: PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
2015, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umu

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB I KETENTUAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Tahapan

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Dana Kam

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2 Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Pen

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

2 Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur Bupati dan Walikota Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.304, 2010 KOMISI PEMILIHAN UMUM. Kampanye. Pilkada. Pedoman Teknis.

2 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

No.849, 2014 BAWASLU. Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

2018, No Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 10 Tahun 2013

-3- MEMUTUSKAN: Pasal I

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 3 - Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1080, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pengawasan Pemilu. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I...

, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam pelaksanaan pengawasan tahapan pemutakhiran data dan daftar pemilih, seh

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI BENGKULU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No.852, 2014 BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Perolehan Suara. Rekapitulasi. Pengawasan.

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILIHAN UMUM.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA KEDIRI. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA KEDIRI Nomor : 38/HK.03.1-Kpt/3571/KPU-Kot/IX/2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

2015, No menyelesaikan sengketa yang timbul dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Waliko

2 perlu menambah struktur organisasi baru Pengawas Tempat Pemungutan Suara; b. bahwa dengan bertambahnya struktur organisasi pengawas tempat pemunguta

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.676, 2013 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Penyusunan. Daftar Pemilih. Pengawasan. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

Transkripsi:

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk menjamin dan melindungi hak, kesempatan, perlakuan yang adil dan setara dalam kampanye, maka perlu dilakukan upaya pengawasan secara terus menerus dan professional untuk mencegah dan melakukan penindakan terhadap setiap terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye; dan b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu untuk menetapkan peraturan tentang pedoman pengawasan kampanye pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor Tahun. 3. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor.. Tahun. tentang Tata Cara Pengawasan Pemilihan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1080); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA 1 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Badan Pengawas Pemilu yang selanjutnya disingkat Bawaslu adalah lembaga penyelenggara Pemilu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Badan Pengawas Pemilu Provinsi yang selanjutnya disingkat Bawaslu Provinsi adalah badan yang dibentuk oleh Bawaslu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di provinsi. 3. Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota yang selanjutnya disingkat Panwaslu Kabupaten/Kota adalah panitia yang dibentuk Bawaslu Provinsi yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di kabupaten/kota. 4. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan yang selanjutnya disebut Panwaslu Kecamatan, adalah panitia yang dibentuk oleh Panwaslu Kabupaten/Kota yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di wilayah kecamatan atau nama lain. 5. Pengawas Pemilihan adalah Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwaslu Kabupaten/Kota. 6. Kampanye Pemilihan, selanjutnya disebut kampanye adalah kegiatan menawarkan visi, misi dan program Pasangan Calon dan informasi lainnya, yang bertujuan mengenalkan atau meyakinkan pemilih. 7. Tim Kampanye adalah tim yang dibentuk oleh Pasangan Calon bersamasama dengan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengusulkan calon atau oleh Pasangan Calon perseorangan yang didaftarkan ke KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota. 8. Petugas Kampanye adalah seluruh petugas yang memfasilitasi penyelenggaraan Kampanye yang dibentuk oleh Tim Kampanye dan didaftarkan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya. 9. Peserta Kampanye adalah anggota masyarakat atau Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat sebagai Pemilih. 10. Alat Peraga Kampanye adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, dan program Pasangan Calon, simbol-simbol, atau tanda gambar Pasangan Calon yang dipasang untuk keperluan Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih Pasangan Calon tertentu, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang didanai APBD dan dapat didukung oleh APBN. 11. Bahan Kampanye adalah semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, program Pasangan Calon, simbolsimbol, atau tanda gambar yang disebar untuk keperluan Kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih Pasangan Calon tertentu, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang didanai APBD dan dapat didukung oleh APBN, serta yang difasilitasi oleh Pasangan Calon. 12. Iklan Kampanye adalah penyampaian pesan Kampanye melalui media cetak dan elektronik berbentuk tulisan, gambar, animasi, promosi, suara, peragaan, sandiwara, debat, dan bentuk lainnya yang dimaksudkan untuk memperkenalkan Pasangan Calon atau meyakinkan Pemilih memberi dukungan kepada Pasangan Calon, yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. 13. Pemberitaan dan Penyiaran Kampanye adalah penyampaian berita atau informasi yang dilakukan oleh media massa cetak, elektronik dan lembaga penyiaran yang berbentuk tulisan, gambar, video atau bentuk lainnya mengenai Pasangan Calon, dan/atau kegiatan Kampanye. 2 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

