BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya subbagian Perinatologi. Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/ RS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Bedah Kepala dan Leher subbagian Neuro-otologi. Perawatan Bayi Resiko Tinggi (PBRT) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB 4 HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Divisi Infeksi dan Mikrobiologi Klinik. Penelitian ini dilakukan di PICU dan HCU RS Dr. Kariadi Semarang pada

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Kesehatan Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS. environment

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah neurologi dan psikiatri.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Ngesrep, Puskesmas Srondol,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak. Penelitian akan dilakukan di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya sub bidang geriatri dan ilmu manajemen rumah sakit. Kariadi Semarang, Jawa Tengah. sampai jumlah sampel terpenuhi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr.Kariadi/FK Undip Semarang. (PBRT), Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan ruang rekam medik RSUP

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu kesehatan anak khususnya sub bagian

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak dan Farmakologi. dari instansi yang berwenang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007

BAB. 3. METODE PENELITIAN. : Cross sectional (belah lintang)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kariadi Semarang pada periode Maret Juni neutrofil limfosit (NLR) darah tepi sebagai indikator outcome stroke iskemik

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. Padang Sari, Puskesmas Pudak Payung, dan RSUP Dr Kariadi Semarang.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kesehatan Anak (bagian tumbuh kembang. anak)

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, imunologi, dan mikrobiologi RSUP dr.kariadi Semarang

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Sub bagian Gastroenterologi bagian Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian adalah mencakup bidang Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr.Kariadi Semarang setelah ethical

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya adalah Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Obstetri dan Ginekologi dan Patologi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB IV METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2015 di klinik VCT RSUP Dr.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Kesehatan Anak dan Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Sub Bagian Neurologi dan Sub Bagian Infeksi dan Penyakit Tropik. 3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP dr. Kariadi Semarang mulai bulan April 2009 sampai Maret 2010. 3.3. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan kasus kontrol. Kejang demam (+) Kadar seng serum Kejang demam (-) Kadar seng serum 3.4. Populasi dan sampel 3.4.1. Populasi target Populasi target adalah anak dengan bangkitan kejang demam. 3.4.2. Populasi terjangkau Populasi terjangkau adalah anak dengan kejang demam yang datang dan dirawat di Bagian Anak RSUP dr. Kariadi Semarang. 47

3.4.3. Sampel penelitian Sampel penelitian adalah anak dengan kejang demam yang datang dan dirawat di Bagian Anak RSUP dr. Kariadi Semarang dengan kriteria sebagai berikut : 3.4.3.1. Kriteria inklusi - umur 3 bulan - 5 tahun - kejang berhubungan dengan demam (suhu tubuh > 38 C), berlangsung kurang dari 15 menit. 3.4.3.2. Kriteria eksklusi - didapatkan gangguan metabolik - didapatkan infeksi intrakranial - didapatkan riwayat epilepsi sebelumnya - kejang demam yang mendapat profilaksis kontinyu - menolak untuk diikutsertakan dalam penelitian 3.4.3.3. Kontrol - umur 3 bulan 5 tahun - mengalami demam (suhu tubuh > 38 C) selama < 7 hari tanpa disertai kejang - tidak didapatkan infeksi intrakranial maupun kelainan otak lainnya 48

3.4.3. Besar sampel Besar sampel dihitung sesuai dengan hipotesis penelitian, yaitu dengan rumus besar sampel untuk uji korelasi. Diperkirakan korelasi antara kadar seng serum dengan bangkitan kejang demam adalah berderajat sedang, dengan = 0.2 untuk power penelitian sebesar 80%). Besar sampel adalah : n = 0.5ln 1+r 1-r 2 + 3 = 1.96 + 0.842 1+0.5 0.5ln 1-0.5 2 + 3 = 28 Kemungkinan drop out : 28 = = 34.6 5 anak (1-0,1) 2 (0,9) 2 Jumlah sampel total = 70 anak 3.4.5. Metode sampling Subyek penelitian dipilih dengan metode consecutive sampling yaitu berdasarkan kedatangan penderita usia 3 bulan - 5 tahun yang mengalami kejang demam dan memenuhi kriteria inklusi di Bagian Anak RSUP dr. Kariadi Semarang. 3.5. Variabel penelitian 3.5.1. Variabel terikat - bangkitan kejang demam 49

3.5.2. Variabel bebas - kadar seng serum 3.5.3. Variabel perancu - umur - suhu badan - faktor genetik - riwayat penyulit dalam kehamilan maupun persalinan - gangguan perkembangan otak - infeksi berulang 3.6. Definisi operasional No. Definisi operasional Satuan Skala 1. Bangkitan kejang demam Kejang yang terjadi pada anak berumur antara 3 bulan sampai 5 tahun yang terkait dengan - ordinal demam dan tidak didapatkan infeksi intrakranial. Dibedakan menjadi 2 kelompok : 1. Tanpa kejang demam 2. Kejang demam 2. Kadar seng serum Kadar seng serum yang diperiksa dengan menggunakan metoda pemanasan basah dari AAS (Atomic Absorbent Spectrophotometer). Ug/dL numerik 50

