BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Hal ini diungkapkan Sajoto (1988 : 3), bahwa salah satu faktor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gerakan badan. Jadi, olahraga berarti gerak badan atau aktivitas jasmani. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

BAB I PENDAHULUAN. wadah yang di sebut IPSI ( Ikatan Pencak Silat Sealuruh Indonesia ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencak Silat adalah salah satu cabang olahraga yang sudah dipertandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu tentu juga didukung oleh kecepatan, kekuatan gerakan dan kemampuan. sencak silat dilakukan dengan cepat dan kuat.

I. PENDAHULUAN. Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dan Asia setelah diselenggarakanya Kejuaraan Dunia Pecak Silat1 di Jakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. pencak silat akan menghadapi lawan dengan gerakan yang terpola dan terukur.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan suatu rangkaian yang utuh, tidak dapat dipisah-pisahkan,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. olahraga prestasi yang dipertandingkan baik di tingkat nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi salah satu pertandingan olahraga prestasi di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan berkesinambungan. Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, yang di

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

BAB I PENDAHULUAN. sering dipertandingkan yaitu kata dan kumite. Menurut Abdul Wahid (2006: 75)

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara multi budaya dan keanekaragaman. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan, sebagai seorang muslim wajib

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cabang permainan yang merupakan olahraga tradisional

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. waktu, dan tempat dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gaya bebas (free style) dan gaya greco-roman (Romawi-Yunani).

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kihon (gerakan dasar) yang mencakup antara lain : a) Dachi (kudakuda) b) Uke (Tangkisan) c) Tsuki (pukulan) d) Geri (tendangan)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah

EVALUASI KONDISI FISIK ATLET IPSI KABUPATEN JOMBANG KATEGORI TANDING PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

MELATIH SIKAP DAN GERAK DASAR PENCAK SILAT BAGI PESILAT PEMULA. Oleh: Agung Nugroho, A.M. Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. sistematis menuju suatu kualitas hidup yang lebih tinggi (Noya, 1983 : 5).

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang baik maka seseorang akan lebih mudah untuk mencapai

BAB I A. Latar Belakang

Anggun Lestari Tanjung

JURNAL HUBUNGAN OTOT TUNGKAI, POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN T DALAM PENCAK SILAT TERHADAP SISWA KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. tradisional korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu :Tae yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

OLEH : SYAMSUL ARIFUDIN NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

BAB I PENDAHULUAN. selain sebagai seni kebudayaan juga sebagai pertahanan diri, banyak manfaat dari

OLEH : EDY WAHYUDI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik-teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. dengan pencapaian prestasi optimal yang hendak dicapai.

Idris Mohamad mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan dan

(Wulanda Paulutu, Risna Podungge, Syarif Hidayat)

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama pada atlet yaitu : (a) fisik, (b) teknik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diuraikan sebelumnya, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

BAB I PENDAHULUAN. Wushu adalah Salah satu Olahraga beladiri, Olahraga ini berasal dari. orang tua jaman dahulu oleh komite yang ditunjuk pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. di kuasai seorang pemain bola voli. M. Yunus ( 1992 : 113 ) mengatakan

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan olahraga prestasi ditanah air sehingga dalam berbagai pertandingan dan kejuaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

RIZQI DAHLIA A. LASANDRE HENDRO KUSWORO SURIYADI DATAU

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional. Untuk dapat dan menjunjung tinggi nama baik negara kita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Eropa, pada tahun 1893 di Jerman bola voli dikenal dengan nama faust

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

JUJUR GUNAWAN MANULLANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan penguasaan teknik dan faktor psikologis. Dengan memiliki kondisi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan prestasi dalam suatu cabang olahraga harus didukung oleh kondisi fisik yang baik, penugasan teknik khusus dan psikologis. Memiliki kondisi yang baik maka seseorang akan lebih mudah untuk mencapai prestasi maksimal. Hal ini diungkapkan Sajoto (1988 : 3), bahwa salah satu faktor penentu dalam mencapai prestasi olahraga adalah terpenuhinya komponen fisik, yang terdiri dari kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi, tenaga (power), daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelenturan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan untuk berolahraga. Dengan memiliki kondisi fisik yang baik sangat mendukung aktivitas yang dilakukan. Seiring dengan banyaknya kegiatan pertandingan olahraga pencak silat ditingkat daerah, nasional maupun internasional, maka pencak silat mengalami kemajuan teknik, baik teknik pukulan, tendangan, tangkapan, bantingan, guntingan sekaligus penguasaan gelanggang. Untuk mencapai suatu prestasi salah satu cara yang tepat dilakukan adalah upaya pembinaan dini dan penerapan latihan yang terprogram secara sistematis, terarah dan berkesinambungan. Pencak silat merupakan cabang olahraga yang memiliki ciri khas gerakan dasar dan teknik tersendiri. Gerakan dasar pencak silat banyak seperti hindaran, tangkisan, pukulan dan tendangan. Gerakan dasar di atas harus dilatih secara

