2012, No.190.

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN TANDA JASA DAN TANDA KEHORMATAN

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROSEDUR PEMBERIAN GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

2016, No tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Repu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG GELAR, TANDA JASA, DAN TANDA KEHORMATAN

I. PEMOHON Kasmono Hadi, S.H, sebagai Pemohon.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.725, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Perawatan. Pemakaman. TNI. PNS.

SEBAGI DASAR PELESTARIAN NILAI K2KS KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699,2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1971 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG YUDHA DHARMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2003 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2005 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN TANDA PENGHARGAAN BELA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 13 TAHUN 1971 (13/1971) Tanggal: 11 DESEMBER 1971 (JAKARTA)

Web site SETNEG RI, Kamis, 26 Februari 2009

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TANDA PENGHARGAAN DHARMA PERSANDIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bintang Jasa. B. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 4 TAHUN 1972 (4/1972) Tanggal: 9 NOPEMBER 1972 (JAKARTA)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG "JALASENA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 1958 TENTANG PEMBERIAN TANDA-TANDA KEHORMATAN BINTANG SAKTI DAN BINTANG DARMA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN, PENGHARGAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PAHLAWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 1958 TENTANG PEMBERIAN TANDA-TANDA KEHORMATAN BINTANG SAKTI DAN BINTANG DARMA

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 65 TAHUN 1958 (65/1958) Tanggal: 11 AGUSTUS 1958 (JAKARTA)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG TATA UPACARA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1964 TENTANG PENETAPAN, PENGHARGAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP PAHLAWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI. NOMOR : 154 Tahun 2004 TENTANG

TATA CARA PENGUSULAN DAN PEMAKAIAN TANDA KEHORMATAN RI Kamis, 26 Februari 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG SWA BHUWANA PAKSA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Prosedur Pemberian Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Tahun 2017 Senin, 13 Pebruari 2017

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG KARTIKA EKA PAKCI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA

3.Undang-undang Nomor 70 tahun 1958 (Lembaran-Negara tahun 1958 Nomor 124) tentang Tanda-tanda Penghargaan untuk Anggota-Angkatan Perang.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1961 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BHAYANGKARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG HAK-HAK ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG HAK-HAK ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502);

UNDANG-UNDANG DARURAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1958 TENTANG TANDA-TANDA PENGHARGAAN UNTUK ANGGOTA ANGKATAN PERANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SATYALANCANA "SEROJA" Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1978 Tanggal 6 Pebruari 1978 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Prosedur Pemberian Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Tahun 2015 Senin, 17 Oktober 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG HAK-HAK ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RACHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

Prosedur Pemberian Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Tahun 2014 Selasa, 03 Desember 2013

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PENUTUP. II tersebut diatas, maka penulis menarik kesimpulan yaitu:

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

I. PENDAHULUAN. NRP / NIP Nama Lengkap

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 127, 2004 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG TEKNIS PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

2016, No Mengingat: Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pemberian Gaji, Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG TANDA PENGHARGAAN DHARMA PERSANDIAN

Transkripsi:

21 2012, 190 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN TANDA JASA DAN TANDA KEHORMATAN

2012, 190 22 DAFTAR LAMPIRAN A. BENTUK DAN JENIS TANDA KEHORMATAN BINTANG B. BENTUK DAN JENIS TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA C. SUSUNAN PEMAKAIAN TANDA KEHORMATAN BINTANG DAN SATYALANCANA

23 2012, 190 A. TANDA KEHORMATAN BINTANG 1. BINTANG REPUBLIK INDONESIA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG REPUBLIK INDONESIA Bintang Republik Indonesia Utama sesuai dengan Pasal 28 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang sangat luar biasa serta pengabdian dan pengorbanannya di berbagai bidang yang bermanfaat dan berguna bagi keutuhan, kelangsungan, serta kejayaan bangsa dan negara

2012, 190 24 2. BINTANG MAHAPUTERA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG MAHAPUTERA Bintang Mahaputera Utama sesuai dengan Pasal 28 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya yang luar biasa serta pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, serta beberapa bidang lain yang besar manfaatnya dan berguna bagi kemajuan, kesejahteraan, serta kemakmuran bangsa dan negara.

25 2012, 190 3. BINTANG JASA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG JASA Bintang Jasa Utama sesuai dengan Pasal 28 Ayat (3) Undang-Undang 20 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023), sebagai penghargaan atas jasanya yang besar serta pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, serta beberapa bidang lain yang bermanfaat dan berguna bagi keselamatan, kesejahteraan, serta kebesaran bangsa dan negara.