3. Umur Umur anak saat terjadinya bangkitan kejang demam. Dibedakan menjadi 2 kelompok : 1. 3 36 bulan 2. 37 60 bulan bulan ordinal 4. Suhu badan Suhu badan yang diukur per rektal pada saat terjadi bangkitan kejang demam. Dibedakan menjadi 2 kelompok : 1. <38.9 C 2. 38.9 C ºC ordinal 5. Riwayat penyulit dalam kehamilan maupun persalinan Adanya riwayat preeklampsia, eklampsia, paparan asap rokok selama kehamilan, prematuritas, partus lama, partus tindakan, asfiksia atau berat badan lahir rendah. Dibedakan menjadi 2 kelompok : 1. Tidak ada penyulit 2. Ada penyulit - nominal 6. Gangguan perkembangan otak Dinyatakan terdapat gangguan perkembangan otak bila didiagnosis sebagai developmental delayed. Dibedakan menjadi 2 kelompok : 1. Tidak ada gangguan perkembangan 2. Ada gangguan perkembangan - nominal 51

7. Infeksi berulang Adanya riwayat infeksi disertai panas lebih dari 4 kali dalam 1 tahun, terutama infeksi saluran nafas dan gastroenteritis. Dibedakan menjadi 2 kelompok : 1. < 4 kali per tahun 2. > 4 kali per tahun - nominal 8. Faktor genetik Adanya riwayat kejang dalam keluarga (first degree relative), yaitu ayah, ibu, atau saudara kandung. Dibedakan menjadi 2 kelompok : 1. Tidak ada riwayat kejang demam 2. Ada riwayat kejang demam - nominal 52

3.7. Alur penelitian Anak 3 bulan 5 tahun dengan demam Penderita dengan kejang demam Kontrol Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan neurologis Pemeriksaan laboratorium : - darah rutin, GDS, elektrolit - kadar seng serum Evaluasi klinis 3 hari Analisa data 3.8. Cara pengumpulan data Pengumpulan data dimulai dengan memilih pasien dengan bangkitan kejang demam yang memenuhi kriteria inklusi, kemudian dicatat data klinis dan laboratorium. Orangtua penderita diberi informasi tentang penelitian ini dan selanjutnya diminta kesediaan untuk ikut serta dalam penelitian dengan 53

menandatangani formulir informed consent. Penderita yang orangtuanya menolak memberi persetujuan penelitian tidak dimasukkan dalam penelitian. Selanjutnya pada penderita dilakukan pengambilan darah vena sebanyak 3 cc oleh tenaga medis dan dilakukan pemeriksaan kadar seng serum di laboratorium GAKI FK UNDIP Semarang (lampiran 1). 3.9. Analisis data Sebelum analisis, dilakukan data cleaning, tabulasi data, dan data entry. Analisis data meliputi analisis deskriptif dan uji hipotesis. Data dengan skala kategorikal pada analisis deskriptif dinyatakan dalam distribusi frekuensi dan persentase, sedangkan data dengan skala kontinyu dinyatakan dalam rerata dan simpang baku. Uji hipotesis untuk mengetahui hubungan antar variabel : 1. Analisis bivariat dengan uji Chi-square untuk menganalisis hubungan variabel perancu dengan bangkitan kejang demam dan uji Fisher karena distribusi data tidak normal. Besarnya risiko pada analisis bivariat dinyatakan sebagai Odds Ratio (OR). Nilai p dianggap bermakna apabila 0.05. 95% CI tidak melingkupi angka 1. Analisis korelasi Spearman untuk menganalisis korelasi antara kadar seng serum dengan bangkitan kejang demam. 2. Analisis multivariat dengan analisis determinan. Analisis determinan fungsi unstandardized untuk menentukan perbedaan skor diskriminan 54

antara penderita dengan bangkitan kejang demam dan tanpa bangkitan kejang demam. Analisis determinan standardized untuk menentukan urutan besar peranan masing-masing variabel terhadap timbulnya bangkitan kejang demam. Analisis data dilakukan dengan program SPSS for Windows versi 15. 3.10. Etika penelitian Penelitian telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro / RSUP dr. Kariadi Semarang dengan nomor 29/EC/FK/RSDK/2009. Persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian dimintakan dari orangtua/wali dalam bentuk tanda tangan pada lembar persetujuan (informed consent). Orangtua/wali telah diberikan penjelasan secara lisan sebelumnya tentang tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian, serta diberikan penghargaan kepada penderita yang sudah menjadi sampel penelitian. Segala konsekuensi yang berhubungan dengan penelitian ditanggung oleh peneliti. Biaya yang berhubungan dengan penelitian mendapat bantuan dari DIPA UNDIP 2009. Penderita dengan bangkitan kejang demam tetap mendapatkan terapi sesuai dengan prosedur standar yang berlaku di bangsal neurologi anak. Data pribadi penderita dijamin kerahasiaannya. 55