Makalah Kerja Praktek di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM OPERASI CONTAINER CRANE (CC) DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

Makalah Seminar Tugas Akhir PENENTUAN KAPASITAS GENSET CONTAINER CRANE STUDI KASUS TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3

STUDI PENENTUAN OPERASI GENSET CONTAINER CRANE TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 4.0

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Transformator (trafo)

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

KONSTRUKSI GENERATOR DC

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN DC DRIVE SINAMICS DCM PADA SIZE PRESS

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK ANALISA PENGHEMATAN POMPA AIR DIHOTEL SANTIKA SEMARANG. Jalan Prof. Sudharto S.H Tembalang, Semarang

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

SOFT STARTING DAN DYNAMIC BRAKING PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Universitas Medan Area

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMELIHARAAN CB DAN ROTATING DIODA, SERTA SISTEM OPERASI PADA PLTU UNIT 3 PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

PERAWATAN MOTOR LISTRIK PADA MESIN PENGGERAK SISTEM CRANE DI PT KRAKATAU BANDAR SAMUDERA

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

ANALISIS GENERATOR DAN MOTOR = V. SINKRON IÐf SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA REAKTIF SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Karakteristik torka-kecepatan pada motor induksi, memperlihatkan wilayah operasi generator. Perhatikan torka pushover.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Sistem Eksitasi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

GENERATOR SINKRON Gambar 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONVERTER ELEKTRONIKA DAYA UNTUK PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK PADA BEBAN LISTRIK STATIS DAN LISTRIK DINAMIS

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB 7 INDUKSI ELEKTROMAGNET

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN PADA MOTOR DC PENGUATAN SHUNT TERHADAP ARUS STATOR ABSTRAK

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB II. Dasar Teori. = muatan elektron dalam C (coulombs) = nilai kapasitansi dalam F (farad) = besar tegangan dalam V (volt)

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI...

BAB III SISTEM EKSITASI TANPA SIKAT DAN AVR GENERATOR

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK)

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Penampang kumparan rotor dari atas.[4] permukaan rotor, seperti pada gambar 2.2, saat berada di daerah kutub dan

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MESIN DC MOTOR DC PENGUATAN TERPISAH

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

Elektronika daya. Dasar elektronika daya

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

Gambar 2.1. Kecenderungan posisi sebuah magnet

Transkripsi:

