Mita Rilyanti, Buhani dan Fitriyah. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung Jl. S. Brodjonegoro No.1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

BIOSORPTION OF METAL IONS Pb(II), Cu(II), AND Cd(II) ON Sargassum duplicatum IMMOBILIZED SILICA GEL MATRIX

TINJAUAN KINETIKA ADSORPSI ION LOGAM Cd(II) DAN Pb(II) PADA BIOMASSA NANNOCHOLOROPSIS sp DENGAN MATRIK PENDUKUNG ZEOLIT

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

I. PENDAHULUAN. Keberadaan logam berat di sistem perairan dan distribusinya, diatur oleh

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menunjukkan

4. Hasil dan Pembahasan

LAMPIRAN 1 DATA PENELITIAN

MERCURY (II) EQUILIBRIUM ADSORPTION STUDY ON IMMOBILIZED WATER HYACINTH (Eichornia crassipes) LEAF BIOMASS ON POLYSILICA MATRIX

KAJIAN ISOTERM ADSORPSI ION Ni(II) dan Zn(II) PADA BIOMASSA Porphyridium sp. YANG DIMODIFIKASI DENGAN SILIKA MAGNET

KAJIAN ph DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI Cd(II) DAN Zn(II) PADA HUMIN. Study of ph and EquilibriumTime on Cd(II) and Zn(II) Adsorption by Humin

SINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3

et al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen

ADSORPSI IOM LOGAM Cr (TOTAL) DENGAN ADSORBEN TONGKOL JAGUNG (Zea Mays L.) KOMBINASI KULIT KACANG TANAH (Arachis Hypogeal L.) MENGGUNAKAN METODE KOLOM

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

Pembuatan selulosa dari kulit singkong termodifikasi 2-merkaptobenzotiazol untuk pengendalian pencemaran logam kadmium (II)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Modifikasi Ca-Bentonit menjadi kitosan-bentonit bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri yang menghasilkan limbah logam berat banyak dijumpai saat ini.

ADSORPSI Pb(II) OLEH ASAM HUMAT TERIMOBILISASI PADA HIBRIDA MERKAPTO SILIKA DARI ABU SEKAM PADI

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

3. Metodologi Penelitian

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

Pengaruh ph dan Waktu Kontak pada Adsorpsi Zn(II) Menggunakan Kitin Terikat Silang Glutaraldehid

Makalah Pendamping: Kimia Paralel E PENGARUH KONSENTRASI KITOSAN DARI CANGKANG UDANG TERHADAP EFISIENSI PENJERAPAN LOGAM BERAT

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Adsorpsi Pb 2+ dan Zn 2+ pada Biomassa Imperata cylindrica

Jurnal MIPA 37 (2) (2014): Jurnal MIPA.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN BIOSORPSI Al(III) DALAM LARUTAN OLEH BIOMASSA BATANG PISANG (Musa Paradisiaca) YANG TERIMMOBILKAN PADA ABU LAYANG BATUBARA

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

KARAKTERISASI DAN UJI KEMAMPUAN SERBUK AMPAS KELAPA ASETAT SEBAGAI ADSORBEN BELERANG DIOKSIDA (SO 2 )

BABrV HASIL DAN PEMBAHASAN

THE ISOTHERMIC ADSORPTION OF Pb(II), Cu(II) AND Cd(II) IONS ON Nannochloropsis sp ENCAPSULATED BY SILICA AQUAGEL

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

SINTESIS DAN KARAKTERISASI ADSORBEN ASAM HUMAT TERIMOBILISASI PADA HIBRIDA MERKAPTO SILIKA DARI ABU SEKAM PADI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

Adsorpsi Fenol pada Membran Komposit Khitosan Berikatan Silang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri di Indonesia saat ini berlangsung sangat pesat seiring

Adsorpsi Seng(II) Menggunakan Biomassa Azolla microphylla Diesterifikasi dengan Asam Sitrat. Mega Dona Indriana, Danar Purwonugroho*, Darjito ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM KADMIUM (II)

ADSORPSI Pb(II) PADA SILIKA GEL ABU SEKAM PADI. Adsorption Pb(II) on Silica Gel from Rice Husk Ash

PENGARUH ph DAN WAKTU KONTAK PADA ADSORPSI Cd(II) MENGGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Etilendiaminopropil)-Trimetoksisilan). Perlakuan modifikasi ini diharapkan akan

DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla- SITRAT MENGGUNAKAN LARUTAN HCl ABSTRAK ABSTRACT

PENGARUH KOMPOSISI BERAT KITOSAN-ZEOLIT TERHADAP STABILITAS FISIKO-KIMIA KOMPOSIT YANG DIHASILKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Panjang Gelombang Maksimum (λ maks) Larutan Direct Red Teknis

ADSORPSI ION LOGAM Cu(II) MENGGUNAKAN BIOMASSA ALGA COKLAT (Sargassum crassifolium) YANG TERENKAPSULASI AQUA-GEL SILIKA

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada pembuatan dispersi padat dengan berbagai perbandingan

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A PREPARASI DAN APLIKASI SILIKA GEL YANG BERSUMBER DARI BIOMASSA UNTUK ADSORPSI LOGAM BERAT

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Komposisi poliblen PGA dengan PLA (b) Komposisi PGA (%) PLA (%)

2. Metodologi 2.1. Sampling Tanah Gambut 2.2. Studi Adsorpsi Kation Kobal(II) dengan Tanah Gambut (Alimin,2000) Pengaruh Waktu Adsorpsi

Jurnal MIPA 37 (1): (2014) Jurnal MIPA.

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

KARAKTERISASI KEASAMAN DAN LUAS PERMUKAAN TEMPURUNG KELAPA HIJAU (Cocos nucifera) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BIOSORBEN ION Cd 2+

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. IV.1 Sintesis dan karaktrisasi garam rangkap CaCu(CH 3 COO) 4.6H 2 O

Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M. Eng. Otta Richard Bena Pinem ( ) Taufiq Fajar Sani ( )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi sinamaldehida dari minyak kayu manis. Minyak kayu manis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

PROGRAM STUDI S3 KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

PENGARUH ph DAN WAKTU KONTAK PADA ADSORPSI Pb(II) MENGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) ABSTRAK

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya industri-industri yang berkembang, baik dalam skala besar

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA

Adsorpsi Pb (II) oleh Lempung Alam Desa Talanai (Das Kampar): modifikasi NaOH ABSTRAK

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN

KAJIAN AKTIVASI ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) MENGGUNAKAN AKTIVATOR H 3 PO 4 PADA PENYERAPAN LOGAM TIMBAL

ADSORPSI ION LOGAM Zn (II) MENGGUNAKAN BIOMASSA Chlorella sp. YANG DIIMOBILISASI PADA SILIKA GEL

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A MODIFIKASI SERAT BATANG PISANG DENGAN FORMALDEHIDE SEBAGAI ADSORBEN LOGAM TIMBAL (II)

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

ADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl

Kajian Termodinamika Adsorpsi Hibrida Merkapto-Silika dari Abu Sekam Padi Terhadap Ion Co(II)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi dan berkembangnya dunia industri, ikut andil

Transkripsi:

