanya 77,7 persen dan 51,6 persen, hal ini menunjukkan partisipasi sekolah untuk tingkat SMP dan SMA masih rendah, selain itu angka ini juga menunjukkan daya serap penduduk untuk tingkat SMP dan SMA masih rendah. Rendahnya Sumber : Dinas Pendidikan APK pada jenjang ini dapat disebabkan adanya siswa pada kelompok usia tersebut yang tidak melanjutkan pendidikannya, atau dikarenakan 13 adanya siswa pada kelompok usia tersebut mengenyam pendidikan pada jenjang tersebut di luar Kecama- Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 13

5 PENDIDIKAN APK SD, SMP, dan SMA Kecamatan Wongsorejo Tahun 2012-2013 Sumber : Dinas Pendidikan tan Wongsorejo. Pada tahun 2013 ini terjadi kenaikan angka partisipasi sekolah disemua jenjang pendidikan di Kecamatan Wongsorejo. Naiknya angka ini menunjukkan partisipasi pendidikan yang semakin meningkat. Kenaikan yang cukup besar terjadi pada jenjang pendidikan SD yang mencapai 5,3 persen dan yang kenaikan yang paling kecil terjadi pada jenjang SMA yaitu 0,4 persen. Naiknya angka partisipasi kasar ini dapat disebabkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan yang lebih tinggi untuk masa depan. Selain itu dapat juga disebabkan semakin banyaknya penduduk yang lebih memilih untuk bersekolah tanpa keluar dari wilayah Kecamatan Wongsorejo. 14 14 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

KESEHATAN 6 esehatan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia sehingga adanya sarana penunjang kesehatan sangatlah penting. Karena itu, pemerintah Kabupaten Banyuwangi membangun puskesmas, klinik/balai kesehatan, rumah bersalin, polindes dan juga posyandu yang tersebar diberbagai desa dalam Kecamatan Wongsorejo. Tetapi tidak dapat dipungkiri masih dirasakan kekurangan, antara lain kelengkapan fasilitas kesehatan yang mutakhir dengan jumlah dokter yang cukup. Pada tahun 2013 Jumlah fasilitas kesehatan yang terdapat di Kecamatan Wongsorejo adalah Puskesmas sebanyak 2 unit, Rumah Bersalin sebanyak 3 unit, Klinik/Balai Kesehatan sejumlah 5 unit, serta Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan Posyandu masingmasing sejumlah 7 dan 113 unit yang tersebar di 12 desa di kecamatan Wongsorejo. Selain fasilitas tersebut diatas, juga terdapat praktek dokter dan praktek bidan masing-masing sebanyak 1 lokasi. Fasilitas Kesehatan Kecamatan Wongsorejo 2013 Fasilitas Kesehatan Jumlah Puskesmas 2 Rumah Bersalin 3 Posyandu 113 Klinik/Balai Kesehatan 5 Pondok Bersalin Desa (Polindes) 7 15 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 15

6 KESEHATAN Banyaknya Tenaga Kesehatan (Medis dan Non Medis) Kacamatan Wongsorejo 2013 16 Tenaga Kesehatan (Medis dan Non Medis) Menurut Desa Tenaga kesehatan yang bertempat tinggal di Wongsorejo baik tenaga medis maupun tenaga non medis. Tenaga medis yang terdapat di Kecamatan Wongsorejo yaitu Dokter sebanyak 4 orang, Mantri Kesehatan sebanyak 9 orang, Bidan sebanyak 7 orang, dan Perawat sebanyak 13 orang. Untuk tenaga non medis yang terdapat di Kecamatan Wongsorejo adalah Dukun bayi sejumlah 65 orang dan Tukang Pijat sebanyak 249 orang. Perbandingan jumlah tenaga kesehatan dibanding jumlah jiwa di Kecamatan Wongsorejo, satu tenaga kesehatan menangani sekitar 1916 orang. Apabila dirinci menurut tingkatannya, maka satu tenaga dokter menangani sekitar 18.677 jiwa, satu tenaga bidan menangani 4.980 jiwa, sedangkan tenaga perawat menangani hampir 6.226 jiwa. Dari tingginya angka perbandingan tersebut, dapat dilihat bahwa jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Wongsorejo mencukupi. masih belum 16 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