APLIKASI MOTOR DC SEBAGAI PENGGERAK CONTAINER CRANE SERTA ANALISIS FAKTOR DAYA PADA SAAT CONTAINER CRANE BEKERJA DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Oleh : Aditya Bakti ( L2F62 ) -Abstrak- Berbagai macam barang di seluruh penjuru dunia dipindahkan dari satu tempat ketempat lain melaui laut. Dalam proses perpindahan ini, dibutuhkan peran pelabuhan untuk mengaturnya. Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) merupakan salah satu pelabuhan penting di Indonesia yang berlokasi di Semarang. Dalam proses pemindahan dan penyimpanan peti kemas, terdapat berbagai macam peralatan yang saling menunjang, diantaranya Container Crane (CC) yang berfungsi untuk memindahkan peti kemas dari kapal ke truk container maupun sebaliknya. Untuk menggerakkan CC diperlukan motor-motor DC berdaya besar untuk mengangkat dan memindahkan peti kemas. CC merupakan beban listrik terbesar yang ada di TPKS. Selain motor DC, di dalam CC juga terdapat peralatan utama lainnya, diantaranya converter yang berfungsi untuk mengatur putaran motor DC agar sesuai dengan kebutuhan, serta transformator yang berfungsi untuk menyuplai semua kebutuhan listrik yang ada di dalam CC. CC memiliki karakteristik kerja yang dinamis, dengan perubahan arus serta power factor yang drastis. Hal ini disebabkan oleh pengaturan motor DC menggunakan converter yang merupakan penyearah tiga fasa terkontrol penuh. Kata kunci: container crane, motor dc, power factor I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi melalui laut memegang peranan penting dalam sistem perdagangan dunia saat ini. Berbagai macam barang di seluruh penjuru dunia dipindahkan dari satu tempat ketempat lain melaui laut. Perpindahan barang dalam proses impor dan ekspor ini juga perlu dikendalikan. Di sinilah pelabuhan memegang peranan yang sangat penting. Di bawah manajemen PT. Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III), Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) setiap bulannya membongkar muat puluhan ribu peti kemas. Oleh karena itu dibutuhkan berbagai macam peralatan yang digunakan untuk menunjang proses ini, diantaranya container crane (CC), Rubber Tyre Gantry Crane (RTG), top loader, side loader, truk container, dan forklift. Di TPKS terdapat 5 buah Container Crane yang bertugas memindahan peti kemas yang berbobot puluhan ton dari truk ke kapal dan sebaliknya. Container crane ini menggunakan beberapa motor listrik berdaya besar sebagai penggeraknya, sehingga menjadi peralatan pengkonsumsi daya listrik terbesar di TPKS. Pada kerja praktek ini dipelajari prinsip kerja CC secara umum, bagian-bagian penting yaitu transformator, motor DC, dan converter, serta permasalahan yang timbul dalam pengoperasian CC. 1.2. Maksud dan Tujuan Tujuan dari penulisan makalah seminar Kerja Praktek ini adalah: 1. Mengetahui secara umum bagaimana sistem bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS). 2. Mempelajari motor motor DC yang merupakan penggerak utama Container Crane di TPKS 3. Menganalisa faktor daya saat Container Crane bekerja di TPKS 1.3. Pembatasan Masalah Dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini, pembahasan dibatasi pada penjelasan prinsip kerja motor DC dalam mekanisme CC, serta analisa faktor daya saat pengoperasian CC di PT. Pelabuhan Indonesia III, Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS). II. DASAR TEORI Pada gambar 2.1 dapat dilihat bagan sistem kelistrikan di dalam CC. Sebelum kita mempelajari CC, perlu kita pahami dulu prinsip kerja trafo, motor DC dan penyerah 3Ф jembatan terkontrol penuh. Aditya bakti (L2F62) Page 1 of 6

MAIN TRANSFORMER 3V/4V 8KVA CABLE REEL POWER INCOMING AC 3,3 KV AUX TRANSFORMER 3V/4V 2KVA B : gaya magnet antar kutub (Wb/m 2 ) I : besar arus pada penghantar (A) L : panjang penghantar (m) θ : sudut antara penghantar dan medan magnet U S HOIST M MOTOR HOIST 4 KW GANTRY M M M M M M M M MOTOR GANTRY 8 X 15 KW BOOM M MOTOR BOOM 9 KW TROLLEY M MOTOR TROLLEY 9 KW AUX POWER Gambar 2.1 Bagan sistem kelistrikan container crane 2.1. Transformator Transformator adalah peralatan yang berfungsi mengkonversi arus atau tegangan bolak-balik dari nilai tertentu menjadi nilai yang lain. Transformator bekerja berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday. Jika pada salah satu sisi kumparan pada transformator dialiri arus bolak-balik, maka timbul garis gaya magnet yang berubah-ubah sehingga pada kumparan terjadi induksi. 2.2. Motor Arus Searah Motor listrik arus searah adalah sebuah peralatan listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik. Sebagai masukan pada motor ini adalah energi listrik arus searah dan keluarannya adalah energi mekanis putar, yang merupakan kebalikan dari generator. Konstruksi motor arus searah sama dengan generator arus searah. Oleh karena itu, mesin listrik ini dapat berfungsi sebagai motor maupun generator. Prinsip dasar motor listrik arus searah adalah jika kumparan jangkar yang dialiri listrik dan kumparan medan diberi penguatan, maka akan timbul gaya lorenz pada tiap-tiap sisi kumparan jangkar tersebut. Gaya lorenz mempunyai arah seperti ditunjukkan oleh kaidah tangan kiri, yaitu bila ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah saling tegak lurus maka: Ibu jari : arah gaya. Jari telunjuk : arah medan Jari tengah : arah tegangan/arus. Besarnya gaya lorenz yang timbul sebesar: F = B I L sinθ (2.4) dimana : F : gaya lorenz yang dialami penghantar (N) (a) (b) (a) medan magnet di sekitar penghantar (b) gaya lorenz Gambar 2.2 Prinsip kerja motor arus searah Kecepatan motor DC dapat diperoleh dari persamaan: Vt I a Ra N = K (2.5) Φ Dengan K merupakan konstanta mesin, maka dari persamaan di atas, kecepatan motor arus searah dapat diatur dengan tiga cara, yaitu : Mengatur Φ (fluks) pada kutub utama motor, yaitu dengan cara mengubah nilai tegangan pada lilitan medan V f. Memberi tahanan tambahan (R s ) secara seri dengan lilitan jangkar R a. Mengatur tegangan terminal V t pada lilitan jangkar. 2.3. Penyearah Tiga Fasa Jembatan Terkontrol Penuh. Penyearah tiga fasa jembatan (threephase brige rectifier) biasa digunakan pada aplikasi daya tinggi. Tegangan keluaran dapat diatur dengan mengatur sudut fasa pemicuan thyristor. Konverter tiga fasa menyediakan tegangan keluaran rata-rata yang lebih tinggi dan frekuensi ripple pada tegangan keluarannya lebih tinggi dibandingkan dengan konverter satu fasa. Dengan demikian, kebutuhan untuk menghaluskan gelombang arus beban dan tegangan beban menjadi lebih sederhana. Karena alasan ini, konverter tiga fasa lebih sering digunakan pada daya tinggi. Aditya bakti (L2F62) Page 2 of 6

