Menimbang : TENTANG DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL,

dokumen-dokumen yang mirip
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

: PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-05/MEN/ III /2005 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.02/MEN/I/2005 TENTANG

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. PANITIA SELEKSI CALON HAKIM AD HOC PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN MAHKAMAH AGUNG RI.

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

! NoMoR;1"^fil1trEN/I/200s

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI PENGUMUMAN PENDAFTARAN PENERIMAAN SELEKSI CALON HAKIM AD HOC PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL TAHUN 2017

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYUSUNAN DAN PENETAPAN KEBUTUHAN SERTA PENGADAAN TENAGA HAKIM

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/242/2015 TENTANG

KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4415), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NO. 06 TH 2005

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-03/MEN/I/2005 TENTANG TATA CARA PENGUSULAN KEANGGOTAAN

KEPMEN NO. 92 TH 2004

2017, No tentang Peradilan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomo

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN NO. : KEP. 311/BW/2002

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

K E P U T U S A N NOMOR : KEP-438/MEN/1992 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PEMBINAAN SERIKAT PEKERJA DI PERUSAHAAN MENTERI TENAGA KERJA R.

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 560/382/TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM DAN UPAH MINIMUM SEKTORAL PROVINSI PAPUA TAHUN 2017

: KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat. Mengingat : I. Menimbang : a.

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

2015, No Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan diktum Ketiga K

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK... NOMOR : KEP-...

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG HAK KEUANGAN DAN FASILITAS HAKIM AD HOC DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial Pancasila. Dasar Hukum Aturan lama. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO: PER-14/MEN/IV/2006 TENTANG TATA CARA PELAPORAN KETENAGAKERJAAN DI PERUSAHAAN

2016, No perkembangan saat ini sehingga perlu disempurnakan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG HAK KEUANGAN DAN FASILITAS HAKIM AD HOC DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-2-3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Repu

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 113 TAHUN 2011 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.16/MEN/2001 TENTANG TATA CARA PENCATATAN SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

PENGUMUMAN PENDAFTARAN CALON HAKIM AD HOC TINDAK PIDANA KORUPSI DI MAHKAMAH AGUNG TAHUN 2016 Nomor: 2/PENG/P.KY/RH.01.02/2/2016

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 247 / 13 / VI /2015 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Nomor KEP. 31/LATTAS/II/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI NO. 09 TH 2005

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 137 / HUK / 2011 TENTANG

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.10/MEN/V/2005 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Konsiliator Serta Tata Kerja Konsili

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NO: PER-14/MEN/IV/2006

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPMEN NO. 16 TH 2001

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104/HUK/2013 TENTANG

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA NOMOR : SE. 62 / PHIJSK / II / 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. 48/MEN/IV/2004 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembar

2017, No Kerja dan Susunan Organisasi Lembaga Kerja Sama Tripartit; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2015 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG HAK KEUANGAN DAN FASILITAS HAKIM AD HOC DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. No.11, 2014 KEMENAKERTRANS. Data. Informasi. Ketenagakerjaan. Klasifikasi. Karakteristik. Perubahan.

TENTANG BUPATI BANYUWANGI

PERATURAN MENTERI NO. 05 TH 2005

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH PROVINSI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 08/P/M.

PERATURAN BERSAMA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN MENTERI DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-04.AH TAHUN 2011 TENTANG

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI PENGUMUMAN PENDAFTARAN PENERIMAAN SELEKSI CALON HAKIM AD HOC PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.15/MEN/XI/2011 TENTANG JARINGAN INFORMASI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN HAKIM AD HOC PENGADILAN PERIKANAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.16/MEN/XI/2011 TENTANG

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PENGUMUMAN NOMOR : W18.A/ 319 /KP.04.6/VI/2016

Transkripsi:

: DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAI\ INDUSTRIAL Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Kotak Pos 4872 Jakarta 12048 Telp. 5255733 Pes.600- Fax. (021) 5253913 KEPUTUSAN DIREKTUP. JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL No. KEP-O 1 A/DPHI/V2005 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN TES TERTULIS BAGI CALON HAKIM AD.HOC PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAI{ CALON HAKIM AD.HOC PADA MAHKAMAH AGUNG DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan pasal 8 ayat (4) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER. 0lAdEN/XIll2004 tentang Tata Cara Seleksi Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan Calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung, perlu ditetapkan Pedoman Penyelenggaraan Tes Tertulis bagi Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan Calon Hakim Ad-Hoc Pada Mahkamah Agung dengar Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial. Mengingat l. Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4356); Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor I Tahun 2005 tentang Penangguhan Mulai Berlakunya Undang- Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a468); 3. 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor I4l, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4449); Kep'rgusar Presiden Republik Indonesia Nomor 187 Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu. 109!&tr lvo 5? ICrr Nr.lX,futu I mi

5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : PER. 0I/I\{END(M004 Tentang Tata Cara Seleksi Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Indusfial dan Calon Hakim Ad- Hoc pada Mahkamah Agung Republik Indonesia. MEMUTUSKAN: Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBI.JNGAN INDUSTRIAL TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAN TES TERTULIS BAGI CALON HAKIM AD-HOC PENGADILAN HUBI,]NGAII INDUSTRIAL DAN CALON HAKIM AD.HOC PADA MAHKAMAH AGUNG. Menetankan Pedoman Penyelenggaraan Tes Tertulis Bagi Calon Hakim Ad- Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan Calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. Pedoman Penyelenggaraan Tes Tertulis sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA merupakan acuan bagi Panitia Pelaksana Seleksi Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan Calon Hakim,A,d-Hoc pada Mahkamah Agung. Biaya sebagai akibat dikeluarkannya keputusan ini dibebankan kepada Anggaran Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Januari 2005 DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL, ttd dt. MUZNI TAMBUSAI NIP. 140058574 ll0 Wb6lt I'lo. il Tdw XdX ftiula I 2W

Lampiran : Keputusan Industrial Nomor Tanggal Tentang : Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan : KEP-0lA/DPHI/V2005 : 28 Januari 2005 : Pedoman Penyelenggaraan Tes Tertulis Bagi Calon Hakim.Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan Calon Hakim Ad.Hoc pada Mahkamah Agung. PEDOMAI{ PEIYYELENGGARAAN TES TERTULIS BAGI CALON HAKIM AD-HOC PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN CALON HAKIM AD-HOC PADA MAHKAMAH AGUNG PENDATIULUAI\ :!;i: Dalam rangka melaksanakan Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4l Tahun 2004 tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung. Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4l Tahun 2004 bahwa ketentuan mengenai seleksi administratif, tata cara pelaksanaan tes tertulis dan penetapan dalam daftar nominasi calon Hakim Ad Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung diatur dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER-014{EN XIL 2004. Selanjutnya ketentuan mengenai pedoman penyelenggaraan tes tertulis bagi calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial. u. TUJUAN Pedoman ini bertujuan sebagai acuan bagi Panitia Pelaksana Seleksi Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan InduJtrial dan Calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung untuk menjamin kelancaran dan keseragarnan dalam pelaksanaan seleksi administrasi dan penyelenggaraan tes tertulis. III. PANITIA PELAKSANA SELEKSI ADMINISTRATIF l, Seleksi calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan calon Hakim Ad- Hoc pada Mahkamah Agung dilaksanakan oleh suatu Panitia Pelaksana Seleksi. Z. Panitia Pelaksana Seleksi ditetapkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. lll Wh da No. 52 T dm f\e.lx Tinnil I 2@5