14. Lembaga Penyiaran Publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. 15. Lembaga Penyiaran Swasta adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya khusus menyelenggarakan siaran radio atau siaran televisi. 16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disingkat APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. 17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 18. Hari adalah hari kalender. BAB II Potensi Rawan pada Tahapan kampanye pemilihan bagian kesatu potensi rawan pada persiapan kampanye (1) Dalam persiapan kampanye pemilihan oleh KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota terdapat beberapa potensi rawan meliputi: Bagian Kedua Potensi Rawan Pada Pelaksanaan Kampanye Pasal. (2) Dalam pelaksanaa kampanye pemilihan oleh KPU/KIP Provinsi dan KPU/KIP Kabupaten/Kota terdapat beberapa potensi rawan meliputi: pasal. BAB III Ruang Lingkup Pengawasan 1. Pengawas Pemilu melakukan pengawasan tahapan kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota. 2. Pengawasan tahapan kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota terhadap; a. Persiapan Tahapan Kampanye b. Pelaksanaan Kampanye BAB IV MEKANISME PENGAWASAN Bagian Pertama Pengawasan Persiapan Kampanye pasal. (1) Bawaslu menyusun dan menetapkan standar tatalaksana pengawasan tahapan kampanye. 3 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

(2) Bawaslu melaksanakan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan tahapan kampanye oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan... (1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan persiapan kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur (2) Panwaslu Kabupaten/Kota melaksanakanpengawasan persiapan kampanye pemilihan Calon Bupati atau Walikota, pada pemilihan Bupati atau Walikota. (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) dilakukan untuk memastikan: a. penyusunan jadwal dan lokasi kampanye melibatkan Pasangan Calon dan Pemerintah Daerah dengan cara terlibat dalam pertemuan koordinasi. b. penetapan jadwal dan/atau lokasi kampanye dilakukan secara adil dan proporsionaldengan cara mendapatkan dan memeriksa dokumen; c. pencetakan bahan kampanye dilakukan sesuai dengan jumlah kepala keluarga pada daerah pemilihanuntuk setiap Pasangan Calon dengan cara membandingkan bahan kampanye yang dicetak dengan data jumlah kepala keluarga dari pemerintah daerah; d. desain dan materi bahan kampanye tidak melanggar larangan kampanye dengan cara mendapatkan dan memeriksa dokumen; e. Pasangan calon telah menyerahkan daftar tim kampanye kepada KPU/KIP dengan cara mendapatkan dan memeriksa daftar nama tim kampanye; f. tidak terdapat pihak-pihak yang dilarang sebagai tim kampanye pada daftar tim kampanye dengan cara mendapatkan dan memeriksa dokumen; g. pemasangan alat peraga kampanye melalui bilboard, videotron, baliho, spanduk Pasangan Calon sesuai dengan batas waktu pelaksanaan kampanye dengan cara melakukan penelusuran. (4) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat tiga (3), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan. (5) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan. (6) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan persiapan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan. Bagian Kedua Pengawasan Pelaksanaan Kampanye paragraph kesatu Debat Publik atau Debat Terbuka pasal (1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye debat publik atau debat terbukapemilihan gubernur dan wakil gubernur 2) Panwaslu Kabupaten/Kota melaksanakanpengawasan persiapan kampanye pemilihan Calon Bupati atau Walikota, pada pemilihan Bupati 4 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