Gambar 2.3 Rangkaian Penyearah jembatan penuh 3 fasa III. CONTAINER CRANE 3.1. Baian-bagian CC Bagian-bagian utama dari container crane yaitu: 1. Machinary house Machinary house merupakan tempat pemasangan motor-motor listrik utama yang menggerakkan container crane dan semua peralatan peralatan penunjang lainnya termasuk transformator, converter, dan PLC. 2. Boom Boom berfungsi untuk memperpanjang jangkauan container crane ke arah laut. Pada saat container crane tidak beroperasi boom akan bergerak ke atas. 3. Trolley Trolley berfungsi untuk mengangkat spreader ke arah atas maupun bawah serta ke depan dan ke belakang. 4. Spreader Spreader berfungsi untuk mengangkat peti kemas dari truk ke kapal maupun sebaliknya. Bagian ini disebut spreader karena ukurannya dapat menyesuaikan dengan panjang peti kemas yang akan diangkat. 5. Operator Cab s Merupakan kabin tempat operator CC bekerja. Kabin ini bergerak bersama trolley sehingga operator dapat melihat posisi spreader terhadap peti kemas. 3.1. Transformator Untuk menyuplai seluruh kebutuhan energi listrik container crane, terdapat 2 buah trafo yang berfungsi menurunkan tegangan dari 3,3 KV ke 4 V. Trafo yang digunakan adalah trafo tipe kering yang merupakan salah satu produk dari SIEMENS, yaitu trafo GEAFOL. Trafo yang digunakan masingmasing memiliki daya 8 kva dan 2 kva. 3.2. Motor Arus Searah Untuk dapat memindahkan peti kemas, spreader dapat bergerak maju mundur serta turun naik. Oleh karena itu terdapat beberapa motor DC SIEMENS yang bekerja sama untuk menggerakkan spreader, yaitu: 1. Motor boom hoist atau motor boom, Tipe motor 1GG6186-ZD4-7ZV3-Z. Dengan daya 9 kw, motor ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan lengan boom. Bekerja secara kontinyu selama 4-5 menit saat boom diturunkan atau dinaikkan. Dengan tegangan jangkar 485 V, motor ini mampu menarik arus 2 A secara kontinyu atau 4A selama 6 detik. Dengan rating tegangan medan 31 V dan arus medan 7,4 A, motor ini dapat berputar dengan rating kecepatan 175 rpm. Berat total 46 Kg dipasang di machinary house. 2. Motor main hoist atau motor hoist, Tipe motor 1GG7552-5ZD4-7MV1-Z.Dengan daya 4 kw, motor ini berfungsi untuk menggerakkan spreader kearah depan dan belakang. Bekerja secara kontinyu selama operasi bongkar muat. Merupakan motor terbesar di CC. Dengan tegangan jangkar 52 V, motor ini mampu menarik arus 825 A secara kontinyu atau 165A selama 6 detik. Dengan rating tegangan medan 31 V dan arus medan 12,5 A, motor ini dapat berputar dengan rating kecepatan 175 rpm. Berat total 26 Kg, dipasang di machinary house. 3. Motor trolley traverse atau motor trolley, Tipe motor 1GG6186-ZD4-7ZV3-Z. Dengan daya 9 kw, motor ini berfungsi untuk menggerakkan spreader ke atas dan ke bawah. Bekerja secara kontinyu selama selama operasi bongkar muat. Dengan tegangan jangkar 485 V motor ini mampu menarik arus 2 A secara kontinyu atau 4A selama 6 detik. Dengan rating tegangan medan 31 V dan arus medan 7,4 A, motor ini dapat berputar dengan rating kecepatan 175 rpm. Berat total 46 Kg dipasang di machinary house. 4. Motor gantry travel atau motor gantry, Tipe motor GNFZ 18M/3. Berbeda dengan motor lain yang berjumlah 1 buah pada tiap CC, motor ini pada tiap CC berjumlah 8 buah dengan daya masingmasing 15 kw, berfungsi untuk menggerakkan seluruh container crane ke samping kanan dan kiri. Dengan tegangan jangkar 25 V motor ini mampu menarik arus 7,5 A secara kontinyu selama 3 menit. Dengan rating tegangan medan 15 V dan arus medan 3,39 A, motor ini dapat berputar dengan rating kecepatan 175 Aditya bakti (L2F62) Page 3 of 6