2012, 190 26 4. BINTANG KEMANUSIAAN PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG KEMANUSIAAN Bintang Kemanusiaan sesuai dengan Pasal 28 Ayat (4) Undang-Undang 20 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023), sebagai penghargaan atas jasanya yang besar serta pengabdian dan pengorbanannya di bidang hak asasi manusia, hukum, pelayanan publik, serta kemanusiaan yang bermanfaat bagi tegaknya nilai-nilai kemanusiaan dan perikeadilan bangsa dan negara.

27 2012, 190 5. BINTANG PENEGAK DEMOKRASI UTAMA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG PENEGAK DEMOKRASI UTAMA Bintang Penegak Demokrasi Utama sesuai dengan Pasal 28 Ayat (5) Undang-Undang 20 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023), sebagai penghargaan atas jasanya yang besar serta pengabdian dan pengorbanannya di bidang demokrasi, politik, serta legislasi yang bermanfaat bagi tegaknya prinsip kerakyatan, kebangsaan, kenegaraan, dan pembangunan hukum nasional.

2012, 190 28 6. BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA Bintang Budaya Parama Dharma sesuai dengan Pasal 28 Ayat (6) Undang-Undang 20 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023), sebagai penghargaan atas jasanya yang besar serta pengabdian dan pengorbanannya di bidang kebudayaan, baik kesenian, nilai-nilai tradisional, maupun kearifan lokal, yang bermanfaat dalam meningkatkan, memajukan serta membina kebudayaan bangsa dan negara.

29 2012, 190 7. BINTANG BHAYANGKARA UTAMA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG BHAYANGKARA UTAMA Bintang Bhayangkara Utama sesuai dengan Pasal 28 Ayat (7) Undang-Undang 20 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023), sebagai penghargaan atas jasanya yang besar, baik dibidang tugas Kepolisian maupun terhadap tugas kepolisian dengan menunjukan keberanian, kebijaksanaan, dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan kewajiban, tanpa merugikan tugas pokok yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan kepolisian.

2012, 190 30 8. BINTANG KARTIKA EKA PAKCI UTAMA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG KARTIKA EKA PAKCI UTAMA Bintang Kartika Eka PakÇi Utama Sesuai dengan Pasal 28 Ayat (12) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023), sebagai penghargaan bagi anggota TNI Angkatan Darat dan WNI bukan anggota TNI Angkatan Darat di bidang tugastugas kemiliterannya yang telah menunjukkan kemampuan dan kebijaksanaan serta jasa-jasanya yang luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok yang disumbangkan khusus untuk kemajuan dan pembangunantni Angkatan Darat.

31 2012, 190 9. BINTANG JALASENA UTAMA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG JALASENA UTAMA Bintang Jalasena Utama Sesuai dengan Pasal 28 Ayat (13) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023), sebagai penghargaan bagi anggota TNI Angkatan Laut dan WNI bukan anggota TNI Angkatan Laut, baik di bidang tugas-tugas kemiliteran maupun terhadap tugas-tugas kemiliterannya yang telah menunjukkan kemampuan dan kebijaksanaan serta jasa-jasanya yang luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok yang disumbangkan khusus untuk kemajuan dan pembangunantni Angkatan Laut.

2012, 190 32 10. BINTANG SWA BHUWANA PAKSA UTAMA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG SWA BHUWANA PAKSA UTAMA Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama : Sesuai dengan Pasal 28 Ayat (14) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023), sebagai penghargaan bagi anggota TNI Angkatan Udara dan WNI bukan anggota TNI Angkatan Udara, baik di bidang tugas-tugas kemiliteran maupun terhadap tugas-tugas kemiliterannya yang telah menunjukkan kemampuan dan kebijaksanaan serta jasa-jasanya yang luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok yang disumbangkan khusus untuk kemajuan dan pembangunantni Angkatan udara.

33 2012, 190 11. BINTANG BHAYANGKARA PRATAMA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG BHAYANGKARA PRATAMA Bintang Bhayangkara Pratama sesuai dengan Pasal 28 Ayat (7) Undang-Undang 20 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023), sebagai penghargaan atas jasanya yang besar, baik dibidang tugas Kepolisian maupun terhadap tugas kepolisian dengan menunjukan keberanian, kebijaksanaan, dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan kewajiban, tanpa merugikan tugas pokok yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan kepolisian.

2012, 190 34 12. BINTANG BHAYANGKARA NARARYA PIAGAM TANDA KEHORMATAN BINTANG BHAYANGKARA NARARYA Bintang Bhayangkara Nararya sesuai dengan Pasal 28 Ayat (7) Undang-Undang 20 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5023), sebagai penghargaan atas jasanya yang besar, baik dibidang tugas Kepolisian maupun terhadap tugas kepolisian dengan menunjukan keberanian, kebijaksanaan, dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan kewajiban, tanpa merugikan tugas pokok yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan kepolisian.