atau Walikota.Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan untuk memastikan: a. Lembaga Penyiaran Publik menyiarkan secara langsung dan terbuka dengan cara pengawasan langsung sesuai dengan jadwal. b. acara debat public atau debat terbuka dilakukan secara professional, independent dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon dengan cara pengawasan langsung sesuai dengan jadwal. c. Pelaksanaan debat publik atau debat terbukatidak melebihi jumlah yang telah ditetapkan paling banyak 3 (tiga) kali dengan cara pengawasan langsung sesuai dengan jadwal. d. KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kotamemberikan akses bagi penyandang disabilitasdengan cara pengawasan langsung sesuai dengan jadwal. e. Materi debat public atau debat terbuka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangandengan cara pengawasan langsung sesuai dengan jadwal f. Debat publik atau debat terbuka sudah dikoordinasikan dengan masingmasing pasangan calon dengan cara mengikuti pertemuan koordinasi. (3) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat dua (2), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota memberikan saran perbaikan. (4) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan beserta laporan hasil pengawasan. Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan paragraph kedua Penyebaran Bahan Kampanye pasal (1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye penyebaran bahan kampanye pemilihan (2) Panwaslu Kabupaten/Kota, panwascam, PPL, dan Pengawas TPS melaksanakanpengawasan pelaksanaan penyebaran bahan kampanye pemilihan Calon Bupati atau Walikota, pada pemilihan Bupati atau Walikota. (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan untuk memastikan: a. Desain dan materi bahan kampanye yang dicetak oleh KPU sudah sesuai dengan yang disampaikan oleh pasangan calon dengan cara mendapatkan salinan blue print desain dan materi bahan kampanye. b. Desain dan materi bahan kampanye telah sesuai dengan desain dan materi yang disampaikan Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dengan cara mendapatkan salinan blue print desain dan materi bahan kampanye; c. Jumlah bahan kampanye yang dicetak oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota telah sesuai untuk setiap Pasangan Calon dengan cara uji sampling. d. Harga satuan bahan kampanye yang dibuat dan dicetak oleh pasangan calon tidak melebihi ketentuan dengan cara melakukan uji Harga Perkiraan Sementara. e. KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kotamenyerahkan Bahan Kampanye kepada Penghubung Pasangan Calon 5 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

untukdisebarkan oleh Petugas Kampanye dengan cara mendapatkan berita acara penyerahan bahan kampanye. f. seluruh bahan kampanye tidak disebarkan atau ditempelkan pada tempat-tempat yang dilarang dengan cara melakukan pengawasan langsung g. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye tidak mencetak dan menyebarkan Bahan Kampanye selainyang diperbolehkan ketentuan peraturandengan cara melakukan pengawasan langsung (3) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat tiga (3), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota panwascam dan PPLmemberikan saran perbaikan. (4) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, panwascam dan PPL (5) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan paragraph ketiga Pemasangan Alat Peraga Kampanye pasal (1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye melalui pemasangan alat peraga kampanye pemilihan (2) Panwaslu Kabupaten/Kota, panwascam, PPL, dan Pengawas TPS melaksanakanpengawasan Pemasangan Alat Peraga Kampanye (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk memastikan: a. KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota mencetak Bahan Kampanye sesuai dengan desain dan materi yang disampaikan oleh Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye dengan cara memeriksa kesesuaian antara blueprint desain dan materi yang diserahkan pasangan calon dengan yang dicetak oleh KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. b. KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi, PemerintahKabupaten/Kota, perangkat kecamatan, dan perangkatdesa/sebutan lain atau kelurahan untuk menetapkanlokasi pemasangan Alat Peraga Kampanye dengan cara turut mengikuti pertemuan koordinasi. c. alat peraga tidak dipasang pada tempat-tempat yang dilarang dengan cara melakukan pengawasan langsung d. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye tidak mencetak dan memasang Alat Peraga Kampanye selainyang disediakan oleh KPU Provinsi/KIP Aceh ataukpu/kip Kabupaten/Kota dengan cara melakukan pengawasan langsung a. Alat Peraga Kampanye dibersihkan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum hari pemungutan suara dengan cara melakukan pengawasan langsung. (3) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat dua (2), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/, panwascam dan PPLmemberikan saran perbaikan. (4) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota,panwascam dan PPL 6 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

