BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia (Tbk), PT. Indonesia Satelit (Tbk), PT.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, sejalan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian ini dapat dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan (financial

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perusahaan serta proyeksi keuangan, dan harus mengevaluasi akuntansi. untuk meramalkan laba, deviden, dan harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Return on Asset, Current Ratio dan Debt Ratio dalam Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) cabang Belawan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat dalam berbagai segi kehidupan, baik segi sosial,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

Analisa Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

Penelitian ini membutuhkan kajian sebagai berikut : yang terjadi dalam suatu perusahaan. menggambarkan kinerja perusahaan.

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

Bab II. Tinjauan Pustaka

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dasar yaitu analisis fundalmental dan analisis teknikal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keadaan masa sekarang sangat dirasakan ketatnya persaingan dalam dunia usaha, karenanya perusahaan diharapkan harus memiliki kemampuan yang kuat diberbagai bidang seperti keuangan, bidang pemasaran, bidang operasional, dan bidang sumber daya manusia. Salah satu hal yang penting dalam penilaian prestasi perusahaan adalah kondisi keuangannya. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari prestasi perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh pihak menejemen perusahaan. Peranan manajemen keuangan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan. Penilaian kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan dapat dilihat dalam laporan keuangan yang berguna bagi perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang serta merupakan persoalan yang kompleks dan sulit karena menyangkut masalah efektivitas dan pemanfaatan modal, efisiensi serta rentabilitas dari kegiatan perusahaan. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2003:201), laporan keuangan merupakan output dan hasil akhirnya dari proses akuntansi, laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan informasi yang dapat membantu investor dan para pelaku pasar modal dalam menginterpretasikan keadaan suatu perusahaan. Namun hanya dengan melihat laporan keuangan, informasi lain yang lebih mendalam tentang kinerja tidak dapat diketahui. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perhitungan lebih lanjut atas analisis yang tepat pada laporan keuangan tersebut. Pembaca laporan harus

2 mengetahui apa arti angka yang ada pada laporan keuangan dan bagaimana menganalisis dan menafsirkan data dalam cara yang logis dan sistematis. Fenomena yang ada membuktikan bahwa para pelaku ekonomi (khususnya investor) dipasar modal, cenderung tidak mempunyai tujuan bagaimana cara menilai kinerja saham suatu perusahaan publik melalui analisis keuangan. Bahkan investor cenderung mengandalkan intuisi dalam menentukan keputusan jual atau beli suatu saham dan akhirnya terjebak dalam prilaku irasional yang mengarah kepada tindakan spekulasi. Untuk membantu menafsirkan data bisnis, laporan keuangan disajikan dalam bentuk komparatif. Menurut Syahrul,S.E (2000:180) laporan keuangan komparatif adalah laporan keuangan yang disajikan berdampingan untuk 2 tahun atau lebih. Dalam laporan keuangan komparatif (comparative financial statement), angka-angka yang tercantum pada laporan keuangan selama beberapa tahun muncul berdampingan dalam kolom-kolom vertikal. Format ini tentunya akan membantu para pemodal dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi perusahaan dan rasio signifikan. Suatu evaluasi keuangan yang seringkali dipakai dan diketahui oleh umum adalah analisis rasio keuangan dengan menilai tingkat likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas suatu perusahaan. Menilai kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan ratio rata-rata industri (the firm s ratio to industry average) dengan membandingkan ratio-ratio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis lainnya. Hal ini tentu saja sangat berguna bagi investor dalam mengetahui kondisi perusahaan-perusahaan pada kelompok industri tertentu untuk menentukan mana yang terbaik dan lebih menguntungkan dilihat dari perbandingan kinerja perusahaan. Kinerja masa lalu sering merupakan indikator yang baik mengenai kinerja di masa yang akan datang. Saat ini di Indonesia memiliki banyak kemajuan, seperti dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi, dan teknologi telekomunikasi. Walaupun Indonesia termasuk Negara yang tergolong lambat dibidang telekomunikasi, tetapi sekarang kita sudah dapat melihat dan merasakan

3 kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi tersebut. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi saling bersaing unuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan bersaing untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan berbagai produk yang telah ditawarkan seperti PT. Telkom, Tbk (Telepon Tetap, Simpati, Flexi), PT. Indosat, Tbk (Mentari, Matrix, IM3), PT. Excelcomindo Pratama, Tbk (XL Bebas, XL Jempol, XL Explor). Tujuan utama perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi ini adalah mengoptimalisasi kinerja dengan cara memperoleh keuntungan sebanyakbanyaknya. Dalam hal pemilihan suatu kelompok perusahaan, pada skripsi penulis memilih untuk melakukan penelitian pada perusahaan go public yang bergerak pada bidang telekomunikasi. Perusahaan go public adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka penulis berusaha melihat sisi lain dari penilaian kinerja perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu Rasio Likuidasi, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, dan Rasio Profitabilitas. Adapun hasil lengkap dari penelitian ini penulis tuangkan dalam skripsi yang berjudul: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN. (Studi Komparasi pada PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. Excelcomindo Pratama Tbk)