PERTANIAN 7 uburnya lahan di Kecamatan Wongsorejo dimanfaatkan sebagian besar penduduknya sebagai sumber mata pencaharian utama sebagai petani yang menyerap tenaga kerja lebih dari 50 persen dari penduduk bekerjanya. Dalam tiga tahun terakhir, luas panen tanaman pangan cenderung mengalami penurunan. Luas panen yang mengalami peningkatan hanya pada tanaman jagung dan kacang tanah. Pada tahun 2013, luas panen tanaman pangan sebesar 15.816 hektar, sedangkan pada tahun 2011 luas panen sebesar 16.989 hektar dan pada tahun 2012 sebesar 16.416 hektar. Dari tujuh jenis komoditi tanaman pangan yang diusahakan di Kecamatan Wongsorejo, komoditas tanaman pangan dengan luas panen terbesar selama tahun 2013 adalah jagung, yaitu sebesar 8.591 hektar atau merupakan 54 persen dari seluruh luas panen. Sedangkan luas panen terkecil ialah padi ladang yang hanya sebesar 127 hektar atau 0,8 persen dari seluruh luas panen. Ubi Kayu Statistik Tanaman Pangan Kecamatan Wongsorejo Uraian Padi Sawah 2011 2012 2013 Luas Panen (Ha) 2.580 2.643 2.403 Produksi (Ton) 12.577,8 13.018 12.520,65 Padi Ladang Jagung Kedelai Luas Panen (Ha) 0 136 127 Produksi (Ton) 0 554,06 486,9 Luas Panen (Ha) 8.419 8.533 8.591 Produksi (Ton) 43.159 52.717,3 53.057,19 Luas Panen (Ha) 590 552 475 Produksi (Ton) 753,5 803,37 807,61 Kacang Tanah Luas Panen (Ha) 190 228 258 Produksi (Ton) 187,25 292,63 423,4 Kacang Hijau Luas Panen (Ha) 4.120 3.451 3.090 Produksi (Ton) 1.815 1.905,4 1.703,5 Luas Panen (Ha) 1.09 873 872 Produksi (Ton) 12.137,5 12.814,7 12.793,5 Sumber : Mantri Pertanian Kec. Wongsorejo Kontribusi Produksi Tanaman Pangan Kecamatan Wongsorejo Tahun 2013 Komoditas Produksi Padi Sawah 15,19% Padi Ladang 0,80% Jagung 54,32% Kedelai 3,00 % Kacang Tanah 1,63% Kacang Hijau 19,54% Ubi Kayu 5,51% Sumber : Mantri Pertanian Kec. Wongsorejo 17 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 17

7 PERTANIAN Produktivitas Tanaman Pangan Tahun 2011-2013 Sumber : Mantri Pertanian Kecamatan Wongsorejo Jenis Ternak Ternak Besar Statistik Peternakan Tahun 2003 dan 2013 Unggas 18 Ayam Kampung 70.395 78.566 2003 2013 Sapi Perah 0 0 Sapi Potong 21.960 30.455 Kerbau 35 0 Kuda 84 19 Ternak Kecil Kambing 10.227 7.401 Domba 400 3.541 Babi 0 0 Ayam Petelur 25.853 135.500 Ayam Pedaging 26.471 25.515 Itik 3.567 6.810 Dengan luas panen terbesar, tanaman jagung menghasilkan produksi yang paling besar dari komoditas lain. Besarnya produksi jagung mencapai 65 persen dari seluruh produksi tanaman pangan. Sedangkan produksi terkecil ialah padi ladang, kedelai, dan kacang tanah dengan kontribusi sebesar 1 persen. Turunnya luas panen dan produksi tanaman pangan di Kecamatan Wongsorejo menunjukkan bahwa dalam satu tahun terakhir terjadi penurunan produktivitas tanaman pangan. Produktivitas tertinggi ditempati ubi kayu, dan produktivitas terendah ialah kacang hijau. Dalam sektor pertanian, peternakan juga menjadi sumber mata pencaharian selain tanaman pangan. Dari hasil Sensus Pertanian yang dilakukan pada tahun 2003 dan 2013 yang lalu, dapat dilihat bahwa dalam 10 tahun terjadi perubahan jumlah populasi ternak yang dipelihara. Perubahan paling besar ialah populasi ayam petelur dari populasi ditahun 2003. Hal tersebut menunjukkan semakin berkembangnya usaha peternakan ayam petelur di Kecamatan Wongsorejo. 18 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