daya reaktif (kva rpm. Motor ini dipasang di kaki-kaki container crane. 3.4. Converter Untuk pengaturan motor-motor DC diatas, digunakan converter yang juga merupakan produk dari SIEMENS yaitu SIMOREG DC MASTER. Semua converter yang digunakan merupakan penyearah 3Ф terkontrol penuh dan dapat beroperasi untuk 4 Quadrant. IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Pengamatan Pada saat melaksanakan kegiatan Kerja Praktek di TPKS, dilakukan pengamatan terhadap konsumsi daya listrik saat CC dioperasikan. Pengamatan dilakukan pada relai sepam 2 di dalam substation bagian incoming PLN 2KV. Pengamatan dan pengambilan data dilaksanakan pada keadaan 3 CC beroperasi dan 5 CC beroperasi. Besaran yang diamati antara lain faktor daya dan daya reaktif total. Terdapat perbedaan yang mencolok pada saat tidak ada CC beroperasi, 3 CC beroperasi dan 5 CC beroperasi. Dari pengamatan terlihat: 1. Pada saat CC tidak ada yang beroperasi faktor daya stabil dan selalu mendekati 1. 2. Pada saat CC 3,4, dan 5 beroperasi faktor daya berfluktuasi antara,15 induktif hingga,78 kapasitif dalam hitungan detik. 3. Pada saat CC 3,4,5,6 dan beroperasi 7 faktor daya berfluktuasi antara,17 induktif hingga,14 kapasitif dalam hitungan detik. Akibat perubahan faktor daya tersebut, daya reaktif yang diserap juga berubah-ubah. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut ini: 1.9.8.7.6.5.4.3.2.1 5 1 15 2 25 3 waktu (detik) Gambar 4.1 Grafik daya reaktif (kvar) terhadap waktu (detik) saat tidak ada CC beroperasi daya reaktif (kvar) daya reaktif (kvar) 1 8 6 4 2 5 1 15 2 25 3-2 -4-6 14 12 1-4 -6 waktu (detik) Gambar 4.2 Grafik daya reaktif (kvar) terhadap waktu (detik) saat CC 3,4, dan 5 beroperasi 8 6 4 2-2 5 1 15 2 25 3 waktu (detik) Gambar 4.3 Grafik daya reaktif (kvar) terhadap waktu (detik) saat CC 3,4,5,6,dan 7 beroperasi 4.2. Pembahasan Dari hasil pengamatan di atas terlihat jelas bahwa perubahan faktor daya terhadap waktu disebabkan oleh pengoperasian CC. Untuk mengetahui penyebabnya, mari kita amati masing-masing komponen CC lebih dalam. Seperti yang telah kita bahas pada bab sebelumnya, komponen utama di dalam CC yaitu trafo GEAFOL, converter SIMOREG DC MASTER dan motor DC SIEMENS. Trafo merupakan komponen statis. Trafo berfungsi untuk merubah tegangan, dan besarnya arus yang melaluinya tergantung pada beban. Oleh karena itu trafo tidak menyebabkan perubahan faktor daya yang dinamis. Sedangkan karakteristik motor DC, untuk aplikasi pada CC, energi listrik yang digunakan sesuai dengan beban yang diangkat, dan kecepatan putaran motor. Pada kondisi starting dan berbeban, motor DC menarik arus Aditya bakti (L2F62) Page 4 of 6