4 1.2 Identifikasi Masalah Setelah meneliti apa yang diuraikan pada latar belakang penelitian, maka masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan kinerja dengan menggunakan rasio keuangan pada perusahaan PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. Excelcomindo Pratama Tbk? 2. Bagaimana perbandingan hasil kinerja keuangan pada perusahaan PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. Excelcomindo Pratama Tbk? 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi tentang analisis laporan keuangan dalam menilai kinerja perusahaan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan kinerja rasio laporan keuangan yang dilakukan perusahaan PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. Excelcomindo Pratama Tbk. 2. Untuk mengetahui perbandingan hasil analisis rasio laporan keuangan untuk membandingkan kinerja keuangan antar perusahaan PT. Telkom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. Excelcomindo Pratama Tbk. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1. Bagi Penulis a. Untuk memberi pengetahuan yang lebih luas mengenai manfaat analisis rasio laporan keuangan dalam menilai kinerja perusahaan dan yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan manajemen baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.

5 b. Untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian Strata-Fakultas Ekonomi (Program Studi Akuntansi) di Universitas Widyatama. 2. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan analisis rasio laporan keuangan untuk membandingkan kinerja keuangan. 1.5 Kerangka Pemikiran Mereka yang memiki kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, dan kondisi keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Pemakai laporan keuangan tersebut meliputi para investor dan calon investor, kreditur (pemberi pinjaman), pemasok, pelanggan, karyawan, masyarakat, dan shareholder (para pemegang saham). Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum, sehingga tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Faktor yang paling dominan dilihat sejalan dengan tujuan perusahaan adalah profitabilitas atas kemampuan untuk menghasilkan laba. Laba biasanya dipakai untuk mengukur kinerja perusahaan. Dalam pengukuran kinerja perusahaan dapat melakukan analisis terhadap laporan keuangan yang dimilikinya. Analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata, yaitu analisis dan laporan keuangan. Untuk dapat menjelaskan pengertian kata ini maka dijelaskan

6 arti masing-masing kata. Kata analisis memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil. Adapun pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:2) yaitu: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara seperti: laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan, dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Analisis laporan keuangan menurut Sofyan Safri Harahap (2006:190), adalah: Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa analisis laporan keuangan merupakan suatu metode yang membantu para pengambil keputusan untuk mengetahui kekuataan dan kelemahan-kelemahan perusahaan melalui informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan objek dari analisis laporan keuangan, dimana data yang terdapat dalam laporan keuangan merupakan bahan mentahnya yang kemudian diolah menjadi informasi yang berguna, lebih dimengerti dan lebih tajam dengan teknik tertentu, sehingga akan lebih bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Salah satu teknik yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis rasio laporan keuangan yang dapat memberikan informasi yang lebih sederhana dan mudah untuk diinterpretasikan oleh para pengguna laporan keuangan yang memiliki kepentingan pada perusahaan.

7 Analisis rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan yang tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat komponen-komponen rasio itu sendiri. Namun demikian, fungsi rasio seringkali disalahartikan dan akibatnya manfaatnya terlalu dibesar-besarkan. Menurut Agnes Sawir (2005:8) rasio yang dipergunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut: A. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang harus segera dipenuhi. Rasio ini terdiri dari: a. Current Ratio Current Ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang. b. Quick Ratio atau Acid Test Rasio Persediaan merupakan unsur aktiva yang lancar yang tingkat likuiditasnya rendah, sering mengalami fluktuasi harga, dan unsur aktiva lancar ini sering menimbulkan kerugian jika terjadi likuidasi. Jadi, rasio cepat lebih baik dalam mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang umunya dianggap baik adalah 1 (satu). c. Cash Ratio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar utang lancarnya dengan kas atau yang setara dengan kas.

8 B. Rasio Leverage Rasio Leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan. Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Rasio-rasio leverage yang umum digunakan adalah: a. Debt Ratio (Debt to Total Asset Ratio) Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. b. Debt to Equity Ratio (DER) Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. C. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Rasio-rasio aktivitas yang umum digunakan adalah: a. Total Assets Turnover (TATO) Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. D. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari modal yang diinvestasikan dan dari pendapatan penjualan. Rasio profitabilitas yang umum digunakan adalah: a. Net Profit Margin Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. b. Return on Assets (ROA) Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.

9 c. Return on Equity (ROE) Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. 1.6 Metodologi Penelitian Teknik penelitian yang dilakukan disini bersifat studi komparatif, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, menyajikan, dan menganalisisnya sehingga dapat memberikan perbandingan yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti yang kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Teknik untuk pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan ini bertujuan untuk memperoleh data dari perusahaan yang sedang diteliti perusahaan yang sedang diteliti untuk kemudian dipelajari, diolah, dan dianalisis. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan adalah dengan cara mengumpulkan bahan-bahan dengan berbagai sumber dan mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan teknik pembahasan untuk memperoleh dasar teoritis. 1.7 Lokasi dan Waktu Penulis melakukan penelitian di Pojok BEJ-Universitas Widyatama, jalan Cikutra 204A Bandung.