mahir dan didukung kondisi fisik yang prima. Artinya untuk mencapai prestasi yang baik harus didukung pula kondisi fisik yang prima melalui sebuah proses latihan yang terus menerus, bertahap dan berulang-ulang. Tendangan merupakan salah satu teknik yang dominan digunakan pada saat bertanding dan merupakan suatu serangan yang sangat efektif dibandingkan dengan pukulan dan mempunyai nilai lebih tinggi dibandingkan pukulan. Pada kenyataannya, seorang atlet yang melakukan tendangan sisi mengalami kesukaran, dalam melakukan tendangan sisi dengan tepat, cepat, mantap, kuat dan akurat. Padahal tendangan sisi sangat sukar ditangkap oleh lawan karena tendangan sisi terdapat unsur kelincahan. Hal ini karena ada unsur memutar badan pada poros kaki disaat melakukan tendangan sisi. Teknik tendangan yang kurang sempurna tidak didukung oleh faktor yang terlibat dalam menendang merupakan penyebab utama kenyataan tersebut. Menurut penjelasan dalam peraturan (IPSI 2000 : 12) dinyatakan bahwa : Serangan kaki yang dinilai adalah serangan yang masuk pada sasaran, menggunakan teknik serangan dengan kaki (dalam bentuk apapun). Bertenaga dan mantap tidak disertai dengan tangkapan/pegangan, tanpa terhalang oleh tangkisan atau elakan dan dengan kudakuda, atau kaki tumpu yang baik, jarak jangkauan tepat dan lintasan serangan yang benar. Perguruan Tapak Suci yang mendirikan cabangnya disebuah Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam dijalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat yang banyak melahirkan atlet tingkat daerah maupun tingkat nasional, kemampuan tendangan sisi belum cepat, kuat dan bertenaga sesuai harapan pelatih. Hal ini berdasarkan pengamatan peneliti pada

hari Jum at tanggal 04 November 2013 jam 16.00 pada saat mereka sedang latihan. Faktor yang mempengaruhi tendangan sisi antara lain adalah daya ledak otot tungkai. Daya ledak otot tungkai sangat dibutuhkan pada saat melakukan tendangan sisi pada sasaran dengan cara mendadak dan cepat. Tes Pendahuluan Kecepatan Tendangan Sisi Atlet Putra Pencak Silat Perguruan Tapak Suci Yayasan Taajussallaam Tahun 2013/2013 No Nama Atlet Hasil Tendangan (detik) I II III Waktu Terbaik 1 Muhammad Rizky 0,42 0,39 0,44 0,39 2 Yoga Pratama 0,42 0,41 0,39 0,39 3 Dana Pradana 0,47 0,44 0,40 0,40 4 Ridho Azir Rais 0,39 0.38 0,36 0,36 5 Ahmad Afandy 0,45 0,39 0,42 0,39 6 Agung Pranoto 0,42 0,40 0,40 0,40 7 Bagus Prabudi 0,43 0,41 0,40 0,40 8 Haikal Harahap 0,45 0,43 0,42 0,42 9 Rio Herlambang 0,47 0,44 0,45 0,44 10 Iqbal Farel 0,46 0,43 0,42 0,42 11 Chairul Nazmi 0,44 0,43 0,40 0,40 12 Juanda Hanafi 0,40 0,39 0,38 0,38 13 Khairul Fadly 0,42 0,39 0,40 0,39 14 Rifal At-Syaid 0,48 0,46 0,47 0,46 15 Muhammad Syawaluddin 0,49 0,47 0,46 0,46 16 Abdullah Khair 0,54 0,52 0,50 0,50 17 Ikhwanur Ridho 0,42 0,38 O,39 0,38

