BAB 1 PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 8 Ayat (2) bahwa warga

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa sudah terdapat motivasi maka proses belajar mengajar di kelas akan. berjalan dengan lancar serta tercapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pelajaran sehingga hasil belajar kurang maksimal dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ketrampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Rita Kusumawardani A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KEEP ON LEARNING SKRIPSI

USAHA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : ANGGIT WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran banyak sekali permasalahan-permasalahan. satunya adalah rendahnya minat belajar matematika.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Karena, kreativitas belajar dapat melatih siswa untuk tidak

(PTK di kelas VIII Semester Genap MTs Negeri Karanganyar)

BAB I PENDAHULUAN. Selain sebagai pengajar, guru dituntut berlaku sebagai pembimbing dan pendidik siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Menyelesaikan Studi Program Strata Satu (SI) Jurusan Pendidikan Matematika

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

(PTK Pada Siswa kelas VII SMP PGRI 15 Pracimantoro)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, manusia lebih mudah menerima informasi yang melimpah, cepat, praktis

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan komunikasi siswa dapat mendiskusikan pendapat-pendapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Memecahkan masalah merupakan pekerjaan rutin manusia, sebab. dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapkan pada masalah.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,

BAB I PENDAHULUAN. mengajar berjalan dengan baik dan efektif, diperlukan usaha yang sungguhsungguh

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan di sekolah merupakan proses nyata yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat penting dalam proses pembelajaran. Motivasi. memberikan kontribusi pada peserta didik, menurut Agus Suprijono untuk

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik menguasai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. matematika juga dapat diketahui dengan diberikannya mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran metamatika telah diperkenalkan sejak siswa menginjak kelas I. dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan perubahan pola pikir dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE TPS BAGI SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (PTK pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Karanganyar Tahun 2012 / 2013)

BAB I PENDAHULUAN. siswa, dan metode belajar mengajar. kegiatan belajar mengajar. Subyek didik selalu berada dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh : MAMIK PURWITOSARI A

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN. lainnya (Permana dan Utari Sumarmo, 2007: 117). Koneksi matematika harus

BAB I PENDAHULUAN. pada komunikasi siswa dengan guru saja, tetapi adanya interaksi siswa dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peranan penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan komunikasi merupakan salah satu kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. antar siswa dan antara guru dengan siswa. Seiring dengan definisi tersebut,

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Pendidikan, kita mengenal dengan Kegiatan Belajar Mengajar

I. PENDAHULUAN. Masalah, dan Pembatasan Masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Piet A. Sahertian, 2008: 1).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. yaitu manusia yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

BAB I PENDAHULUAN. kualitas/mutu kehidupan manusia. Pendidikan ini terjadi melalui serentetan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan wadah kegiatan sebagai pencetak

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

BAB 1 PENDAHULUAN. materi maupun kegunaannya. Dalam dunia pendidikan matematika sangat

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MPBI DENGAN METODE MASYARAKAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIIE SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE SNOW BALL DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Oleh : NUGRAHAENI GAMASTUTI NIM A

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. efektif namun tetap menyenangkan. Selain itu, menciptakan lingkungan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kreativitas dalam pembelajaran sangatlah penting seperti yang diterangkan pada Undang- undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 8 Ayat (2) bahwa warga negara yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luas biasa berhak memperoleh perhatian khusus. Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar dapat juga diamati dari daya kreativitas siswa. Daya kreatifitas dalam proses pembelajaran merupakan hasil yang ingin dicapai oleh siswa atau seseorang setelah melakukan kegiatan belajar, siswa berusaha mendapatkan hasil belajar yang terbaik untuk mencapai prestasi yang baik pula. Hasil belajar siswa tidak hanya dilihat dari nilai akademis disekolah tetapi juga dilihat dari perubahan-perubahan dalam diri siswa tersebut, karena dalam kegiatan belajar mengajar siswa mengalami proses belajar mengajarnya sebagai proses perubahan yang terjadi dalam diri siswa akibat pengalaman yang diperoleh siswa saat berinteraksi dengan lingkungannya. Mata pelajaran matematika kurang diminati oleh sebagian siswa SMP khususnya di SMP Muhammadiyah 3 Karangpandan. Mereka menganggap bahwa matematika pelajaran yang sangat susah. Kadang juga ada siswa yang asyik berbicara dengan temannya ketika guru sedang menyampaikan materi 1