J. Sains MIPA, Edisi Khusus Tahun 27, Vol. 13, No. 2, Hal.: 139-142 ISSN 1978-1873 ABSTRACT PENGARUH TEMPERATUR PADA LAJU ADSORPSI BIOMASSA Sargassum duplicatum YANG DIIMMOBILISASI DENGAN POLIETILAMINA-GLUTARALDEHIDA TERHADAP ION LOGAM Pb(II), Cu(II), DAN Cd(II) Mita Rilyanti, Buhani dan Fitriyah Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung Jl. S. Brodjonegoro No.1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145 Diterima 28 Agustus 27, perbaikan 1 Desember 27, disetujui untuk diterbitkan 27 Desember 27 Sargassum duplicatum adalah is on of the species of brown algae (phaeophyceae) which can be used as biomass to absorb the metal ions. However the S. duplicatum biomass has weakness that it is easily ruined by microorganisms. To solve this weakness, in this research, immobilization suing polymer matrix obtained from cross-link between poliethylammine-glutaraldehide therefore has been done. The results showed that adsorption reate of Pb(II) and Cu(II) metal ion on immobilized Sargassum duplicatum biomass optimum at 3 o C with speed of reaction constant were12.4 x 1 3 min -1 and 7.3 x 1 3 min -1 respectively, while for Cd(II) metal ion, the optimum condition obtained at27 o C, with speed of reaction constant 7.4 x 1 3 mint -1. Keywords: S. duplicatum, poliethylammine-glutaraldehide, immobilisasion, adsorption rate 1. PENDAHULUAN Dewasa ini pemanfaatan bioteknologi makin dikembangkan, termasuk diantaranya pemanfaatan sistem adsorpsi menggunakan mikroorganisme untuk penyerapan logam-logam berat dari lingkungan perairan, salah satunya adalah pemanfaatan spesies alga coklat yaitu Sargassum duplicatum. Sargassum duplicatum dapat dimanfaatkan untuk mengadsorpsi ion logam baik dalam keadaan hidup (sel hidup) maupun dalam bentuk biomassa (sel mati). Namun demikian, kemampuan alga untuk mengikat ion-ion logam dalam bentuk biomassa memiliki beberapa kendala seperti ukurannya yang kecil, berat jenis yang rendah, dan mudah rusak karena degradasi oleh mikroorganisme lain 2). Hal tersebut menjadi kelemahan dalam pemanfaatannya, oleh karena itu untuk mengatasi kelemahan tersebut berbagai upaya dilakukan antara lain dengan mengimmobilisasi biomassanya 2). Pada penelitian ini akan digunakan zat pengimmobil matriks polimer yang merupakan hasil pengikatan silang (cross-link) antara polietilamina-glutaraldehida. Penggunaan matriks polimer polietilamina-glutaraldehida sebagai zat pengimmobil dikarenakan senyawa ini mempunyai gugus aktif yang reaktif yaitu NH2 dan CHO sehingga diperkirakan dapat menyerap logam. Menurut Valdman dan Leite 3), gugus aktif dan permukaan yang reaktif dari polietilamina yaitu NH2 dapat membentuk kompleks dengan ion logam melalui interaksi ionik. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Persiapan Adsorben 2.1.1. Persiapan biomassa Sargassum duplicatum (S. duplicatum) Biomassa alga diperoleh dari tumbuhan S. duplicatum yang diambil dari perairan Balai Budidaya Laut (BBL) Lampung. Sampel dicuci dan dibilas dengan akuades sampai air bilasannya mencapai ph 6,8-7,2. Kemudian dipotong kecil-kecil ± 1 cm, dikeringanginkan selama ± 1 minggu kemudian dikeringkan dalam oven pada temperatur 6 o C selama 24 jam. Setelah itu dicuci kembali dengan akuades dan dikeringkan kembali, sampai benar-benar kering. Selanjutnya sampel digerus dengan mortar dan diayak sampai didapat biomassa berukuran1-15 mesh. 27 FMIPA Universitas Lampung 139

Mita Rilyanti dkk Pengaruh Temperatur Pada Laju Adsorpsi Biomassa 2.1.2. Persiapan biomassa S. duplicatum yang diimmobilisasi polietilamina-glutaraldehida (SDPG) Immobilisasi biomassa S.duplicatum yang menggunakan polietilamina-glutraldehida (biomassa SDPG) dilakukan berdasarkan metode Brieley yang telah dimodifikasi oleh Valdman dan Leite (2). Biomassa S. duplicatum diambil sebanyak 1,5 gram dicampur dengan 2 ml polietilamina dan 1 ml glutaraldehida. Kemudian dikeringkan dalam oven dengan temperatur 45 o C. 2.2. Karakterisasi Hasil Immobilisasi Dengan Spektrofotometer Inframerah (IR) Untuk lebih mengetahui gugus fungsi dari biomassa yang telah diimmobilisasi oleh cross-link polietilamina dan glutaraldehida, maka dilakukan analisis dengan menggunakan Spektrofotometer Inframerah. 2.3. Proses Adsorpsi Sebanyak 2 mg biomassa SDPG diinteraksikan dengan 1 ml larutan Pb(II) pada konsentrasi optimum 1 ppm, dengan cara dikocok dalam shakker. Waktu interaksi dimulai dari 5, 1, 3, 6, 12 menit. Temperatur sistem diatur bervariasi 27, 3, 4, 5 o C. Kemudian disentrifius untuk memisahkan filtrat dan endapannya. Filtrat diambil, dan selanjutnya analisis kadar Pb(II) yang terdapat didalamnya dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom (Valdman and Leite, 2). Perlakuan yang sama juga dilakukan terhadap ion logam Cu(II) dan Cd(II). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Identifikasi Gugus Fungsi Adsorben Menggunakan Spektrofotometer Inframerah Interaksi kimia yang terjadi dalam proses adsorpsi logam oleh biomassa, melibatkan gugus kimia sebagai situs aktif dari adsorben. Untuk dapat melihat masing-masing gugus fungsi, maka sebelum diinteraksikan semua adsorben dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer inframerah yang hasilnya disajikan pada Gambar 1 berikut : Gambar 1. Spektrum Inframerah Adsorben PG, biomassa S. duplicatum dan SDPG Spektrum biomassa SDPG menunjukkan terjadi pemanjangan puncak pada daerah 32 3 cm -1 yang berpengaruh terhadap serapan gugus NH2 dan spektrum ini juga membedakan S. duplicatum dengan SDPG, pada spektrum SDPG beberapa gugus aktif pada S. duplicatum muncul kembali sebagai pita serapan yang lebih tajam. Di daerah sidik jari 12 9 cm -1 juga terdapat puncak yang lebih lebar yang menunjukkan adanya ikatan C-O dan C-N. Adanya gugus karbonil ditandai dengan adanya puncak yang sempit yang berada pada daerah 17 16 cm -1. Spektrum inframerah biomassa S. duplicatum menunjukkan adanya serapan gugus karboksilat pada daerah 37-3cm -1 yang ada di sebelah kiri CH alifatik. Gugus OH dan NH ditandai dengan adanya ikatan C-O dan C-N yang muncul di daerah sidik jari 12 9 cm -1. Gugus OH memiliki puncak melebar yang menunjukkan bahwa OH terikat pada gugus karbonil yang muncul pada daerah 17-16 cm -1. Dari data spektrum pada Gambar 1 di atas, 14 27 FMIPA Universitas Lampung