yang sangat besar, namun faktor dayanya tergantung dari converter yang digunakan. Converter SIMOREG yang digunakan untuk pengaturan putaran motor DC merupakan penyearah tiga fasa terkontrol penuh. Untuk mengatur putaran motor, dilakukan dengan merubah besarnya arus jangkar. Perubahan arus jangkar merupakan akibat dari perubahan tegangan keluaran SIMOREG. Untuk mengatur besar kecilnya tegangan keluaran ini, dengan mengatur besarnya sudut pemicuan pada thyristor. bahwa pada saat sudut pemicuan besar, maka faktor daya paling kecil. Jadi, perubahan arus, daya reaktif, dan faktor daya yang drastis disebabkan oleh kombinasi pengoperasian motor DC SIEMENS dan converter SIMOREG DC MASTER. Langkah-langkah yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini antara lain: 1. Memasang Power factor corrector (PFC) secara terpusat di masing-masing CC. Di setiap container crane terdapat 1 buah PFC yang dipasang setelah outgoing main transformer. Power factor corector (PFC) yang digunakan adalah AC42LX yang merupakan produk dari SEOHO ELECTRIC. PFC ini memiliki rating 3 Ф 6 Hz, 55 V dengan arus 9A. Namun sayangnya hal ini belum memberikan dampak yang signifikan terhadap perbaikan faktor daya, karena pada masing-masing CC terdapat 4 buah converter yang bekerja secara simultan, dan tidak dapat ditangani oleh satu PFC. 2. Memasang automatic power factor regulator secara terpusat di power house. Automatic power factor regulator yang digunakan adalah seri QC12E yang merupakan produk dari Fuji Electric. Automatic power factor regulator dipasang pada cubicle 3,3 KV. Power factor regulator mengatur 6 buah kapasitor yang masing-masing berkapasitas 1 kvar. Kendala yang dihadapi dalam pengoperasian power factor regulator ini adalah capasitor bank membutuhkan waktu pengosongan muatan terlebih dahulu sebelum dihubungkan kembali ke sistem. Berdasarkan instruksi manual power factor regulator, jika pengosongan kapasitor menggunakan discharging resistor, maka waktu tunda yang disarankan adalah 3 detik (5 menit) hingga 6 detik (1 menit). Jika pengosongan kapasitor menggunakan discharging coil, maka tegangan sisa kapasitor dapat turun hingga 5V atau kurang dalam waktu 5 detik. Inilah waktu tunda maksimal pengoperasian power factor regulator. Oleh karena itu power factor regulator ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi perubahan faktor daya yang sangat dinamis akibat pengoperasian converter. Karena penggunaan power factor regulator di power house tidak dapat mengikuti perubahan faktor daya, maka kapasitor bank di TPKS saat ini dioperasikan secara manual. Dari data yang diperoleh, konsumsi daya pada setiap penambahan kapasitor dicatat sehingga diperoleh data sebagai berikut : No JumlahKapasito r Daya reaktif selama 5 Menit (kvarh) 1. 11.15 2. 1 (1 kvar) 1.81 3. 2 (2 kvar) 1.32 4. 3 (3 kvar) 14.91 5. 4 (4 kvar) 16.58 6. 5 (5 kvar) 27.5 7. 6 (6 kvar) 28.36 8. 7 (7 kvar) 43.38 9. 8 (8 kvar) 43.62 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan penambahan kapasitor bank maka konsumsi daya reaktifnya akan turun, kemudian dengan semakin bertambahnya jumlah kapasitor maka konsumsi daya reaktifnya justru akan semakin naik. Titik optimal dicapai pada saat kapasitor yang digunakan berjumlah 2 buah. Maka agar daya reaktif total yang dipakai selama satu bulan paling rendah, kapasitor yang digunakan adalah2 buah. V. PENUTUP Aditya bakti (L2F62) Page 5 of 6