2 pelajaran serta melakukan aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan materi pelajaran. Keadaan kelas yang seperti ini dapat mempengaruhi pemahaman siswa terhadap pelajaran dan juga hasil belajar juga dapat menurun. Oleh sebab itu, siswa memerlukan bimbingan dan perhatian dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan awal, kreativitas dan hasil belajar siswa kelas VIIA di SMP Muhammadiyah 3 Karangpandan yang berjumlah 22 orang (laki-laki sebanyak 12 orang dan perempuan sebanyak 10 orang) sangat bervariasi dan terdapat beberapa hasil belajar matematika siswa yang kurang memuaskan. Seperti data dari berbagai indikator yang diperoleh yaitu 1) siswa yang mampu menyampaikan materi dengan baik dalam diskusi, hanya 3 orang atau 13,63%, 2) siswa yang percaya diri dalam mengerjakan tugas hanya 4 siswa atau 18,18%, 3) siswa mengajukan atau menjawab pertanyaan tanpa disuruh oleh guru hanya 5 orang atau 22,72% dan 4) siswa yang tuntas hanya 10 orang atau 45,45%. Akar penyebab dari permasalahan kreativitas dan hasil belajar siswa tersebut yaitu bisa bersumber dari berbagai faktor. Faktor-faktor yang menyebabkan kreativitas dan hasil belajar matematika di SMP Muhammadiyah 3 Karangpandan kelas VIIA tahun ajaran 2012/ 2013 sangat bervariasi antara lain adalah faktor dari guru, alat atau media pembelaran, metode yang digunakan dan lingkungan yang mempengaruhinya. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Getzel dan Jackson (1962), guru lebih menyukai siswa dengan kecerdasan tinggi daripada siswa yang

3 kreatif, jika kepada guru ditanyakan siswa manakah yang lebih disenangi di dalam kelas. Untuk mengatasi hal tersebut maka sebaiknya guru disamping memperhatikan siswa yang mempunyai kecerdasan tinggi juga harus lebih lebih memperhatikan pada pengembangan daya kreativitas siswa supaya kelak mereka mampu memenuhi kebutuhan pribadi dan masyarakat. Faktor penggunaan metode pembelajaran yang kurang sesuai dan menarik dalam menyampaikan materi, serta alat dan media media pembelajaran yang kurang memadai dalam ruang kelas. Biasanya guru saat menyampaikan materi hanya menggunakan papan tulis atau white board, kadang juga guru hanya memberikan jawaban kepada siswa karena ingin mengejar materi. Siswa hanya mendengar dan mencatat jawaban dari guru tanpa mengetahui atau faham bagaimana jawaban dari soal tersebut bisa didapatkan, padahal pemahaman siswa sangat bergantung pada kepiwaian guru dalam menyampaikan suatu materi, sehingga mereka tidak jenuh, bosen serta mereka tidak memahami materi pelajaran. Selain guru, faktor penggunaan metode dan strategi yang tepat, faktor lingkungan seperti keluarga dan sekolah juga mempunyai pengaruh dalam meningkatkan daya kreativitas siswa. Kedua lingkungan ini dapat berfungsi sebagai pendorong (press) dalam pengembangan kreativitas anak, seperti yang ditekankan oleh Parnes dalam Utami Munandar (2004:11), kita menerima begitu banyak cecokan dalam arti instruksi bagaimana melakukan sesuatu di sekolah, dirumah dan di dalam pekerjaan, sehingga kebanyakan dari kita kehilangan hampir setiap kesempatan untuk kreatif. Sebenarnya banyak orang

4 memiliki kekreatifan, tetapi lingkungan gagal untuk dapat mengembangkannya. Berhubung kreativitas adalah bakat yang secara potensial dimiliki oleh setiap individu, maka daya kreativitas tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan yang sesuai. Berdasarkan beberapa faktor tersebut, faktor dominan berasal dari guru terutama dalam strategi pembelajaran. Untuk mengatasinya, guru diharapkan dapat menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi, kemampuan siswa, keadaan ruang kelas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Misalnya dengan strategi Learning with Quis Team. Strategi Learning with Quis Team dapat membantu siswa untuk menciptakan daya kreativitas sehingga berpengaruh pada hasil belajar, sedangkan strategi Learning With Quis Team mendorong siswa untuk berpikir secara ilmiah, praktis, intuitif dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri. Pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran harus dibuat sesuai materi sehingga siswa dapat menerima pembelajaran dengan mudah, proses pembelajaran akan menarik jika guru dapat menciptakan strategi pembelajaran yang tepat. Dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi Learning with Quis Team siswa dituntut untuk aktif dan kreatif, di dalam strategi Learning with Quis Team siswa dibagi menjadi tiga kelompk, setiap siswa dalam kelompok bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, dan tim lain menggunakan waktu untuk memeriksa catatan. Dalam hal kegiatan belajar, segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri baik