J. Sains MIPA, Edisi Khusus Tahun 27, Vol. 13, No. 2 dapat disimpulkan bahwa gugus fungsi yang terdapat dalam biomassa S. duplicatum didominasi oleh gugus karbonil dari gugus karboksilat dan amina. 3.2. Pengaruh Temperatur Terhadap Adsorpsi Ion Logam Pb 2+, Cu 2+, dan Cd 2+ pada Biomassa SDPG Hasil pengukuran adsorpsi Pb(II) pada Biomassa SDPG pada temperatur 27, 3, 4, dan 5 o C disajikan dalam Gambar 2 berikut : 6 5 mg/g adsorben 4 3 2 1 2 4 6 8 Waktu (menit) (a) 6 m g/g adsorben 5 4 3 2 1 2 4 6 8 Waktu (menit) (b) 6 mg/g adsorben 5 4 3 2 1 2 4 6 8 waktu (menit) (c) Gambar 2. Pola adsorpsi logam (a) Pb(II), (b) Cu(II), (c) Cd (II) pada biomassa SDPG. 27 FMIPA Universitas Lampung 141

Mita Rilyanti dkk Pengaruh Temperatur Pada Laju Adsorpsi Biomassa Dari Gambar 2, dari masing-masing logam dapat dihitung harga laju adsorpsi (ra), konstanta laju reaksi (k1), dan konstanta kesetimbangan (K) yang disajikan pada Tabel 1, 2 dan 3 berikut : Tabel 1. Hasil perhitungan laju reaksi, konstanta laju reaksi, dan konstanta kesetimbangan biomassa SDPG pada temperatur bervariasi terhadap logam Pb(II). Suhu r K(M -1 ) k1(min -1 ) ra(m.min -1 ) 1 3 1 2 27 o C,97 7,45 7,4 9,92 3 o C,93 2,52 5,2 2,53 4 o C,94 8,92 2,5 2,75 5 o C,91 5,27 1,5 2,81 Tabel 2. Hasil perhitungan laju reaksi, konstanta laju reaksi, dan konstanta kesetimbangan biomassa SDPG pada temperatur bervariasi terhadap logam Cu(II). Suhu r K(M -1 ) k1(min -1 ) ra(m.min -1 ) 1 3 1 2 27 o C,96 18,37 6,9 3,79 3 o C,94 1,24 7,3 7,12 4 o C,91 9,47 2,8 3,8 5 o C,93 6,8 1,6 2,32 Tabel 3. Hasil perhitungan laju reaksi, konstanta laju reaksi, dan konstanta kesetimbangan biomassa SDPG pada temperatur bervariasi terhadap logam Cd(II) Suhu r K(M -1 ) k1(min -1 ) ra(m.min -1 ) 1 3 1 2 27 o C,97 7,45 7,4 9,92 3 o C,93 2,52 5,2 2,53 4 o C,94 8,92 2,5 2,75 5 o C,91 5,27 1,5 2,81 Pada Tabel 1, 2, dan 3 terlihat bahwa konstanta laju adsorpsi untuk adsorpsi biomassa SDPG terhadap logam Pb(II) dan Cu(II) pada temperatur 3 o C memiliki konstanta laju adsorpsi paling besar dibandingkan pada temperatur lainnya. Sedangkan terhadap logam Cd (II) optimum pada temperatur 27 o C. Walaupun terdapat perbedaan temperatur optimum antara Pb(II), Cd(II), dan Cu(II) namun perbedaan ini tidaklah signifkan, masih pada batas suhu toleransi karena adsorpsi berjalan optimum pada batas suhu toleransi sekitar 25-3 o C, hal ini menunjukan bahwa adsorpsi bersifat eksoterm, yang berarti bahwa adsorpsi akan bertambah dengan menurunnya temperatur 4). Sedangkan adsorpsi pada kenaikkan temperatur yang cukup tinggi (lebih dari 3 o C) dapat menyebabkan rusaknya gugus-gugus fungsi yang terdapat pada biomassa setelah pemanasan karena telah melampaui suhu toleransi. 3.3. Interaksi Adsorpsi Untuk dapat mengetahui interaksi adsorpsi yang terjadi antara adsorben dengan ion logam dengan Pb(II), Cd(II), dan Cu(II) maka dilakukan analisis dengan menggunakan spektrofotometer inframerah, yang hasilnya disajikan dalam Gambar 3 berikut : 142 27 FMIPA Universitas Lampung