35 2012, 190 B. TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA 1. SATYALANCANA PENGABDIAN 8 TAHUN 16 TAHUN 24 TAHUN 32 TAHUN PIAGAM TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA PENGABDIAN Satyalancana Pengabdian VIII Tahun sesuai dengan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115), sebagai penghargaan yang diberikan kepada anggota Polri yang dalam melaksanakan tugas pokok dengan menunjukkan etika profesi secara terus-menerus selama 8 (delapan) tahun sehingga dapat dijadikan teladan bagi anggota Polri yang lain.

2012, 190 36 2. SATYALANCANA JANA UTAMA PIAGAM TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA JANA UTAMA Satyalancana Jana Utama sesuai dengan Pasal 29 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115), sebagai penghargaan yang diberikan kepada anggota Polri yang dalam waktu paling singkat 8 (delapan) tahun telah melaksanakan tugas pokok dalam rangka mewujudkan keamanan dalam negeri dengan menunjukkan etika profesi dan kinerja yang baik serta berdampak bagi kemajuan organisasi Polri; atau WNI bukan anggota Polri yang aktif turut serta membantu Polri di segala bidang dalam menjalankan fungsi kepolisian yang berdampak bagi kemajuan organisasi Polri.

37 2012, 190 3. SATYALANCANA KSATRIA BHAYANGKARA PIAGAM TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KSATRIA BHAYANGKARA Satyalancana Ksatria Bhayangkara sesuai dengan Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115), sebagai penghargaan yang diberikan kepada anggota Polri yang berjasa dalam melaksanakan tugas Kepolisian baik bidang operasional maupun bidang pembinaan dan memenuhi syarat-syarat profesionalisme dan etika profesi yang berdampak terhadap kemajuan Polri.

2012, 190 38 4. SATYALANCANA KARYA BHAKTI PIAGAM TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA BHAKTI Satyalancana Karya Bhakti sesuai dengan Pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115), sebagai penghargaan yang diberikan kepada anggota Polri yang aktif turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang menghasilkan karya nyata dan patut dikenang yang berdampak pada kemajuan dan pembangunan Polri; atau WNI bukan anggota Polri dan WNA yang aktif turut serta dalam membantu tugas-tugas Kepolisian di segala bidang yang menghasilkan karya nyata dan patut dikenang untuk kemajuan dan pembangunan Polri.

39 2012, 190 5. SATYALANCANA BHAKTI PENDIDIKAN PIAGAM TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA BHAKTI PENDIDIKAN Satyalancana Bhakti Pendidikan sesuai dengan Pasal 28 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115), sebagai penghargaan yang diberikan diberikan kepada anggota Polri maupun WNI/WNA bukan anggota Polri yang menjadi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di dalam maupun di luar Lembaga Pendidikan Kepolisian.

2012, 190 40 6. SATYALANCANA BHAKTI BUANA PIAGAM TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA BHAKTI BUANA Satyalancana Bhakti Buana sesuai dengan Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115), sebagai penghargaan yang diberikan diberikan kepada anggota Polri yang telah melaksanakan tugas Kepolisian Internasional di luar negeri, penugasan misi perdamaian, atau gugur/meninggal dunia bukan karena akibat tindakan sendiri dengan menunjukkan disiplin dan tanggung jawab dalam kurun waktu tertentu.

41 2012, 190 7. SATYALANCANA BHAKTI NUSA PIAGAM TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA BHAKTI NUSA Satyalancana Bhakti Nusa sesuai dengan Pasal 34 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115), sebagai penghargaan yang diberikan diberikan kepada anggota Polri yang telah melaksanakan tugas pokok di perbatasan dan/atau daerah terpencil wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam kurun waktu tertentu dengan menunjukkan etika profesi.

2012, 190 42 8. SATYALANCANA DHARMA NUSA PIAGAM TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA DHARMA NUSA Satyalancana Dharma Nusa sesuai dengan Pasal 41 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115), sebagai penghargaan yang diberikan diberikan kepada prajurit TNI, anggota Polri, dan PNS yang berjasa di dalam melaksanakan tugas operasi pemulihan keamanan, serta WNI lainnya yang telah berjasa dalam membantu operasi pemulihan keamanan di daerah bergejolak dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan ketentuan paling singkat 90 (sembilan puluh) hari secara terus-menerus; paling singkat 120 (seratus dua puluh) hari secara terputus-putus; atau gugur/tewas akibat penugasannya.

