KARBON HITAM CARBON BLACK

dokumen-dokumen yang mirip
MINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL

1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETHANE 1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETANA

AMONIUM OKSALAT MONOHIDRAT AMMONIUM OXALATE MONOHYDRATE

1,4-DIKLOROBENZEN-D4 1,4-DICHLOROBENZENE-D4

SEMEN ALUMINA KIMIA CEMENT, ALUMINA, CHEMICALS

AMONIUM PARA-MOLIBDAT AMMONIUM PARA-MOLYBDATE

KARBOWAKS 300 CARBOWAX 300

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

PROPILEN KARBONAT PROPYLENE CARBONATE

BROMASIL BROMASIL. 1. N a m a. Golongan Heterocyclic, nitrogen, halogen, aromatic

1,2-DIBROMO-3-KLOROPROPANA 1,2-DIBROMO-3-CHLOROPROPANE

BRUSIN SULFAT BRUCINE SULFATE

SODIUM BROMAT SODIUM BROMATE

MINYAK JARAK CASTOR OIL

RHODAMIN B RHODAMINE B

BUTIL BENZIL FTALAT BUTYL BENZYL PHTHALATE

ALIZARIN ALIZARINE. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan senyawa anorganik

KALSIUM KARBONAT CALCIUM CARBONATE

POLIVINIL ASETAT POLYVINYL ACETATE

ASAM ADIPAT ADIPIC ACID

KRISOIDIN ( JINGGA BASA 2 ) CHRYSOIDINE (C.I. BASIC ORANGE 2)

SERAT KERAMIK CERAMICS FIBER

BENDIOKARB BENDIOCARB

PARASETAMOL ACETAMINOPHEN

ASAM TARTARAT TARTARIC ACID

BUTIL FENIL METIL KARBAMAT BUTHYL PHENYL METHYL CARBAMATE (BPMC)

TRANSFLUTRIN TRANSFLUTHRIN

ISOPROPIL MIRISTAT ISOPROPYL MYRISTATE

N - Heptana. N - heptane

ASAM SALISILAT SALICYLIC ACID

ASAM ANTRANILAT ANTHRANILIC ACID

AMIL ALKOHOL AMYL ALCOHOL

AMMONIUM IODIDA AMMONIUM IODIDE

Polietilen Tereftalat (PET)

PIPERONAL PIPERONAL. 1. N a m a Golongan Aldehida, Heterosiklik

Asam Maleat MALEIC ACID

BRODIFAKUM BRODIFACOUM

KALSIUM HIPOKLORIT CALCIUM HYPOCHLORITE

KARBON DIOKSIDA CARBON DIOXIDE

KALSIUM SIANAMIDA CALCIUM CYANAMIDE

BARIUM SULFAT BARIUM SULFATE

PENTAERITRITOL PENTAERYTHRITOL

MELAMIN MELAMINE (1, 2, 3, 5, 6, 8)

DISODIUM OXALATE. Sinonim / Nama Dagang (1,2,3,8) Ethanedioic acid, disodium salt; Oxalic acids, disodium salt; Disodium Sodium oxalate.

ALUMUNIUM N a m a Golongan Sinonim / Nama Dagang Nomor Identifikasi : Sifat Fisika Kimia Nama bahan Deskripsi

PIRIDIN PYRIDINE. 2. Sifat Fisika Kimia (1,4,5,6) Nama Bahan Piridin Deskripsi

ATROPIN SULFAT ATROPINE SULPHATE

ISOAMIL ASETAT ISOAMYL ACETATE

SODIUM SULFIT SODIUM SULFITE

PROPILEN GLIKOL PROPYLENE GLYCOL

ALUMINIUM HIDROKSIDA ALUMINUM HYDROXIDE

Lembaran Data Keselamatan Bahan

TITANIUM DIOKSIDA TITANIUM DIOXIDE

BENOMIL BENOMYL. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan Karbamat heterosiklik. Sinonim / Nama Dagang

2,3,7,8 TETRAKLORODIBENZO P - DIOKSIN 2,3,7,8 TETRACHLORODIBENZO P DIOXIN

2,4,5-TRIKLOROFENOL 2,4,5-TRICHLOROPHENOL

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

ASAM BORAT BORIC ACID

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Material Safety Data Sheet

Lembaran Data Keselamatan Bahan

KALIUM HIDROKSIDA POTASSIUM HYDROXIDE

KAPTAN CAPTAN. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan Thioftalimida; Sulfenimida