J. Sains MIPA, Edisi Khusus Tahun 27, Vol. 13, No. 2 Gambar 3. pektrum Inframerah biomassa S. duplicatum, biomassa SDPG, SDPG-Pb, SDPG-Cu, dan SDPG-Cd. Dari spektrum inframerah pada Gambar 3, terlihat bahwa adanya matriks pendukung yang digunakan yaitu polietilaminaglutaraldehida, sangat mempengaruhi adsorpsi. Hal ini terlihat dari adanya puncak amina pada daerah sekitar 33 cm - 1, dan juga puncak yang terlihat semakin tajam. Adanya penambahan ion logam pada S. duplicatum diimmobilisasi (SDPG), berpengaruh terhadap puncak yang berada pada 11 1 cm -1 yang merupakan daerah vibrasi ulur dari -Si-O-R atau -Si-O-Si. Hal ini menunjukkan bahwa ion logam masuk melalui ikatan amina, sehingga menghasilkan M Si-O-, masuknya ion logam pada biomassa diimmobilisasi (SDPG) juga berpengaruh terhadap ikatan antar gugus yang ada dalam biomassa. Dibuktikan dengan adanya pergeseran pita serapan menuju frekuensi yang lebih tinggi, pada gugus karbonil yang terletak pada daerah 182 164 cm -1 dan pada gugus amina yang terdapat pada daerah 37-3 cm -1. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan: (1) Laju adsorpsi biomassa SDPG terhadap ion logam Pb(II) dan Cu(II) optimum pada temperatur 3 o C dengan konstanta laju reaksi masing-masing adalah 12,4 x 1 3 menit -1, 7,3 x 1 3 menit -1, sedangkan pada logam Cd(II) optimum pada temperatur 27 o C dengan konstanta laju reaksi adalah 7,4 x 1 3 menit -1 ; (2) Interaksi antara ion logam Pb 2+, Cu 2+, Cd 2+ dan biomassa terjadi melalui ikatan kimia dengan gugus-gugus fungsi dari amina, amida dan karboksilat dari biomassa. DAFTAR PUSTAKA 1. Harris, P. O. and Ramelow, G. J. 199. Binding of Metal Ions By Particulate Quadricauda. Environ. Sci.Technol. 24:22-228. 2. Lewis, R. 1994. Biological Sorption. In Internet. Biorecovery System. Inc. 3. Valdman, E dan S. G. F Leite. 2. Biosorption of Cd, Zn, and Cu by Sargasum Sp. Waste Biomass. J. Bioprocess Eng., 22: (171-173). 4. Atkins, P.W. 1997. Kimia Fisik. Alih Bahasa oleh Irma I. Karto Hadiprojo. Erlangga. Jakarta. 27 FMIPA Universitas Lampung 143