43 2012, 190 9. SATYALANCANA BHAKTI PURNA PIAGAM TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA BHAKTI PURNA Satyalancana Bhakti Purna sesuai dengan Pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115), sebagai penghargaan yang diberikan diberikan kepada anggota Polri yang telah mendarmabaktikan diri, dengan ketentuan telah memiliki berupa Satyalancana Pengabdian 32 (tiga puluh dua) tahun; atau telah melaksanakan tugas secara terus menerus paling singkat 32 (tiga puluh dua) tahun dengan menunjukkan etika profesi.

2012, 190 44 10. SATYALANCANA OPERASI KEPOLISIAN PIAGAM TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA OPERASI KEPOLISIAN Satyalancana Operasi Kepolisian sesuai dengan Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5115), sebagai penghargaan yang diberikan diberikan kepada anggota Polri yang telah melaksanakan tugas pengungkapan kasus menonjol yang berdampak luas terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara serta mendapat perhatian dunia Internasional; atau gugur, tewas, dan/atau cacat permanen dalam melaksanakan tugas operasi kepolisian.

45 2012, 190 C. SUSUNAN PEMAKAIAN TANDA KEHORMATAN 1. KAPOLRI Keterangan dari kanan ke kiri: Baris I: 1. Bintang Bhayangkara Utama. 2. Bintang Kartika Eka Pakci Utama. 3. Bintang Jalasena Utama. 4. Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama. Baris II: 1. Bintang Bhayangkara Pratama. 2. Bintang Bhayangkara Nararya. 3. Satyalancana Pengabdian 8 Tahun, 16 Tahun, 24 Tahun, atau 32 Tahun (hanya digunakan tahun pengabdian yang terakhir) 4. Satyalancana Jana Utama. Baris III: 1. Satyalancana Ksatria Bhayangkara. 2. Satyalancana Karya Bhakti. 3. Satyalancana Bhakti Pendidikan. 4. Satyalancana Bhakti Buana. Baris IV: 1. Satyalancana Bhakti Nusa. 2. Satyalancana Dharma Nusa. 3. Satyalancana Bhakti Purna. 4. Satyalancana Operai Kepolisian.

2012, 190 46 2. PENERIMA TANDA KEHORMATAN BINTANG BHAYANGKARA PRATAMA Keterangan dari kanan ke kiri: Baris I: 1. Bintang Bhayangkara Pratama. 2. Bintang Bhayangkara Nararya. 3. Satyalancana Pengabdian 8 Tahun, 16 Tahun, 24 Tahun, atau 32 Tahun. 4. Satyalancana Jana Utama. Baris II: 1. Satyalancana Ksatria Bhayangkara. 2. Satyalancana Karya Bhakti. 3. Satyalancana Bhakti Pendidikan. 4. Satyalancana Bhakti Buana. Baris III: 1. Satyalancana Bhakti Nusa. 2. Satyalancana Dharma Nusa. 3. Satyalancana Bhakti Purna. 4. Satyalancana Operai Kepolisian.

47 2012, 190 3. PENERIMA TANDA KEHORMATAN BINTANG BHAYANGKARA NARARYA Keterangan dari kanan ke kiri: Baris I: 1. Bintang Bhayangkara Nararya. 2. Satyalancana Pengabdian 8 Tahun, 16 Tahun, 24 Tahun, atau 32 Tahun. (apabila Satyalancana baris I hanya 2 (dua) posisi diletakkan pada tengah dan di atas baris II). Baris II: 1. Satyalancana Jana Utama. 2. Satyalancana Ksatria Bhayangkara. 3. Satyalancana Karya Bhakti. Baris III: 1. Satyalancana Bhakti Pendidikan. 2. Satyalancana Bhakti Buana. 3. Satyalancana Bhakti Nusa. Baris IV: 1. Satyalancana Dharma Nusa. 2. Satyalancana Bhakti Purna. 3. Satyalancana Operasi Kepolisian.

2012, 190 48 4. PENERIMA TANDA KEHORMATAN BINTANG BHAYANGKARA NARARYA DAN SATYALANCANA PENGABDIAN Contoh 1: Keterangan dari kanan ke kiri: Baris I: 1. Bintang Bhayangkara Nararya. 2. Satyalancana Pengabdian 24 Tahun. Baris II: 3. Satyalancana Pengabdian 16 Tahun. 4. Satyalancana Pengabdian 8 Tahun. 5. Satyalancana Bhakti Pendidikan.

49 2012, 190 Contoh 2: Keterangan dari kanan ke kiri: Baris I : Bintang Bhayangkara Nararya. Baris II: 1. Satyalancana Pengabdian 24 Tahun. 2. Satyalancana Pengabdian 16 Tahun. 3. Satyalancana Pengabdian 8 Tahun. Ditetapkan di jakarta pada tanggal 1 Februari 2012 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, TIMUR PRADOPO