LEMBAR DATA KESELAMATAN

ALIL ALKOHOL. Alil Alcohol

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

TIMBAL ASETAT LEAD ACETAT

ARSENIK ARSENIC. Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4):

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BESI (II) GLUKONAT ANHIDRAT FERROUS GLUCONATE, ANHYDROUS

LEMBAR DATA KESELAMATAN

VINIL ASETAT VINIYL ACETATE

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

Lembaran Data Keselamatan Bahan

AMONIUM NITRAT AMMONIUM NITRATE

SODIUM HIPOKLORIT SODIUM HYPOCHLORITE

KATEKOL CATECHOL. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan Aromatik hidrosiklik

Lembaran Data Keselamatan Bahan

LEMBAR DATA KESELAMATAN

KARBOFURAN CARBOFURAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

T-BUTIL ALKOHOL T-BUTYL ALCOHOL

ASPIRIN ACETYL SALICYLIC ACID

LEMBAR DATA KESELAMATAN

KLORIN DIOKSIDA CHLORINE DIOXIDE

Lenkote Alkali Resisting Primer

NATRIUM TIOSULFAT SODIUM THIOSULFATE

Material Safety Data Sheet. : Gliserin Mentah

Lembaran Data Keselamatan Bahan

HEKSAKLOROBENZEN HEXACHLOROBENZENZE

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Wood-Eco Woodstain. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya :

Lembaran Data Keselamatan Bahan

: Prevathon 50 SC Insektisida

SAFETY DATA SHEET. MSDS #: 394 Tanggal Revisi: 15/03 BAGIAN 1 IDENTIFIKASI PRODUK

KALOMEL CALOMEL. 1. N a m a Golongan Garam anorganik

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

Transkripsi:

KARBON HITAM CARBON BLACK 1. N a m a Golongan Non logam Sinonim / Nama Dagang (1) Acetylene black; Acetylen carbon black; Carbo activatus; Carbon, activated; Carbon 84; Activated carbon darco G-60; Activated charcoal norit; Activated charcoal norit (R); Aroflow; Channel black; Furnace black; Gas-furnace black; Lamp black; Oil-furnace black; Thermal black; C.I. Pigment Black 6; C.I. Pigment Black 7; C.I. 77266; Impingement black; Therma-atomic black; Columbia carbon; Regal; Mogul; Carbon; C; Nomor Identifikasi : Nomor CAS : 1333-86-4 Nomor OHS : 04250 Nomor RTECS : FF5800000 Nomor EC (EINECS) : 215-609-9 UN : 1361 STCC : 28996 2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Karbon hitam Deskripsi Bentuk padat, serbuk berwarna hitam, tidak berbau. Berat molekul 12,01; Rumus molekul C; Titik didih 4200 o C; Titik lebur 3680 o C; Titik nyala >500 o C; Tidak larut dalam air; Tidak larut dalam pelarut organik (1). Kerapatan relatif (air=1) : 1,8-2,1.

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) : Kesehatan 1 = Tingkat keparahan rendah Kebakaran 1 = Dapat terbakar Reaktivitas 0 = Tidak reaktif Klasifikasi EC: F = Sangat mudah menyala Xi = Iritan Xn = Berbahaya R36/37 = Iritasi pada mata dan sistem pernafasan R11 = Sangat mudah menyala R18 = Dalam penggunaan, dapat membentuk campuran uapudara yang mudah meledak/menyala R40 = Risiko karena pengaruh yang tidak dapat balik S22 = Awas berbahaya jangan terhirup debu S26 Jika mengenai mata, bilas segera dengan sejumlah besar air dan cari pertolongan medis S36 = Pakai/kenakan pakaian pelindung yang tepat S24/25 = Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan mata 3. Penggunaan Pigmen pada ban, pencetakan, tinta stensil dan gambar, semir kulit dan kompor, insulator peralatan elektronik, untuk menjernihkan, menghilangkan bau busuk. 4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan: Batuk, iritasi mata, dengan adanya senyawa PAH (polycyclic aromatic hydrocarbon) berpotensi sebagai karsinogen. Organ sasaran: Mata, sistem pernafasan.