(5) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan Paragraph Keempat iklan kampanye di media massa (1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye iklan kampanye di media massa (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan untuk memastikan: a. Materi dan durasi iklan kampanye sesuai dengan ketenntuan peraturan perundang-undangan dengan cara membuat gugus tugas pengawasan. b. tidak ada iklan petahana dalam kurun waktu 6 bulan sebelum masa jabatannya berakhir dengan cara melakukan pengawasan langsung c. Pasangan Calon dan/atau Tim Kampanye tidak memasang Iklan Kampanye di media massa cetak danelektronik selain yang difasilitasi oleh KPU Provinsi/KIPAceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota dengan melalui gugus tugas d. Jadwal pemasangan Iklan Kampanye yang ditetapkan KPU Provinsi/KIPAceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota memberikankesempatan dan alokasi waktu yang sama dan berimbang kepada setiap Pasangan Calon dengan cara melakukan mendapatkan dan memeriksa dokumen jadwal pemasangan iklan e. standar tarif IklanKampanye komersial yang berlaku sama untuk setiappenayangan Iklan Kampanye Pasangan Calon yangdifasilitasi oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota melalui gugus tugas f. tidak ada iklan kampanye di media massa yang ditayangkan di luar waktu empat belas hari sebelum dimulainya masa tenang melalui gugus tugas. (2) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat dua (2), Bawaslu Provinsi memberikan saran perbaikan. (3) Bawaslu Provinsi membuat jurnal pengawasan atas pengawasan yang telah dilakukan (4) Bawaslu Provinsi melakukankoordinasi gugus tugas untuk tingkat kabupaten/kota. paragraph kelima pertemuan terbatas (1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye pertemuan terbatas (2) Panwaslu Kabupaten/Kota, panwascam, PPL, dan Pengawas TPS melaksanakanpengawasan pertemuan terbatas (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk memastikan: a.. b. c... 7 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

(4) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat dua (2), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/, panwascam dan PPLmemberikan saran perbaikan. (5) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota,panwascam dan PPL (6) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan paragraph keenam pertemuan tatap muka dan dialog (1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye pertemuan tatap muka dan dialog (2) Panwaslu Kabupaten/Kota, panwascam, PPL, dan Pengawas TPS melaksanakanpengawasan pertemuan tatap muka dan dialog (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk memastikan: a.. b. c... (4) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat dua (2), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/, panwascam dan PPLmemberikan saran perbaikan. (5) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota,panwascam dan PPL (6) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan paragraph ketujuh kegiatan lain (1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan pelaksanaan kampanye dalam bentuk kegiatan lain (2) Panwaslu Kabupaten/Kota, panwascam, PPL, dan Pengawas TPS melaksanakanpengawasan dalam bentuk kegiatan lain (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk memastikan: a.. b. c... (4) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat dua (2), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/, panwascam dan PPLmemberikan saran perbaikan. (5) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota,panwascam dan PPL 8 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