3. Panitia Pelaksana Seleksi calon Hakim Ad-Hoc beke{asama dengan instansi yang bertanggungiawab di bidang ketenagakerjaan di provinsi atau kabupaten/kota. TUGAS DAN KEWAJIBAN INSTANSI YANG BERTANGGUNGJAWAB DI BIDANG KETENAGAKERIAAN DI PROVINSI ATAU KABUPATEN/KOTA : l. Membuat Pengumuman Pendaftaran Penerimaan Calon Hakim Ad-Hoc sesuai dengan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial; 2. Menerima dan mencatat berkas usulan pendaftaran Calon Hakim Ad-Hoc dari serikat peke{a/serikat buruh dan organisasi pengusaha pada buku yang disediakan secara khusus; 3. Menyeleksi syarat administratif Calon Hakim Ad-Hoc dan menetapkan calon yang memenuhi syarat administratif untuk mengikuti tes tertulis dengan diberikan nomor. peserta tes terfulis; 4. Menetapk4g tempat dan waktu penyelenggaraan tes tertulis sesuai jadual yang ditetapkan oleh panitia pelaksanaan seleksi; 5. Membantu panitia pelaksana seleksi menyelenggarakan tes tertulis; 6. Menerima hasil tes tertulis Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dari panitia pelaksana seleksi untuk diumumkan. v. TUGAS DAN KEWAJIBAI{ PANITIA PELAKSANA SELEKSI 1. Dalam rangka seleksi administratif dan tes tertulis calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial : a. Melakukan kerjasama dengan instansi yang bertanggungiawab di bidang ketenagakerjaan di Provinsi atau kabupaten/kota untuk menyelenggarakan seleksi calon Hakim Ad-Hoc di provinsi atau kabupatenlkota setempat; b. Menyusun dan menyiapkan bahan tes tertulis serta menyelenggarakan tes tertulis; c. Mengoreksi jawaban dan menetapkan kelulusan peserta tes tertulis; d. Menyempaikan hasil kelulusan tes tertulis kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi; e. Menyampaikan hasil nominasi Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilarr Hubungan Industrial yang telah ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk diumumkan oleh instansi yang bertanggungilwab di bidang ketenagakerjaan di provinsi atau kabupaten/kota. 2. Dalam rangka seleksi administratif dan tes tertulis calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung: a. Melakukan kerjasama dengan instansi yang bertanggungiawab di bidang ketenagakerjaan di Provinsi atau kabupaten/kota untuk menyelenggarakan seleksi Calon Hakim Ad-Hoc di provinsi atau kabupaten/kota setempat; b. Menerima dan mencatat berkas usulan pendaftaran Calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung dari serikat pekerja/serikat buruh dan organisasi pengusaha pada buku yang disediakan secara khusus; n2 WrEletld 52 fth[ /6lxfttrtutl Mi

c. Menyele!<si syarat administratif Calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung I dan menetapkan calon yang memenuhi syarat administratif untuk n engikuti tes tertulis dengan diberikan nomor peserta tes tertulis; d. Menyrsun dan menyiapkan bahan tes tertulis serta menyelenggarakan tes tertulis; e. Menetapkan tempat dan waktu penyelenggaraan tes tertulis atas persetujuan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan lndustrial; f. Mengoreksi jawaban dan menetapkan kelulusan peserta tes tertulis; g. Menyampaikan hasil kelulusan tes terhrlis kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi; h. Menyampaikan hasil nominasi Calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung yang telah ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial. VI. TATA KER.IA l. Waktu dan tempat pelaksanaan seleksi administratif dan tes tertulis Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial ditetapkan oleh Kepala Instansi yang bertanggungiawab di bidang ketenagakerjaan di provinsi atau kabupaten/kota berdasarkan pemberitahuan dari Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial. 2. Waktu dan tempat pelaksanaan seleksi administratif dan tes tertulis Calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial. 3. Seleksi Calon Hakim Ad-Hoc dilaksanakan meliputi tahapan sebagai berikut : a. Tahap seleksi administratif : 1) Surat permohonan/lamaran didaftar secara tertib untuk memudahkan proses seleksi administratif. 2) Setiap surat lamaran diteliti/diperiksa sesuai syarat yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER-01/IvIENXIV2O04 tentang Tata Cara Seleksi Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan Calon Hakim Ad-Hoc pada Matrkamatr Agung. 3) Setelah dilakukan seleksi administratif, maka permohonan/lamaran yang memenuhi syarat didaftar dan diberi nomor peserta tes tertulis. b. Tahap Seleksi Tes Tertulis : l) Seleksi tes tertulis calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan calom Hakim Ad-Hoc Pada Mahkamah Agung dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana Seleksi. ll3 frdo lro 5? Idm f,tlx Ttinln I M