5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan Kerja Praktek yang dilaksanakan di TPKS adalah: 1. Faktor daya pada sisi sumber berubahubah disebabkan oleh karakteristik converter SIMOREG yang merupakan penyearah tiga fasa terkontrol penuh. 2. Pemasangan Power Factor Corector (PFC) secara terpusat pada setiap container crane dapat memperbaiki faktor daya, jika respon PFC dapat mengimbangi fluktuasi perubahan faktor daya yang terjadi.. 3. Pemasangan capasitor bank secara terpusat pada power house dapat memperbaiki faktor daya jika respon automatic power factor regulator dapat mengimbangi fluktuasi perubahan daya reaktif yang terjadi. Pada aplikasi di lapangan, respon automatic power factor regulator terlalu lama, hal ini disebabkan karena capasitor bank membutuhkan waktu pengosongan muatan terlebih dahulu sebelum dihubungkan kembali ke sistem. 4. Pengoperasian kapasitor secara manual dapat dilakukan untuk mengurangi daya reaktif yang terjadi. Untuk pengoperasian 3 buah CC ( 3,4, dan 5 ), konsumsi daya reaktif paling sedikit pada saat kapasitor yang digunakan berjumlah 2 buah. 5.2. Saran Beberapa saran yang bisa diberikan untuk memperbaiki sistem yang ada di Terminal Peti Kemas Semarang adalah: 1. Mengadakan studi lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan converter SIMOREG terhadap sistem kelistrikan di Terminal Peti Kemas Semarang. 2. Untuk perancangan container crane kedepan, sebaiknya DC drive yang digunakan berdasarkan DC/DC converter agar faktor daya bisa lebih baik. VII. DAFTAR PUSTAKA Wildi, Theodore, Electrical Machines, Drives, and Power Sstems 3rd, Prentice-Hall International, Inc. New Jersey, 1997. -------, Power Factor Controller Automatic Power Factor Regulators QC6E and QC12E, Fuji Electric FA component & System Co.Ltd. -------, DA 12 DC Motors Sizes 16 to 63 31.5 kw to 161 kw, Siemens AG, 28 -------, DA 12 T DC Motors Engineering information for Catalog DA 12, Siemens AG, 28 -------, Crane Monitoring and Management System User s Manual, Ishikawajima- Harima Heavy Industries, co, Ltd. BIODATA Aditya Bakti (L2F62), lahir di Magelang tanggal 29 oktober 1988, dan menempuh pendidikan di SDN Karang rejo Semarang, SLTP N 5 Semarang, SMA N 3 Semarang dan Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro angkatan 26 Konsentrasi Arus kuat. Telah melaksanakan kerja praktek di TPKS.. Semarang, Oktober 21 Mengetahui, Dosen Pembimbing Ir. Agung Warsito, DHET NIP 19586171987312 Aditya bakti (L2F62) Page 6 of 6