(6) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan pelaksanaan kampanye yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan paragraph kedelapan jadwal waktu dan lokasi kampanye (1) Bawaslu Provinsi melaksanakan pengawasan jadwal waktu dan lokasi kampanye (2) Panwaslu Kabupaten/Kota, panwascam, PPL melaksanakanpengawasanjadwal waktu dan lokasi kampanye (3) Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan untuk memastikan: a.. b. c... (4) Dalam hal terdapat ketidaksesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat tiga (3), Bawaslu Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/, panwascam dan PPLmemberikan saran perbaikan. (5) Bawaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota,panwascam dan PPL (6) Bawaslu Provinsi melakukan supervisi dan pembinaan pada pelaksanaan pengawasan jadwal waktu dan lokasi kampanyeyang dilakukan oleh Pengawas Pemilu di wilayah yang melaksanakan Pemilihan sesuai ketentuan tatalaksana pengawasan pelaksanaan kampanye pemilihan BAB V TINDAK LANJUT DAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN Bagian Kesatu Tindak lanjut hasil Pengawsan (1) Saran Perbaikan yang disampaikan oleh Pengawas Pemilu sesuai tingkatanya, tidak ditindaklanjuti oleh KPU/KIP Provinsi, KPU/KIP Kabupaten/Kota, PPK, atau PPS sesuai tingkatannya, ditidaklanjuti sebagai temuan dugaan pelanggaran; (2) Pelaksanaan pengawasan oleh Pengawas Pemilu dibuat laporan Hasil Pengawasan sebagaimana Formulir model-a yang diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pengawasn Pemilihan Umum, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bawaslu Nomor... Tentang Perubahan Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tentang Pengawaan Pemilihan Umum; (3) Laporan Hasil Pengawasan sebagaiman dimaksud ayat (2) yang mengandung Temuan dugaan Pelanggaran dan/atau Tindak Pidana Pemilihan Gubernur, Bupati atau Walikota, dilakukan penindakan dugaan Pelanggaran dan/atau Tindak Pidana Pemilihan; (4) Temuan atau Laporan dugaan pelanggaran pada Tahapan kampanye dilakukan penindakan sebagaiman diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pengawasn Pemilihan Umum, sebagaimana diubah dengan Peraturan Bawaslu Nomor... Tentang 9 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

Perubahan Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tentang Pengawaan Pemilihan Umum. (5) Temuan atau Laporan dugaan pelanggaran yang mengandung unsur sengketa pemilihan atau Permohonan penyelesain sengketa pemilihan ditindaklanjuti dengan mekanisme Penyelesain Sengketa Pemilihan sebagaiman diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor... Bagian Kedua Laporan Hasil Pengawasan Pasal 15 (1) Pengawas Pemilu menyampaikan Laporan Pengawasan Tahapan Kampanye sesuai tugas pokok dan fungsi Pengawas Pemilu, kepada Pengawas Pemilu diatasnya secara berjenjang, yaitu : (2) Laporan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan secara periodik, pada awal, tengah dan akhir Pelaksanaan kegiatan kampanye berupa: a. persiapan kampanye b. pelaksanaan kampanye BAB VI KERJA SAMA PENGAWASAN Pasal 16 (1) Dalam rangka optimalisasi pengawasan Tahapan kampanye Gubernur, Bupati, atau Walikota, Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwas Kabupaten dapat melakukan kerja sama. (2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prinsip kemandirian, keterbukaan, keadilan, kepastian hukum, profesionalitas, akuntabilitas, efesiensi dan efektivitas. Pasal 17 (1) Untuk optimalisasi dan upaya pencegahan pada pengawasan kampanye pada Pemilihan Gubernur, Bupati atau Walikota, Pengawas Pemilu dapat melakukan rapat koordinasi secara reguler dengan KPU/KIP Provinsi, KPU/KIP Kabupaten Kota, pemerintah daerah, pasangan calon sesuai tingkatan; (2) Pengawas Pemilu dalam melaksanakan pengawasan kampanye pada Pemilihan Gubernur, Bupati, atau Walikota, Pengawas Pemilu melibatkan partisipasi pihak-pihak terkait, yang dilakukan dengan melakukan sosiasilisasi pengawasan kampanye Pemilihan Gubernur, Bupati atau Walikota. (3) Pengawas Pemilu menindaklanjuti informasi penting terkait dugaan pelanggaran kampanye pada Pemilihan Gubernur, Bupati atau Walikotayang dihimpun berdasarkan partisipasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dengan: a. menyampaikan rekomendasi kepada KPU sesuai tingkatannya, dengan tembusan kepada Pengawas Pemilu sesuai tingkatannya; dan b. melakukan pemeriksaan untuk memastikan kebenaran informasi. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor Tahun Tentang Pengawasan Tahapan kampanye 10 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E

Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 19 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, Diundangkan di Jakarta pada tanggal... MUHAMMAD MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN... NOMOR... 11 D r a f t P e r b a w a s l u K a m p a n y e _ P e m i l i h a n _ P I E