INDUSTRI 8 eberadaan perusahaan industri pengolahan mempengaruhi kehidupan perekonomian masyarakat Kecamatan Wongsorejo. Ini dikarenakan usaha industri dapat menyerap tenaga kerja dan sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat. Dari hasil pendataan potensi desa pada tahun 2013 tercatat Kecamatan Wongsorejo terdapat 511 lokasi dengan empat jenis perusahaan industri yaitu mikro, kecil/rumah tangga, menengah, dan besar. Perusahaan industri Mikro merupakan jenis perusahaan industri yang banyak ditemukan di Kecamatan Wongsorejo yaitu sebanyak 383 lokasi, sedangkan jenis perushaan industri yang sedikit adalah perusahaan industri besar yaitu hanya 1 lokasi. Semua desa di Kecamatan Wongsorejo memiliki jenis perusahaan mikro dan kecil/rumah tangga. Desa Bajulmati merupakan desa yang terdapat banyak jenis industri mikro yaitu 83 lokasi atau 21,67 persen, sedangkan yang paling sedikit terdapat di Desa Sidowangi yaitu 9 lokasi atau Jumlah Industri Menurut Jenisnya Mikro Kecil Jenis Industri Menengah Besar Jumlah Industri Kecamatan Wongsorejo Desa Jumlah Industri Bangsring 23 Bengkak 21 Alasbuluh 31 Wongsorejo 44 Alasrejo 38 Sumber Kencono 67 Sidowangi 12 Sidodadi 101 Bajulmati 100 Watukebo 26 Sumber Anyar 19 Bimorejo 27 Jumlah 383 119 8 1 19 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 19

8 INDUSTRI Jenis Industri Kecamatan Wongsorejo 2,35 persen. Untuk data perusahaan industri kecil/rumah tangga banyak terdapat di desa Sidodadi yaitu sebanyak 24 lokasi atau 16,74 persen dan yang paling sedikit berada di desa Sidowangi yaitu 3 lokasi atau 2,79 persen. Pada perusahaan jenis industri menengah, tidak semua desa terdapat perusahaan industri jenis ini. Perushaan industri jenis menengah hanya berada di desa Bengkak, Alasrejo, Sidodadi, Watukebo, dan Bimorejo yaitu sebanyak 64, 44, 34, 215, dan 26 lokasi. Di kecamatan Wongsorejo hanya ada 1 lokasi jenis perusahaan besar yang letaknya di desa Bangsring. 20 20 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

PERDAGANGAN 9 alah satu pusat perekonomian bagi suatu daerah adalah pasar. Sehingga keberadaannya sangatlah penting tidak hanya sebagai pendorong roda perekonomian tapi juga untuk memenuhi kebuutuhan bahan pokok bagi masyarakat sekitar. Kecamatan Wongsorejo memiliki 3 pasar tradisional. Selain itu, terdapat 717 toko, 39 kios, 73 rumah makan, dan supermarket sejumlah 2 unit yang sangat membantu mencukupi kebutuhan masyarakat yang berdomisili jauh dari pasar. Untuk sarana akomodasi, terdapat warung atau kedai makanan sejumlah 359 unit. Jika melihat ketersediaan sarana perdagangan dan akomodasi per desa, maka desa dengan sarana terbanyak adalah Desa Bajulmati dengan jumlah 356 unit atau 29,62 persen dan yang kedua adalah Desa Wongsorejo sejumlah 254 unit atau 21,13 persen dari sarana yang ada di Kecamatan Wongsorejo, sedangkan jumlah sarana terkecil berada di Desa Sidowangi yaitu 43 unit, atau hanya 3,58 persen. Sarana Perdagangan dan Akomodasi Kecamatan Wongsorejo Sarana Perdagangan Distribusi Sarana Perdagangan dan Akomodasi Kecamatan Wongsorejo Jumlah Pasar Umum 3 Toko 717 Kios 39 Warung 359 Rumah Makan/Restoran 73 Supernarket 2 21 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 21