Rute paparan Paparan jangka pendek Terhirup Iritasi. Kontak dengan kulit Iritasi. Kontak dengan mata Iritasi mekanik. Tertelan Tidak tersedia informasi. Paparan jangka panjang Terhirup Nyeri dada, kesulitan bernafas, sakit kepala, kerusakan paru, kanker. Kontak dengan kulit Kerusakan atau gangguan pada kulit. Kontak dengan mata Iritasi mekanik. Tertelan Tidak ada data atau efek hebat yang berbeda nyata. 5. Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal Tancampurkan : Bahan pengoksidasi, halogen Karbon hitam dengan Bromat : Tancampurkan Klorat : Tancampurkan Nitrat : Tancampurkan Pengoksidasi (kuat) : Kemungkinan bahaya meledak dan terbakar Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal: oksida karbon, senyawa sulfur Polimerisasi : Tidak terpolimerisasi

6. Penyimpanan Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlaku. Simpan dalam wadah tertutup rapat. Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan. 7. Toksikologi Toksisitas Data pada manusia Tidak tersedia informasi. Data pada hewan LD 50 oral-tikus (rat) >10 gm/kg (EM Science); LD 50 intravena-tikus (rat) 120 mg/kg; TCL 0 inhalasi-tikus (rat) 50 mg/m 3 /6 jam selama 90 hari intermittent. Karsinogenik IARC: Bukti pada manusia tidak memadai, bukti pada hewan memadai, Group 2B kemungkinan karsinogen bagi manusia; ACGIH: A4-Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen bagi manusia. Uji inhalasi pada tikus (rat) betina dan jantan: Peningkatan yang berbeda nyata pada insiden tumor paru ganas dan jinak. Data Tumorigenik TCL o inhalasi-tikus (rat) 11600 µg/m 3 /18 jam intermittent selama 2 tahun. Mutagenik Mutasi pada mikroorganisme Salmonella typhimurium 1 mg/cawan (+S9); DNA adduct inhalasi-tikus (mouse) 6200 µg/m 3 16 jam intermittent selama 12 minggu. Data Reproduksi Tidak ada efek yang dilaporkan dari uji jangka panjang pada hewan. Informasi Ekologi Toksisitas akut pada ikan : LC 50 (96 jam) ikan zebra (Brachydanio rerio) >1000 mg/l (OECD Guideline 203)

Toksisitas pada invertebrata : EC 50 (24 jam) kutu air (Daphnia magna) >5600 mg/l (OECD Guideline 202) Toksisitas pada alga : EC 50 (72 jam) >10000 mg/l NOEC 50 >10000 mg/l Scenedesmus subspicatus (OECD Guideline 201) Lumpur aktif : EC 0 (3 jam) >800 mg/l Metode DEV L3 (TTC test) 8. Efek Klinis Keracunan akut Terhirup Debu dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan permukaan saluran pernafasan. Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan iritasi. Kontak dengan mata Dapat menyebabkan iritasi mekanik serta perubahan warna kelopak mata dan konjungtiva. Tertelan Tidak tersedia informasi. Keracunan kronik Terhirup Telah dilaporkan terjadinya pretumor lesi mukosa oral termasuk keratosis, hiperkeratosis, dan leukoplakia pada pekerja di industri karbon hitam. Dapat mempengaruhi sistem paru dengan gejala batuk, sulit bernafas, nyeri dada dan nyeri di dekat jantung. Sakit kepala, lemah secara umum, malaise dan penurunan indera penciuman dan pendengaran. Penyakit paru yang dilaporkan adalah pneumokoniosis, pneumosklerosis atau fibrosis paru, bronkitis, emfisema, dan tuberkulosis. Myocardial dystrophy serta perubahan kardiovaskuler yang tidak spesifik juga ditunjukkan oleh beberapa pekerja. Meskipun demikian, beberapa studi epidemiologi menunjukkan tidak ada peningkatan risiko penyakit kardiak

atau ganas pada pekerja yang terkait dengan produksi atau penanganan karbon hitam. Pada uji kasus pekerja yang menderita penyakit peredaran darah, pernafasan, dan ganas, hubungan dosis dengan respons tidak dapat ditentukan. Uji pada hewan menunjukkan perubahan pada paru dan jantung, selain perubahan pada hati, ginjal, dan limpa. Berbagai tingkatan atropi kulit atau hiperplasia dan/atau fibrosis pada dermis dihasilkan setelah adanya paparan karbon hitam pada mencit. Pada dua macam pengujian, satu hanya dengan tikus betina, dan satu dengan tikus jantan dan betina, teramati adanya peningkatan yang signifikan pada insiden tomur paru ganas dan jinak pada tikus betina. Juga teramati peningkatan insiden lesi yang tergambar sebagai keratinisasi kista tumor jinak sel skuamosa (benign cystic keratinizing squamous cell tumors) atau kista skuamosa. Kontak dengan kulit Paparan berulang atau jangka panjang menyebabkan acneform dan koniosis folikuler, stigmata dengan hiperkeratosis pada telapak tangan serta garis hitam pada tangan dan lengan bawah pekerja yang berhubungan dengan karbon hitam. Aplikasi karbon hitam pada kulit mencit tidak menyebabkan tumor karsinogenik. Meskipun demikian, pemberian fraksi ekstrak karbon hitam-benzen menimbulkan tumor kulit jinak dan ganas pada mencit. Kontak dengan mata Paparan berulang atau jangka panjang dapat menyebabkan konjungtivitis. Tertelan Paparan oral karbon hitam tidak menyebabkan kanker pada mencit. Meskipun demikian, pemberian fraksi ekstrak karbon hitam-benzen menimbulkan tumor jinak pada mencit. 9. Pertolongan Pertama Terhirup Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan mata Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit, atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Tertelan Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila korban pingsan, miringkan kepala menghadap ke samping. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. 10. Penatalaksanaan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 ml/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB.

Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: - Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. - Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. - Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. - Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. - Jangan biarkan pasien menggosok matanya. - Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata. b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. - Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit. - Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. - Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. - Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. - Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. 11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan karbon hitam: 3,5 mg/m 3 OSHA TWA 3,5 mg/m 3 ACGIH TWA 3,5 mg/m 3 NIOSH direkomendasikan TWA 10 jam 3,5 mg/m 3 NIOSH direkomendasikan TWA 10 jam (dengan adanya hidrokarbon aromatik polisiklik)

Metode pengukuran: Filter partikel; Gravimetrik; NIOSH III # 0500, Nuisance Dust (total) Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Ventilasi harus tahan ledakan jika terjadi konsentrasi bahan yang akan meledak. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah ditentukan. Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja. Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia. Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia. Respirator: Berdasarkan rujukan dari NIOSH dan/atau OSHA 17,5 mg/m 3 - respirator untuk debu dan kabut 35 mg/m 3 - respirator untuk debu dan kabut; respirator yang disuplai udara 87,5 mg/m 3 - respirator yang disuplai udara; respirator dengan pemurni udara yang dilengkapi filter debu dan kabut 175 mg/m 3 - respirator pemurni udara yang dilengkapi masker wajah penuh dan filter partikel berefisiensi tinggi; berbagai peralatan bantu nafas yang dilengkapai masker wajah penuh. Escape: Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi masker wajah penuh dan filter partikel berefisiensi tinggi. Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan: Setiap respirator pemasok udara memiliki pelindung wajah penuh yang dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau positif lain digabungkan dengan pasokan pelepas terpisah. Setiap alat pernafasan serba lengkap memiliki pelindung wajah penuh. 12. Manajemen Pemadam Kebakaran Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan. Karbon hitam akan menyala dan terbakar perlahan. Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa.

Kebakaran besar : Gunakan busa, semprotan air, pasir, bahan kimia kering. Pemadaman Kebakaran: Pindahkan wadah dari daerah yang terbakar jika bisa dilakukan tanpa adanya risiko. Jangan menyebarkan ceceran atau tumpahan bahan dengan aliran air bertekanan tinggi. Buat saluran untuk pembuangan lebih lanjut. Gunakan bahan pemadam di sekitar api. Hindarkan menghirup bahan atau produk samping pembakaran. Tetaplah diam di tempat yang arah anginnya berlawanan dan hindari daerah yang lebih rendah. 13. Manajemen Tumpahan Tumpahan yang banyak: Kumpulkan tumpahan bahan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan. Hindari debu. Bersihkan residu dengan vakum filter partikel efisiensi tinggi (high-efficiency particulate filter vacuum). Tumpahan karbon hitam basah dapat menyebabkan permukaan lantai menjadi licin sehingga menimbulkan risiko tergelincir. 14. Daftar Pustaka 1. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997. 2. Olson K.R., Poisoning & Drug Overdose, Fourth Edition, McGraw Hill Companies, Inc., USA, 2004, p. 556. 3. Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens. Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991 4. http://monographs.iarc.fr/eng/classification/index.php (diunduh Juli 2010) 5. http://www.chemicalbook.com (diunduh Juli 2010) 6. http://www.columbianchemiclas.com (diunduh Juli 2010) 7. http://www.inchem.org/documents/icsc/icsc/eics0471.htm (diunduh bulan Juli 210). 8. http://www.naturalpigments.com/msds/msds_480-50.htm (diunduh bulan Juli 2010). 9. http://www.inchem.org/documents/iarc/vol65/carbon.html (diunduh bulan Juli 2010)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKer Nas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------