5 secara rohani maupun teknis. Tanpa ada kreativitas, proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar. Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dipilih judul UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LEARNING WITH QUIS TEAM (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Karangpandan ). B. Perumusan Masalah a. Apakah Strategi Learning with Quis Team dapat meningkatkan kreativitas belajar matematika siswa kelas VIIA semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan persegi dan persegi panjang. b. Apakah Strategi Learning with Quis Team dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIIA semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan persegi dan persegi panjang. C. Tujuan penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah 1. Tujuan Umum a. Meningkatkan kreativitas belajar matematika siswa kelas VIIA semester genap tahun ajaran 2012/2013 pokok bahasan persegi dan persegi panjang.

6 b. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIA semester genap tahun ajaran 2012/2013 pokok bahasan persegi dan persegi panjang. 2. Tujuan Khusus a. Meningkatkan kreativitas belajar matematika siswa kelas VIIA semester genap tahun ajaran 2012/2013 pokok bahasan persegi dan persegi panjang dengan strategi Learning with Quis Team. b. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIA semester genap tahun ajaran 2012/2013 persegi dan persegi panjang dengan strategi Learning with Quis Team. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi dunia pendidikan Manfaat yang penulis harapkan yaitu: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini memberikan sumbangan manfaat untuk ilmu pengetahuan tentang peningkatan kreativitas dan hasil belajar siswa melalui strategi Learning with Quis Team 2. Manfaat Praktis Penelitian ini juga mempunyai manfaat praktis yaitu : a. Bagi siswa, agar siswa yang mengalami kesulitan belajar terutama dalam mata pelajaran matematika dapat terbantu. Siswa yang belum paham mengenai konsep- konsep materi yang disampaikan diharapkan

7 akan lebih menguasai materi dan meningkatkan kreatifitas siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. b. Bagi guru, agar guru dapat memilih metode-metode pembelajaran di kelas secara tepat sehingga terjadi perbaikan dan peningkatan kreativitas siswa. c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan strategi pembelajaran matematika di sekolah. d. Bagi peneliti selanjutnya sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi penelitian yang memiliki objek permasalahan sejenis. E. Definisi Istilah 1. Kreativitas Matematika Kreativitas yaitu kemampuan menemukan penyelesaian yang baru dan asli, bermanfaat, variatif dan inovatif. Kreativitas bisa bersumber untuk mengaktualisasikan diri, mewujudkan potensi. Dalam penelitian ini indikator kreativitas adalah : 1) Kemampuan siswa dalam menerangkan materi dengan baik dalam diskusi. 2) Siswa yang percaya diri dalam mengerjakan soal. 3) Kemampuan siswa dalam mengajukan atau menjawab pertanyaan tanpa disuruh oleh guru.

8 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah usaha seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang diterima setelah belajar, adapun hasilnya dapat berupa angka, huruf maupun tindakan dan wujud kongkritnya. 3. Strategi Learning with Quis Team Strategi Learning With Quis team adalah suatu kegiatan dalam pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi dengan cara memberikan quis pada sekelompok siswa untuk mencapai salah satu tujuan pembelajaran. Langkah- langkah metode pembelajaran Learning with Quis Team adalah sebagai berikut : a. Pilihlah topik yang dapat disampaikan dalam tiga segmen. b. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok A, kelompok B, dan kelompok C. c. Setiap kelompok berdiskusi untuk menyiapkan kuis yang berjawaban singkat dan tidak memerlukan waktu yang banyak untuk presentasi. d. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang dibatasi waktu presentasi maksimal 10 menit. e. Setelah presentasi, minta kelompok A untuk menyiapkan pertanyaanpertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka.

9 f. Kelompok A sebagai pemimpin awal quis menguji anggota Kelompok B. Jika kelompok B tidak bisa menjawab, maka kelompok C diberi kesempatan untuk menjawabnya. g. Kelompok B memberikan pertanyaan kepada kelompok C, bila kelompok C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada kelompok A. h. Lakukan seperti proses tersebut hingga selesai. i. Akhiri pembelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan bila ada pemahaman peserta didik yang keliru.