10 KEUANGAN Lembaga Keuangan Bank Kecamatan Wongsorejo Jenis Bank Lembaga Keuangan Koperasi Kecamatan Wongsorejo Koperasi Lainnya 0 22 Jumlah Bank Umum Pemerintahan 0 Bank Umum Swasta 3 Bank Perkreditan Swasta 2 Badan Kepegawaian Daerah 3 Jenis Koperasi Jumlah Koperasi Unit Desa 0 Koperasi Pegawai Negeri 2 una memperlancar perputaran ekonomi masyarakat, khususnya bagi pelaku usaha ekonomi dangan skala mikro, kecil ataupun menengah, maka diperlukan adanya suatu lembaga yang dapat menjadi sarana penunjang keuangan yang dapat memberikan bantuan kredit bagi pelaku usaha, baik berupa lembaga perbankan, maupun lembaga koperasi. Tahun 2013, di Kecamatan Wongsorejo telah terdapat lembaga perbankan, yang merupakan milik Bank Umum Swasta sejumlah 1 unit, Bank Perkreditan Rakyat sejumlah 2 unit, dan BKD sejumlah 3 unit. Selain itu juga terdapat koperasi sejumlah 2 unit yang terdiri dari 2 unit Koperasi Pegawai Koperasi Karyawan 0 KOPPAS 0 Koperasi Wanita 0 Negeri yang berada di Desa Bangsring dan Wongsorejo. Adanya koperasi ini dapat membantu dalam permodalan masyarakat dengan administrasinya yang lebih mudah dibandingkan dengan lembaga perbankan dan tentu saja dengan bunga pinjaman yang relatif lebih rendah. 22 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

WISATA 11 ecamatan Wongsorejo memiliki be berapa tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Berikut beberapa obyek wisata di Kecamatan Wongsorejo. 1. Pantai Watu Dodol Pantai Watu Dodol terletak di antara 2 Kecamatan yang ada Di Kabupaten banyuwangi. Bagian utara masuk wilayah Kecamatan Wongsorejo dan bagian selatan masuk kawasan Kecamatan Kalipuro. Dari arah Banyuwangi kota ke obyek wisata ini dapat di tempuh Patung Gandrung Watu Dodol dengan jarak 15 kilometer ke arah utara. Atau sekitar kurang lebih 2 kilometer dari Pelabuhan Ketapang. Karena letaknya yang strategis yang berada di perlintasan jalur yang menguhubungkan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo membuat obyek wisata ini sangat mudah diakses baik dari arah Situbondo maupun dari arah Banyuwangi kota, tak heran jika Watu Dodol biasa dijadikan tempat beristirahat se- 23 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun 23

WISATA 11 2. Pulau Tabuhan Pulau Tabuhan terletak 20 Km dari pusat kota Banyuwangi, persis di tengah selat Bali yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Tepat berada di desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, pulau ini memiliki luas sekitar 5 hektar. Untuk menuju Pulau Tabuhan, harus berhenti di Pantai Kampe yang terletak di Desa Bengkak. Sampai di daerah Kampe, akan ditemukan kebun Pasewaran, kebun Milih PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero). Setelah menemukan kebun itu, masuk ke jalan setapak yang nantinya akan berakhir di pantai yang banyak nelayan. Untuk melakukan penyebrangan ke Pulau Tabuhan haruslah menggunakan kapal motor dengan tarif Rp 400.000,00 sampai Rp 500.000,00. Dari Kampe menuju ke Pulau Tabuhan, normalnya hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit jika 24 cuaca cerah dan tidak berangin. 24 Statistik Daerah Kecamatan Wongsorejo Tahun

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BANYUWANGI Jl. KH. Agus Salim No 87 Banyuwangi 68425 Telp.(0333)421774 Faks.(0333)413904; Website: banyuwangikab.bps.go.id; Email : bps3510@bps.go.id