18 Ofizan Syafi i 0,42 0,39 0,40 0,39 19 Vicri Arifin 0,54 0,52 0,48 0,48 20 Zulian Syahputra 0,59 0,57 0,55 0,55 21 Muhammad Ihsan 0,43 0,39 0,40 0,39 22 Budi Santoso 0,58 0,56 0,57 0,56 23 Andre Ansyah 0,44 0,42 0,40 0,40 24 Wira Afandi 0,63 0,60 0,61 0,60 25 Rifki Fahroraji 0,47 0,45 0,46 0,45 26 Ardiansyah Putra 0.69 0,68 0,69 0,68 27 Faisal Mufid 0,73 0,69 0,70 0,69 28 Muhammad Hari 0,71 0,68 0,69 0,68 29 Sofwan Khairi 0,59 0,58 0,56 0,56 30 Abdur Hasari 0,75 0,73 0,71 0,71 Dari data yang ada terbukti masih adanya kekurangan dengan hasil tendangan pada atlet-atlet Perguruan pencak silat Tapak Suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam. Sementara penulis juga mengambil hasil tendangan sisi atlet yang pada saat ini tercepat dengan lama latihan yang sama pada atlet-atlet putra Perguruan pencak silat Tapak Suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam, yang bernama Habibi Anggi Pratama berasal dari perguruan pencak silat Harihilang Tanjung Pura dengan catatan waktu 0,28 detik. Dengan demikian penulis sebagai peneliti memikirkan apakah bentuk latihan yang selama ini dilakukan kurang mendukung atau tidak sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Maka untuk itu dalam penelitian ini penulis akan mencoba memberikan bentuk plyometric dengan latihan Split Jump dengan latihan Scissor Jump.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dibuat suatu gambaran tentang permasalahan yang dihadapi. Dalam penelitian ini masalah yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut : Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan tendangan sisi dalam pencak silat? Apakah faktor fisik dapat mempengaruhi hasil tendangan sisi dalam pencak silat? Apakah ada pengaruh latihan plyometric terhadap hasil tendangan sisi dalam pencak silat? Apakah dengan latihan berkesinambungan dapat mempengaruhi terhadap hasil tendangan sisi dalam pencak silat? Apakah latihan Split Jump berpengaruh terhadap hasil tendangan sisi dalam pencak silat? Apakah latihan Scissor Jump berpengaruh terhadap hasil tendangan sisi dalam pencak silat? Manakah yang lebih berpengaruh antara kedua bentuk latihan tersebut terhadap kecepatan dan hasil tendangan sisi dalam penck silat? C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti yang tercantum dalam identifikasi masalah, maka penulis membatasi tentang : Perbedaan Pengaruh Latihan Split Jump dengan latihan Scissor Jump Terhadap Kecepatan dan Hasil Tendangan Sisi pada atlet pencak silat putera perguruan Tapak Suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh latihan Split Jump terhadap peningkatan kecepatan tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013.? 2. Apakah ada pengaruh latihan Scissor Jump terhadap peningkatan kecepatan tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013.? 3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Split Jump dengan latihan Scissor Jump terhadap peningkatan kecepatan tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013.? 4. Apakah ada pengaruh latihan Split Jump terhadap hasil tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013.?

5. Apakah ada pengaruh latihan Scissor Jump terhadap hasil tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013.? 6. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Split Jump dengan latihan Scissor Jump terhadap hasil tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013.? E. Tujuan Penelitian Adapun beberapa tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh latihan Split Jump terhadap peningkatan kecepatan tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013. 2. Untuk mengetahui pengaruh latihan Scissor Jump terhadap peningkatan kecepatan tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013. 3. Untuk mengetahui pengaruh yang lebih besar antara latihan Split Jump dengan latihan Scissor Jump terhadap peningkatan kecepatan tendangan

sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013. 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan Split Jump terhadap hasil tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013. 5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan Scissor Jump terhadap hasil tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013. 6. Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Split Jump dengan latihan Scissor Jump terhadap hasil tendangan sisi pada atlet pencak silat putra perguruan tapak suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat Tahun 2013.

F. Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan suatu pembinaan dalam meningkatkan prestasi dan dapat mengungkapkan satu dari sekian banyak permasalahan yang ada khususnya pada cabang olahraga bela diri pencak silat. 2. Sebagai bahan masukan untuk pelatih dan atlet pencak silat dalam rangka meningkatkan prestasi atlet silat khususnya atlet putra Pencak silat Perguruan Tapak Suci cabang Yayasan Pondok Pesantren Taajussallaam Jalan Pasar Belakang Babussalam Besilam Tanjung Pura Langkat. 3. Sebagai bahan informasi bagi pembinaan cabang olahraga pencak silat khususnya dalam pengembangan teknik tendangan sisi. 4. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan cabang olahraga khususnya pencak silat bagi penulis, pelatih, pembinaan olahragaserta atlet.