2) Seleksi tes tertulis bagi calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan' Industrial dilakukan oleh Panitia pelaksana seleksi bekerjasama dengan instansi yang bertanggungiawab di bidang ketenagakerjaan di provinsi atau kabupaten/kota. 3) Sebelum dilaksanakan seleksi tes tertulis panitia berkewajiban memperlihatkan bahan tes tertulis dalam keadaan tertuttp dan tersegel. 4) Panitia seleksi membuka bahan tes tertulis dan menghitung jumlah lembar soal dihadapan peserta tertulis dan dimuat dalam berita acara. 5) Panitia seleksi membacakan tata tertib pelaksanaan tes tertulis dan setelah itu.membagikan materi tes kepada peserta. 6) Panitia seleksi menjaga ketertiban dan mengawasi peserta selama pelaksanaan tes tertulis berlangsung. 7) Panitia seleksi segera mengumpulkan lembar jawaban tes tertulis setelah peserta menyelesaikan jawaban materi tes tertulis atau alokasi waktu yang disediakan telah berakhir. 8) Lembar jawaban yang dikumpulkan dihitung oleh panitia seleksi diikuti berita acara pelaksanaan tes kemudian dimasukkan dalam amplop dan ditutup. 9) Panitia pelaksana seleksi menyerahkan berkas pelaksanaan tes tertulis kepada ketua panitia pelaksana seleksi dengan berita acata. c. Materi tes tertulis l) Peraturanperundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. 2) Hubungan industrial dan sarananya. 3) Penyelesaian perselisihan hubungan industrial di dalam maupun di luar pengadilan. 4) Persyaratan kerja, kondisi kerja, pengupahan, dan jaminan sosial tenaga kerja. 5) Hukumperdata dan hukum acaraperdata. d. Bentuk materi tes tertulis terdiri dari jawaban pilihan (multiple choice), jawaban isian (essay) dan pemecahan kasus. ll4 WI da lb A WNrl X6.lX f inl'n I Mt

e Pemeriksaan jawaban tes tertulis : - I ) Pemerjksaan jawaban tes tertulis dilakukan oleh Panitia Pelaksana Seleksi yang terdiri dari Tim Korektor. 2) Setiap lembar jawaban tes tertulis diperiksa oleh Korektor I dan Korektor il. 3) Nilai akhir tes tertulis adalah jumlah nilai yang diberikan oleh Korektor I dan Korektor II dibagi dua. 4) Tim Korektor menyerahkan hasil penilaian tes tertulis kepada Ketua Panitia Pelaksana Seleksi untuk disusun dalam daftar nominasi masingmasing provinsi atau kabupatenlkota dan Mahkamah Agung. 5) Daftar nominasi ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. f. Pengumuman Hasil Tes Tertulis. 1) Pengumuman hasil tes tertulis Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial yang telah ditetapkan dalam daftar nominasi oleh. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana kepada Instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di provinsi atau kabupaten/kota untuk diumumkan. 2) Pengumuman hasil tes tertulis Calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung yang telah ditetapkan dalam daftar nominasi oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, disampaikan oleh Ketua Panitia Pelaksana untuk diumumkan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial. 3) Peserta yang lulus tes tertulis dan ditetapkan dalam nominasi oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi disampaikan ke Mahkamah Agung untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya. VII. PELAPORAN Panitia pelaksana seleksi Calon Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial dan Calon Hakim Ad-Hoc pada Mahkamah Agung melaporkan pelaksanaan tugas kepada Menteri Tenaga Keda dan Transmigrasi. It5 Wtdatls a'2 f*tmlq.lxltiviati Ns

.: PENUTUP Pedoman- penyclcnggn aaa tee t@fis lqgf.,catqg,hakiq A!-Hoc, Pengadilan Hubungan Industial dan Calon Hakim Ad-Hoc peda Mehkagrah Agryrg ini digunakan bagi Panitia Pelaksana Seleksi tialon Hakim Ad-Hoa. Ditetrapkan di Jakarta pada tanegel23 Januari 2ffi5 DIRDKTI'R JENDERAL PDIITBINAAN HI'8T, NGAN INDUSTRIAL, l16 llldrh [li.ir{trhhls